10 \
Tabel 3. Tingkat Kematangan Gonad Loligo duvauceli Jantan Tahap
Tingkat Kematangan I
Immatur Testes berupa membran, tidak ada sperma dalam
kantung spermatoforik II
Pematangan Testis terlihat jelas, seminal vesikel dan kantung
spermatoforik berkembang sempurna, Kantung spermatoforik berisi sedikit sperma, halus, putih
dengan partikel tak berstruktur III
Matang Testis padat dan berisi, sperma berkembang dalam
kantung spermatoforik tetapi tidak penuh IV
Matang penuh Testis kaku, sperma padat dalam kantung
spermatoforik dan jelas ujng dan pangkalnya V
Mijah Testis panjang dan tipis, sedikit sperma dalam
kantung spermatoforik Sumber : Supongpan et al. 1993
Dari ke lima tahap perkembangan gonad tersebut, tingkat kematang gonad yang dapat menentukan dengan jelas jantan dan betina adalah pada tingkat kematangan gonad
tahap III hingga V.
3.3 Ukuran saat Matang Gonad
Kebanyakan cumi-cumi jantan telah matang gonad pada saat masih berusia muda sekitar 3 – 6 bulan. Cumi-cumi jantan sangggup memberikan permatofora pada
cumi-cumi betina selama dua pertiga masa hidupnya Omar, 2002. Secara umum cumi-cumi betina mengalami matang gonad lebih lambat dari pada cumi-cumi jantan
yaitu pada usia 4 – 8 bulan.
3.4 REPRODUKSI Loligo spp
Reproduksi Loligo spp berlangsung secara seksual, dimana memiliki organ reproduksi berumah dua dioseus. Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan
gonad yang terletak dekat ujung rongga mantel bagian dorsal. Organ reproduksi jantan terdiri dari testis dan struktur untuk melepaskan sperma dalam paket yang disebut
dengan spermatofor. Organ reproduksi betina menghasilkan telur yang besar, dengan
11 yolk, dan termodifikasi oleh kelenjar khusus dimana akan mengeluarkan gel yang akan
membungkus telur kapsul. Kapsul tersebut akan mengeras setelah terekspos air laut Miller and Harley, 2001.
Testis mengeluarkan sperma ke saluran vas deferens, menuju ke seminal vesicle. Di sini beberapa kelenjar membawa sperma ke spermatofor, yang tersimpan pada
penampungan yang disebut dengan kantung needham. Dari sini sprematofor dilepaskan ke lubang mantel melalui saluran sperma. Pada cumi-cumi betina akhir dari
saluran telur adalah kelenjar oviducal, dimana kelenjar tersebut mengeluarkan membran proteksi sekitar telur kapsul.
Sistem saraf yang berkembang membuat evolusi pada perilaku pre-kopulasi yang rumit, dengan puncak proses perpindahan spermatofor dari cumi-cumi jantan ke betina.
Sebab bukaan organ oviducal betina terletak cukup dalam dari mantel, dimana cumi- cumi jantan menggunakan satu dari lengannya sebagai organ perantara untuk
mentransfer spermatofor. Modifikasi morfologis dari lengan tersebut disebut hectocotylus, yaitu pada lengan kanan atau kiri yang keempat. Lengan hectocotylus
mempunyai penyedot spesial, bagian rendah seperti sendok, mempunyai ruang khusus untuk membawa sperma selama perpindahan selama proses kopulasi.
Setiap spermatofor terdiri dari sejumlah sperma, cement body, berbentuk memilin, sebagai organ ejakulasi dengan adanya tutup. Tutup tersebut terbuka ketika
spermatofor dipindahkan dari kantung needham. Sekali tutup tersebut terbuka oleh organ peng-ejakulasi, maka akan menarik sperma keluar. Sejumlah besar sperma akan
menempel pada seminal receptacle organ penerima sperma atau dinding mantel dari cumi-cumi betina, dimana akan terlepas dan menjadi sperma bebas selama lebih dari
dua hari. Pembuahan berlangsung secara internal dan menghasilkan telur. Cumi-cumi
betina mengeluarkan banyak benang telur ke dalam air. Cumi-cumi jantan mengeluarkan sperma. Beberapa spesies telah dikembangkan untuk menaruh sperma
di atau dalam cumi-cumi betina. www.Artikel-dkp.go.id
Diakses tanggal 31 Januari 2010. Di alam, bentuk dan ukuran dari organ reproduksi adalah beragam, tergantung
dari tingkat kedewasaan dan waktu cumi-cumi tersebut tertangkap. Siklus Hidup dari Cumi-cumi
12
Gambar 4. Siklus hidup Cumi-Cumi Secara Umum
Keterangan :
Cumi-cumi dewasa jantan dan betia bergerak ke perairan dangkal, perairan terlindung untuk mendapatkan pengumpulan sebelum spawning. Umumnya pada bulan
Februari dan Agustus. Betina menempelkan kapsul telur pada lumpur atau pasir di lokasi tersembunyi. Setelah 3 bulan, telur berkembang menjadi larva dengan panjang 5
mm. Juvenil memakan krustase kecil. Setelah berkembang akan menuju ke perairan dalam. Memakan krustase, ikan, dan cumi-cumi kecil. Cumi-cumi mempunyai umur
maksimum antara 2 – 3 tahun, dan akan mati setelah spawning. Dengan panjang maksimal dewasa 175 mm.
Sumber :
www.shim.bc.caspeciessquid-2.htm
3.5 Organ Reproduksi Loligo spp