ANALISIS NETWORKPROSES PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA
ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS GROUP)
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Program D-3 Manajemen Industri
Oleh :
EKA DANTI PUSPITASARI F3507022
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INDUSTRI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
(2)
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan Judul :
“ ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS GROUP)”.
Surakarta, 5 Juli 2010
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
Sinto Sunaryo, SE, MSi NIP. 197503062000122001
(3)
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan Judul :
ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI
PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS GROUP)
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma III Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta,
Tim Penguji Tugas Akhir
Drs. Heru Purnomo, MM NIP. 195701221986031003 Penguji
(4)
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Science without religions like human without eyes, religions without science like human without legs.
( Einsten )
Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.
( Khalifah ’Umar )
Kekayaan orang berakal adalah ilmu
dan kekayaan orang yang bodoh adalah hartanya. ( Ali Bin Abi Thalib )
Sesungguhnya sebaik-baiknya shodaqah seorang muslim adalah mempelajari ilmu, kemudian mengajarkan ilmu kepada saudaranya
muslim. ( Abu Hurairah)
Karya ini dipersembahkan kepada : - Bapak dan Ibu serta keluarga tercinta - Adikku yang baik
- Sahabat dan teman-teman terbaik - Almamaterku
(5)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir dengan Judul ’’Analisis Network Proses Produksi Pada Percetakan Lembar Kerja Siswa (LKS) PT. Nyata Grafika Media Surakarta (JAWA POS GROUP)’’.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Diploma III Program Studi Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan tugas akhir ini : 1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com.Akt selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Intan Novela QA, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi pada Diploma III Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Sinto Sunaryo, SE, M.Si selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan pengarahan, masukan, serta bimbingan selama
(6)
4. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Ekonomi Univeritas Sebelas Maret Surakarta.
5. Dra. Dwi Hastuti, selaku HRD dan GA yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian di PT. Nyata Grafika Media Surakarta.
6. Bapak Bagyo selaku bagian Produksi dan Mas Findy selaku bagian PPIC, terima kasih atas segala bantuan dalam mengatasi berbagai kesulitan di magang kerja.
7. Bapak & Ibu selaku Orang Tua penulis yang telah memberi dukungan moril dan materiil.
8. Adik dan semua keluarga penulis terima kasih atas do’a, support, dan kasih sayangnya.
9. Sahabat dan teman-teman penulis terima kasih untuk kebersamaannya.
10. Almamater penulis khususnya Manajemen Industri angkatan 2007. 11. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena keterbatasan pengetahuan, waktu dan pengalaman sehingga masih terdapat banyak kekurangan. Namun penulis berharap penulisan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
(7)
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Surakarta, Juli 2010
(8)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Metode Penelitian ... 7
F. Teknik Pengumpulan Data ... 8
G. Teknik Analisis Data ... 9
(9)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Proyek ... 13
B. Proses Produksi ... 15
C. Perencanaan dan Pengendalian Produksi ... 17
D. Pengawasan Produksi ... 22
E. Analisis Network ... 24
F. Metode PERT ... 26
G. Metode CPM ... 28
H. Estimasi Probabilitas ... 29
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Nyata Grafika Media Surakarta .. 31
1. Sejarah perkembangan perusahaan ... 31
2. Stuktur Organisasi... 35
3. Aspek Sumber Daya Manusia ... 41
4. Pemasaran ... 46
5. Produksi ... 47
B. Laporan Magang Kerja ... 55
C. Pembahasan ... 59
1. Identifikasi Aktivitas ... 59
2. Routing Proses Produksi ... 62
3. Menentukan Perkiraan Waktu Kegiatan ... 64
(10)
5. Menentukan Estimasi Probabilitas ... 73 BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... 77 B. Saran ... 78 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(11)
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman III.1. Urutan kegiatan Proses Produksi LKS dan Waktu Penyelesaian
... 62 III.2. Urutan Kegiatan Proses Produksi LKS ... 63 III.3. Perkiraan Waktu Proses Produksi LKS ... 67
III.4. Waktu Penyelesaian yang Diharapkan Proses Produksi LKS . 69
(12)
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
I. 1. Kerangka Pemikiran ... 11
III.1. Struktur Organisasi PT. Nyata Grafika Media Surakarta ... 36
III.2. Proses Produksi PT. Nyata Grafika Media Surakarta ... 55
III.3. Diagram Network ... 70
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pernyataan Lampiran 2. Surat Izin Magang
Lampiran 3. Lembar Penilaian Magang Kerja Lampiran 4. Hasil Penghitungan dengan POM Lampiran 5. Dokumentasi Magang Kerja Lampiran 6. Tabel Kurva Normal
(14)
ABSTRACT
"NETWORK ANALYSIS OF PRODUCTION PROCESS IN PRINTING STUDENT WORKSHEET (BLM) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA
SURAKARTA (JAWA POS GROUP) " EKA DANTI PUSPITASARI
F3507022
Management company before carrying out the production process needs to hold the preparation of planning and control better, and also added intensive supervision. The purpose of all this so that during the production process can be run according to plan and schedule.
PT. Nyata Grafika Media Surakarta is a printing company who implement production process based on the turnover of the target in order to produce the product.
The purpose of this study was to identify the sequence of the printing production process, knowing the time needed to completion if doing normally, and knowing the critical path in the printing process the Working Student Worksheet (BLM) to note the deadline for completion of
production process. The method used in this study is the method that will PERT and
CPM is the input for the company in discharging its oversight of planning and production processes so that better.
From the analysis of production processes in printing Student Worksheet (BLM) PT. Nyata Grafika Media Surakarta is known to get the job done when the normal is 1870 minutes. While the critical path is A - B - C - E - F - G - H - I - J - K - L with the time needed is 1739.833 min. Line is the smallest of line A - D - E - F - G - H - I - J - K - L with the time required was 1699.5 minutes.
From the conclusions obtained, the company should make the scheduling of execution for each production activity so companies can anticipate the delay in completion time.
(15)
ABSTRAK
“ ANALISIS NETWORK PROSES PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA
SURAKARTA (JAWA POS GROUP)”
EKA DANTI PUSPITASARI F3507022
Manajemen perusahaan sebelum melaksanakan proses produksi perlu mengadakan penyusunan perencanaan dan pengendalian dengan baik, serta ditambah pengawasan yang instensif. Tujuan dari semua ini agar selama proses produksi dapat berjalan sesuai rencana dan jadwal yang telah ditentukan.
PT. Nyata Grafika Media Surakarta merupakan perusahaan percetakan yang menerapkan proses produksi yang berpedoman pada omzet yaitu order pada target dalam menghasilkan produk.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui urutan kegiatan proses produksi percetakan , mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian pekerjaan apabila dilakukan secara normal, serta mengetahui jalur kritis dalam proses percetakan Lembar Kerja Siswa (LKS) agar diketahui batas waktu penyelesaian proses produksi.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode PERT dan CPM yang nantinya merupakan input bagi perusahaan dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan proses produksi agar lebih baik.
Dari analisis pada proses produksi di percetakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di PT Nyata Grafika Media Surakarta dapat diketahui untuk menyelesaikan pekerjaan apabila dilakukan secara normal adalah 1870 menit. Sedangkan jalur kritisnya adalah A – B – C – E – F – G – H – I – J – K – L dengan waktu yang dibutuhkan adalah 1739,833 menit. Jalur yang terkecil yaitu jalur A – D – E – F – G – H – I – J – K – L dengan waktu yang dibutuhkan adalah 1699,5 menit.
Dari kesimpulan yang diperoleh maka perusahaan hendaknya membuat penjadwalan pelaksanaan untuk setiap kegiatan produksi agar perusahaan dapat mengantisipasi keterlambatan waktu penyelesaian.
(16)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Semakin pesatnya perkembangan zaman dan teknologi yang modern saat ini, mengacu pula pada kebutuhan seseorang yang semakin banyak dan beraneka ragam untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Di samping itu kondisi tersebut memicu berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai layanan produk dan jasa untuk menunjukkan kompetisinya. Keadaan ini didukung dengan munculnya berbagai jenis produk baru dengan berbagai macam corak yang diminati oleh konsumen.
Agar perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik maka diperlukan pengelolaan sumber daya, baik uang (money), tenaga kerja (man), bahan (material), mesin (machine), dan waktu secara efektif dan efisien agar didapatkan hasil yang optimal.
Dalam pelaksanaan proses produksi, tidak terjadinya hambatan dalam proses produksi merupakan suatu hal yang sangat diharapkan
(17)
dalam sistem produksi yang ada. Oleh karena itu perlu dibuat sistem produksi yang membantu kelancaran proses produksi itu sendiri.
Agar pelaksanaan proses produksi dapat selesai tepat pada waktunya, perlu ditentukan urut-urutan kegiatan dan waktu penyelesaian kegiatan. Apabila dalam proses produksi mengalami keterlambatan akan mengakibatkan bertambahnya waktu dan biaya. Untuk menghindari hal tersebut perusahaan dapat menerapan suatu metode kerja dengan menggunakan analisis network. Analisis network merupakan suatu metode analisis yang mampu memberikan informasi pada perusahaan agar dapat melakukan perencanaan dan pengendalian suatu kegiatan produksi atau proyek yang akan dilaksanakan. Metode ini digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang tidak bersifat rutin atau terutama pada tiap proses produksi yang intermitted atau produk pesanan. Manajemen akan mengetahui kegiatan mana yang harus didahulukan, dan kegiatan mana yang harus dilembur, kegiatan mana yang harus ditambahkan biaya atau tenaga kerja agar efisiensi dapat dicapai. Menurut Gitosudarmo (2002:297) analisis ini menggambarkan urutan penyelesaian kegiatan secara keseluruhan beserta waktu penyelesaian setiap aktifitas ke dalam suatu diagram. Sehingga dapat diketahui jalur kritisnya (Critical Path).
(18)
Pengertian yang lain dikemukakan oleh Handoko (1999:402) bahwa analisis network adalah suatu alat dalam penyusunan perencanaan, koordinasi dan pengawasan proyek dengan penyesuaian proyek dalam jangka waktu dan biaya yang paling efisien. Keunggulan penerapan analisis network bagi perusahaan adalah :
1. Perencanaan suatu proyek yang kompleks.
2. Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang praktis dan efisien.
3. Mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang tersedia.
4. Scheduling ulangan untuk mengatasi hambatan-hambatan dan keterlambatan-keterlambatan.
5. Menentukan “trade off” (kemungkinan pertukaran) antara waktu dan biaya.
6. Menentukan probabilitas penyelesaian proyek tertentu (Handoko, 1999:402).
PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS GROUP) merupakan perusahaan percetakaan yang memproduksi berbagai jenis produk koran, tabloid, majalah, buku materi, LKS (Lembar Kerja Siswa) dan lain sebagainya. Sifat perusahaan ini adalah “Job Ordering “, dimana perusahaan beroperasi atau melakukan
(19)
proses produksi apabila menerima pesanan dari pihak lain maupun dari departemen lain dalam suatu perusahaan.
Perusahaan harus dapat mengatur dan menjadwalkan proses produksinya, sehingga produk yang dihasilkan dapat dikerjakan dengan baik dan tentunya memenuhi waktu yang telah ditargetkan. Oleh karena itu, perusahaan dapat menggunakan metode analisis
network. Metode tersebut digunakan untuk membantu dalam
melakukan perencanaan, pengawasan proses produksi supaya mendapatkan waktu kerja yang lebih efektif, penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan juga dapat memenuhi pesanan tepat waktu. Manfaat menggunakan analisis network bagi perusahaan ini yaitu pendefinisian urutan tugas-tugas akan teratur dan jelas. Kebutuhan sumber daya tercukupi dan proses penyelesaiannya akan dibatasi, oleh karena itu sumber daya dan biaya produksi dapat dikendalikan sesuai kebutuhan. Penelitian ini difokuskan pada LKS (Lembar Kerja Siswa) karena dalam memproduksi LKS (Lembar Kerja Siswa) perusahaan kurang melakukan perencanaan dan pengendalian proyek sehingga sering mengalami hambatan dalam proses produksi dan jaringan kerja akibatnya terjadi perubahan jadwal pengiriman pesanan.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dalam menyusun Tugas Akhir mengambil judul “ANALISIS NETWORK PROSES
(20)
PRODUKSI PADA PERCETAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA (JAWA POS GROUP)“.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana alur kegiatan dalam proses percetakan LKS (Lembar Kerja Siswa) di PT. Nyata Grafika Media Surakarta (Jawa Pos Group)?
2. Berapa waktu penyelesaian tiap-tiap pekerjaan yang dibutuhkan bila dilakukan secara normal ?
3. Bagaimana jalur kritis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan waktu yang paling efisien ?
4. Berapa estimasi probabilitas waktu penyelesaian proses produksi ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui alur kegiatan dalam proses percetakan LKS (Lembar Kerja Siswa) di PT. Nyata Grafika Media Surakarta (Jawa Pos Group).
2. Untuk mengetahui waktu penyelesaian tiap-tiap pekerjaan yang dibutuhkan bila dilakukan secara normal.
(21)
3. Untuk mengetahui jalur kritis guna menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang efisien.
4. Untuk mengetahui estimasi probabilitas waktu penyelesaian proses produksi.
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam melakukan perencanaan dan melakukan pengawasan kegiatan produksi untuk menghemat penggunaan waktu, bahan baku, tenaga kerja maupun biaya dalam pengerjaan proses produksi.
2. Bagi peneliti
Peneliti memperoleh pengetahuan secara langsung dalam dunia kerja dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dalam dunia nyata yaitu dunia kerja, terutama dalam hal jaringan kerja produksi.
3. Bagi pihak lain
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding dan referensi untuk penelitian pada bidang kajian yang sama.
(22)
E. METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian
Penelitian yang baik adalah penelitian yang memiliki desain penelitian yang baik pula. Desain penelitian merupakan perencanaan, struktur, dan strategi penelitian dalam rangka menjawab pertanyaan dan mengendalikan penyimpangan yang mulai terjadi. Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah analisis deskritif menggunakan analisis network berdasarkan permasalahan yang dihadapi selama proses produksi Lembar Kerja Siswa (LKS) di PT. Nyata Grafika Media Surakarta (Jawa Pos Group). Analisis deskritif adalah memperoleh jawaban dari pertanyaan tentang siapa, kapan, dimana, dan bagaimana dari suatu topik penelitian (Sumarni dan Wahyuni, 2006:52).
2. Obyek Penelitian
Peneliti mengadakan penelitian magang kerja di PT Nyata Grafika Media Surakarta (Jawa Pos Group) yang berlokasi di Jl. Adi Sumarmo No. 138, Singopuran RT 01 RW 03, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Kode Pos 57164.
3. Sumber Data a. Data Primer
Adalah data yang diperoleh melalui pendekatan langsung dari obyek datanya (Sumarni dan Wahyuni, 2006:85). Dalam
(23)
penelitian ini data primernya adalah urutan kegiatan proses produksi.
b. Data Sekunder
Adalah data yang secara tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sumarni dan Wahyuni, 2006:85). Dalam penelitian ini data sekundernya adalah sejarah dan gambaran umum perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan sebagainya.
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Observasi
Metode observasi merupakan prosedur yang sistematis dan standar dalam pengumpulan data (Sumarni dan Wahyuni, 2006:92). Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui observasi adalah melakukan pengamatan langsung proses produksi.
2. Wawancara
Wawancara bisa dilakukan secara langsung, wawancara merupakan komunikasi atau pembicaraan dua arah yang dilakukan oleh pewawancara dan responden untuk menggali informasi yang relevan dengan tujuan penelitian (Sumarni dan Wahyuni, 2006:85).
(24)
Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui wawancara adalah menanyakan tentang urutan kegiatan proses produksi.
3. Studi Pustaka
Mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan masalah untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai landasan dalam membahas kenyataaan dan evaluasi dalam pembahasan masalah.
G. TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam melakukan pengawasan dan perencanaan produksi Lembar Kerja Siswa (LKS) di PT. Nyata Grafika Media Surakarta (Jawa Pos Group), peneliti menggunakan metode jaringan kerja (analisis
network). Dalam melakukan analisis dengan menggunakan metode
tersebut diperlukan data-data dan informasi tertentu.
Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis network yaitu ; a. Mendeskripsikan kegiatan produksi.
b. Melakukan inventarisasi pekerjaan.
Langkah ini ditentukan berdasarkan urutan kegiatan produksi dan pekerjaan-pekerjaan yang mendahului pekerjaan yang lain dalam proses produksi di PT. Nyata Grafika Media Surakarta.
c. Menyusun diagram network dari keseluruhan pekerjaan tersebut di atas.
(25)
d. Menentukan perkiraan waktu masing-masing kegiatan.
Untuk mengetahui waktu pada masing-masing pekerjaan menggunakan metode PERT dengan rumus :
6
4
m
b
a
ET
=
+
+
e. Menentukan jalur kritis
Jalur kritis adalah waktu yang terpanjang dalam suatu kegiatan, untuk menentukan jalur kritis dalam suatu kegiatan dengan menggunakan metode algoritma. Dalam metode ini harus menghitung dua waktu awal dan dua waktu akhir yaitu:
1) Waktu mulai aktivitas terdahulu (ES) = max (EF semua pendahulu langsung)
2) Waktu selesai aktivitas terdahulu (EF) = ES + waktu kegiatan 3) Waktu selesai aktivitas terakhir (LF) = min (LS dari seluruh
kegiatan yang langsung mengikutinya)
4) Waktu mulai aktivitas terakhir (LS) = LF - waktu kegiatan f. Menghitung Estimasi Probabilitas
σ
ET
c
Z
=
−
σ
=
v
2
6
⎥⎦
⎤
⎢⎣
⎡ −
=
b
a
ν
Dimana :
Z : Variasi Standar Normal
(26)
ET : Waktu Penyelesaian yang diharapkan
σ
: Deviasi Standar waktu penyelesaian (t)ν
: Varians Proyek (selisih waktu penyelesaian) H. KERANGKA PEMIKIRANUntuk mempermudah dalam memahami permasalahan yang akan dibahas, maka disusunlah kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar I.1 Kerangka pemikiran
Pada skema di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum perusahaan membuat atau menetapkan scheduling perusahaan tersebut harus menetapkan suatu rencana produksi. Rencana produksi merupakan rencana dalam organisasi mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa pada suatu periode tertentu di masa
RENCANA PRODUKSI
SCHEDULING
NETWORK
CPM&PERT
RESCHEDULING
EFISIENSI WAKTU
(27)
depan yang diperkirakan atau diramalkan. Dalam melaksanakan rencana produksi, akan dilakukan scheduling. Scheduling adalah pembuatan jadwal untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Sedangkan untuk membantu kegiatan scheduling maka digunakan metode analisis
network, CPM dan PERT sebagai alat analisisnya. Dari analisis network ini akan diperoleh scheduling yang baru, yang berorientasi
(28)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Proyek
Usaha untuk meningkatkan kualitas bagi suatu proyek diperlukan manajemen yang baik agar semua tujuan dan sasaran dapat dicapai dengan baik. Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditentukan (Soeharto, 1999:17).
Menurut Render dan Heizer (2004:75) proyek dapat didefinisikan sebagai sederetan tugas yang diarahkan kepada suatu hasil utama. Sedangkan menurut Santoso (2003:3) yang dimaksud dengan manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu.
Menurut Soeharto (1999:2) proyek akan berjalan dengan baik bila pekerjaan dapat didefinisikan dengan sasaran dan target waktu khusus, pekerjaan tersebut unik atau tidak begitu biasa dalam
(29)
organisasi yang ada, proyek sifatnya sementara tapi penting bagi organisasi dan proyek meliputi hampir semua lini organisasi.
Menurut Render dan Heizer (2004:75) manajemen proyek meliputi tiga fase, yaitu :
1. Perencanaan, fase ini mencakup penetapan sasaran, mendefinisikan proyek dan organisasi timnya.
2. Penjadwalan, fase ini menghubungkan orang, uang atau bahan untuk kegiatan khusus dan menghubungkan masing-masing kegiatan satu dengan yang lainnya.
3. Pengendalian, di sini perusahan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas dan anggaran. Perusahaan juga merevisi atau mengubah rencana dan menggeser atau mengelola kembali sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan waktu dan biaya.
Menurut Soeharto (2005:2) beberapa karakteristik yang dimiliki oleh proyek sebagai berikut ;
1. Memiliki tujuan yang spesifik, suatu proyek biasanya adalah suatu aktifitas yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dengan hasil akhir tertentu. Proyek dapat dibagi dalam sub-sub pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan proyek secara keseluruhan.
2. Kompleks. Melibatkan beberapa fungsi organisasi, berbagai keterampilan dan bermacam disiplin ilmu.
(30)
3. Unik, tidak dapat terulang secara sama persis. Setiap proyek akan memiliki perbedaan dari proyek serupa yang pernah dikerjakan sebelumnya.
4. Temporer. Sebuah proyek memiliki jadwal yang tertentu dan bersifat rutin.
B. Proses Produksi
Produksi dalam suatu perusahaan merupakan kegiatan yang sangat penting. Apabila kegiatan produksi dalam perusahaan terhenti, maka seluruh kegiatan dalam perusahaan tersebut akan terhenti pula. Demikian pula seandainya terdapat berbagai hambatan yang mengakibatkan tersendatnya kegiatan produksi, maka seluruh kegiatan dalam perusahaan tersebut akan terganggu pula. Karena sangat pentingnya kegiatan produksi, maka suatu perusahaan harus selalu memperhatikan kegiatan produksi di perusahaan tersebut.
Proses produksi merupakan cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya produksi (tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana) yang ada (Nasution, 2003:3).
Menurut Subagyo (2000:8-10) proses produksi adalah proses perubahan masukan menjadi keluaran. Pada umumnya proses produksi dibagi menjadi dua macam yang sifatnya ekstrim, yaitu
(31)
proses produksi continous atau terus-menerus dan proses produksi
intermittent atau terputus-putus. Dalam kenyataannya kedua macam
proses tersebut tidak sepenuhnya berlaku, biasanya merupakan campuran dari keduanya.
1. Proses Produksi Terus-menerus
Proses produksi terus-menerus atau continous adalah proses produksi yang tidak pernah berganti macam barang yang dikerjakan. Proses produksi terus-menerus biasanya juga disebut proses produksi yang berfokuskan pada produk atau product
focus dan biasa digunakan untuk membuat barang yang
macamnya relatif sama dan jumlahnya sangat banyak. 2. Proses Produksi Terputus-putus
Proses produksi terputus-putus atau intermittent digunakan oleh perusahaan yang mengerjakan bermacam-macam barang, dengan setiap macam yang hanya sedikit. Proses produksi terputus-putus biasanya disebut juga sebagai proses produksi yang berfokuskan pada proses atau process focus.
3. Proses Intermediate
Proses intermediate adalah proses produksi yang digunakan memiliki unsur continous dan ada pula unsur intermittentnya. Hal ini disebabkan macam barang yang dikerjakan memang berbeda, tetapi macamnya tidak terlalu banyak dan jumlah barang setiap
(32)
macam agak banyak. Biasanya meskipun proses pembuatan barang berbeda-beda namun kelompok produksi yang sama, garis besar urutan pekerjaannya juga hampir sama. Arus barang biasanya campuran, tetapi untuk beberapa kelompok barang sebagian arusnya sama.
C. Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Menurut Nasution (2003:13), perencanaan dan pengendalian produksi dapat disebut juga dengan PPC (Production Planning and
Control). PPC (Production Planning and Control ) dapat didefinisikan
sebagai proses untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk, mengalir dan keluar dari sistem produksi atau operasi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat dan biaya produksi yang minimum.
1. Perencanaan Produksi
Perencanaan merupakan salah satu fungsi dari manajemen, dimana perencanaan tersebut menentukan usaha atau tindakan untuk suatu kegiatan yang diputuskan oleh pimpinan. Menurut Handoko (2003:23) perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi,
(33)
kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Menurut Nasution (2003:16-17), dalam perencanaan produksi terdapat tiga jenis perencanaan berdasarkan periode waktu, yaitu:
a. Perencanaan produksi jangka panjang adalah berhubungan dengan efek apa yang muncul di masa mendatang terhadap tujuan sistem dan tindakan apa yang diperlukan dalam menyesuaikan terhadap perubahan tersebut. Perencanaan produksi jangka panjang biasanya melihat lima tahun atau lebih ke depan.
b. Perencanaan produksi jangka menengah (Perencanaan Agregat). Perencanaan agregat mempunyai horizon perencanaan antara satu sampai dua belas bulan, dan dikembangkan berdasarkan kerangka yang telah ditetapkan pada perencanaan produksi jangka panjang.
c. Perencanaan produksi jangka pendek. Perencaanan produksi jangka pendek mempunyai horizon perencanaan kurang dari satu bulan, dan bentuk perencanaannya adalah berupa jadwal produksi.
(34)
Menurut Handoko (2003:79) ada empat tahapan yang harus dilakukan dalam membuat perencanaan suatu kegiatan, yaitu:
Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini
Tahap 3 : Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian
kegiatan untuk pencapaian tujuan 2. Pengendalian Produksi
Rencana produksi yang telah disusun tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya pengendalian terhadap pelaksanaan rencana tersebut. Pengendalian di sini yang dimaksud adalah pengawasan yang sekaligus dapat mengambil beberapa tindakan untuk perbaikan yang diperlukan. Pengendalian adalah suatu usaha untuk mengamati dan mengevalusi suatu kegiatan-kegiatan yang dilakukan, supaya sesuai rencana, serta mencatat semua penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan mencari solusinya. Menurut Nasution (2003:20) pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses yang dibuat untuk menjaga supaya realisasi dari suatu aktivitas sesuai dengan yang direncanakan. Oleh karena itu, pengendalian terdiri dari prosedur-prosedur untuk menentukan penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan dan
(35)
tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminir penyimpangan tersebut.
Menurut Nasution (2003:20-21), fungsi pengendalian produksi melakukan aktivitas-aktivitas tertentu sebagai berikut : a. Mengukur realisasi dari rencana produksi
Dalam aktivitas ini, hasil pelaksanaan produksi dicatat dalam suatu ukuran (unit, kilogram, meter, dan sebagainya) seperti yang digunakan dalam target produksi. Pengukuran harus dilakukan sesering mungkin sehingga penyimpangan akan dengan cepat dapat di deteksi.
b. Membandingkan realisasi dengan rencana produksi
Hasil pencatatan dari pelaksanaan produksi harus dibandingkan dengan rencana atau target yang telah ditetapkan sebelumnya yang telah dijadikan dasar dalam menentukan tindakan berikutnya. Bila terjadi penyimpangan yang cukup berarti, maka harus dilakukan langkah-langkah perbaikan. Jika tidak terjadi penyimpangan yang cukup berarti, maka tidak perlu diadakan tindakan perbaikan.
c. Mengamati penyimpangan yang terjadi
Penyimpangan yang terjadi dikelompokkan menjadi dua, yaitu penyimpangan yang masih dapat ditolerir dan penyimpangan yang tidak dapat ditolerir. Penyimpangan yang tidak dapat
(36)
ditolerir adalah penyimpangan yang terjadi karena proses produksi yang sedang berjalan memang betul-betul menyimpang dari yang direncanakan, sehingga perlu diadakan tindakan perbaikan. Sedangkan penyimpangan yang masih dapat ditolerir adalah penyimpangan bersifat semu yang terjadi karena faktor-faktor acak. Maka perlu penetapan beberapa persen penyimpangan dari target produksi yang masih dapat dikategorikan sebagai penyimpangan semu, sehingga tidak perlu diadakan langkah-langkah perbaikan.
d. Menganalisa sebab-sebab terjadinya penyimpangan
Untuk dapat melakukan tindakan perbaikan secara tepat, maka harus diketahui terlebih dahulu faktor penyebab sesunggguhnya dari penyimpangan yang terjadi. Hal ini merupakan langkah yang sulit karena harus dibedakan mana yang merupakan gejala dan mana yang merupakan faktor penyebab sesungguhnya.
e. Melakukan tindakan perbaikan
Setelah penyebab diketahui dengan pasti, maka tindakan perbaikan dapat dilakukan untuk menghilangkan penyebab tersebut dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang dapat mengkonpensasi penyimpangan yang terjadi.
(37)
Dengan adanya pengendalian ini, diharapkan akan terdapat perbaikan pelaksanaan kegiatan perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan pengendalian produksi merupakan usaha-usaha manajemen untuk merencanakan dasar-dasar dari pada proses produksi dan aliran bahan, sehingga menghasilkan produk yang dibutuhkan pada waktunya dengan biaya yang seminim mungkin dan mengatur serta menganalisa mengenai pengorganisasian dan pengkoordinasian bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan, tenaga manusia dan tindakan-tindakan lain yang dibutuhkan (Nasution, 2003:14).
D. Pengawasan Produksi
Pengawasan merupakan suatu usaha untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Apabila terjadi penyimpangan akan diketahui mana letak penyimpangannya, untuk mengetahui seberapa tingkat pencapaian atau penyelesaian kegiatan yang ditentukan. Menurut Handoko (2003:359) pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai.
(38)
Menurut Handoko (2003:362-363) tahap-tahap dalam proses pengawasan, yaitu :
a. Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan) b. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan c. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
d. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan
e. Pengambilan tindakan koreksi bila perlu
Menurut Reksohadiprojo dan Gitosudarmo (2000:127) tahap pengawasan biasa dikenal sebagai fungsi pengawasan produksi, yang terdiri dari :
a. Routing, yaitu usaha untuk menentukan urutan operasi yang akan dilalui, mulai dari bahan sampai produk selesai.
b. Scheduling, menentukan rencana waktu kapan pekerjaan itu akan dikerjakan dan bilamana pekerjaan-pekerjaan dapat dialokasikan pada waktu yang telah ditentukan.
c. Dispatching, adalah perintah pelaksanaan dari semua rencana dan pengaturan dalam bidang routing dan scheduling.
d. Follow-up, merupakan fungsi penelitian dan pengecekan terhadap semua aspek yang mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi.
(39)
E. Analisis Network
Analisis network merupakan metode yang sangat membantu dalam proses perencanaan maupun pengawasan proyek. Penggunaan analisis network bagi manajemen adalah untuk merencanakan suatu proyek, misalnya proyek pembangunan jembatan atau gedung, kegiatan penelitian dan sebagainya. Analisis network adalah salah satu alat dalam penyusunan perencanaan, koordinasi dan pengawasan proyek dengan jangka waktu dan dengan biaya yang paling efisien.
Analisis network adalah suatu cara analisis produksi baik untuk analisis alur produksi dan analisis waktu produksi untuk melihat alur dan waktu produksi yang paling efisien dan efektif. Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan analisis
network adalah membantu perencanaan proyek yang kompleks,
membantu dalam mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang tersedia, membantu dalam menyusun sceduling ulang untuk mengatasi hambatan-hambatan dan keterlambatan-keterlambatan, membantu dalam melakukan trade-off antara waktu dan biaya serta membantu dalam menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek tersebut (Handoko, 1999:402).
(40)
1. Tidak menunjukan skala waktu. 2. Kemajuan tidak dapat ditunjukkan. 3. Proses tidak dapat dilihat pada diagram.
Menurut Gitosudarmo (2002:301-302) diagram network merupakan sebuah bagan yang sistematis dari kegiatan-kegiatan serta kejadian-kejadian di dalam melaksanakan proses produksi, dan dalam penggambarannya menggunakan simbol-simbol. Dalam hal ini terdapat beberapa simbol yang dipergunakan, yaitu :
simbol anak panah, yang menunjukkan sebuah kegiatan atau aktivitas. Yang dimaksud kegiatan di sini adalah segala tindakan yang memakan waktu tertentu dalam pemakaian atau penggunaan sejumlah material, tenaga kerja, serta peralatan produksi (resources) yang ada.
simbol lingkaran, menunjukkan suatu kejadian (event), baik kejadian atas berakhir atau selesainya suatu kegiatan tertentu atau kejadian dimulainya kejadian yang lain. Jadi dalam hal ini berarti bahwa satu simbol lingkaran itu sekaligus menunjukkan dua buah kejadian yaitu, kejadian selesainya kegiatan yang satu serta dimulainya kegiatan yang lain.
(41)
simbol anak panah terputus-putus, menunjukkan kegiatan semu (dummy activity). Dalam diagram network, kegiatan semu boleh ada boleh tidak. Kegiatan semu dimunculkan untuk menghindari di antara dua peristiwa terdapat lebih dari satu kegiatan.
Dalam menyusun diagram jaringan kerja diperlukan data-data yang lengkap, yaitu :
1. Jenis pekerjaan atau kegiatan. 2. Urutan kegiatan yang dilaksanakan.
3. Taksiran waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan.
F. Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique)
Menurut Handoko, (1999:403) PERT merupakan suatu metode analitik yang dirancang untuk membantu dalam scheduling dan pengawasan yang kompleks, yang memerlukan kegiatan-kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu dan kegiatan-kegiatan itu mungkin tergantung pada kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan lain.
PERT mengunakan distribusi peluang berdasarkan tiga perkiraan waktu untuk setiap kegiatan. Menurut Render dan Heizer (2004:94), perkiraan waktu ini digunakan untuk menghitung nilai yang diharapkan dan penyimpangan standar untuk kegiatan tersebut, yaitu sebagai berikut :
(42)
1) Waktu optimis ( Optimistic Time / a )
yaitu waktu yang dibutuhkan oleh sebuah kegiatan jika semua hal berlangsung sesuai rencana. Dalam memperkirakan nilai ini, biasanya terdapat peluang yang kecil bahwa kegiatan akan < a. 2) Waktu pesimis ( Pesimistic time / b )
yaitu waktu yang dibutuhkan sebuah kegiatan dengan asumsi kondisi yang ada sangat tidak diharapkan. Dalam memperkirakan nilai ini, biasanya terdapat peluang yang juga kecil bahwa waktu kegiatan akan > b.
3) Waktu realistis ( Most likely time / m )
merupakan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah kegiatan yang paling realistis.
Ketiga hal di atas adalah unsur yang digunakan untuk mencari waktu penyelesaian aktivitas atau menghitung estimasi waktu (ET). Penghitungan perkiraan waktu penyelesaian aktivitas (ET) dapat dihitung dengan mengunakan rumus rata-rata tertimbang sebagai berikut :
6
4
m
b
a
(43)
G. Metode CPM (Critical Path Method)
Jalur kritis merupakan jalur-jalur di dalam diagram network itu, di mana jalur tersebut memiliki waktu penyelesaian yang terpanjang dari jumlah waktu penyelesaian yang terbesar itu berarti merupakan minimum waktu yang dibutuhkan oleh keseluruhan proses produksi tersebut (Gitosudarmo, 2002:298).
Adapun sifat-sifat jalur kritis :
1. Jalur kritis merupakan jalur yang memakan waktu terpanjang dalam proses produksi.
2. Jalur kritis adalah jalur yang tidak memiliki tenggang waktu selesainya suatu tahap kegiatan yang lain dalam proses produksi itu.
Bila kegiatan-kegiatan proyek tidak banyak dan diagram
networknya sederhana jalur kritis dapat dihitung dengan mudah. Tetapi
bila networknya sangat kompleks maka akan sulit menghitung jalur kritis dengan cara sederhana, maka metode yang lebih cepat dan sistematik dalam menentukan jalur kritis yaitu metode algoritma. Metode algoritma ini adalah metode untuk mempermudah analisa
network dalam manganalisa jalur kritis.
Dalam metode algoritma waktu yang akan dicapai meliputi :
(44)
EF : Earlies Finish, merupakan waktu di mana pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secepat-cepatnya.
LS : Latest Start, merupakan waktu paling akhir untuk memulai pekerjaan tanpa menimbulkan gangguan atau diundurnya pekerjaan secara keseluruhan.
LF : Latest Finish merupakan waktu paling akhir untuk menyelesaikan pekerjaan tanpa menimbulkan gangguan atau ditundanya pekerjaan lain.
Menurut Render dan Haizer (2004:91) slack adalah waktu yang dimiliki oleh sebuah kegiatan untuk bisa diundur, tanpa menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan. Secara sistematik slack dapat dirumuskan :
Slack = LS – ES atau Slack = LF – EF
Kegiatan dengan slack = 0 disebut kegiatan kritis dan berada pada jalur kritis.
H. Estimasi Probabilitas
Menurut Render & Heizer (2001:587) Waktu Probabilitas adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan pada PERT network.
Menurut Render & Heizer (2005:95-98) untuk menghitung probabilitas dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
(45)
σ
ET
c
Z
=
−
σ
=
v
2
6
⎥⎦
⎤
⎢⎣
⎡ −
=
b
a
ν
Dimana :
Z : Variasi Standar Normal
C : Waktu Penyelesaian yang telah dijadwalkan ET : Waktu Penyelesaian yang diharapkan
σ
: Deviasi Standar waktu penyelesaian (t)ν
: Varians Proyek (selisih waktu penyelesaian)(46)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah perkembangan perusahaan
Pada mulanya perusahaan percetakan PT. Nyata Grafika Media Surakarta berasal dari sebuah perusahaan ternama yang berada di kota Surabaya yaitu perusahaan Jawa Pos Group. Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen tanggal 1 Juli 1949, dengan nama Java Post. Hingga tahun 1982 tiras atau oplagh yang dihasilkan mencapai 5.000 – 8.000 per hari.
Berawal dari tekad untuk memberikan service serta pelayanan yang terbaik bagi pembaca dan pecinta harian Jawa Pos, khususnya yang berada di wilayah Jawa Tengah dan DIY, lahirlah perusahaan percetakan yang kemudian diberi nama PT. Nyata Grafika Media Surakarta. Setelah melalui perjalanan panjang dan pertimbangan geografis ( Solo, Boyolali, Klaten hingga Yogya ) dipilihlah lokasi strategis di Jalan Adi Sumarmo 138 Kartasura, Sukoharjo. Juli 1997, tempat ini kemudian dibangun setahap demi setahap yang akhirnya lengkap seperti yang telah berdiri di atas lahan 11.572 M2.
(47)
Kurang dari waktu 6 bulan, telah berdiri bangunan yang benar-benar dipersiapkan untuk pondasi mesin cetak yang membutuhkan perhitungan secara cermat. Namun demikian, proses pembangunan tidak serta merta selesai begitu saja, seiring dengan pembangunan fisik gedung. Ir. Misbahul Huda beserta tim mekanik dan elektrik mengerahkan seluruh tenaga dan ilmunya agar proses pemasangan mesin cetak web SEIKEN-40 bisa segera terpasang dengan baik setelah pondasi mesin kering. Mesin yang di datangkan dari negeri matahari terbit tersebut terpasang dengan kokoh di atas pondasi yang memang dipersiapkan untuk mesin tersebut. Pembangunan memang belum selesai tapi proses produksi yang menghasilkan cetakan Koran Jawa Pos, tetap berjalan dengan baik dan lancar. Hal itu dilakukan semata-mata untuk mewujudkan tekad memberi yang terbaik bagi pembaca harian Jawa Pos.
Prinsip kuat itulah yang mendorong perusahaan ini berproduksi dengan baik. Karena prinsip Pak Dahlan lebih cepat siap lebih baik, artinya seandainya mesin SEIKEN sudah fight betul dan bisa menghasilkan koran yang baik, dan itu berarti service ke
customer / pembaca lebih cepat sampai, maka pelaksanaan
(48)
kekuatan tim mereka yang solid akhirnya berhasil menyelesaikan pemasangan mesin dengan baik.
Tanggal 20 Oktober 1997 resmi dinyatakan sebagai hari kelahiran PT. Nyata Grafika Media Surakarta. Jawa Pos dapat terbit lebih awal di tengah-tengah masyarakat Jawa Tengah kala itu. Waktu demi waktu membuat PT. Nyata Grafika Media Surakarta bertambah semakin dewasa. Pengembangan di segala bidang tetap dilakukan sampai dengan sekarang ini. PT. Nyata Media Grafika Surakarta adalah perusahaan percetakan yang produknya berupa Koran Jawa Pos, percetakan buku-buku, LKS serta barang-barang percetakan lainnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, untuk lebih meningkatkan layanan kepada customer, perusahaan mengikuti perkembangan teknologi untuk mesin cetak web, sheet serta pracetaknya salah satu bagian terkecilnya adalah penggunaan Computer To Plate (C T P) yang tidak semua percetakan menggunakannya. Dengan prasarana mesin ini, proses di pracetak lebih efisien waktunya. Selain itu, mesin-mesin web selalu di up-grade untuk bisa menyesuaikan kebutuhan dan tuntutan kualitas cetak yang sekarang ini semakin canggih. Dengan demikian, PT. Nyata Grafika Media Surakarta bisa menyajikan hasil cetakan yang lebih hebat dan memuaskan.
(49)
Dalam mendirikan suatu perusahaan banyak faktor yang harus diperhatikan. Adapun alasan memilih lokasi perusahaan dengan mempertimbangkan berbagai factor, antara lain :
a. Dekat dengan sumber tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja yang cukup memadai sangat mendukung dalam kegiatan usaha baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
b. Dekat dengan pasar dan terminal
Dalam memasarkan hasil produksinya kepada konsumen, perusahaan sudah mempunyai pos atau agen-agen dari Jawa Pos Group yang lokasinya berada di pasar dan terminal.
c. Dekat dengan jalan raya
Perusahaan percetakan PT. Nyata Grafika Media Surakarta terletak di pinggir jalan raya sehingga memudahkan transportasi dan komunikasi yang dapat menghubungkan pabrik dengan tenaga kerja maupun konsumen.
Setiap Perusahaan yang berdiri pasti mempunyai tujuan tertentu sesuai dengan usaha yang dikelolanya. Adapun tujuan berdirinya perusahaan percetakan PT. Nyata Grafika Media Surakarta adalah :
(50)
a. Untuk meningkatkan pelayanan yang baik tentang service Koran Jawa Pos Group kepada konsumen yang berada di wilayah Jawa Tengah.
b. Membantu dan meningkatkan lapangan kerja dalam mengatasi pengangguran sekaligus meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar.
c. Memaksimalkan laba, mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dan ingin terus berkembang.
2. Stuktur Organisasi
Keberadaan struktur organisasi dalam suatu perusahaan adalah sangat penting, agar dalam menjalankan usahanya dapat berjalan dengan lancar secara efektif dan efisien. Dengan adanya struktur organisasi akan menunjukkan suatu kerangka atau gambaran secara sistematis tentang hubungan kerja dengan masing-masing bagian yang ada.
PT. Nyata Grafika Media Surakarta merupakan perusahaan perseorangan di mana pemilik perusahaan sekaligus merupakan pimpinan perusahaan. Bentuk organisai perusahaan ini adalah garis lurus, yaitu kekuasaan lurus dari atas ke bawah. Alasan dipilihnya struktur organisasi ini karena bentuknya yang sederhana dan mengandung adanya kesatuan dalam memimpin. Dengan diketahuinya wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing
(51)
personal yang memegang jabatan ini dapat menghindarkan dari kesimpang siuran dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Adapun mengenai struktur organisasi pada PT. Nyata Grafika Media Surakarta dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Gambar III.1 Struktur Organisasi
Operasianal Manager
Accounting
Marketing Kasir
Adm.
Marketing
Adm. Produksi
dan pengada
an bahan
Logistik teknik
Koordinator Produksi
Produksi Teknik
Karu Produksi
Wakaru Produksi
GA & HRD
Security
(52)
a. Operational Manager
Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Membantu Direksi dalam penyusunan rencana operasional dan anggaran serta sistem dan prosedur (sisdur) kantor operasional Surakarta.
2. Membantu Direksi dalam pelaksanaan efektifitas organisasi kantor operasional Surakarta.
3. Bersama-sama HRD mengatur pelaksanaan efektifitas SDM kantor operasional Surakarta.
4. Membuat progress report kantor operasional Surakarta.
5. Mengusulkan kepada Direksi tindakan perbaikan metode kerja kantor operasional Surakarta.
6. Melakukan kontrol dan kendali penggunaan sumber daya dan sarana lainnya dalam lingkup kantor operasional Surakarta untuk menunjang program efisiensi dari manajemen.
7. Membangun dan membina hubungan kerja, komunikasi, dan jaringan kerja dengan pihak-pihak luar sehubungan dengan sifat dan sasaran tugas-tugas dalam kantor operasional Surakarta baik dalam lingkup grup Jawa Pos maupun eksternal grup Jawa Pos.
(53)
b. Accounting
Accounting tugasnya mengendalikan keuangan antara
penerimaan dan pengeluaran perusahaan. Accounting membawahi dua bagian yaitu :
1) Marketing
Menentukan kebijakan mengenai pemasaran produk.
Marketing membawahi administrasi marketing yang
tugasnya merencanakan produk yang akan diproduksi serta menghitung jumlah biaya yang dibutuhkan dan setelah menerima persetujuan dari pimpinan perusahaan segera membuat dan memproduksi barang sesuai pesanan.
2) Kasir
Tugasnya melakukan penerimaan dan pengeluaran uang hasil dari ongkos cetak. Dalam melakukan tugasnya kasir dibantu oleh:
2.1) Administrasi produksi
Tugasnya mengurusi output dan input barang dalam perusahaan.
2.2) Administrasi logistik bahan baku
Membeli bahan baku dan menangani segala urusan yang berkaitan dengan pengadaan gudang.
(54)
2.3) Administrasi logistik teknik
Membeli bahan mengenai segala urusan yang berkaitan dengan suku cadang mesin.
c. Koordinator produksi
Tugasnya merencanakan, mengatur, mengawasi jalannya produksi. Bagian ini membawahi dua bagian yaitu :
1) Produksi
Tugasnya menyelenggarakan semua kegiatan di bidang proses produksi. Bagian ini dibantu oleh :
a) Karu produksi (Kepala regu produksi)
Menjaga dan mengawasi serta memelihara mesin-mesin atau peralatan percetakan agar selalu dalam keadaan baik.
b) Wakaru produksi (Wakil regu produksi)
Membantu tugas-tugas yang dilaksanakan oleh kepala regu produksi.
2) Teknik
Tugasnya mengontrol, meneliti dan memperbaiki mesin-mesin jika mengalami kerusakan. Selain itu bertugas merencanakan dan menjadwal perawatan mesin-mesin produksi. Tugas ini dilakukan setiap sesudah dan sebelum kegiatan produksi berlangsung.
(55)
d. HRD/ Personalia
Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Membuat perencanaan kebutuhan karyawan dan mengkoordinasikan dengan bagian terkait.
2) Menegakkan disiplin kerja dan semangat kerja karyawan. 3) Memastikan karyawan berkompeten pada pekerjaannya
masing-masing.
4) Bertanggung jawab atas kelengkapan data karyawan.
5) Bertanggung jawab terhadap semua administrasi kepersonaliaan dan payroll.
6) Memastikan kewajiban perusahaan sesuai peraturan pemerintah.
7) Memastikan berjalannya peraturan perusahaan.
8) Memberikan pembinaan dan pengarahan pada karyawan sesuai tugasnya.
9) Memberikan bimbingan kepada karyawan yang bermasalah. 10) Menjadi jembatan ( penengah ) antara manajemen dan
karyawan.
11) Mempelajari dan mengevaluasi secara rutin dan cermat penyelenggaraan tugas bagiannya guna perbaikan dan peningkatan kinerja.
(56)
Bagian ini membawahi:
a) Seccurity
Bagian ini bertanggung jawab terhadap keamanan di lingkungan pabrik.
b) Umum
Bagian ini bertugas menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan pabrik.
3. Aspek Sumber Daya Manusia
Hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan terhadap aspek sumber daya manusia pada PT. Nyata Grafika Media Surakarta yaitu :
a. Penarikan karyawan
Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting untuk menjalankan suatu proses produksi. Suatu perusahaan baik yang baru berdiri maupun yang telah berkembang tentunya membutuhkan tenaga kerja. Pemilihan tenaga yang tepat akan membantu mengembangkan perusahaan, oleh karena itu perusahaan percetakaan PT. Nyata Grafika Media Surakarta dalam mencari tenaga kerja sangat berhati-hati dan menggunakan tolok ukur efisiensi kerja. Penarikan karyawan dilakukan apabila perusahaaan kekurangan karyawan atau apabila perusahaan menerima order dan proses pengerjaannya
(57)
terbatas oleh waktu. Karyawan pada perusahaan PT. Nyata Grafika Media Surakarta berjumlah 61 orang yang merupakan karyawan tetap. Di samping itu terdapat juga karyawan kontrak dan harian lepas. Perincian dari karyawan tetap adalah sebagai berikut :
1) Operasional Manager : 1 orang
2) Accounting : 1 orang
3) Marketing : 5 orang
4) PPIC : 1 orang
5) Produksi : 15 orang
6) GA & HRD : 6 orang
7) Quality Control : 1 orang 8) Customer Service : 1 orang 9) Mekanik & Elektrik : 8 orang
10) Security : 7 orang
11) Kepala Produksi : 1 orang 12) Logistik produksi : 1 orang
13) Finishing : 4 orang
(58)
b. Jam kerja
Perusahaan menentukan peraturan kerja untuk menciptakan kesejahteraan bekerja yang harmonis di lingkungan perusahaan yang diatur oleh Departemen Tenaga Kerja dalam hal keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerja. Adapun peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh perusahaan percetakan PT. Nyata Grafika Media Surakarta adalah :
1) Waktu jam kerja tidak boleh lebih dari 8 jam sehari atau 48 jam seminggu.
2) Waktu jam kerja pada hari Sabtu hanya 5 jam kerja.
3) Untuk karyawan bagian produksi di bagi menjadi dua shift dan waktu kerja efektifnya 8 jam. Pembagiannya yaitu : a) Shift pagi mulai dari jam 08.00 – 16.00 WIB.
b) Shift malam mulai dari jam 21.00 – 05.00 WIB.
4) Untuk karyawan bagian perkantoran waktu kerja efektif dari jam 08.00–16.00 WIB.
5) Sedangkan untuk security di bagi menjadi tiga shift yaitu :
a) Shift I mulai dari jam 07.00 – 15.00 WIB. b) Shift II mulai dari jam 15.00 – 23.00 WIB. c) Shift III mulai dari jam 23.00 – 07.00 WIB.
6) Waktu istirahat karyawan ditetapkan setiap 4 jam kerja, lamanya waktu kerja satu jam.
(59)
7) Kelebihan jam kerja dari waktu kerja yang ditentukan di atas adalah kerja lembur.
8) Hari istirahat mingguan adalah hari Minggu, kecuali bagi kerja yang karena pekerjaannya ditentukan lain.
9) Pada hari raya resmi yang ditetapkan pemerintah, semua karyawan tidak bekerja.
10) Bilamana pada hari istirahat mingguan atau pada hari raya resmi karyawan dipekerjakan, maka jam kerjanya tidak ditentukan waktunya dan itu adalah kerja lembur.
c. Sistem pengupahan
Dalam masalah upah, untuk karyawan PT. Nyata Grafika Media Surakarta menggunakan sistem upah harian, mingguan dan bulanan. Adapun sistem pemberian upah terhadap karyawan didasarkan pada kebijaksanaan perusahaan dan mengingat himbauan pemerintah. Untuk upah karyawan harian lepas ditetapkan sebesar Rp 25.000,00 per hari. Sedangkan untuk karyawan kontrak dan karyawan tetap, upah kerjanya berdasarkan perkembangan Upah Minimum Regional (UMR). Selain mendapat upah tersebut, seluruh karyawan tanpa terkecuali juga mendapatkan bonus, yang mana bonus tersebut akan diberikan perusahaan dalam waktu satu tahun sekali yang
(60)
besar kecilnya disesuaikan dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan.
d. Jaminan sosial
Percetakan PT. Nyata Grafika Media Surakarta juga berusaha memberikan jaminan sosial kepada karyawannya dengan maksud untuk membantu kebutuhan dan merangsang semangat kerja agar dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Adapun macam-macam jaminan sosial di antaranya : bingkisan pada hari raya, uang makan, rekreasi, ganti rugi pengobatan, uang transportasi, pakaian dan perlengkapan kerja, dan pemberian bonus.
e. Pembinaan karyawan
Pembinaan karyawan dilakukan agar kualitas kerja karyawan meningkat. Pembinaan dilakukan seminggu sekali di departemen masing-masing agar para karyawan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik tanpa menimbulkan banyak kesalahan. Selain itu juga dapat pendidikan dan pelatihan bagi karyawan baru yang belum memahami pekerjaan yang akan dilakukan demi kelancaraan proses produksi.
(61)
f. Organisasi karyawan
PT. Nyata Grafika Media Surakarta juga membentuk suatu organisasi yang beranggotakan semua karyawan. Setiap karyawan dapat menuntut hak melalui wadah oraganisasi tersebut dan mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan. Hak dan kewajiban karyawan yaitu :
1) Hak karyawan, antara lain :
a) Menerima upah sesuai dengan pekerjaanya b) Menjadi anggota organisasi
c) Mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan d) Mendapat fasilitas kesejahteraan
2) Kewajiban karyawan, antara lain :
a) Melaksanakan tugas yang diberikan perusahaan dengan penuh tanggung jawab
b) Mematuhi segala peraturan yang berlaku di perusahaan c) Menjunjung tinggi nama baik perusahaan dan tidak
membocorkan rahasia perusahaan d) Displin dalam bekerja
4. Pemasaran
Kegiatan pemasaran pada PT. Nyata Grafika Media Surakarta antara lain:
(62)
a) Daerah pemasaran
Daerah pemasaran pada PT. Nyata Grafika Media Surakarta meliputi : Yogyakarta, Purwakarta, Solo, Karanganyar, Sragen, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo dan Magelang.
b) Proses penjualan 1) Koran
Berdasarkan mutasi (order cetak) dari agen. 2) LKS, tabloid dan majalah
Dilakukan dengan sistem order atau pesanan. Biasanya pelanggan datang sendiri ke perusahaan atau melalui telepon.
5. Produksi
Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas produksi dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Jenis produksi
1) Hasil produk utama
Produk utama yang dihasilkan adalah Koran Jawa Pos yang meliputi Radar Solo dan Radar Jogja.
2) Hasil produk sampingan
Produk lain yang dihasilkan yaitu LKS, tabloid, majalah dan hasil cetakan-cetakan lainnya.
(63)
b. Bahan baku
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah : a) Kertas
Adalah bahan yang akan di cetak dan merupakan bahan pokok. Jenis kertas yang digunakan yaitu : kertas Adiprima, Leces, Aspec, Setia Kawan dan Surya Agung.
b) Tinta
Adalah sebagai bahan pewarna atau untuk menimbulkan tulisan serta gambar cetakan. Tinta yang digunakan ada empat warna yaitu : Cyan (biru kehijauan), Yellow (kuning),
Magenta (merah kekuningan) dan Black (hitam).
c) Plate
Adalah alat yang dimasukkan ke dalam mesin yang akan menimbulkan tulisan atau gambar. Plate ini terbuat dari aluminium.
c. Bahan pembantu
Bahan pembantu yang digunakan antara lain :
1) Fountain, digunakan untuk campuran air pembersih di cetakan dan menstabilkan Ph air.
2) Spare gum Finisher atau super dot, untuk melindungi plate agar tidak korosi atau terluka.
(64)
3) Spare gum 20, digunakan untuk membersihkan blengket atau rol.
4) Corector dan developer plate, digunakan untuk membersihkan plate.
5) Lem, digunakan untuk perekat pada bagian punggung dan samping buku.
6) Rapid fixer, digunakan untuk mencuci plate. 7) Oli, digunakan untuk pelumas mesin.
8) Strapping, merupakan tali yang digunakan untuk mengikat produk siap di kirim.
9) Double sided tape, digunakan untuk menyambung kertas. 10) Varent atau was, digunakan untuk mencuci rol atau
blengket.
11) Seyton, digunakan sebagai pembersih dan pelicin pada mesin banding atau mesin potong.
12) Spray mount, digunakan sebagai perekat pada plate.
13) Cutting rubber, sebagai bantalan landasan pisau pada mesin
web satu sisi.
14) Cutting stick, sebagai bantalan landasan pisau pada mesin
web tiga sisi.
(65)
16) Majune, merupakan kain yang digunakan untuk membersihkan mesin.
d. Mesin
Mesin-mesin yang digunakan untuk menunjang kelancaran proses produksi adalah :
1) Mesin Fast 300 terdapat 12 unit dan 1 unit Coro Man yang
digunakan untuk mencetak koran, tabloid dan LKS.
2) Mesin Subur Brand I terdapat 4 unit yang digunakan untuk
menjilid LKS.
3) Mesin Subur Brand II terdapat 4 unit yang digunakan untuk
menjilid LKS.
4) Mesin Community I terdapat 4 unit yang digunakan untuk mencetak LKS.
5) Mesin Community II terdpat 4 unit yang digunakan untuk mencetak LKS.
6) Mesin Sheed Feat yang digunakan untuk cetak warna, seperti brosur, cover dan kalender.
7) Mesin Banding digunakan untuk lem finishing pada buku atau tabloid.
8) Mesin potong satu sisi terdapat 2 line yang digunakan untuk memotong sisi pada LKS.
(66)
9) Mesin potong tiga sisi terdapat 2 line yang digunakan untuk memotong sisi pada LKS.
10) Mesin Plate Maker terdapat 3 unit mesin ini digunakan untuk menyinari plate yaitu membuat image atau tulisan dari film ke plate.
11) Mesin Prossesor plate terdapat dua unit yang digunakan untuk mencuci plate.
12) Mesin Prossesor film terdapat dua unit yang digunakan untuk mencuci film.
13) Mesin Plong plate mesin ini digunakan untuk melubangi plate.
e. Proses produksi
Proses produksi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dijalankan oleh perusahaan melalui beberapa tahapan, antara lain :
1) Print Film
Print Film adalah print dengan media film. Jenis film ada
yang berwarna dan hitam putih. Film dibuat dalam dua bagian yaitu positif dan negatif. Film positif adalah film warna putih tulisan hitam, sedangkan film negatif adalah film hitam dengan tulisan putih.
(67)
2) Print File
Print file yaitu print dengan media Lembar Kerja Siswa
(LKS). Beberapa bentuk file yaitu :
a) Post Script (PS) yaitu bentuk file dengan ukuran besar. b) Proces Data File (PDF) yaitu bentuk file dengan ukuran
lebih kecil. 3) Prosesor film
Setelah print file selesai kemudian di masukkan ke mesin
prosesor film. Prosesor film digunakan untuk mencuci file.
Bahan pencuci terdiri dari :
a) Developer, berupa cairan yang berfungsi untuk membersihkan bagian yang hitam.
b) Fixer, berupa cairan yang berfungsi untuk membersihkan bagian yang putih.
c) Air, berfungsi sebagai pembersih. d) Dryer, berfungsi sebagai pemanas. 4) Montage atau Layout
Yaitu kegiatan menempelkan dan menata halaman Lembar Kerja Siswa (LKS) yang menggunakan film pada selembar bening (astrolon) per plate atau per web.
(68)
5) Plate
Setelah kegiatan montage selesai kemudian dilanjutkan dengan pembuatan plate cetak dengan cara penyinaran (ekspose) film di atas plate pada mesin plate maker.
6) Cetak
Plate kemudian dilipat agar plate bisa dijepit atau bisa
masuk pada silinder mesin cetak untuk diputar pada kertas rol. Mesin cetak kemudian diisi dengan tinta, yang terdiri dari empat warna yaitu : Cyan (biru kehijauan), Yellow (kuning),
Magenta (merah kekuningan) dan Black (hitam). Setelah
semuanya siap mesin kemudian dijalankan. 7) Sisip
Setelah proses cetak selesai, kemudian keras disisip dan dilipat rapi serta disusun menurut halaman.
8) Banding
Setelah kertas disusun, dilanjutan proses pelapisan lem untuk merekatkan kertas cetakan pada bagian punggung agar menyatu menjadi sebuah buku. Lem yang digunakan ada tiga jenis yaitu lem putih, lem panas (hotmelt) dan lem
(69)
9) Potong
Setelah kertas direkatkan untuk mendapatkan buku yang rapi maka dilakukan proses pemotongan pada bagian tepi sisi kertas yang tidak rata sesuai dengan ukuran yang ditentukan. Mesin yang digunakan ada dua jenis, yaitu mesin potong satu sisi dan mesin potong tiga sisi.
10) Sring
Setelah menjadi buku, kemudian proses selanjutnya adalah membungkus buku ke dalam plastik. Setiap 12 produk buku jadi di masukkan ke dalam satu plastik sehingga terlihat rapi dan teratur.
11) Kemas
Proses selanjutnya yaitu mengemas produk buku yang sebelumnya sudah melewati tahap sring kedalam kardus dan menempelkan label. Tujuan dari pengemasan adalah melindungi buku dari hal-hal yang dapat menyebabkan kerusakan pada saat buku tersebut dikirim kepada konsumen.
12) Ekspedisi
Setelah Lembar Kerja Siswa (LKS) dikemas, kemudian secara otomastis setiap 100 eksemplar Lembar Kerja Siswa (LKS) terdapat pembatas sehingga memudahkan untuk
(70)
menghitung dan kemudian diikat. Lembar Kerja Siswa (LKS) akhirnya siap untuk dikirim ke konsumen.Untuk memberikan gambaran proses produksi diatas, dapat kita lihat gambar sebagai berikut ini :
Pra cetak Cetak Finishing
Gambar III.2 Proses produksi
PT. Nyata Grafika Media Surakarta B. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa dengan terjun langsung ke dunia kerja.
Print Film
Print File
Prosesor film
Montage atau layout
Cetak Sisip
Banding
Potong
Sring
Kemas
Ekspedisi
(71)
2. Tujuan dari Magang Kerja
a. Agar mahasiswa mendapat pengalaman langsung dan pengetahuan tentang berbagai aktivitas di dalam dunia kerja. b. Dapat melatih mahasiswa untuk menemukan penyebab
masalah dan mampu memberikan solusi bagi perusahaan. c. Untuk melatih mahasiswa untuk bekerja sebelum masuk dalam
dunia kerja yang sebenarnya. 3. Manfaat Magang Kerja
Magang kerja dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu :
a) Bagi Mahasiswa
1) Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah didapat selama menempuh pendidikan.
2) Agar mahasiswa setelah lulus dapat menghadapi masalah yang timbul dalam dunia kerja.
b) Bagi Perusahaan
1) Perusahaan akan mendapat sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.
(72)
2) Hasil penelitian mahasiswa selama magang kerja dapat dijadikan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan perusahaan.
4. Tempat Magang Kerja
Tempat : Kegiatan magang dilakukan di PT. Nyata Grafika Media Surakarta (Jawa Pos Group) yang berlokasi di Jl. Adi Sumarmo No. 138, Singopuran RT 01 RW 03, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Kode Pos 57164.
Waktu : Pelaksanaan magang dilakukan selama tanggal 1 Februari – 31 Maret 2009.
5. Kegiatan Magang Kerja
Dalam pelaksanaan magang kerja, peserta magang kerja dianjurkan memakai kemeja dengan rapi dan sopan. Kegiatan magang di laksanakan mulai dari pukul 08.00 – 12.00 WIB. Kegiatan magang kerja dilaksanakan pada 4 bagian, yaitu : bagian pracetak, bagian produksi, bagian PPC (Production Planning
Control) dan bagian pengadaan bahan. Rincian tugas pada
(73)
a. Bagian Pracetak
Kegiatan yang dilakukan di pracetak adalah :
1) Melepaskan kalkir dari astarlon setelah dilakukan penyinaran 2) Mengamati kegiatan penataan halaman produk (koran, LKS, tabloid, majalah, buku dan hasil cetakan lainnya) yang berbentuk media file pada selembar bening (astralon) per
plate atau per web
3) Melihat proses kerjanya b. Bagian Produksi
Mengamati proses produksi yang sedang berlangsung yaitu setelah kegiatan montage selesai kemudian dilakukan penyinaran pada mesin plate maker, setelah itu plate dicuci pada mesin prosesor plate, plate yang sudah dicuci kemudian dilipat agar plate bisa dijepit atau bisa masuk pada silinder mesin cetak untuk diputar pada kertas rol, mesin cetak kemudian diisi dengan tinta, yang terdiri dari empat warna yaitu : Cyan (biru kehijauan), Yellow (kuning), Magenta (merah kekuningan) dan Black (hitam). Setelah semuanya siap mesin kemudian dijalankan.
(74)
c. Bagian PPC
Diperkenalkan pada produk yang memenuhi standar yaitu produk yang tidak rusak, sedangkan yang tidak memenuhi standar kualitas yaitu produk yang rusak.
d. Bagian Pangadaan Bahan
1) Mencatat penerimaan persedian bahan baku. 2) Mencatat pengeluaran persediaan bahan baku.
3) Diperkenalkan pada jenis-jenis bahan baku dan bahan penolong yang digunakan pada perusahaan serta dijelaskan bagaimana pelakuan pada bahan-bahan yang digunakan oleh perusahaan. Perlakuan bahan-bahan tersebut misalnya: kertas diletakkan pada tempat yang kering dan ventilasi harus cukup agar sirkulasi udara berjalan dengan lancar. Untuk bagian-bagian tertentu seperti catting fiber,
gum, fixer dan dryer diletakkan pada ruangan ber AC. C. Pembahasan
1. Identifikasi aktivitas
Aktivitas-aktivitas yang diperlukan dalam proses produksi percetakan Lembar Kerja Siswa (LKS) PT. Nyata Grafika Media Surakarta meliputi :
(75)
a. Print Film
Pada tahap pertama dalam print film ini media yang digunakan adalah print dengan media film.
b. Print File
Pada tahap proses print file ini, media yang digunakan adalah media Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sudah berbentuk naskah.
c. Prosesor film
Pada tahap ini untuk prosesor film apabila file yang dikerjakan telah selesai, langsung bisa di masukkan dalam mesin
prosesor film untuk dicuci.
d. Montage atau Layout
Pada tahap ini adalah proses untuk menempelkan dan menata halaman Lembar Kerja Siswa (LKS) yang menggunakan film pada astrolon.
e. Plate
Pada tahap ini dilakukan pembuatan plate cetak dengan penyinaran (ekspose) film.
(76)
f. Cetak
Pada tahap ini dilakukan proses pencetakan Lembar Kerja Siswa (LKS).
g. Sisip
Pada tahap ini dilakukan penyisipan kertas Lembar Kerja Siswa (LKS) dan diurutkan sesuai halaman.
h. Banding
Pada tahap ini dilakukan perekatan kertas Lembar Kerja Siswa (LKS) menggunakan lem.
i. Potong
Pada tahap ini dilakukan proses pemotongan sisi tepi kertas Lembar Kerja Siswa (LKS) agar rapi.
j. Sring
Pada tahap ini dilakukan proses pengemasan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sudah jadi dengan plastik.
k. Kemas
Pada tahap ini dilakukan proses pengemasan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sudah jadi dengan kardus.
l. Ekspedisi
Pada tahap yang terakhir yaitu ekspedisi, Lembar Kerja Siswa (LKS) akhirnya siap di pasarkan ke konsumen.
(77)
Untuk memudahkan dalam penyelesaian dan pengendalian proses produksi secara keseluruhan, diperlukan adanya diagram yang menunjukkan urutan kegiatan dan waktu normal penyelesaian kegiatan dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel III.1
Urutan kegiatan proses produksi
Percetakan 5000 Lembar Kerja Siswa (LKS) dan waktu penyelesaian (dalam satuan menit)
No Kegiatan Simbol Waktu
1 Print Film A 30
2 Print File B 20
3 Prosesor film C 50
4 Montage atau Layout D 30
5 Plate E 30
6 Cetak F 20
7 Sisip G 102
8 Banding H 119
9 Potong I 238
10 Sring J 178
11 Kemas K 714
12 Ekspedisi L 238
(78)
Yaitu semua kegiatan-kegiatan yang ada dalam proses produksi diurutkan dan ditentukan, sehingga dapat diketahui kegiatan yang diselesaikan sebelum kegiatan lain dapat dimulai. Dengan demikian dapat diketahui hubungan ketergantungan antar kegiatan.
Adapun hubungan ketergantungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.2
Urutan kegiatan proses produksi Percetakan Lembar Kerja Siswa (LKS)
No Kegiatan Simbol Kegiatan yang mendahului
1 Print Film A -
2 Print File B A
3 Prosesor film C B
4 Montage atau Layout D A
5 Plate E C, D
6 Cetak F E
7 Sisip G F
8 Banding H G
9 Potong I H
10 Sring J I
11 Kemas K J
12 Ekspedisi L K
(79)
3. Menentukan perkiraan waktu kegiatan
Penentuan waktu perkiraan untuk masing-masing kegiatan tidak mudah, karena harus mempertimbangkan faktor-faktor ketidakpastian, sehingga dalam penentuan waktu masing-masing kegiatan digunakan metode PERT. Metode PERT di dasarkan pada tiga macam perkiraan waktu, yaitu waktu optimis, waktu relistis, dan waktu pessimis.
Adapun perhitungan perkiraan waktu penyelesaian untuk masing-masing elemen pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. Print Film, waktu normal yang dibutuhkan adalah 30 menit. Jika mesin yang digunakan mati, maka pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 38 menit, dan jika mesin yang digunakan berjalan dengan lancar, maka dapat diselesaikan dalam waktu 17 menit
b. Print File, waktu normal yang dibutuhkan adalah 20 menit. Jika kertas kalkir rusak, maka pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 28 menit, dan jika kertas kalkir tidak rusak, maka dapat diselesaikan dalam waktu 14 menit.
c. Prosesor film, waktu normal yang dibutuhkan adalah 50 menit. Jika bahan pencuci fixer habis, maka dapat diselesaikan
(80)
dalam waktu 60 menit, dan jika bahan pencuci fixer ada, maka dapat diselesaikan dalam waktu 39 menit.
d. Montage atau Layout, waktu normal yang dibutuhkan adalah 30 menit. Jika dalam penempatan naskah, gambar pada Lembar Kerja Siswa (LKS) salah, maka dapat diselesaikan dalam waktu 40 menit, dan jika dalam penempatan naskah gambar pada Lembar Kerja Siswa (LKS) benar, maka dapat diselesaikan dalam waktu 19 menit.
e. Plate, waktu normal yang dibutuhkan adalah 30 menit. Jika mesin mati, maka dapat diselesaikan dalam waktu 45 menit, dan jika mesin lancar atau tidak mati, maka dapat diselesaikan dalam waktu 20 menit.
f. Cetak, waktu normal yang dibutuhkan adalah 20 menit. Jika
plate tidak bisa digunakan lagi, maka dapat diselesaikan
dalam waktu 32 menit, dan jika plate masih bisa digunakan, maka dapat diselesaikan dalam waktu 13 menit.
g. Sisip, waktu normal yang dibutuhkan adalah 102 menit. Jika ada pekerja bagian sisip yang tidak masuk, maka dapat diselesaikan dalam waktu 140 menit, dan jika pekerja bagian sisip masuk semua, maka dapat diselesaikan dalam waktu 80 menit.
(81)
h. Banding, waktu normal yang dibutuhkan adalah 119 menit. Jika mesin mati, maka dapat diselesaikan dalam waktu 132 menit, dan jika mesin lancar atau tidak mati, maka dapat diselesaikan dalam waktu 100 menit.
i. Potong, waktu normal yang dibutuhkan adalah 238 menit. Jika menggunakan mesin potong 1 sisi, maka dapat diselesaikan dalam waktu 300 menit, dan jika menggunakan mesin potong 3 sisi, maka dapat diselesaikan dalam waktu 150 menit.
j. Sring, waktu normal yang dibutuhkan adalah 178 menit. Jika mesin mati, maka dapat diselesaikan dalam waktu 202 menit, dan jika mesin lancar atau tidak mati, maka dapat diselesaikan dalam waktu 151 menit.
k. Kemas, waktu normal yang dibutuhkan adalah 714 menit. Jika ada pekerja bagian kemas yang tidak masuk, maka dapat diselesaikan dalam waktu 760 menit, dan jika pekerja bagian sisip masuk semua, maka dapat diselesaikan dalam waktu 692 menit.
l. Ekspedisi, waktu normal yang dibutuhkan adalah 238 menit. Jika strapping habis, maka dapat diselesaikan dalam waktu 250 menit, dan jika strapping masih, maka dapat diselesaikan dalam waktu 220 menit.
(82)
Tabel III.3
Perkiraan waktu proses produksi Percetakan 5000 Lembar Kerja Siswa (LKS)
(dalam satuan menit) No Simbol
Kegiatan
Waktu Optimis (a)
Waktu Realistis (m)
Waktu Pesimis (b)
1 A 17 30 38
2 B 14 20 28
3 C 39 50 60
4 D 19 30 40
5 E 20 30 45
6 F 13 20 32
7 G 80 102 140
8 H 100 119 132
9 I 150 238 300
10 J 151 178 202
11 K 692 714 760
12 L 220 238 250
Sumber: data PT. Nyata Grafika Media Surakarta tahun 2010
Perhitungan perkiraan waktu penyelesaian aktivitas (ET) dalam tabel di atas dihitung dengan menggunakan rumus rata-rata tertimbang sebagai berikut:
6
4
m
b
a
(83)
Keterangan:
ET = Waktu penyelesaian yang diharapkan dari suatu pekerjaan.
a = Waktu optimis, yaitu kegiatan bila semuanya berjalan baik tanpa ada hambatan.
m = Waktu realistis, yaitu waktu kegiatan yang terjadi apabila suatu kegiatan dilaksanakan dalam kondisi normal.
b = Waktu pessimis, yaitu kegiatan apabila terjadi hambatan-hambatan dan penundaan yang lebih dari semestinya. Adapun perhitungan waktu yang diharapkan (ET) masing-masing pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. 29 ,1667
6 38 ) 30 ( 4 17 = + = ET
b. 20 ,3333
6 28 ) 20 ( 4 14 = + = ET
c. 49 ,8333
6 60 ) 50 ( 4 39 = + = ET
d. 29 ,8333
6 40 ) 30 ( 4 19 = + = ET
e. 30 ,8333
6 45 ) 30 ( 4 20 = + = ET
f. 20 ,8333
6 32 ) 20 ( 4 13 = + = ET
g. 104 ,6667
6 140 ) 102 ( 4 80 = + = ET
h. 118
6 132 ) 119 ( 4 100 = + = ET
(84)
j. 177 ,5 6 202 ) 178 ( 4 151 = + = ET
k. 718
6 760 ) 714 ( 4 692 = + = ET
l. 237
6 250 ) 238 ( 4 220 = + = ET
Dari perhitungan (ET) masing-masing pekerjaan dapat dibuat: Tabel III.4
Waktu penyelesaian yang diharapkan
Proses produksi Percetakan 5000 Lembar Kerja Siswa (LKS) (dalam satuan menit)
Simbol Kegiatan Kegiatan yang mendahului Waktu yang diharapkan (ET)
A - 29,1667
B A 20,3333
C B 49,8333
D A 29,8333
E C, D 30,8333
F E 20,8333
G F 104,6667
H G 118
I H 233,6667
J I 177,5
K J 718
L K 237
Sumber : data yang diolah tahun 2010
4. Menentukan jalur kritis penyelesaian pekerjaan, jalur kritisnya adalah sebagai berikut :
(85)
A D E 29,17 29,83 30,83
20,33 B 49,83 C 20,83 F
G H I J 104,67 118 233,67 177,5
718 K
237 L
Gambar III.3 Diagram Network
1 2
7 6
5
3
4
8 9
12 11 10
(86)
Dari pengamatan Tabel 3.3 dan diagram network di atas dapat kita identifikasi jalur produksi sebagai berikut :
a. Jalur A – D – E – F – G – H – I – J – K – L dengan lama waktu 29,1667 + 29,8333 + 30,8333 + 20,8333 + 104,6667 + 118 + 233,6667 + 177,5 + 718 + 237 = 1699,5
b. Jalur A – B – C – E – F – G – H – I – J – K – L dengan lama waktu 29,1667 + 20,3333 + 49,8333 + 30,8333 + 20,8333 + 104,6667 + 118 + 233,6667 + 177,5 + 718 + 237 = 1739,833
Mengidentifikasi kegiatan atau pekerjaan kritis atau bukan kritis pekerjaan keseluruhan.
Dimana:
ES = Waktu mulai aktivitas paling awal LS = Waktu mulai aktivitas paling akhir
EF = Waktu penyelesaian aktivitas paling awal LF = Waktu penyelesaian aktivitas paling akhir S = Waktu mundur aktivitas
Sehingga dengan aturan tersebut diperoleh perhitungan sebagai berikut :
(1)
penyelesaian proses percetakan Lembar Kerja Siswa (LKS), dengan perhitungan sebagai berikut :
σ
ET
c
Z
=
−
σ
=
v
2
6
⎥⎦
⎤
⎢⎣
⎡ −
=
b
a
ν
Dimana :
Z : Variasi Standar Normal
c : Waktu Penyelesaian yang telah dijadwalkan ET : Waktu Penyelesaian yang diharapkan
σ
: Deviasi Standar waktu penyelesaian (t)ν
: Varians Proyek (selisih waktu penyelesaian)Sebelum menghitung tingkat probabiitas perlu menghitung Varian dari masing-masing kegiatan di jalur kritis :
a. Varian untuk kegiatan A = 12 ,25 6 17 38 2 = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ −
b. Varian untuk kegiatan B = 5,4444
6 14
28 2 = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣
⎡ −
c. Varian untuk kegiatan C = 12 ,25
6 39
60 2 = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣
⎡ −
d. Varian untuk kegiatan D = 12 ,25
6 19
40 2 = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣
⎡ −
e. Varian untuk kegiatan E = 17 ,3611
6 20
45 2 = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣
⎡ −
f. Varian untuk kegiatan F = 10 ,0278
6 13 32 2 =
⎥⎦ ⎤ ⎢⎣
(2)
g. Varian untuk kegiatan G = 100
6 80
140 2 =
⎥⎦ ⎤ ⎢⎣
⎡ −
h. Varian untuk kegiatan H = 28 ,4445 6 100 132 2 = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ −
i. Varian untuk kegiatan I = 625
6 150
300 2 =
⎥⎦ ⎤ ⎢⎣
⎡ −
j. Varian untuk kegiatan J = 72 ,25
6 151
202 2 =
⎥⎦ ⎤ ⎢⎣
⎡ −
k. Varian untuk kegiatan K = 128 ,4444
6 692
760 2 =
⎥⎦ ⎤ ⎢⎣
⎡ −
l. Varian untuk kegiatan L = 25
6 220
250 2 =
⎥⎦ ⎤ ⎢⎣
⎡ −
Jumlah Varian dari jalur kritis
∑
ν
= 1036,472Sedangkan untuk Standart Deviasi proses produksi Percetakan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah =
v
=
σ
= 1036 ,472
20
,
32
=
Jadi untuk Probabilitas dari proses produksi Percetakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat dihitung :
σ
ET
c
Z
=
−
20 , 32 666 , 1796 1870 − = Z
(3)
Nilai Z = 2,27 kemudian dilihat dari tabel probabilitas kurva normal yaitu sebesar 0,98840, sehingga probabilitas terselesainya proyek dalam jangka waktu proyek adalah 0,98840, yang artinya perusahaan mempunyai kemungkinan sebesar 98,8% untuk memenuhi penyelesaian proyek yang dijadwalkan.
Z=2,27
ET= 1796,666 C=1870
Gambar III.4 Kurva Probabilitas
(4)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan dan analisis serta perhitungan terhadap data-data dan informasi yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan antara lain :
1. Waktu penyelesaian pekerjaan bila dilakukan secara normal adalah 1870 menit.
2. Jalur yang diterapkan pada perusahaan yaitu jalur A – B – C – E –
F – G – H – I – J – K – L dengan lama waktu 29,1667 + 20,3333 +
49,8333 + 30,8333 + 20,8333 + 104,6667 + 118 + 233,6667 + 177,5 + 718 + 237 = 1739,833 menit. Pada jalur ini memungkinkan semua kegiatan dapat terselesaikan, meskipun membutuhkan waktu penyelesaian terbesar.
3. Hasil estimasi probabilitas waktu penyelesaian selama 1870 menit sebesar 0,98840yang berarti bahwa perusahaan memiliki kemungkinan sebesar 98,8% untuk memenuhi penyelesaian proses produksi sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. Yang berarti bahwa perusahaan memiliki kemungkinan besar untuk
(5)
memenuhi penyelesaian proses produksi sesuai dengan yang dijadwalkan.
B. Saran
Dengan melihat hasil perhitungan dengan metode PERT, maka penulis mengemukakan saran-saran yang mungkin dapat berguna bagi perusahaan adalah :
1. Sebaiknya PT. Nyata Grafika Media Surakarta membuat penjadwalan pelaksanaan untuk setiap kegiatan produksi agar perusahaan dapat mengatasi waktu penyelesaian setiap kegiatan. Dengan mengetahui waktu penyelesaian tersebut, perusahaan dapat mengantisipasi keterlambatan waktu penyelesaian.
2. Sebaiknya perusahaan memberikan perhatian yang lebih pada peralatan atau mesin-mesin produksi yang digunakan. Mesin-mesin seharusnya juga mendapatkan perawatan (maintenance) secara rutin dan berkesinambungan, hal tersebut bertujuan agar kegiatan produksi tidak terganggu oleh adanya kerusakan mesin sekaligus untuk menjaga keamanan dan keselamatan karyawan pada saat kegiatan produksi berlangsung.
(6)