Deskriptif Domba Pedaging Padjadjaran-1

III STUDI LITERATUR

3.1. Deskriptif Domba Pedaging Padjadjaran-1

Domba Priangan yang selanjutnya lebih dikenal dengan domba Garut yang bukan tipe tangkas dalam penelitian ini selanjutnya dimurnikan, dan diberi nama Domba Pedaging Padjadjaran-1, merupakan salah satu sumber daya genetik Animal Genetic Resources yang dimiliki oleh Indonesia, khususnys Jawa Barat. Sehingga perlu mendapatkan perhatian baik pelestariannya maupun kedudukannya dalam ranting pohon phylogenetik tree of phylogenetic. Menurut Merkens dan Soemirat 1926 yang dicitat oleh Heriyadi 2002, bahwa asal usul domba Priangan adalah merupakan perkawinan silang segi tiga, antara domba lokal dengan domba Merino dan kemudian dengan domba Kaapstad dari Afrika. Namun demikian bila kita melihat taksonomi dari domba maka dapat terlihat pada urutan dibawah ini: Kingdom : Animalia Subkingdom : Vertebrata Class : Mamalia Ordo : Ungulata Subordo : Artiodactylata Section : Pecora Family : Ovidae Subfamily : Caprinae Genus : Ovis Species : Ovis Aries, O. musimon, O. vignei bochariensis, O. ammon. Domba yang dipelihara sekarang berasal dari Ovis aries, sedangkan jenis yang lainnya yang termasuk kedalam Family Ovidae adalah Mouflon O. 6 musimon banyak dijumpai di Afganistan dan Asia Barat, Urial O. vignei bochariensis dan domba Argali O. ammon umumnya dijumpai di Asia Tengah yang terdiri dua macam yaitu O. ammon nigrimontana dan O. ammon collium. Jenis lainnya adalah Bighorn O. canandensis tersebar di Asia Utara dan Amerika. Namun asal usul dari domba yang dipelihara sekarang masih meninggalkan keragu-raguan, beberapa domba yang masih liar atau sub species, taxonomi-nya masih rancu. Menurut Zeuner 1963 bahwa domba Urial O. vignei merupakan domba yang didomestikasi pertama kali di daerah lembah sungai Aralo-Caspian dan bentuk domba yang terdomestikasi ini selanjutnya menyebar ke Timur Tengah dan ke Eropa. Jenis lain dari domba yang dipelihara sekarang berasal dari domba Mouflon O. musimon dan O.orientalis. Dari populasi inilah kemudian dibawa ke Eropa dan bersilang dengan domba Urial O. vignei yang menghasilkan keturunanya. Menurut laporan ini maka dapat dikatakan bahwa domba yang tersebar di Asia Tenggara berasal dari keturunan domba Urial, dan lebih lanjut mendapatkan introduksi alel dari domba Argali O. ammon secara berulang-ulang dan akhirnya membentuk suatu galur. Secara intensif dilakukan penelitian cytogenetik oleh Nadler, dkk. 1971 dan Woronzow, dkk. 1972 terhadap asal usul domba ini, dinyatakan bahwa populasi domba liar dari Iran, Turmenia, Tadschikistan dan Kazakhstan ditetapkan memiliki jumlah kromosom sebanyak 2 n=54, begitu juga sebagian dari domba Mouflon. Domba Urial memiliki jumlah kromosom 2 n=58 dan domba Argali memiliki jumlah kromosom 2 n=56. Sehingga Heildelder 1998 tidak lagi menyarankan untuk menelusuri asal-usul domba yang sekarang diternakkan berdasarkan Cytogentik. Hasil Penelitian terdahulu disebutkan bahwa domba Priangan yang memiliki telinga rumpung dan yang memiliki telinga lebar sama, memiliki asal-usul dari domba lokal dengan posisi mt-DNA pada 1447 bp Bandiati, dkk 2009 7

3.2. Marka DNA terciri