I
RINGKASAN
1. Ringkasan
Latar belakang dari cluster domba adalah bahwa domba dipelihara di
Indonesia sebagai sumber daging, sebagai hewan tabungan, sebagai sumber pupuk kandang dan sebagai tambahan kegiatan keluarga yang
menggunakan tenaga kerja berlebih dari keluarga petani peternak di pedesaan. Penyelamatan Sumber Daya Genetik SDG dari kemusnahan
karena adanya pemotongan hewan betina produktif untuk men- supply
pedagang sate kambing dan komoditi pangan lainnya yang berasal dari daging kambing, sementara hewan jantan tidak akan dijual selain untuk
kebutuhan sebagai hewan qurban pada Hari Raya ‘Ied Adha. Penyediaan bibit dalam pengembangan peternakan domba harus melalui pengujian
sebagai domba bibit baik jantan maupun betina. Permintaan dari luar negeri Timur Tengah sebanyak 10.000 ekor per bulan tidak pernah dapat
dilayani karena populasi yang sangat rendah begitu pula kualitas bobot badan yang kurang memadai untuk mencapai 50-60 kg per ekor. Jangka
pendek dari program riset ini untuk pemenuhan swasembada daging 2014, menunjang program Nasional Direktorat Jenderal Peternakan.
Tujuan penelitian cluster domba sampai tahun 2015 adalah Penyedianan Bibit Domba Pedaging
Ovis aries Padjadjaran-1 yang layak ekspor, berkualitas daging tinggi dan rendah Kolesterol.Positioning cluster
penelitian Unpad di skala Nasional adalah pertama dilakukan pemurnian dan kemudian sertifikasi sebagai rumpun. Penelitian yang telah dilakukan
oleh Balitnak 1998 adalah study berbagai macam persilangan mengunakan bangsa dari luar negeri. Ada organisasi Himpunan Peternak
Domba dan Kambing Indonesia HPDKI sedang membentuk sertifikat domba Garut yang lebih diprioritaskan untuk ketangkasan. Berdasar dari
1
hasil penelitian analisis variasi sheep mt-DNA dinyatakan bahwa Domba
Padjadjaran-1 adalah domba lokal yang berasal dari domba Priangan yang asal usulnya merupakan persilangan antara lokal dengan
Merino dan kemudian dengan
Kapstaad dari Afrika yang berlangsung sejak jaman kolonial yang terjadi di daerah Limbangan Garut, selanjutnya dinyatakan
oleh Bandiati dan Permana 2009 bahwa Domba Padjadjaran-1 bermula dari penelitian yang lalu mengenai penelusuran bangsa lokal dengan
menggunakan metoda peng kajian posisi mt-DNA dari pihak induk
maternal lineage domba Padjadjaran ini berada pada posisi 1447 bp,
dengan karakteristik ada indikasi delesi bp pada urutan 15790 sampai
15864 bp dari mt-DNA. Dilanjutkan dengan pemurnian adalah
perkembangbiakan tanpa ada seleksi yang berakhir pada tahun 2012. Institusi luar Unpad yang terlibat pada penelusuran rumpun Domba
Padjadjaran-1 adalah Balai Pembibitan Ternak Domba Margawati, Garut.
2
II
PENDAHULUAN
2. Pendahuluan