Instrumen Penelitian Uji Validitas Dan Reliabilitas Hasil

Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi ibu bersalin di Klinik Bersalin Ananda Medan Februari - April 2011 Karakteristik Frekuensi Persentase Umur 20 tahun 20 – 35 tahun 35 tahun 5 26 1 15,6 81,3 3,1 Total 32 100 Jumlah anak 2 orang 2 orang 17 15 53,1 46,9 Total 32 100 Agama Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Hindu Budha Lain-lain 17 8 4 3 - - 53,1 25 12,5 9,4 - - Total 32 100 Suku Batak Jawa 15 11 46,9 34,4 Melayu Minang Lain-lain 3 - 3 9,4 - 9,4 Total 32 100 Pendidikan SD SMP SMU PT 5 8 19 - 15,6 25 59,4 - Total 32 100 Pekerjaan PNS Pegawai Swasta IRT Lain-lain - 1 22 9 - 3,1 68,8 28,1 Total 32 100 Hasil penelitian dari 32 ibu bersalin normal di Klinik Bersalin Ananda diperoleh bahwa rata-rata intensitas nyeri responden sebelum intervensi adalah 2,59 dengan standar deviasi 0,499. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri responden setelah intervensi adalah 1,97 dengan standar deviasi 0,595 dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Diberikan Intervensi Kepada Ibu Bersalin di Klinik Bersalin Ananda Medan Februari- April 2011 No Variabel Mean SD Nilai Max – Min 95 CI N Lower Upper 1 Intensitas nyeri sebelum intervensi 2,59 0,499 3 – 2 2,41 2,77 32 2 Intensitas nyeri setelah intervensi 1,97 0,595 3 – 1 1,75 2,18

2. Analisis Bivariat

Hasil penelitian dari 32 ibu bersalin normal di klinik bersalin Ananda diperoleh bahwa rata-rata intensitas nyeri responden sebelum intervensi adalah 2,59 dengan standar deviasi 0,499, sedangkan rata-rata intensitas nyeri responden setelah intervensi adalah 1,97 dengan standar deviasi 0,595. Perbedaan rata-rata intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi adalah 0,625. Hasil uji statistik didapatkan nilai P 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi, dapat dilihat pada tabel 5.3. Tabel 5.3 Efek Terapi Musik Klasik Terhadap Intensitas Nyeri pada Persalinan kala I Fase Aktif di Klinik Bersalin Ananda Medan Februari-April 2011 Variabel Mean SD Beda Mean P value n Intensitas nyeri sebelum intervensi 2,59 0,499 0,625 0,000 32 Intensitas nyeri setelah intervensi 1,97 0,595

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian akan diuraikan pembahasan tentang membandingkan hasil penelitian ini dengan literatur yang berhubungan yakni efek terapi musik klasik terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif.

1. Interpretasi dan Diskusi Hasil

Dari hasil uji statistik diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi dengan taraf signifikan 0,000 P 0,05. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Silvia 2009, ¶ 2 musik ternyata bersifat terapeutik dan bersifat menyembuhkan. Musik menghasilkan rangsangan ritmis yang ditangkap oleh organ pendengaran dan diolah di dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar pada otak yang mereorganisasi interpretasi bunyi ke dalam ritme internal pendengar. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh mampu membangun sistem kekebalan yang lebih baik dan, dengan sistem kekebalaan yang lebih baik tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit. Para wanita yang menggunakan keterampilan ini biasanya tidak merasa begitu sakit dibandingkan para wanita yang tidak menggunakannya. Dari hasil pengukuran intensitas nyeri diketahui sebahagian besar responden mengalami nyeri pada skala 2-6 dengan intensitas nyeri ringan sampai berat. Dimana nyeri terjadi akibat kerusakan jaringan yang dirasakan ibu inpartu kala I fase aktif. Situasi dan kondisi dalam menghadapi nyeri ini sangat individual, sehingga menyebabkan pengalaman rasa nyeri berbeda antara satu wanita dengan yang lain, demikian pula antara persalinan pertama dengan persalinan berikutnya Stoppard, 2008. Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan pada ibu bersalin dapat berbeda antara ibu yang satu dengan ibu yang lainnya. Persepsi rasa sakit, cara yang dirasakan oleh individu dan reaksi terhadap rasa sakit dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain rasa takut atau kecemasan, kepribadian, kelelahan, faktor sosial budaya, dan pengharapan. Menurut Cheryl Dileo 2008, terapi musik merupakan cara yang mudah yang bermanfaat positif bagi tubuh, psikis, serta meningkatkan daya ingat dan hubungan sosial. Bila terapi ini dilakukan secara khusus, hasilnya lebih baik. Hal ini juga didukung oleh Djohan 2006 yang menyatakan bahwa fungsi terapi musik selain dapat membantu mengekspresikan perasaan, memberi pengaruh positif terhadap suasana hati dan perasaan, terapi musik dapat juga membantu mengurangi stress dan mengurangi nyeri. Terapi musik merupakan bagian dari distraksi yang efektif, ini membuktikan bahwa terapi musik dapat mengurangi nyeri karena perhatiannya tidak hanya tertuju pada rasa nyeri saja tetapi terpecahkan saat ia mendengarkan musik tersebut sehingga nyeri dapat teralihkan.

2. Keterbatasan Penelitian

a. Sampel Responden pada penelitian ini diperoleh 32 orang dan dianalisis dengan uji statistik t-dependent. Jumlah sampel selama penelitian adalah 42 orang. Namun responden yang memenuhi kriteria inklusi ditemukan hanya 32 orang. Disarankan pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan kriteria responden yang lebih spesifik seperti ibu primigravida atau ibu multigravida, agar hasil yang diteliti lebih bermakna. b. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah quasi eksperimental yang bersifat one group pretest-postest. Yakni hanya menguji efek terapi musik klasik terhadap satu kelompok yang diberi intervensi, melihat perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Sebaiknya pada penelitian berikutnya dilakukan menggunakan desain dengan dua kelompok, yakni kelompok kontrol dan kelompok intervensi, serta pemilihan pada musik klasik Mozart lebih dispesifikan, agar efek terapi musik klasik yang diteliti lebih terlihat perbedaannya dan hasilnya lebih bermakna.

3. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan

Dari hasil penelitian ini telah diketahui bahwa efek terapi musik klasik berpengaruh dalam menurunkan nyeri dalam pada persalinan kala I fase aktif. Jadi terapi musik klasik dapat digunakan juga sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan pada ibu bersalin.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan terhadap 32 ibu bersalin di Klinik Ananda Medan tentang efek terapi musik klasik terhadap nyeri persalinan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Karakteristik responden diperoleh bahwa mayoritas responden berumur 20 – 35 tahun sebanyak 26 orang 81,3, berdasarkan jumlah anak mayoritas responden memiliki 2 orang anak sebanyak 17 orang 53,1, berdasarkan agama mayoritas responden beragama islam sebanyak 17 orang 53,1, berdasarkan suku mayoritas responden bersuku batak sebanyak 15 orang 46,9, berdasarkan pendidikan mayoritas responden berpendidikan SMU sebanyak 19 orang 59,4, dan berdasarkan pekerjaan mayoritas responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 22 orang 68,8. 2. Intensitas nyeri responden sebelum intervensi memiliki rata-rata 2,59 dengan standar deviasi 0,499. Sedangkan intensitas nyeri responden setelah dilakukan intervensi memiliki rata-rata 1,97 dengan standar deviasi 0,595. 3. Ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi, ini dapat dilihat dari hasil uji statistik yaitu didapatkan nilai P adalah 0,000 P 0,05.

B. Saran

1. Pelayanan Kebidanan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi musik klasik memberikan manfaat dalam menurunkan intensitas nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif di Klinik Bersalin Ananda Medan. Oleh karena itu, penting untuk diinformasikan dan diterapkan bahwa terapi musik klasik adalah salah satu intervensi non-farmakologik dalam menurunkan intensitas nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif pada berbagai pelayanan kesehatan baik di Klinik, RB, Rumah Sakit, Puskesmas Maupun di masyarakat. 2. Pendidikan Kebidanan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi baru tentang penanganan nyeri persalinan dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu asuhan kebidanan, khususnya pada asuhan kebidanan II persalinan. 3. Peneliti Kebidanan Untuk peneliti selanjutnya disarankan menggunakan 2 kelompok sampel yakni kelompok kontrol dan kelompok intervensi serta pemilihan kriteria responden yang lebih spesifik seperti ibu primigarvida atau ibu multigravida dan menggunakan musik Mozart yang spesifik dalam penanganan nyeri agar hasil yang diperoleh lebih baik.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

15 113 169

TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN RASA NYERI PADA PERSALINAN DI KLINIK KASIH IBU DELI TUA SUMATERA UTARA.

0 1 20

Judul dan Kata Pengantar dst

0 1 16

Perbedaan terapi murottal dan terapi musik klasik terhadap kecemasan menghadapi persalinan Ringkasan

2 15 11

Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di BPS Hj. Sri Lumintu Surakarta IMG 20150914 0001

0 0 1

Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Pe

0 0 1

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 57

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyeri 2.1.1 Pengertian Nyeri - Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 28

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 19

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Post Operasi Fraktur di RS PKU Muhammadiyah Yo

0 0 13