d. Aromaterapi adalah cara alami yang digunakan untuk mengatasi rasa sakit.
Sebaiknya konsultasikan dahulu dengan pakar aromaterapis untuk memastikan keamanan minyak yang digunakan selama kehamilan.
e. TENS Transcutaneus electrical nerve stimulation adalah cara alami yang
digunakan untuk mengatasi rasa sakit dengan menggunakan mesin TENS yang dipasang di bagian pinggang, bilamana setiap kali kontraksi datang, mesin akan melepaskan
rangsangan elektrik kecil untuk menghambat rasa sakit dan merangsang tubuh melepaskan endorfin.
f. Hypnotherapy atau disebut juga hypnobirthing, hypnobabies, atau hypbirth.
Menurut Suririnah 2009, hal. 171 dengan teknik relaksasi otot, pernapasan dan pikiran yang membantu ibu hamil akan mencapai keadaan diri yang tenang, rileks, dan memberi
perasaan positif dan terkontrol terhadap tubuh hingga proses persalinannya. Hipnosis yang digunakan adalah metode penanaman sugesti dengan kata-kata atau visualisasi
membayangkan yang indah dan menyenangkan saat otak telah berada dalam kondisi rileks sehingga dapat mengatasi dan melupakan rasa sakit.
g. Metode Bradley bisa dipelajari selama dua belas minggu, mempersiapkan
seorang wanita hamil secara emosional untuk membangun stamina, mengatur nyeri, dan membuat proses persalinan lebih efisien lewat kepercayaan dirinya sendiri. Metode ini
menganjurkan ibu hamil didampingi suaminya. h.
Teknik Alexander berfokus pada postur tubuh yang dapat mengurangi nyeri karena mereka percaya postur tubuh yang berbeda mempunyai fungsi berbeda bagi
tubuh.
i. Lamaze menggunakan teknik mengatur pernapasan selama persalinan, dan
aktifitas seperti berganti posisi serta berjalan selama proses persalinan. Teknik ini juga menyertakan suami untuk ikut serta dalam proses persalinan.
j. Terapi musik tentunya adalah sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan
kita. Setiap orang pasti senang mendengarkan musik. Bahkan setiap orang sepertinya tidak pernah melewatkan satu hari tanpa mendengarkan musik. Terkadang disaat sedang
merasa bosan atau mood yang buruk, musik dapat mengembalikan suasana hati. Dan ternyata musik juga terbukti berpengaruh terhadap mengurangi perasaan depresi.
Menurut Silvia 2009, ¶ 2 musik ternyata bersifat terapeutik dan bersifat menyembuhkan. Musik menghasilkan rangsangan ritmis yang ditangkap oleh organ
pendengaran dan diolah di dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar pada otak yang mereorganisasi interpretasi bunyi ke dalam ritme internal pendengar. Ritme internal ini
mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh mampu membangun
sistem kekebalan yang lebih baik dan dengan sistem kekebalaan yang lebih baik tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit.
Terapi musik adalah pemanfaatan kemampuan musik dan elemen musik oleh terapis untuk meningkatkan dan merawat kesehatan fisik, memperbaiki mental,
emosional, dan kesehatan spiritual klien. Terapi musik terdiri dari 2 elemen utama yaitu 1 Elemen terapi yang meliputi keterampilan musik bagi terapis, membangun hubungan
terapis dengan klien, aktifitas yang terstruktur dan dianjurkan oleh tim yang merawat klien untuk mencapai tujuan yang spesifik dan objektif bagi klien 2 Elemen musik
sebagai alat utama yang meliputi irama, melodi, dan harmoni. Terapi musik dapat
dilakukan dengan berbagai cara yaitu menyanyi, mencipta lagu, memainkan alat musik, improvisasi, mendiskusi lirik dan mendengarkan musik.
Wijaya 2008 menyatakan selain digunakan untuk bayi dalam kandungan terapi musik juga digunakan untuk ibu selama proses persalinan bayinya. Beberapa
dekade terakhir ini, musik juga mulai digunakan sebagai pengobatan anti kecemasan terutama pada pasien dalam kondisi kritis dan nyeri yang lebih terkait luka dan
penyakitnya. Menurut Cheryl Dileo 2008, terapi musik merupakan cara yang mudah
yang bermanfaat positif bagi tubuh, psikis, serta meningkatkan daya ingat dan hubungan sosial. Bila terapi ini dilakukan secara khusus, hasilnya lebih baik.
Selain itu, menurut Admin 2010, ¶ 3-6 penggunaan terapi musik bisa diterapkan secara luas pada semua orang dalam berbagai kondisi. Terapi musik bisa
dilakukan untuk mengurangi rasa khawatir pasien yang menjalani berbagai operasi atau serangkaian proses berat di rumah sakit. Sebab, musik akan membantu mengurangi
timbulnya rasa sakit dan memperbaiki mood pasien.
B. Terapi Musik
1. Pengertian
Visnu 2008 menyatakan hingga masa sekarang terapi musik masih didominasi oleh bidang ilmu psikologi. Namun dapat dilihat dari kata “Terapi”, yang dapat diartikan
sebagai pengobatan, tentu tidak jauh dari dunia medis. Jika ditelaah dari pengertian awal bahwa ilmu kedokteran berasal dari bahasa Latin yang berarti “seni dan sains untuk
mencegah dan mengobati penyakit” maka sasaran terapi musik dalam lapangan pandang kedokteran adalah pada perkembangan manusia sebagai satu kesatuan yang unik dan tak
terpisahkan.
Ada beberapa defenisi terapi musik menurut menurut Manson terapi musik adalah terapi yang menggunakan musik secara sistematis, terkontrol, dan terarah dalam
menyembuhkan, merehabilitasi, mendidik dan melatih anak-anak dan orang dewasa yang menderita gangguan fisik, mental, atau emosional. Terapi musik adalah ilmu
pengetahuan yang rasional yang memberi nilai lebih pada musik itu sendiri sebagai keadaan baru dan dapat menggabungkan seni ilmu pengetahuan dengan emosi.
Mempergunakan musik juga untuk mencapai tujuan-tujuan seperti merubah tingkah laku, menjaga atau memelihara agar tingkah laku atau kemampuan yang telah
dicapai tidak mengalami kemunduran, dan mengembangkan kesehatan fisik dan mental. 2.
Manfaat Musik Adapun manfaat musik menurut Merritt adalah untuk menurunkan stres dan
mendukung proses penyembuhan, menemukan sapek-aspek kepribadian pada seseorang yang tidak diketahui sebelumnya, pribadi yang berani mengambil resiko, yang gembira,
dan bebas, memberi pandangan lain dalam melihat kehidupan dan mengembangkannya, sehingga mampu mengatasi konflik batin dan mengatasi berbagai rintangan hidup,
memperkaya hidup dan memperluas dunia dengan keindahannya, meningkatkan pembelajaran dan daya ingat, merangsang kreatifitas dan imajinasi, serta membuat
santai, menyegarkan, dan menenangkan. 3.
Jenis-jenis Musik Setiap saat perkembangan dan kemajuan teknologi didunia menumbuhkan
berbagai macam jenis musik, menurut Setiadarma seperti musik barok, musik klasik, nature sounds music, dan ayat suci.
Musik-musik periode barok seperti karya Bach, Handel, dan Pachelbel dianggap sebagai shooting music atau musik yang menimbulkan rasa tenang dan
nyaman. Musik periode ini diciptakan untuk melukiskan kebesaran semesta alam sehingga hasil komposisinya menggambarkan nuansa keindahan karya cipta Illahi yang
penuh dengan keseimbangan. Akibatnya, pendengar akan merasakan dirinya berada didalam pelukan semesta alam yang maha besar, tetapi penuh dengan keindahan serta
harapan. Nuansa didalam pelukan semesta alam ini cenderung bersifat menenangkan. Kompleksitas musik klasik merangsang kompleksitas bagian otak, makin banyak
bagian otak, makin beragam kemampuan manusia. Bandingkan otak manusia dengan otak hewan, bagian otak manusia lebih banyak. Namun, tidak semua musik klasik
memberi dampak positif pada setiap orang. Oleh karena itu, masyarakat hendaknya waspada akan keterbatasan musik dalam memberikan dampak khusus pada individu
tertentu. Secara umum, beberapa jenis musik klasik Beethoven Mozart dianggap memiliki dampak yang relatif universal oleh sebagian besar orang. Musik-musik tersebut
memiliki kesan dan dampak psikofisik yang relatif sama, seperti menimbulkan kesan rileks, santai, cenderung membuat detak nadi bersifat konstan, memberi dampak
menenangkan, dan menurunkan stres. Oleh karena itu, perlu pertimbangan rentang waktu tampilan musik, taraf usia perkembangan, dan latar belakang budaya yang ada.
Selain itu, sertai pula dengan aktivitas motorik yang sesuai dan asosiasikan dengan kasih sayang dan estetika.
Orang yang pernah mendengar musik Mozart Klasik dan membandingkannya dengan Bach Barok akan langsung menyadari perbedaan ini. Menurut Rachmadi
2007, ¶ 1 musik Bach adalah musik yang sangat kompleks, jika dibahas bisa tidak habis-habis dari segi pengertian meaning, teknik musik, atau strukturnya. Sebaliknya,
ada suatu lelucon mengenai musik mozart, orang awam dapat mengagumi mozart meskipun tidak mengetahui alasannya. Hal ini dapat terjadi karena musik klasikal
mendasarkan teknik komposisinya dalam prinsip estetika rasionalis yang melihat keindahan didalam keseimbangan, kemurnian, dan kesederhanaan. Jika musik Barok
banyak menggunakan lagu tambahan yang mengiringi lagu lain dan polyphony, musik Klasikal mulai mengarah pada penggunaan teknik harmoni atau homophony yang lebih
mudah dicerna, satu melodi yang diiringi oleh suara lain. Menurut Arini musik klasik terdiri dari bagian yang menonjol dari segi tempo
dan karakter. Karakteristik gaya musik klasik kontras ditema, perubahan irama dan alunannya diawali dengan nada yang berangsur-angsur dari lembut lalu keras kemudian
melambat lagi ataupun dari keras tiba-tiba menjadi lembut, ungkapan ekspresi begitu pula pada pola ritme, penggunaan tanda istirahat, perubahan not panjang ke not pendek.
Musik klasik digunakan sebagai label bagi musik yang permanen atau tidak berubah- ubah dan mempunyai nilai konstan. Karakter musik klasik adalah musik yang anggun,
berkesan formal, mempunyai aturan, yang dimaksud adalah musik klasik tidak dapat dimainkan sekehendak hati pemainnya, setiap bagian harus dimainkan sesuai aslinya dan
diikuti secara mendetail. Musik nature sounds bukan bagian dari musik klasik. Nature sounds music justru
merupakan temuan baru akibat modernisasi teknologi rekaman suara. Nature sounds music merupakan bentuk integratif musik klasik dengan suara-suara alam, seperti
komposisi musik Barok disertai dengan latar belakang suara ombak lautan atau gemersik pepohonan. Jenis nature sounds music ini cenderung lebih mendekatkan pendengar
dengan suasana alam. Imajinasi pendengar yang bersifat asosiatif kini diperkuat lagi dengan rekaman suara alam sehingga imajinasi akan semakin kuat.
Pembacaan doa dan ayat-ayat suci banyak dilakukan secara musikal. Kebiasaan ini tidak hanya ditemui pada budaya Timur Tengah, tetapi juga pada budaya lain.
Pemujaan kepada semesta alam dan dewa-dewa dalam kepercayaan animisme, serta pemujaan kepada Sang Pencipta dalam pandangan monotheis sering dilakukan dengan
melantunkan syair spiritual serta agamis dalam bentuk ritual-ritual. Masyarakat telah menyadari pentingnya aspek musikal dalam mengarahkan konsentrasi untuk
berkomunikasi dengan alam semesta.