2. Faktor Nyeri Persalinan
Nyeri persalinan adalah faktor non medis yang dapat mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea. Nyeri persalinan terutama akibat
rangsangan reseptor-reseptor adnexa, uterus dan ligament-ligamen panggul. Sehingga banyak ibu bersalin yang tidak tahan akan nyeri persalinan dalam
menjalani proses persalinan maka mereka berpikir untuk menghilangkan rasa nyeri persalinan tersebut dengan memilih persalinan sectio caesarea.
Maka hasil dari data ibu yang memilih persalinan sectio caesarea karena tidak tahan akan nyeri persalinan dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini.
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Nyeri Persalinan
di RSU Mitra Sejati Medan 2011
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Tidak tahan akan sakit
30 9
2 Saran suami terhadap persalinan Sectio
Caesarea 30
9
3 Pengalaman nyeri persalinan sebelumnya
6 1,8
4 Mengatasi rasa sakit saat menghadapi
persalinan 5
Cara pikir ibu untuk menghilangkan rasa sakit dengan persalinan Sectio Caesarea
12 3,6
Dari 5 pertanyaan di dapat hasil dari pertanyaan tidak tahan akan sakit semua responden menjawab ya sebanyak 30 orang 9, saran suami terhadap
persalinan sectio caesarea sebanyak 30 orang 9, pengalaman nyeri sebanyak 6 orang 1,8, sedangkan mengatasi rasa sakit saat menghadapi persalinan tidak
ada satupun responden yang menjawab ya dan cara pikir ibu untuk menghilangkan rasa sakit sectio caesarea responden menjawab sebanyak 12
orang 3,6.
Tabel 5.2.1 Distribusi Persalinan Sectio Caesarea Berdasarkan Faktor
Nyeri Persalinan di RSU Mitra Sejati Medan 2011 Faktor Nyeri Persalinan
Frekuensi n Persentase
Ya Tidak
Total 30
30 100,0
100
Berdasarkan tabel diatas dari 30 orang ibu yang mendorong melakukan persalinan Sectio Caesarea karena faktor nyeri persalinan yaitu sebanyak 30 orang 100.
3. Faktor Kosmetik Sex
Kosmetik sex adalah faktor non medis yang dapat mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea. Kosmetik sex merupakan menjaga
kecantikan alat vital sex agar tetap tampak bagus. Dalam penelitian yang saya lakukan bahwa ada ibu bersalin memilih persalinan sectio caesarea karena faktor
kosmetik sex karena ada diantara ibu bersalin tersebut percaya bahwa melahirkan dengan persalinan normal dapat alat vital sex akan tampak kurang bagus. Karena
rasa ingin menjaga kecantikan alat sex tersebut ibu bersalin memilih persalinan sectio caesarea sebagai cara persalinan yang dipilih oleh ibu bersalin.
Maka hasil dari data ibu yang memilih persalinan sectio caesarea karena faktor kosmetik sex dapat dilihat pada tabel 5.3 dibawah ini :
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Kosmetik Sex
di RSU Mitra Sejati Medan 2011
Pertanyaan Ya
Tidak 1
Persalinan normal dapat mengendurkan otot-otot vagina
10 3
2 Persalinan normal dapat mengurangi
kenikmatan saat berhubungan intim 1
0,3
3 Saran suami terhadap persalinan Sectio
Caesarea
1 0,3
4 Memilih persalinan Sectio Caesarea
karena takut payudara akan tampak kendur
5 Menjaga keharmonisan hubungan
suami istri tetap mesra 6
Memilih persalinan Sectio Caesarea agar kulit perut tidak menjadi kendur
7 Menjaga kecantikan vagina
Dari 7 pertanyaan di dapat hasil dari pertanyaan persalinan normal dapat mengendurkan oto-otot vagina responden menjawab sebanyak 10 orang 3
,persalinan normal dapat mengurngi kenikmatan saat berhubungan intim sebanyak 1 orang 0,3, sedangkan dukungan suami terhadap persalinan sectio
caesarea sebanyak 1 orang 0,3, memilih persalinan sectio caesarea karena takut payudara kendur tidak ada satupun responden yang menjawab “Ya”, begitu
juga dengan menjaga keharmonisan hubungan suami istri tetap mesra, memilih persalinan sectio caesarea agar kulit perut ibu tidak kendur dan menjaga
kecantikan vagina tidak satupun responden yang menjawab “Ya”.
Tabel 5.3.1 Distribusi Persalinan Sectio Caesarea Berdasarkan Faktor
Kosmetik Sex di RSU Mitra Sejati Medan 2011
Faktor Kosmetik Sex Frekuensi n
Persentase
Ya 10
33,3 Tidak Kosmetik sex
20 66,7
Total 30
100,0
Berdasarkan tabel diatas dari 30 orang ibu yang mendorong melakukan persalinan Sectio Caesarea karena faktor kosmetik sex yaitu sebanyak 10 orang 33,3
dan tidak kosmetik sex yaitu sebanyak 20 orang 66,7.
4. Faktor Budaya