Sungai Deli berhulu di Kabupaten Tanah Karo. Sungai itu melintasi Kabupaten Deli Serdang, membelah kota Medan dan berakhir di Muara Belawan.
Ada ratusan anak sungai yang bermuara di sepanjang aliran sungai itu. Kini limbah mencemari sungai. Pencemaran Sungai Deli, 70 persen diantaranya di akibatkan
limbah padat dan cair. Limbah domestik padat atau sampah yang dihasilkan di kota Medan 1.235 ton per hari.
Kerusakan lingkungan di Indonesia telah menjadi keperihatinan banyak pihak, baik di dalam negeri maupun oleh dunia Internasional. Hal ini ditandai dengan
meningkatnya bencana alam yang di rasakan, seperti bencana banjir, tanah longsor, dan kekeringan yang semangkin meningkat. Rendahnya daya dukung DAS sebagai
suatu ekosistem diduga merupakan salah satu penyebab utama terjadinya bencana alam yang terkait dengan air water related disaster tersebut. Kerusakan DAS
dipercepat oleh peningkatan pemanfaatan sumber daya alam sebagai akibat dari pertambahan penduduk dan perkembangan ekonomi, konflik kepentingan dan kurang
keterpaduan antar sektor, antar wilayah hulu-tengah-hilir, terutama pada era otonomi daerah. Pada otonomi daerah, sumber daya alam di tempatkan sebagai sumber
Pendapatan Asli Daerah PAD.
1.2. Perumusan Masalah
Kenyataan menunjukkan bahwa upaya pencegahan dan penanggulangan bencana oleh sebagian masyarakat dirasakan belum merupakan satu kebutuhan
atau hal yang prioritas dan mendesak basic needs karena belum menyadari
Universitas Sumatera Utara
bahwa bencana dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan dapat menimpa siapa saja.
Kurangnya pengetahuan, pemahaman, kesadaran, kepedulian, dan tanggung jawab akan pentingnya upaya pencegahan dan penanggulangan bencana, akan
berakibat jatuhnya korban dan kerugian material apabila terjadi bencana. Dalam paradigma baru, penanganan bencana adalah suatu pekerjaan terpadu
yang melibatkan masyarakat secara aktif. Pendekatan yang terpadu semacam ini menuntut koordinasi yang lebih baik di antara semua pihak, baik dari sektor
pemerintah, lembaga-lembaga masyarakat, badan-badan internasional, dan sebagainya.
Perubahan paradigma penanganan bencana mulai bergeser ke arah pengurangan risiko bencana yaitu kombinasi dari sudut pandang teknis dan ilmiah
terhadap kondisi sosial, ekonomi dan politis, dan menganalisis risiko bencana, ancaman, kerentanan, dan kemampuan masyarakat. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kemampuan dalam mengelola dan mengurangi risiko, dan juga mengurangi terjadinya bencana. Kegiatannya dilakukan bersama oleh semua para
pihak stakeholder dengan pemberdayaan masyrakat. Dari uraian di atas, yang menjadi permasalahan yaitu bagaimana partisipasi
masyarakat dalam mitigasi bencana banjir di Daerah Aliran Sungai DAS Deli Kota Medan, seperti menjaga kebersihan lingkungan berkaitan
Universitas Sumatera Utara
dengan pembuangan sampah dan tidak menggunakan dataran retensi banjir untuk pemukiman atau untuk hal-hal lain di luar rencana peruntukkannya?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Memberi gambaran partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana di daerah
aliran sungai DAS Deli, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun Kota Medan, yang dilaksanakan dalam rangka upaya perlindungan masyarakat
terhadap bencana. 2.
Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana berkenaan dengan partisipasi masyarakat dalam manajemen bencana di daerah
aliran sungai DAS Deli Medan.
1.4. Manfaat Penelitian