Ela Nurlaela, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Tk Melalui Media Manik-Manik
Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3 .Bagi Sekolah
Kemampuan guru dalam melakukan PTK dengan berbagai strategi perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan
secara optimal dan hasilnya bisa disebarluaskan ke sekolah lain.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Adapun struktur organisasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I. Pendahuluan
Menjelaskan mengenai latar belakang masalah identifikasi masalah dan rumusan masalah terkait kemampuan berhitung di TK Kartika Siliwangi
9 kelompok B serta mengenai tujuan, manfaat dan struktur organisasi skripsi.
1. BAB II. Kajian Teori
Berisikan tentang kajian teoritik mengenai konsep matematika dan berhitung permulaan, definisi, manfaat, konsep, tujuan, teori, tahapan,
prinsip-prinsip berhitung permulaan, media, strategi dan penelitian yang relevan.
2. BAB III. Metodelogi Penelitian
Membahas tentang subyek dan obyek penelitian, metode penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,
teknik pengumpulan data serta analisis data.
3. BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Menguraikan tentang temuan hasil penelitian yang didapat oleh penulis selama di lapangan serta pembahasan data.
4. BAB V. Kesimpulan dan Saran
Berisikan tentang kesimpulan penulis tentang penelitian yang dilakukan dan
pemberian saran
Ela Nurlaela, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Tk Melalui Media Manik-Manik
Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.Lokasi dan Subyek Penelitian.
Penelitian tindakan kelas ini diberikan pada anak kelompok B-3 TK KARTIKA SILIWANGI 9 yang berlokasi di Jl Raya Dayeuhkolot Asrama
Yon zipur 3 Kec. Dayeuhkolot Kab. Bandung. Tahun Ajaran 20132014. Sedangkan yang menjadi subyek penelitian ini adalah anak kelompok B
Melati sejumlah 14 orang anak, terdiri dari 8 anak laki-laki dan 6 anak perempuan.
Data murid TK Kartika Siliwangi 9 Dayeuhkolot Kelompok B Melati yang menjadi subyek penelitian.
Tabel 3.1 NO
Nama Anak Jenis Kelamin
1. AR
Perempuan 2.
DA Perempuan
3. FD
Laki-laki 4.
FG Laki-laki
5. GA
Laki-laki 6.
LN Perempuan
7. M
Perempuan 8.
MA Perempuan
9. MRA
Laki-laki
Ela Nurlaela, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Tk Melalui Media Manik-Manik
Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
10. PA
Perempuan 11.
RA Laki-laki
12. RB
Laki-laki 13.
WP Laki-laki
14. AZ
Laki-laki
B.Metodologi Penelitian
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research CAR. Penelitian
tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek
penelitian di kelas tersebut, dengan tujuan untuk peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati
tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian
dengan kondisidan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik Trianto,2011:13-14.
Arikunto 2010:130 menjelaskan penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga kata, makna setiap kata tersebut adalah:
1. Penelitian yaitu kegiatan mencermati suatu obyek menggunakan aturan
metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan
penting bagi penulis. 2.
Tindakan yaitu suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus
kegiatan.
Ela Nurlaela, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Tk Melalui Media Manik-Manik
Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Kelas yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru, kelas bukan wujud ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar.
Sedangkan Hopkin dalam Danim 2010 : 85 menyebutkan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang berorentasi pada penerapan
tindakan dengan tujuan meningkatkan mutu atau memecahkan masalah pada suatu kelompok, subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan
atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian kondisi dan situasi
sehingga diperlukan hasil pembelajaran yang lebih baik. Jhon Elliot dalam Trianto 2011: 15 mempopulerkan penelitian
tindakan ini sebagai metode bagi guru untuk melakukan penelitian di dalam kelas sekaligus sebagai perancangnya.
Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas menurut Arifin dalam Trianto 2011:21-22 ada 7 yaitu:
1. Strategi Penelitian Kualitatif dengan model konstruktivis, yang digunakan
untuk mendeskripsikan dan pengambilan keputusan secara kritis berdasarkan rekaman, pemantauan dan evaluasi terhadap tindakan dan
hasil tindakan. 2.
Siklus dan Sikuensial. Siklus, artinya pelaksanaan PTK sifatnya berulang- ulang, yaitu dari tujuan, ke-perencanaan, ke-pemberian tindakan,
pengamatan observasi ke refleksi, kemudian ke-perencanaan revisi perencanaan dan seterusnya.
3. Longitudional, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu
tertentu secara kontinue untuk memperoleh data yang diperlukan. Lamanya waktu tergantung pada masalah penelitian yang akan dikaji.
4. Partikular-Spesifik, artinya hasil PTK tidak dimaksudkan untuk
menggeneralisasi penemuan dalam rangka merumuskan dalil, teori atau hipotesis yang berlaku untuk semua situasi. Karena PTK sifatnya untuk
Ela Nurlaela, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Tk Melalui Media Manik-Manik
Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mencari jalan pemecahan praktis, hubungan antara yang diteliti dengan peneliti tidak ada jarak menyatu.
5. Partisipatoris, artinya proses PTK itu tidak hanya diarahkan pada upaya
perubahan cara belajar siswa, tetapi juga guru sebagai peniliti dan pengajar yang diteliti harus terjadi perubahan ke arah yang lebih baik
berkualitas. 6.
Kolaboratif atau kooperatif, artinya proses PTK selalu terjadi kerjasama antar guru atau antar peneliti, atau antara peneliti dengan pihak-pihak
terkait. Kerjasama ini dilakukan dalam rangka mencapai keabsahan data.. 7.
Bertujuan mengubah keadaan nyata sehari-hari di kelas, artinya proses PTK diarahkan pada upaya mengubah proses pembelajaran di kelas yang
lebih baik, lebih bermutu lebih sesuai dengan tuntutan jaman, bukan untuk menemukan teori baru atau menguji teori.
Dari uraian tentang pengertian dan karakteristik tentang PTK dapat dikemukakan beberapa urgensi PTK bagi pengembangan kualitas proses
belajar mengajar sebagaimana dikemukakan oleh Trianto 2011: 23-24 yaitu sebagai berikut :
1. Aspek diagnostic action, artinya setiap guru dalam menjalankan
peranfungsinya disekolah
akan menemukan
beragam masalah
pembelajaran unik dan kompleks, guru dituntut bisa melakukan PTK untuk mencari solusi mendiagnosa secara tepat bermutu dalam
menghadapi beragam problem pembelajaran. 2.
Aspek Inovation action, artinya setiap guru harus selalu berusaha untuk melakukan tindakan pembaruan inovasi dalam PBM jadi PTK yang
dilakukan harus ada hubungan dengan upaya inovasi di bidang akademik pembelajaran.
3. Aspek participant action, artinya setiap tindakan menuju suatu perubahan
yang bermutu, harus melibatkan partisipasi semua individu yang terkait.
Ela Nurlaela, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Tk Melalui Media Manik-Manik
Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4. Aspek pengembangan profesi, artinya PTK sangat tepat fungsional
dalam upaya peningkatan kemampuan rasional guru untuk menjalankan profesinya.
5. Aspek The Need for Achievment N’Ach, artinya apabila setiap guru
telah terbiasa untuk melakukan PTK, secara tidak langsung guru tersebut telah terbiasa untuk terus mengasah kemampuan dirinya dalam rangka
meraih prestasi demi prestasi dalam profesinya, sehingga obsesinya selama berkarir di dunia guruadalah “semangat dan kebutuhan untuk
berprestasi” terus menerus sepanjang karier.
C. .Desain Penelitian