BAB II. Kajian Teori BAB III. Metodelogi Penelitian BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan BAB V. Kesimpulan dan Saran

Ela Nurlaela, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Tk Melalui Media Manik-Manik Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 .Bagi Sekolah Kemampuan guru dalam melakukan PTK dengan berbagai strategi perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara optimal dan hasilnya bisa disebarluaskan ke sekolah lain.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun struktur organisasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I. Pendahuluan Menjelaskan mengenai latar belakang masalah identifikasi masalah dan rumusan masalah terkait kemampuan berhitung di TK Kartika Siliwangi 9 kelompok B serta mengenai tujuan, manfaat dan struktur organisasi skripsi.

1. BAB II. Kajian Teori

Berisikan tentang kajian teoritik mengenai konsep matematika dan berhitung permulaan, definisi, manfaat, konsep, tujuan, teori, tahapan, prinsip-prinsip berhitung permulaan, media, strategi dan penelitian yang relevan.

2. BAB III. Metodelogi Penelitian

Membahas tentang subyek dan obyek penelitian, metode penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data serta analisis data.

3. BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Menguraikan tentang temuan hasil penelitian yang didapat oleh penulis selama di lapangan serta pembahasan data.

4. BAB V. Kesimpulan dan Saran

Berisikan tentang kesimpulan penulis tentang penelitian yang dilakukan dan pemberian saran Ela Nurlaela, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Tk Melalui Media Manik-Manik Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Lokasi dan Subyek Penelitian. Penelitian tindakan kelas ini diberikan pada anak kelompok B-3 TK KARTIKA SILIWANGI 9 yang berlokasi di Jl Raya Dayeuhkolot Asrama Yon zipur 3 Kec. Dayeuhkolot Kab. Bandung. Tahun Ajaran 20132014. Sedangkan yang menjadi subyek penelitian ini adalah anak kelompok B Melati sejumlah 14 orang anak, terdiri dari 8 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Data murid TK Kartika Siliwangi 9 Dayeuhkolot Kelompok B Melati yang menjadi subyek penelitian. Tabel 3.1 NO Nama Anak Jenis Kelamin 1. AR Perempuan 2. DA Perempuan 3. FD Laki-laki 4. FG Laki-laki 5. GA Laki-laki 6. LN Perempuan 7. M Perempuan 8. MA Perempuan 9. MRA Laki-laki Ela Nurlaela, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Tk Melalui Media Manik-Manik Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 10. PA Perempuan 11. RA Laki-laki 12. RB Laki-laki 13. WP Laki-laki 14. AZ Laki-laki B.Metodologi Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research CAR. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut, dengan tujuan untuk peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisidan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik Trianto,2011:13-14. Arikunto 2010:130 menjelaskan penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga kata, makna setiap kata tersebut adalah: 1. Penelitian yaitu kegiatan mencermati suatu obyek menggunakan aturan metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi penulis. 2. Tindakan yaitu suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Ela Nurlaela, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Tk Melalui Media Manik-Manik Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Kelas yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru, kelas bukan wujud ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar. Sedangkan Hopkin dalam Danim 2010 : 85 menyebutkan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang berorentasi pada penerapan tindakan dengan tujuan meningkatkan mutu atau memecahkan masalah pada suatu kelompok, subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian kondisi dan situasi sehingga diperlukan hasil pembelajaran yang lebih baik. Jhon Elliot dalam Trianto 2011: 15 mempopulerkan penelitian tindakan ini sebagai metode bagi guru untuk melakukan penelitian di dalam kelas sekaligus sebagai perancangnya. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas menurut Arifin dalam Trianto 2011:21-22 ada 7 yaitu: 1. Strategi Penelitian Kualitatif dengan model konstruktivis, yang digunakan untuk mendeskripsikan dan pengambilan keputusan secara kritis berdasarkan rekaman, pemantauan dan evaluasi terhadap tindakan dan hasil tindakan. 2. Siklus dan Sikuensial. Siklus, artinya pelaksanaan PTK sifatnya berulang- ulang, yaitu dari tujuan, ke-perencanaan, ke-pemberian tindakan, pengamatan observasi ke refleksi, kemudian ke-perencanaan revisi perencanaan dan seterusnya. 3. Longitudional, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu secara kontinue untuk memperoleh data yang diperlukan. Lamanya waktu tergantung pada masalah penelitian yang akan dikaji. 4. Partikular-Spesifik, artinya hasil PTK tidak dimaksudkan untuk menggeneralisasi penemuan dalam rangka merumuskan dalil, teori atau hipotesis yang berlaku untuk semua situasi. Karena PTK sifatnya untuk Ela Nurlaela, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Tk Melalui Media Manik-Manik Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mencari jalan pemecahan praktis, hubungan antara yang diteliti dengan peneliti tidak ada jarak menyatu. 5. Partisipatoris, artinya proses PTK itu tidak hanya diarahkan pada upaya perubahan cara belajar siswa, tetapi juga guru sebagai peniliti dan pengajar yang diteliti harus terjadi perubahan ke arah yang lebih baik berkualitas. 6. Kolaboratif atau kooperatif, artinya proses PTK selalu terjadi kerjasama antar guru atau antar peneliti, atau antara peneliti dengan pihak-pihak terkait. Kerjasama ini dilakukan dalam rangka mencapai keabsahan data.. 7. Bertujuan mengubah keadaan nyata sehari-hari di kelas, artinya proses PTK diarahkan pada upaya mengubah proses pembelajaran di kelas yang lebih baik, lebih bermutu lebih sesuai dengan tuntutan jaman, bukan untuk menemukan teori baru atau menguji teori. Dari uraian tentang pengertian dan karakteristik tentang PTK dapat dikemukakan beberapa urgensi PTK bagi pengembangan kualitas proses belajar mengajar sebagaimana dikemukakan oleh Trianto 2011: 23-24 yaitu sebagai berikut : 1. Aspek diagnostic action, artinya setiap guru dalam menjalankan peranfungsinya disekolah akan menemukan beragam masalah pembelajaran unik dan kompleks, guru dituntut bisa melakukan PTK untuk mencari solusi mendiagnosa secara tepat bermutu dalam menghadapi beragam problem pembelajaran. 2. Aspek Inovation action, artinya setiap guru harus selalu berusaha untuk melakukan tindakan pembaruan inovasi dalam PBM jadi PTK yang dilakukan harus ada hubungan dengan upaya inovasi di bidang akademik pembelajaran. 3. Aspek participant action, artinya setiap tindakan menuju suatu perubahan yang bermutu, harus melibatkan partisipasi semua individu yang terkait. Ela Nurlaela, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Tk Melalui Media Manik-Manik Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Aspek pengembangan profesi, artinya PTK sangat tepat fungsional dalam upaya peningkatan kemampuan rasional guru untuk menjalankan profesinya. 5. Aspek The Need for Achievment N’Ach, artinya apabila setiap guru telah terbiasa untuk melakukan PTK, secara tidak langsung guru tersebut telah terbiasa untuk terus mengasah kemampuan dirinya dalam rangka meraih prestasi demi prestasi dalam profesinya, sehingga obsesinya selama berkarir di dunia guruadalah “semangat dan kebutuhan untuk berprestasi” terus menerus sepanjang karier.

C. .Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

BERMAIN STICK ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Bermain Stick Angka Pada Anak Kelompok B Di TK Desa Wonolopo Tasikmadu Karanganyar Tahun Ajaran 2015

0 2 18

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI BERMAIN STICK ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Bermain Stick Angka Pada Anak Kelompok B Di TK Desa Wonolopo Tasikmadu Karanganyar Tahun Ajar

0 2 17

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK BKB/TK AISYIYAH AL-AMIN NUSUKAN SURAKARTA Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Media Kartu Angka Pada Anak Kelompok BKB/TK Aisyiyah Al-Amin Nusukan Sura

0 3 16

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B KB/TK AISYIYAH Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Media Kartu Angka Pada Anak Kelompok BKB/TK Aisyiyah Al-Amin Nusukan Surakarta Tahun Ajaran 2014/2

0 3 12

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI BERMAIN BALOK PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Bermain Balok Pada Anak Kelompok B TK Pelemgadung III Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajar

0 3 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI BERMAIN BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Bermain Balok Pada Anak Kelompok B TK Pelemgadung III Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Aj

0 3 11

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK GUWOREJO 2 Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Media Balok Pada Anak Kelompok B Di TK Guworejo 2 Karang Malang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2013 / 2014.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG PERMULAAN TAHAP KONSEP UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG PERMULAAN TAHAP KONSEP BILANGAN (Penelitian Tindakan Kelas Di TK Bendungan 2 Kelompok ”A

0 0 18

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN ANGKA (PenelitianTindakan Kelas Kelompok B TK Wasilatul Huda Kampung Cimaung Desa Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung).

0 5 39

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU HITUNG KELOMPOK A DI TK Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Melalui Permainan Kartu Hitung Kelompok A Di Tk Pertiwi Karangpakel Desa Karangpakel Kecamatan Tru

0 1 13