36 teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi
yang alamiah. Berdasarkan penjelasan dalam penelitian ini digunakan pendekatan
kualitatif yang bertujuan untuk mengungkapkan fakta yang sudah ada dan mendiskripsikan sesuai dengan fenomena yaitu dalam Strategi Promosi
Perpustakaan Daerah Yogyakarta untuk menarik minat pengunjung.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Badan Perpustakaan Daerah Provinsi DIY yang beralamat di Jalan Tentara Rakyat Mataram No. 29 Yogyakarta. Penelitian
dilaksanakan bulan April 2012 sampai Mei 2012
C. Objek dan Informan Penelitian
1. Objek Penelitian
Menurut Tatang M. Amirin 2009, objek penelitian adalah sifat
keadaan
attributes
dari sesuatu benda, orang, atau keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa
sifat, kuantitas, dan kualitas benda, orang, dan lembaga, bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau
simpati-antipati, keadaan batin, dsb orang, bisa pula berupa proses dan sebagainya lembaga.
Berdasarkan definisi mengenai objek penelitian di atas, maka yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah strategi promosi perpustakaan
dalam menarik minat pengunjung di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Yogyakarta.
37 2. Informan Penelitian
Menurut Burhan Bungin 2010: 76 informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain
yang memahami objek penelitian. Data yang akan dihimpun dalam penelitian ini berupa informasi tentang strategi promosi perpustakaan. Jadi informan
dalam penelitian ini adalah kepala unit pelayanan perpustakaan, pustakawan atau staf pelaksana promosi perpustakaan serta pengunjung.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara yaitu :
1. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dengan informan sumber data, komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya
jawab secara tatap muka. Instrumen yang dibutuhkan dalam wawancara adalah daftar pertanyaan dalam bentuk pedoman wawancara. Menurut
Sugiyono 2010: 194 wawancara dibagi menjadi dua yaitu : a Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
disusun secara terperinci sehingga menyerupai
check list
. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda pada nomor yang sesuai.
b Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.