Gambaran Faktor-Faktor Non Medis Yang Mendorong Ibu Melakukan Persalinan Sectio Caesarea

(1)

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR NON MEDIS YANG

MENDORONG IBU MELAKUKAN PERSALINAN

SECTIO CAESAREA

ASRI IKA BELLA SITEPU 105102071

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(2)

Judul : Gambaran Faktor-Faktor Non Medis yang Mendorong Ibu Melakukan Persalinan Sectio Caesarea

Nama Mahasiswa : Asri Ika Bella Sitepu

NIM : 105102071

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik

Ketua

(dr. Juliandi Harahap, MA) NIP. 19700702 199802 1 001

Anggota I

(Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D) NIP. 19710720 199303 1 001

Anggota II

(Nur Asnah Sitohang, S.Kep. Ns. M.Kep) NIP. 19740505 200212 2 001

Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik

(Nur Asnah Sitohang, S.Kep. Ns. M.Kep) (Nur Asnah Sitohang, S.Kep. Ns. M.Kep) NIP. 19740505 200212 2 001 NIP.19740505 200212 2 001

Koordinator Ketua Program Studi D-IV


(3)

PERNYATAAN PERSETUJUAN SIDANG KTI

NAMA : ASRI IKA BELLA NIM : 105102071

JUDUL : GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR NON MEDIS YANG

MENDORONG IBU MELAKUKAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas disetujui untuk mengikuti ujian sidang hasil KTI

Medan, Juni 2011 Pembimbing

( dr. Juliandi Harahap, MA ) NIP. 19700702 199802 1 001


(4)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Asri Ika Bella Sitepu

Gambaran Faktor-Faktor Non Medis yang Mendorong Ibu Melakukan Persalinan Sectio Caesarea

Di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan ix + 28 hal + 8 tabel + 1 skema + 7 lampiran

Abstrak

Pada masa lalu melahirkan secara sectio ceasarea menjadi hal yang menakutkan karena beresiko kematian. Saat ini proses melahirkan secara sectio caesarea diduga bukan karena indikasi medis namun dipicu oleh faktor non medis. Angka kesakitan dan kematian lebih tinggi pada persalinan section caesarea dibanding persalinan normal karena ada peningkatan resiko yang berhubungan dengan proses persalinan sampai keputusan dilakukannnya sectio caesarea. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor non medis yang mendorong ibu melakukan persalinan section caesarea.

Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2010 – April 2011 dengan sasaran penelitian ibu- ibu yang memilih persalinan Sectio Caesarea karena faktor-faktor non medis. Metode pengambilan sampel yaitu dengan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Dari hasil penelitian 30 orang responden yang dilakukan didapat bahwa gambaran faktor nyeri persalinan terhadap persalinan Sectio Caesarea sebanyak 30 orang (100%), gambaran faktor kosmetik sex terhadap persalinan Sectio Caesarea sebanyak 10 orang (33,3%) dan gambaran faktor budaya terhadap persalinan Sectio Caesarea sebanyak 6 orang (20,0%).

Daftar Pustaka : 18 (2002-2010) Kata kunci : Sectio Caesarea


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapa menyeiesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul "Gambaran Faktor-faktor Non Medis yang Mendorong Ibu Melakukan Persalinan Sectio Caesarea”.

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mengalami kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat nenyelesaikan Karya Tulis Ikniah ini tepat pada waktunya. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns.M.Kep, selaku Ketua Pelaksana Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3. dr. Juliandi Harahap, MA, selaku dosen pembimbing penusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah dapat menyediakan waktu, memberikan arahan dan masukan berharga dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

5. Kedua orang tuaku dan adikku yang telah memberikan dorongan dan semangat serta doa restu yang selalu menjadi semangat setiap langkah penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Teman-teman seperjuangan yang telah memberi semangat dan masukan dalam penyelesaian Karya Tulis Ikniah.

Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis mengharapkan saran dari pembaca yang dapat membangun agar Karya Tulis Ilmiah ini lebih baik lagi.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat, akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Mei 2011


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

1. Tujuan Umum ... 3

2. Tujuan Khusus ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

1. Bagi Bidan ... 4

2. Bagi Pendidikan ... 4

3. Bagi Institusi Pendidikan ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A. Sectio Caesarea ... 5

1. Defenisi ... 5

2. Sebab-sebab Operasi Sectio Caesarea ... 5

3. Penyebab Operasi Sectio Caesarea ... 6


(7)

B. Faktor-faktor Non Medis Persalinan Sectio Caesarea ... 8

1. Nyeri Persalinan ... 8

2. Kosmetik Sex ... 9

3. Budaya ... 10

BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konseptual ... 11

B. Definisi Operasional ... 11

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 12

B. Populasi dan Sampel ... 12

1. Populasi ... 12

2. Sampel ... 12

C. Tempat Penelitian ... 13

D. Waktu Penelitian ... 13

E. Etika Penelitian ... 13

F. Alat Pengumpulan Data ... 14

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 14

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 14

I. Analisa Data ... 15

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 17

1. Karakteristik Responden ... 18

2. Faktor Nyeri Persalinan ... 19

3. Faktor Kosmetik Sex ... 21

4. Faktor Budaya ... 23


(8)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 27 B. Saran ... 28


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Definisi Operasional ... 11 Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden

di RSU Mitra Sejati Medan Tahun 2011 ... 21 Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Nyeri Persalinan

di RSU Mitra Sejati Medan Tahun 2011 ... 20 Tabel 5.2.1. Distribusi Persalinan Sectio Caesarea Berdasarkan Faktor Nyeri

Persalinan di RSU Mitra Sejati Medan Tahun 2011 ... 20 Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Kosmetik Sex

di RSU Mitra Sejati Medan Tahun 2011 ... 21 Tabel 5.3.1. Distribusi Responden Sectio Caesarea Berdasarkan Faktor

Kosmetik Sex di RSU Mitra Sejati Medan Tahun 2011 ... 22 Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Budaya

di RSU Mitra Sejati Medan Tahun 2011 ... 23 Tabel 5.4.1. Distribusi Persalinan Sectio Caesarea Berdasarkan Faktor Budaya


(10)

DAFTAR SKEMA


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 2 : Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 4 : Master Data Penelitian

Lampiran 5 : Hasil Out Put Data Penelitian

Lampiran 6 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU Lampiran 7 : Balasan Surat Izin Penelitian


(12)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Asri Ika Bella Sitepu

Gambaran Faktor-Faktor Non Medis yang Mendorong Ibu Melakukan Persalinan Sectio Caesarea

Di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan ix + 28 hal + 8 tabel + 1 skema + 7 lampiran

Abstrak

Pada masa lalu melahirkan secara sectio ceasarea menjadi hal yang menakutkan karena beresiko kematian. Saat ini proses melahirkan secara sectio caesarea diduga bukan karena indikasi medis namun dipicu oleh faktor non medis. Angka kesakitan dan kematian lebih tinggi pada persalinan section caesarea dibanding persalinan normal karena ada peningkatan resiko yang berhubungan dengan proses persalinan sampai keputusan dilakukannnya sectio caesarea. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor non medis yang mendorong ibu melakukan persalinan section caesarea.

Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2010 – April 2011 dengan sasaran penelitian ibu- ibu yang memilih persalinan Sectio Caesarea karena faktor-faktor non medis. Metode pengambilan sampel yaitu dengan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Dari hasil penelitian 30 orang responden yang dilakukan didapat bahwa gambaran faktor nyeri persalinan terhadap persalinan Sectio Caesarea sebanyak 30 orang (100%), gambaran faktor kosmetik sex terhadap persalinan Sectio Caesarea sebanyak 10 orang (33,3%) dan gambaran faktor budaya terhadap persalinan Sectio Caesarea sebanyak 6 orang (20,0%).

Daftar Pustaka : 18 (2002-2010) Kata kunci : Sectio Caesarea


(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bagi para wanita melahirkan adalah peristiwa ajaib dan istimewa, meski untuk itu ia harus bertarung antara hidup dan maut. Melahirkan juga merupakan puncak peristiwa dari serangkaian proses kehamilan.

Oleh karena itu, banyak wanita hamil merasa khawatir, cemas dan gelisah menanti saat melahirkan tiba. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan bayi yang sempurna (Kasdu, 2003, hal.1).

Seperti yang telah diketahui, ada dua cara persalinan yaitu persalinan pervaginam yang telah dikenal dengan persalinan normal atau alami dan persalinan dengan sectio caesar dapat disebut juga dengan bedah sesar atau sectio caesarea. Saat ini sectio caesarea bukan hal yang baru lagi bagi para ibu maupun pasangan suami istri. Sejak awal tindakan sectio caesarea merupakan pilihan yang harus dijalani karena keadaan gawat darurat untuk menyelamatkan nyawa ibu maupun janinnya (Kasdu, 2003, hal. 2).

Masa lalu, melahirkan secara sectio caesarea menjadi hal yang menakutkan, karena beresiko kematian. Saat ini proses melahirkan secara sectio caesarea diduga bukan karena indikasi medis, namun dipicu oleh faktor non medis. Angka kesakitan dan kematian lebih tinggi pada persalinan sectio caesarea dibanding persalinan normal, karena ada peningkatan resiko yang berhubungan dengan proses persalinan sampai pada keputusan dilakukannya sectio caesarea (Kasdu, 2003, hal. 3).


(14)

Menurut WHO memperkirakan bahwa angka persalinan dengan sectio caesarea sekitar 10% sampai 15% dari semua proses persalinan di negara-negara berkembang dibandingkan dengan 20% di Britania Raya dan 23% di Amerika Serikat, Kanada 2003 memiliki angka 21%.

Di Indonesia sendiri, persentase sectio caesarea 5%. Dirumah sakit pemerintah rata-rata 11%, sementara di Rumah Sakit Swasta bisa lebih dari 30% (Juditha, 2009.hal.96).

Dalam penelitian yang pernah dilakukan di Rumah Sakit Santa Elizabeth Medan Tahun 2003 sebesar 27,76% dan sebesar 13,18% merupakan sectio caesarea tanpa indikasi medis yaitu atas permintaan ibu bersalin itu sendiri. Permintaan sectio caesarea ini tentu bukan tanpa alasan banyak hal yang mungkin dapat mendorong ibu untuk meminta persalinan dengan sectio caesarea. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang dominan mendorong ibu persalinan meminta persalinan secara sectio caesarea adalah karena rasa sakit pada persalinan sebesar 96,5% hal ini yang dilakukan oleh ibu yang bersalin dan didapati ada yang tidak kuat menahan rasa sakit tersebut sehingga meminta sectio caesarea, kesehatan lebih terjamin sebesar 53,5% terutama untuk kesehatan bayi maupun ibu jika melahirkan secara sectio caesarea,melakukan section caesarea karena ingin sekalian sterilisasi sebesar 35,5%, kosmetik sex sebesar 25%, trauma terhadap persalinan yang pernah dialami dan peristiwa yang tidak menyenangkan seperti ekstraksi vakum, rasa sakit pada persalinan alami menjadi suatu yang mengkhawatirkan ibu sehingga untuk menghindari itu, ibu lebih memilih sectio caesarea dari pada persalinan spontan (Sarmana, 2009, ¶ 1).

Menurut survey awal yang saya lakukan di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan yang saya lakukan tahun 2009 jumlah persalinan dengan tindakan sectio caesarea


(15)

sebanyak 1760 kasus, sedangkan Januari sampai Oktober 2010 jumlah persalinan sectio caesarea sebanyak 1357 kasus.

Meskipun data ini tidak bisa mencerminkan seluruh kondisi yang ada di Indonesia, tetapi dapat menggambarkan bahwa angka persalinan dengan sectio caesarea cukup tinggi terjadi di Indonesia. Apalagi sebagian diantaranya tanpa pertimbangan medis.

Berdasarkan survey diatas maka peneliti melakukan penelitian tentang gambaran faktor – faktor non medis yang mendorong ibu melakukan persalinan sectio caesarea di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas yang menjadi perumusan masalah adalah bagaimana gambaran faktor-faktor non medis yang mendorong ibu melakukan persalinan sectio caesarea.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor non medis yang mendorong ibu melakukan persalinan sectio caesarea.

2. Tujuan Khusus

- Untuk mengetahui gambaran faktor nyeri persalinan yang mendorong ibu melakukan persalinan sectio caesarea di RSU Mitra Sejati Medan.

- Untuk mengetahui gambaran faktor kosmetik sex yang mendorong ibu melakukan persalinan sectio caesarea di RSU Mitra Sejati Medan.


(16)

- Untuk mengetahui gambaran faktor budaya yang mendorong ibu melakukan persalinan sectio caesarea di RSU Mitra Sejati Medan.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Bidan

Untuk bidan agar selalu memberikan penkes kepada ibu-ibu yang ingin bersalin agar memilih cara persalinan yang tepat dan memilih Sectio Caesarea hanya untuk indikasi medis.

2. Bagi Peneliti

Sebagai acuan dalam meningkatkan pengetahuan tentang persalinan sectio caesarea.

3. Bagi Institusi Pendidikan.

Sebagai bahan perpustakaan bagi pendidikan dan sebagai bahan bacaan dalam kegiatan proses belajar.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Sectio Caesarea

1. Defenisi

Sectio caesarea adalah sebuah bentuk melahirkan anak dengan melakukan sebuah irisan pembedahan yang menembus abdomen seorang ibu (laparatomi) dan uterus (hiskotomi) untuk mengeluarkan satu bayi atau lebih. Cara ini biasanya dilakukan ketika kelahiran melalui vagina akan mengarah pada komplikasi-komplikasi medis. Kendati cara ini semakin umum sebagai pengganti kelahiran normal (Yusmiati, 2007, hal.2). Istilah Caesar berasal dari bahasa latin Caedere, “memotong” (Murkoff, 2006, hal. 393).

Bedah Caesar (bahasa inggris : caesarean section atau caesarean section dalam Inggris – Amerika). Disebut juga dengan c-sectio (disingkat dengan CS) adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan dimana irisan dilakukan di perut ibu (laparatomi) dan rahim (histerotomi) untuk mengeluarkan bayi (Juditha, 2009, hal 89). 2. Sebab – Sebab Operasi Sectio Caesarea

Sectio Caesarea yang berencana dan tidak berencana.

1) Sectio caesarea yang direncanakan dari semula telah direncanakan bahwa bayi akan dilahirkan secara sectio caesarea, tidak diharapkan lahir kelahiran bisa, misalnya pada panggul sempit (CV kurang dari 8 cm).

2) Sectio caesarea yang tidak direncanakan. Dalam hal ini kita mencoba bersikap menunggu kelahiran biasa (partus percobaan), bila tidak ada kemajuan


(18)

3) persalinan atau partus percobaan gagal, baru dilakukan sectio caesarea (Kasdu, 2003, hal. 10).

3. Penyebab Operasi Sectio Caesarea

Ada dua alasan utama mengapa persalinan harus melalui bedah sectio caesarea. Pertama, kegagalan proses persalinan karena ukuran kepala bayi terlalu besar untuk rongga panggul ibu. Kedua, distress janin dan ibu janin yang merespon kontraksi dan tekanan darah ibu tiba-tiba naik (Elizabeth, 2005, hal. 137).

a.Faktor Janin

Faktor yang menyebabkan dilalukannya tindakan section caesarea misalnya macrosomia, kelainan letak bayi, ancaman gawat darurat, janin abnormal, faktor plasenta, kelainan tali pusat dan bayi kembar (Yusmiati, 2007, hal.5). b. Faktor Ibu

Faktor ibu yang menyebabkan dilakukannya tindakan sectio caesarea misalnya panggul sempit atau abnormal. Disfungsi kontraksi riwayat kematian prenatal, pernah mengalami trauma persalinan ingin dilakukannya tindakan sterilisasi. Kondisi kehamilan sebagai penyebab dilakukannya operasi. Misalnya tidak ada tanda persalinan pada hal kehamilan harus diakhiri karena alasan janin dan ibunya. Ibu menderita eklampsia atau ketuban pecah dini. Dan ingin dilakukan tindakan sterilisasi. Namun dari kondisi janin dan ibu tidak semuanya harus dilakukan persalinan dengan operasi. Tindakan operasi dilakukan dengan beberapa tindakan, yaitu apabila persalinan pervagina membahayakan keselamatan ibu dan bayinya.


(19)

4. Resiko Sectio Caesarea

Resiko terhadap bayi dilakukan sectio caesarea yaitu kematian dan gagal ASI, gangguan paru – paru. Gangguan sistem saluran cerna dan kekebalan tubuh alergi dan rentan stress.

Sedangkan resiko terhadap ibu yaitu infeksi yang didapat dari rumah sakit, terutama setelah dilakukan sectio caesarea pada persalinan, fenomenal tromboplebilitis terutama pada multipara dengan parikositas, ileus terutama karena peritonitis dan kurang sering karena dasar obstruksi (Iqbal, 2010, ¶ 4).

Persalinan dengan operasi memiliki kemungkinan risiko lima kali lebih besar terjadi komplikasi dibandingkan persalinan normal. Sectio caesarea sebaiknya dilakukan karena pertimbangan bukan keinginan pasien yang tidak mau menanggung rasa sakit. Hal ini karena resiko operasi sectio caesarea lebih besar dari pada persalinan alami.

Demikian teori yang disebutkan dalam buku Obstetrics and Gynecology. Didalamnya dijelaskan, dalam kondisi ibu dan janin yang sehat dan tidak ada kesulitan, sectio caesarea memiliki resiko.

Menurut Peel dan Chamberlain, indikasi untuk melakukan operasi dengan berbagai penyebabnya mengakibatkan angka kematian ibu 17% (sebelum dikoreksi) dan 0,58% (sesudah dikoreksi) sedangkan kematian janin 14,5%. Pada 774 persalinan berikutnya terjadi 1,03% rupture uteri (rahim robek) (Kasdu, 2003, hal 26).

Sectio caesarea berulang bisa terjadi. Umumnya, sectio caesarea dibatasi sampai tiga kali (Yusmiati, 2007, hal. 82).


(20)

B. Faktor-Faktor Non Medis Persalinan Sectio Caesarea 1. Nyeri Persalinan

Rasa nyeri jelas merupakan persepsi yang ada hubungan dengan kesehatan. Nyeri adalah persepsi yang sangat subjektif sehingga sebenarnya tidak dapat diferifikasi atau dibuktikan. Adanya nyeri seseorang hanya dapat diduga, biarpun dugaan itu biasanya dapat dipercaya. Nyeri dikomunikasikan kepada orang lain dengan berbagai cara, umpama dengan berkata-kata, mata berkedip-kedip atau ditutup rapat, menyentak-nyentak, merintih, mengerang, menjauhi sumber nyeri (atau mungkin juga menyerangnya) (Willy, 2006, hal. 27).

Nyeri persalinan diakibatkan adanya dilatasi serviks, segmen bawah rahim, adanya tahanan yang berlawanan, tarikan serta perlukaan pada jaringan otot maupun ligament-ligamen yang menompang struktur diatasnya.

Rasa nyeri persalinan disebabkan oleh kombinasi peregangan segmen bawah rahim dan iskemia otot – otot rahim. Dengan peningkatan kekuatan kontraksi, serviks akan tertarik. Kontraksi yang kuat ini juga mengatasi pengaliran oksigen pada oto-otot rahim sehingga terjadi nyeri iskemik. Keadaan ini diakibatkan oleh kelelahan ditambah lagi dengan kecemasan yang selanjutnya akan menimbulkan ketegangan, menghalangi relaksasi bagian tubuh lainnya dan mungkin pula menyebabkan exhaustion (kelemahan yang sangat) (Asrinah, 2010, hal. 30).

Penyebab nyeri terutama akibat rangsangan reseptor-reseptor adnexa, uterus dan ligamen-ligamen panggul (Yanti, 2010, hal. 58).

Umumnya, seorang wanita yang melahirkan secara alami akan mengalami proses rasa sakit, yaitu berupa rasa mulas disertai rasa sakit pinggang dan pangkal paha yang semakin kuat dan menggigit. Hal ini terjadi karena ketika berkontraksi, otot–otot


(21)

rahim berkerut sebagai upaya membuka mulut rahim dan mendorong kepala bayi kearah panggul.

Kondisi tersebut karena keadaan yang pernah atau baru akan terjadi dan sering menyebabkan seorang wanita yang akan melahirkan merasa ketakutan, khawatir dan cemas menjalaninya. Akibatnya, untuk menghilangkan itu semua ibu bersalin berpikir melahirkan dengan cara operasi ( Kasdu, 2003, hal. 25).

Rasa sakit sebenarnya dapat diatasi dengan teknik-teknik tertentu seperti teknik pernafasan, atau kalau memang diperlukan dan pembisuan (Musbikin, 2006, hal. 60).

2. Kosmetik Sex

Perlukan jalan lahir karena persalinan dapat mengenai vulva, vagina dan uterus. Jenis perlukaan ringan berupa luka lecet, yang berat berupa suatu robekan yang disertai perdarahan hebat. Pada primigravida yang melahirkan bayi cukup bulan perlukaan jalan lahir tidak dapat dihindarkan (Sarwono, 2002, hal. 409).

Banyak masyarakat yang beranggapan bila melahirkan dengan cara normal, payudara akan tampak lebih turun, kulit perut keriput. Sehingga orang lebih memilih sectio caesarea (Nasir, ¶. 4). Melahirkan melalui vagina dianggap bisa mengendurkan otot-otot vagina sehingga dipercaya akan mengurangi kenikmatan saat coitus (hubungan intim). Hal ini menyebabkan ibu memilih tindakan persalinan sectio caesarea karena ibu ingin mempertahankan tonus vagina agar tetap utuh. Alasannya demi menjaga keharmonisan hubungan suami istri agar tetap mesra. Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan latihan senam kegel yang dapat mengembalikan elastisitas otot vagina seperti sebelum melahirkan normal (Dewi, 2010, hal 124).


(22)

Memang usai melahirkan otot vagina akan mengendur, tetapi kekencangan dapat dijaga melalui senam kegel 10 menit sehari. Hal ini dapat dilakukan sebelum dan selama hamil, serta setelah persalinan (Elizabeth, 2005).

3. Budaya

Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta karsa dan rasa. Kebudayaan adalah hasil dari cipta karsa dan rasa tersebut (Widagdho, 2008, hal. 18). Menurut Notoatmodjo (2005) kebudayaan juga diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Sedangkan menurut Kluckthon (1949) mengemukakan bahwa kebudayaan atau kultur artinya keseluruhan hidup manusia sebagai warisan sosial yang diperoleh individu dari kelompoknya.

Kebudayaan juga dapat mempengaruhi seluruh pandangan hidup dari kebudayaan juga dapat diturunkan dari generasi ke generasi (Willy, 2006, hal.132).

Adanya masyarakat yang mengaitkan budaya dengan mempercayai untuk memilih tanggal dan waktu persalinan tertentu yang dipercayaiakan membawa hoki (keberuntungan) (Dewi, 2010).

Sectio caesarea memang memungkinkan seorang wanita yang ingin bersalin merekayasa memilih hari sesuai keinginan jika resiko seorang ibu yang ingin bersalin harus ditanggung bersama bayi lebih besar (Elizabeth, 2005). Maka dalam hal ini ada wanita yang meminta melahirkan dengan sectio caesarea hanya karena ingin memilih tanggal atau waktu persalinan (Prima, 2009, hal.128).


(23)

BAB III

KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konseptual

Adapun kerangka konsep, penelitian yang digunakan tentang gambaran faktor-faktor non medis yang mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea adalah sebagai berikut :

B. Definisi Opersional

No Variabel Penelitian

Definisi Operasional

Alat

Ukur Cara ukur

Skala Ukur Nyeri

Persalinan

Pengalaman atau kecemasan ibu terhadap operasi sectio caesarea

Kuesioner Wawancara Nominal

Kosmetik sex

Alasan ibu sehingga memilih persalinan sectio caesarea untuk mempertahankan keharmonisan suami istri

Kuesioner Wawancara Nominal

Budaya Penentuan hari, tanggal dan waktu persalinan dalam budaya masyarakat

Kusioner Wawancara Nominal Faktor Non Medis

1. Nyeri persalinan 2. Kosmetik sex 3. Budaya


(24)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan desain deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran faktor-faktor non medis yang mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi ibu yang melakukan Sectio Caesarea melakukan sectio caesarea di RSU Mitra Sejati Medan yang berjumlah 110 orang.

2. Sampel

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah ibu yang melakukan persalinan Sectio Caesarea karena indikasi non medis sebanyak 86 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara total sampling. Kriteria sampel yang dipilih ibu-ibu yang mealkukan persalinan Sectio Caesarea karena faktor non medis. Untuk menentukan besar sampel, peneliti menggunakan rumus : Jika besar populasi < 1000, maka sampel bias diambil :

n = 2

) ( 1 N d

N +


(25)

n = 2 ) 05 , 0 ( 110 1

110 + n = 86 keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d = Tingkat Signifikansi (Nursalam, 2008)

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini berlokasi di RSU Mitra Sejati Medan. Pemilihan lokasi berdasarkan pertimbangan belum dilakukan penelitian sebelumnya tentang faktor-faktor non medis yang mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan April 2011.

E. Etika Penelitian

Adapun masalah etika yang diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Informed Consent, merupakan bentuk persetujuan antara peneliti responden dengan responden peneliti dengan memberikan persetujuan.


(26)

sebelum melakukan penelitian ini terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada ketua program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan kepada Direktur RSU Mitra Sejati Medan.

Sedangkan kepada responden, peneliti menjelaskan manfaat dan tujuan serta memberitahukan bahwa tidak ada pengaruh negatif yang akan terjadi selama pengumpulan data. Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner. Data-data yang diperoleh semata-mata digunakan demi perkembangan ilmu pengetehuan serta tidak akan dipublikasikan pada pihak lain.

F. Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini alat yang digunakan adalah kuesioner yang dibuat secara tersusun berdasarkan tujuan penelitian. Kuesinoer ini terjadiri dari 2 bagian yaitu :

a) Data demografi : Nomor responden, umur, pendidikan, pekerjaan, suku dan riwayat persalinan ibu.

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu : nyeri persalinan, kosmetik sex dan budaya.


(27)

G. Uji Validitas

Alat ukur atau instrument penelitian yang dapat diterima sesuai standart adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data (Hidayat, 2007, hal.105). Uji validitas adalah kemampuan instrument pengumpulan data untuk mengukur apa yang harus diukur. Uji validitas kontent dilakukan dengan mengkonsulkan kepada dosen pembimbing dan dosen lainnya sehingga hasil dari seluruh pertanyaan dinyatakan valid.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Ada beberapa prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu:

a. Mendapat surat permohonan izin pelaksanaan penelitian dari program D-IV Bidan Pendidik.

b. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada pimpinan RSU. Mitra Sejati Medan.

c. Menyatakan persetujuan pasien menjadi responden secara sukarela.

d. Setelah calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (Informed Consent).

e. Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden selanjutnya dipersilahkan untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan mengisi seluruh pertanyaan.


(28)

f. Penelitian mendampingi responen dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner.

g. Setelah kuesioner diisi oleh responden, kuesioner diksumpulkan kembali oleh penenliti. Apabila responden tidak bersedia mengisi pada hari itu, peneliti akan mengambil keesokan harinya dan memeriksa kelengkapan data sehigga data yang diperoleh terpenuhi.

h. Seteleh data terkumpul semua dengan lengkap maka dilakukan analisa data.

I. Analisa Data

Setelah analisa data terkumpul selanjutnya dilakukan pengelolahan dengan langkah-langkah berikut :

a. Editing (Pemeriksaan Data)

Editing adalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Pada peneltian ini melakukan editing apakah semua pertanyaan telah diisi oleh responden sesuai dengan petunjuk.

b. Coding (Pengkodean Data)

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan kedalam tabel.

c. Processing


(29)

Kuesioner penelitian ini terdiri dari 21 pertanyaan tertutup dengan jawaban “Ya” dan “Tidak”.

Aspek pengukuran dari kuesioner penelitian ini penilaiannya menganalisa tiap-tiap pertanyaan dari kuesioner tersebut.

a) Nyeri Persalinan terdiri dari 5 soal bila 1 jawaban “Ya” maka termasuk kedalam kategori “Nyeri Persalinan”

b) Kosmetik Sex terdiri dari 7 soal bila 1 jawaban “Ya” maka termasuk kedalam kategori “ Kosmetik Sex”

c) Budaya terdiri dari 9 soal bila 1 jawaban “Ya” maka termasuk kedalam kategori “ Budaya”


(30)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai gambaran faktor-faktor non medis yang mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea di RSU Mitra Sejati medan tahun 2011.

Selanjutnya, untuk mengetahui gambaran faktor-faktor non medis yang mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea, peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 5 pertanyaan nyeri persalinan, 7 pertanyaan kosmetik sex dan 9 pertanyaan budaya. Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden, faktor nyeri persalinan, faktor kosmetik sex dan faktor budaya di RSU Mitra Sejati medan tahun 2011. Hasilnya dapat disajikan sebagai berikut :

Pada awalnya sampel berjumlah 86 orang, tetapi setelah dilakukan penelitian ternyata hasil yang diperoleh hanya 30 orang, tehnik pengambilan sampel yaitu total sampling. Hal ini disebabkan karena dari 86 responden tersebut hanya 30 orang responden yang memilih melakukan persalinan Sectio Caesarea karena faktor non medis. Hasilnya dapat diuraikan sebagai berikut :

a. 56 responden karena faktor medis diantaranya yaitu : 1. Bayi terlalu besar

2. Letak lintang 3. Letak sungsang


(31)

4. Bayi kembar 5. Panggul sempit

b. 30 responden karena faktor non medis 1. Karakteristik Responden

Penelitian ini berdasarkan karakteristik responden mencakup umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, suku dan riwayat persalinan.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden di RSU Mitra Sejati Medan tahun 2011

Karakteristik Responden F %

Umur

<20 tahun 2 6,7 20-30 tahun 24 80,0 >30 tahun 4 13,3 Total 30 100

Pendidikan Terakhir

SMA 20 66,7 D3 9 30,0 PT 1 3,3 Total 30 100


(32)

Pekerjaan

IRT 10 33,3 Swasta 2 6,7 Wiraswasta 18 60,0 Total 30 100

Suku

Jawa 12 40,0 Batak 13 43,3 Karo 4 13,3 Tionghoa 1 3,3 Total 30 100

Riwayat Persalinan

Primigravida 14 46,7 Normal 6 20,0 SC 10 33,3 Lain-lain - -

Total 30 100

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 30 responden mayoritas responden berumur 20-30 tahun yaitu 24 orang (80,0%), mayoritas pendidikan SMA yaitu 20 orang (66,7%), mayoritas pekerjaan responden wiraswasta sebanyak 18 orang (60,0%) dan mayoritas riwayat persalinan primigravida (hamil ini) yaitu 14 orang (46,7%).


(33)

2. Faktor Nyeri Persalinan

Nyeri persalinan adalah faktor non medis yang dapat mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea. Nyeri persalinan terutama akibat rangsangan reseptor-reseptor adnexa, uterus dan ligament-ligamen panggul. Sehingga banyak ibu bersalin yang tidak tahan akan nyeri persalinan dalam menjalani proses persalinan maka mereka berpikir untuk menghilangkan rasa nyeri persalinan tersebut dengan memilih persalinan sectio caesarea.

Maka hasil dari data ibu yang memilih persalinan sectio caesarea karena tidak tahan akan nyeri persalinan dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini.

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Nyeri Persalinan di RSU Mitra Sejati Medan 2011

No

Pertanyaan

Ya % Tidak %

1 Tidak tahan akan sakit 30 9 0 0

2 Saran suami terhadap persalinan Sectio Caesarea

30 9 0 0


(34)

4 Mengatasi rasa sakit saat menghadapi persalinan

0 0 0 0

5 Cara pikir ibu untuk menghilangkan rasa sakit dengan persalinan Sectio Caesarea

12 3,6 0 0

Dari 5 pertanyaan di dapat hasil dari pertanyaan tidak tahan akan sakit semua responden menjawab ya sebanyak 30 orang (9%), saran suami terhadap persalinan sectio caesarea sebanyak 30 orang (9%), pengalaman nyeri sebanyak 6 orang (1,8%), sedangkan mengatasi rasa sakit saat menghadapi persalinan tidak ada satupun responden yang menjawab ya dan cara pikir ibu untuk menghilangkan rasa sakit sectio caesarea responden menjawab sebanyak 12 orang (3,6%).

Tabel 5.2.1

Distribusi Persalinan Sectio Caesarea Berdasarkan Faktor Nyeri Persalinan di RSU Mitra Sejati Medan 2011

Faktor Nyeri Persalinan Frekuensi (n) Persentase (%)

Ya Tidak Total

30 0 30

100,0 0 100


(35)

Berdasarkan tabel diatas dari 30 orang ibu yang mendorong melakukan persalinan Sectio Caesarea karena faktor nyeri persalinan yaitu sebanyak 30 orang (100%).

3. Faktor Kosmetik Sex

Kosmetik sex adalah faktor non medis yang dapat mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea. Kosmetik sex merupakan menjaga kecantikan alat vital sex agar tetap tampak bagus. Dalam penelitian yang saya lakukan bahwa ada ibu bersalin memilih persalinan sectio caesarea karena faktor kosmetik sex karena ada diantara ibu bersalin tersebut percaya bahwa melahirkan dengan persalinan normal dapat alat vital sex akan tampak kurang bagus. Karena rasa ingin menjaga kecantikan alat sex tersebut ibu bersalin memilih persalinan sectio caesarea sebagai cara persalinan yang dipilih oleh ibu bersalin.

Maka hasil dari data ibu yang memilih persalinan sectio caesarea karena faktor kosmetik sex dapat dilihat pada tabel 5.3 dibawah ini :


(36)

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Kosmetik Sex di RSU Mitra Sejati Medan 2011

Pertanyaan Ya % Tidak %

1 Persalinan normal dapat

mengendurkan otot-otot vagina

10 3 0 0

2 Persalinan normal dapat mengurangi kenikmatan saat berhubungan intim

1 0,3 0 0

3 Saran suami terhadap persalinan Sectio Caesarea

1 0,3 0 0

4 Memilih persalinan Sectio Caesarea karena takut payudara akan tampak kendur

0 0 0 0

5 Menjaga keharmonisan hubungan suami istri tetap mesra

0 0 0 0

6 Memilih persalinan Sectio Caesarea agar kulit perut tidak menjadi kendur

0 0 0 0


(37)

Dari 7 pertanyaan di dapat hasil dari pertanyaan persalinan normal dapat mengendurkan oto-otot vagina responden menjawab sebanyak 10 orang (3%) ,persalinan normal dapat mengurngi kenikmatan saat berhubungan intim sebanyak 1 orang (0,3%), sedangkan dukungan suami terhadap persalinan sectio caesarea sebanyak 1 orang (0,3%), memilih persalinan sectio caesarea karena takut payudara kendur tidak ada satupun responden yang menjawab “Ya”, begitu juga dengan menjaga keharmonisan hubungan suami istri tetap mesra, memilih persalinan sectio caesarea agar kulit perut ibu tidak kendur dan menjaga kecantikan vagina tidak satupun responden yang menjawab “Ya”.

Tabel 5.3.1

Distribusi Persalinan Sectio Caesarea Berdasarkan Faktor Kosmetik Sex di RSU Mitra Sejati Medan 2011

Faktor Kosmetik Sex Frekuensi (n) Persentase (%)

Ya 10 33,3

Tidak Kosmetik sex 20 66,7


(38)

Berdasarkan tabel diatas dari 30 orang ibu yang mendorong melakukan persalinan Sectio Caesarea karena faktor kosmetik sex yaitu sebanyak 10 orang (33,3%) dan tidak kosmetik sex yaitu sebanyak 20 orang (66,7%).

4. Faktor Budaya

Budaya adalah faktor non medis yang mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea. Budaya dapat mempengaruhi ibu dalam melakukan persalinan sectio caesarea seperti suku tertentu yang masih percaya bahwa melahirkan dalam tanggal tertentu dan shio tertentu dapat membawa keberuntungan. Ini merupakan kepercayaan turun temurun dalam kelurga tersebut.

Maka hasil dari data yang diperoleh dari ibu memilih persalinan sectio caesarea karena faktor budaya dapat dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini:


(39)

Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Budaya di RSU Mitra Sejati Medan 2011

No Pertanyaan Ya % Tidak %

1 Memilih tanggal, hari dan jam persalinan akan membawa keberuntungan

6 1,8 0 0

2 Mempercayai hal dalam memilih tanggal persalinan

1 0,3 0 0

3 Sectio Caesarea tindakan yang paling tepat untuk menetukan hari kelahiran anak

0 0 0 0

4 Tanggal lahir tertentu akan meperoleh rezeki dan kehidupan yang layak

0 0 0 0

5 Dukungan keluarga terhadap persalinan Sectio Caesarea

0 0 0 0

6 Memilih tanggal persalinan Sectio Caesarea sesuai dengan tanggal kesukaan ibu

0 0 0 0

7 Memilih tanggal persalinan Sectio Caesarea mengikuti hari bersejarah


(40)

Indonesia

8 Memilih tanggal persalinan Sectio Caesarea sesuai dengan shio tertentu

0 0 0 0

9 Memilih persalinan Sectio Caesarea karena momen pergantian tahun

0 0 0 0

Dari 9 pertanyaan didapat hasil dari pertanyaan tanggal,hari dan jam persalinan membawa keberuntungan responden yang menjawab Ya sebanyak 6 orang (1,8%), mempercayai hal memilih tanggal persalinan sebanyak 1 orang (0,3%), tidak ada satupun responden yang menjawab ya bahwa tindakan sectio caesarea tindakan paling tepat untuk menentukan hari kelahiran anak, tanggal kelahiran tertentu akan memperoleh rezeki dan kehidupan yang layak, dukungan suami terhadap persalinan sectio caesarea, tanggal persalinan sesuai tanggal kesukaan ibu, tanggal persalinan sectio mengikuti hari bersejah Indonesia, tanggal persalinan section sesuai dengan shio tertentu dank arena momen tertentu tidak ada satupun responden yang menjawab “ya”.


(41)

Tabel 5.4.1

Distribusi Persalinan Sectio Caesarea Berdasarkan Faktor Budaya di RSU Mitra Sejati Medan 2011

Faktor Budaya Frekuensi (n) Persentase (%)

Ya 6 20,0

Tidak 24 80,0

Total 30 100,0

Berdasarkan tabel diatas dari 30 orang ibu yang mendorong melakukan prsalinan Sectio Caesarea karena faktor budaya yaitu sebanyak 6 orang (20%) dan tidak budaya yaitu sebanyak 24 orang (80%).

B. Pembahasan

a. Karakteristik Responden

Berdasarkan karakteristik ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea, sebagian besar responden berada pada rentang umur yang produktif, berpendidikan menengah dan mayoritas ibu adalah primigravida.

b. Faktor Nyeri Persalinan

Pada tabel 5.2.1 dapat diketahui bahwa dari 30 orang responden yang melakukan tindakan Sectio Caesarea sesuai dengan faktor nyeri persalinan yaitu sebanyak 30 orang (100%).


(42)

Menurut Asrinah (2010) rasa nyeri persalinan disebabkan oleh kombinasi peregangan segmen bawah rahim dan iskemia otot-otot rahim. Dengan peningkatan kekuatan kontraksi serviks akan tertarik. Kontraksi yang kuat ini juga mengatasi pengaliran oksigen pada otot-otot rahim sehingga terjadi nyeri iskemik. Keadaan ini diakibatkan oleh kelelahan ditambah lagi dengan kecemasan yang selanjutnya akan menimbulkan ketegangan, menghalangi relaksasi bagian tubuh lainnya. Akibatnya, untuk menghilangkan itu semua ibu bersalin berpikir melahirkan dengan cara operasi. Pada ibu-ibu yang sangat muda atau tua dapat mengalami nyeri yang sangat hebat pada saat persalinan.

c. Faktor Kosmestik Sex

Pada tabel 5.3.1 dapat diketahui bahwa dari 30 orang responden yang melakukan tindakan Sectio Caesarea sesuai dengan faktor kosmetik sex yaitu sebanyak 10 orang (33,3%) dan tidak kosmetik sex yaitu sebanyak 20 orang (66,7%).

Menurut Sarwono (2002) Perlukaan jalan lahir karena persalinan dapt mengenai vulva, vagina dan uterus. Jenis perlukaan ringan berupa luka lecet, yang berat berupa suatu robekan yang disertai perdarahan hebat. Pada Primigravida yang melahirkan bayi cukup bulan perlukaan jalan lahir tidak dapat dihindarkan.

Menurut Nasir (2010) banyak masyarakat yang beranggapan bila melahirkan dengan cara normal, payudara akan tampak lebih turun, kulit perut keriput. Sehingga orang lebih memilih Sectio Caesarea.


(43)

Menurut Elizabeth (2005) usai melahirkan otot vagina dapat akan menjadi kendur tetapi kekencnagan dapat dijaga melalui senam kegel 10 menit sehari. Hal ini dapat dilakukan sebelum dan sesudah selama hamil serta setelah persalinan.

d. Faktor Budaya

Pada tabel 5.4.1 diketahui bahwa dari 30 orang responden yang melakukan tindakan Sectio Caesarea sesuai dengan faktor budaya yaitu sebanyak 6 orang (20%) dan tidak budaya yaitu sebanyak 24 orang (80%).

Menurut Willy (2006) kebudayaan dapat mempengaruhi seluruh pandangan hidup dari kebudayaan juga dapat diturunkan dari generasi ke generasi.

Menurut Dewi (2010) adanya masyarakat yang mengaitkan budaya dengan mempercayai untuk memilih dan waktu persalinan tertentu yang dipercai akan membawa keberuntungan. Maka dalam hal ini ada wanita yang meminta melahirkan dengan Sectio Caesarea hanya karena ingin memilih tanggal dan waktu tertentu.


(44)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai gambaran faktor-faktor non medis yang mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea di RSU Mitra Sejati Medan tahun 2011 diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian maka diketahui bahwa gambaran faktor nyeri persalinan yang mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea sebanyak 30 orang (100%). Nyeri persalinan mempunyai peran dalam mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea karena pada umumya seorang wanita yang melahirkan secara alami akan mengalami proses rasa sakit.

2. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian maka diketahui bahwa gambaran faktor kosmetik sex yang mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea yaitu sebanyak 10 orang (33,3%).

3. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian maka diketahui bahwa gambaran faktor budaya yang mendorong ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea yaitu sebanyak 6 orang (20%).


(45)

B. Saran

1. Bagi bidan

Untuk bidan agar selalu memberikan pendidikan kesehatan (penkes) kepada ibu-ibu yang ingin bersalin agar memilih cara persalinan yang tepat dan memilih Sectio Caesarea hanya untuk indikasi medis.

2. Bagi Peneliti

Bagi peneliti di masa yang akan datang jumlah sampelnya lebih banyak 3. Bagi Pendidikan

Untuk institusi diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi dan bahan bacaan.


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Asrinah.(2010). Asuhan kebidanan Masa Persalinan, Yogyakarta. Grahana Ilmu Dewi. (2010). Hamil dan melahirkan, Jakarta. Wahyu Media

Djoko Widagdho . (2008). Ilmu Budaya Dasar, Jakarta. Bumi Aksara

Elizabeth. (2005). Menyambut Kehadiran Buah Hati, Yogyakarta. Openup Publishing Hidayat. (2007). Metode Penenlitian Kebidanan & Teknik Analisis, Jakarta.

Salemba

--- Medika.

Judhita Itha. (2009).Tips Praktis Bagi Wanita Hamil, Jakarta. Forum Kita

Kasdu Dini. (2003). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya, Jakarta. Puspa Swara. Murkoff. (2006). Kehamilan, Jakarta. Arcan

Musbikin. (2006). Persiapan Menghadapi Persalinan, Yogyakarta. Mitra Pustaka. Nasir. (2010). Seksio Sesaria On Request, dikutip 23 Nopember 2010, dari http: //

doktemasir.web.id/2010/04/.seAs/o-5'e.sana - request.bind.

Notoatmodjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta. Rineka Cipta. Tima. Prima. (2009). Kehamilan, Jakarta. Shira Media.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Sarmana. (2009). Derterminan Non Medis Dalam Permintaan Persalinan Sectio Caesarea Di Rs St. Elisabeth Medan Tahun 2004 http: //library, usu. ac. id/templates/dg_\vperpus_vl_blue/images / mod.gif..

Sarwono. (2002). Ilmu Kebidanan, Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirarjo. Yanti. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan, Yogyakarta Pustaka Rihama.

usmiari.

Yusmiati (2007). Operasi Caesar Pengantar dari A Sampai Z, Jakarta. Edsa Mahkota. Willy. (2006). Ilmu Perilaku Dalam Pelayanan Kesehatan, Surabaya : Airlangga


(47)

(48)

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bernama Asri Ika Bella Sitepu adalah mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Univesrsitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “ Gambaran Faktor- Faktor Non Medis Yang Mendorong Ibu melakukan Persalinan Sectio Caesarea”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelsaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Univesrsitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut sya mohon kesedian saudara untuk menjadi responden dalam penelitian. Selanjutnya saya mohon kesedian saudara dalam melakukan pelaksaan tentang tujuan penelitian saya. Jika saudara bersedia silahkan tanda tangani lemabar persetujuan ini sebagai bukti kesedian saudara.

Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela. Identitas pribadi saudara dan semua informasi yang saudra berikan akan dirahasiakan dna hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.

Terimakasih atas partisipasi saudara dalam penelitian ini

Medan, 2011

Peneliti Responden


(49)

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR NON MEDIS YANG MENDORONG IBUMELAKUKAN PERSALINAN

SECTIO CAESAREA

I. Petunjuk Pengisian

1. Pertanyaan isi diisi oleh ibu-ibu yang melakukan persalinan section

2. Dalam pengisian ibu boleh tidak mencantumkan nama atau dengan inisial saja 3. Berilah tanda (√) pada jawaban yang ibu anggap paling tepat.

4. Untuk menjamin vaidasi dan akurasi data, mohon pertanyaan ini diisi dengan jujur sesuai dengan kenyataan.

5. Informasi atau data dipakai hanya untuk penelitian, bukan untuk evaluasi. 6. Informasi yang diberikan ibu akan dijaga kerahasiaanya.

II. Data Demografi 1. Nama : 2. Umur :

3. Pendidikan Terakhir : SD SMA S1

SMP DIII Lain-lain, Sebutkan :….

4. Pekerjaan : IRT Swasta Polri


(50)

5. Suku : Jawa Batak Karo Tionghoa 6. Riwayat Persalinan

Primigravida Normal

Sectio Caesarea Lain-lain


(51)

Nyeri Persalinan

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah ibu memilih persalinan Sectio Caesarea karena tidak tahan akan sakit 2 Apakah Suami Ibu Mendukung Ibu Dalam

Memilih Persalinan Sectio Caesarea karena ibu merasa tidak tahan nyeri persalinan 3 Apakah ibu pernah mengalami pengalaman

nyeri persalinan sebelumnya.

4 Apakah ibu tahu cara mengatasi rasa sakit saat menghadapi persalinan

5 Apakah ibu selalu berpikir untuk

menghilangkan rasa tidak tahan akan sakit ini dengan cara Sectio Caesarea


(52)

Kosmetik Sex

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah ibu menganggap melahirkan dengan cara persalinan normal dapat mengendurkan otot-otot vagina

2 Apakah ibu mempercayai melahirkan dengan persalinan normal dapat mengurangi kenikmatan saat berhubungan intim

3 Apakah suami ibu mendukung menjalani persalinan Sectio Caesarea agar vagina ibu tidak kendur.

4 Apakah ibu tahu senam segel dapat mengembalikan elastisitas otot vagina seperti sebelum melahirkan

5 Apakah ibu melakukan persalinan Sectio Caesarea demi menjaga keharmonisan hubungan suami istri tetap mesra.

6 Apakah ibu memilih persalinan sectio caesarea agar kulit perut

tidak menjadi kendur

7 Apakah ibu memilih persalinan sectio caesarea karena takut


(53)

Budaya

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah ibu mempercayai memilih tanggal, hari dan jam persalinan akan membawa keberuntungan

2 Apakah dalam garis keturunan ibu ada yang mempercayai hal dalam memilih tanggal persalinan

3 Apakah tindakan Sectio Caesarea merupakan tindakan yang paling tepat untuk menentukan hari kelahiran anak

4 Apakah ibu mempeunyai harapan bahwa anak yang akan ibu lahirkan pada tanggal tertentu akan memperoleh rezeki dan kehidupan yang layak

5 Apakah keluarga ibu mendukung ibu bersalin pada tanggal tertentu.

6 Apakah ibu memilih tanggal persalinan sectio caesarea karena mengikuti tanggal lahir orang terkenal

7 Apakah ibu menganggap anak yang dilahirkan dalam waktu dan jam tertentu akan menjadi anak yang patuh terhadap orang tua

8 Apakah ibu memilih tanggal persalinan sectio caesarea karena tanggal yang sangat penting dalam kelurga ibu

9 Apakah ibu memilih tanggal persalinan sectio caesarea karena sesuai dengan tanggal kesukaan ibu


(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Asri Ika Bella Sitepu

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 04 September 1986

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Anggrek Raya No. 78 Medan Riwayat Pendidikan :

SDN 060971 Medan Tahun 1992 – 1998

SMP Assisi Medan Tahun 1998 – 2001

SMA Cahaya Medan Tahun 2001 – 2004

Akademi Kebidanan Deli Husada Deli Tua Tahun 2004 – 2007 D-IV Bidan Pendidik Tahun 2010 – 2011


(1)

Budaya

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah ibu mempercayai memilih tanggal, hari dan jam persalinan akan membawa keberuntungan

2 Apakah dalam garis keturunan ibu ada yang mempercayai hal dalam memilih tanggal persalinan

3 Apakah tindakan Sectio Caesarea merupakan tindakan yang paling tepat untuk menentukan hari kelahiran anak

4 Apakah ibu mempeunyai harapan bahwa anak yang akan ibu lahirkan pada tanggal tertentu akan memperoleh rezeki dan kehidupan yang layak

5 Apakah keluarga ibu mendukung ibu bersalin pada tanggal tertentu.

6 Apakah ibu memilih tanggal persalinan sectio caesarea karena mengikuti tanggal lahir orang terkenal

7 Apakah ibu menganggap anak yang dilahirkan dalam waktu dan jam tertentu akan menjadi anak yang patuh terhadap orang tua

8 Apakah ibu memilih tanggal persalinan sectio caesarea karena tanggal yang sangat penting dalam kelurga ibu

9 Apakah ibu memilih tanggal persalinan sectio caesarea karena sesuai dengan tanggal kesukaan ibu


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Asri Ika Bella Sitepu

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 04 September 1986

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Anggrek Raya No. 78 Medan Riwayat Pendidikan :

SDN 060971 Medan Tahun 1992 – 1998

SMP Assisi Medan Tahun 1998 – 2001

SMA Cahaya Medan Tahun 2001 – 2004

Akademi Kebidanan Deli Husada Deli Tua Tahun 2004 – 2007 D-IV Bidan Pendidik Tahun 2010 – 2011