Tingkat Pemahaman Tingkat Penerapan Tingkat Analisis Tingkat Sintesis Tingkat Evaluasi
29
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
Pemetaan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pelatihan
30
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
www.kinerja.or.id
Pemetaan Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Pelatihan
Tujuan Pembelajaran
• Peserta mampu memetakan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelatihan.
• Peserta mampu menyusun strategi untuk memanfaatkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pelatihan.
Pokok Bahasan
• Memetakan faktor yang mempengaruhi pelatihan.
Metode
• Sharing • Penugasan kelompok
• Pleno
Alat dan bahan
• Kertas lipchart, • Kertas potong,
• Kertas hvs, • Spidol warna,
• Plakbanplakbanglue tag • LCD projector,
Peserta mampu memetakan
faktor-faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan pelatihan.
31
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
• Komputer • Slide 1-8 Pemetaan faktor berpengaruh pada
pelatihan
No Langkah
Bahan Waktu
1 Fasilitator menjelaskan tujuancapaian sesi:
• Peserta mampu memetakan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelatihan
• Peserta mampu menyusun strategi untuk memanfaatkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pelatihan 5 menit
2 Fasilitator menanyakan kepada peserta “Apa saja yang
berpotensi mempengaruhi keberhasilan pelaksanan pelatihan, selain tujuan, sasaran, materi, metode, serta
bahan training?” Fasilitator mencatat inti jawaban tiap peserta dalam kertas potong dan menempelkan di
lipchart. Kertas potong, plakban,
spraymount. Glue tag 10 menit
3 Fasilitator kemudian menghubungkan jawaban peserta
dengan slide 1 Pemetaan faktor berpengaruh pada pelatihan.
Slide 1. LCD projector, komputer
10 menit
4 Fasilitator meminta peserta dalam kelompok
mendiskusikan “Apa pengaruh dari masing-masing faktor terhadap pelatihan?” Masing-masing kelompok
mendiskusikan satu faktor. 20 menit
5 Masing-masing kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasilnya. Masing-masing maksimal 5 menit.
30 menit
6 Fasilitator kemudian menegaskan hasil diskusi kelompok
dengan menjelaskan slide 2 – 8 Pemetaan faktor berpengaruh pada pelatihan.
Slide 2-8, LCD projector, komputer
10 menit
7 Fasilitator menegaskan bahwa pembahasan berikutnya
adalah pembahasan tentang fasilitator, yatu potret diri fasilitator.
5 menit
Waktu
• 90 menit
Proses Fasilitasi
Pemetaan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelatihan
32
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
www.kinerja.or.id
Faktor yang mempengaruhi pelatihan
Team fasilitator dan organisasi
penyelenggara
Peserta Kegiatan atau
program lain Pelatihan
Lokasi dan peralatan
Ketersediaan dana
Waktu yang tersedia
Pemetaan faktor yang mempengaruhi pelatihan
1
Pemetaan faktor yang mempengaruhi pelatihan
2
Peserta
Bahan Presentasi
33
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
KegiatanProgram lain
Pemetaan faktor yang mempengaruhi pelatihan
3
Pemetaan faktor yang mempengaruhi pelatihan
4
Tim pelatih dan organisasi penyelenggara
Pelatihan A
Pengembangan organisasi
Peningkatan pelayanan
kesehatan
masyarakat
Pelatihan apakah
merupakan bagian kecil
dari program? Kegiatan apa
yang akan dilakukan pasca
pelatihan
• Sejauhmana anggota team pelatihan mempunyai kompetensi dan ilosoi yang sama dalam memberikan pelatihan.
• Sejauhmana organisasi penyelenggara mempunyai iosoi yang sama tentang pelatihan dengan pelatih
Pemetaan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelatihan
34
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
www.kinerja.or.id
Peralatan dan lokasi
Pemetaan faktor yang mempengaruhi pelatihan
1
Pemetaan faktor yang mempengaruhi pelatihan
6
Peralatan dan lokasi
• Lokasi: semakin dekat dengan tempat tinggal peserta atau pusat keramaian akan berpotensi mendorong peserta mencari waktu
untuk memanfaatkan hal itu. • Peserta tinggal di lokasi yang sama dengan tempat pelatihan
akanmampu mengoptimalkan waktu yang tersedia untuk pelatihan. • Bentuk dan luasan ruang akan mempengaruhi dalam menggunakan
metodeteknik dan juga model duduk peserta. • Ruangan yang sejuk, tidak bising, terang akan membantu
kenyamanan proses belajar.
• Peralatan pelatihan yang tersedia optimal membantu fasilitator rnengoptimalkan penggunaan metode dan teknik untuk
rnengoptimalkan pencapaian tujuan.
35
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
Waktu yang tersedia
Pemetaan faktor yang mempengaruhi pelatihan
7
Pemetaan faktor yang mempengaruhi pelatihan
8
Ketersediaan dana
Ketersediaan dana mempengaruhi ketersediaan waktu dan ketersediaan
peeralatan dan ruang serta kualitas pelatih. Lebih lanjut ketersediaan dana akan
mempengaruhi semua proses pelatihan. Berapa lama waktu yang tersedia untuk
pelatihan akan mempengaruhi: • Tingkat capaian sasaran
• Materi yang diberikan dan tingkat out
put yang dicapai • Metode dan teknik yang dipakai
37
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
Rencana Pembelajaran
38
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
www.kinerja.or.id
Rencana Pembelajaran
Peserta mampu menjelaskan
hubungan rencana pembelajaran dengan
tujuan dan sasaran pelatihan.
Tujuan Pembelajaran
• Peserta mampu mendiskripsikan isi dari rencana pembelajaran.
• Peserta mampu menjelaskan hubungan rencana pembelajaran dengan tujuan dan sasaran
pelatihan. • Peserta mampu merancang rencana
pembelajaran.
Pokok Bahasan
• Menyusun Rencana Pembelajaran
Metode
• Sharing, • Penugasan kelompok,
• Penugasan individu, • Pleno.
Alat dan bahan
• Kertas lipchart, • Kertas potong,
• Kertas hvs, • Spidol warna,
39
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
• Plakban • LCD projector,
• Komputer • Slide 1-11 Menyusun Rencana Pelajaran
No Langkah
Bahan Waktu
1 Fasilitator menjelaskan tujuancapaian sesi:
• Peserta mampu mendiskripsikan isi dari rencana pembelajaran.
• Peserta mampu menjelaskan hubungan rencana pembelajaran dengan tujuan dan sasaran pelatihan.
• Peserta mampu mampu merancang rencana pembelajaran.
5 menit
2 Fasilitator mengajak peserta untuk sharing dengan
pertanyaan “Setelah mempunyai tujuan dan sasaran, bagaimana pengalaman selama ini untuk menyusunnya
menjadi suatu pelatihan?”. Kertas lipchart, spidol
20 menit
3 Fasilitator kemudian menjelaskan kepada peserta bahwa
langkah berikutnya adalah menentukan materi apa saja yang harus diberikan dalam pelatihan untuk mencapai
sasaran dan menjelaskan slide 1-4 Menyusun Rencana Pembelajaran.
10 menit
4 Fasilitator kemudian menjelaskan penyusunan out put dan
metode menggunakan slide 5-10. 25 menit
5 Fasilitator menanyakan siapa yang sudah tahu masing-
masing metode tersebut? Fasilitator kemudian meminta peserta yang sudah tahu menjadi nara sumber untuk
metode yang ingin diketahui peserta lain. Peserta berkelompok dalam masing-masing metode. Jika ada
metode yang belum diketahui semua peserta maka fasiitator menjelaskan metode itu.
25 menit
Waktu
• 180 menit
Proses Fasilitasi
Rencana Pembelajaran
40
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
www.kinerja.or.id
No Langkah
Bahan Waktu
6 Fasilitator kemudian menjelaskan bentuk akhir rencana
pembelajaran. Slide sasaran,
perbedaan sasaran dan tujuan, hierarki tujuan
25 menit
7 Fasilitator meminta peserta membuat 4 kelompok dan
masing-masing peserta membuat rencana pelajaran untuk materi “Pemetaan faktor pendukung pelatihan”
Kertas lipchart, spidol
40 menit
8 Masing-masing kelompok diminta mempresentasikan
hasilnya dan fasiitator memberi masukan untuk setiap kelompok.
Flipchart, spidol 25 menit
9 Fasilitator menegaskan bahwa sesi berikutnya membahas
“Faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan”. 5 menit
41
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
Bahan Presentasi
Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih materi
• Hubungan yang logis dengan sasaran • Hubungan yang logis antar materi
• Waktu yang tersedia • Kemampuan fasilitatorpelatih
Menyusun rencana pembelajaran Menyusun rencana pembelajaran
1
2
Rencana Pembelajaran
42
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
www.kinerja.or.id
Menyusun rencana pembelajaran
Menyusun rencana pembelajaran
Menyusun rencana pembelajaran Menyusun rencana pembelajaran
3
4
43
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
CapaianOut put materi
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun capaian out put materi:
• Ketersediaan waktu untuk setiap materi. • Seberapa besar rnendukung pencapaian sasaran pelatihan.
• Kaitan dengan pencapaian materi yang lain.
Menyusun rencana pembelajaran Menyusun rencana pembelajaran
5
6
CapaianOut put materi
Rencana Pembelajaran
44
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
www.kinerja.or.id
MetodeTeknik
Menyusun rencana pembelajaran Menyusun rencana pembelajaran
7
8
• Capaianout put
Menentukan jenis metode teknik yang dipakai untuk
mencapai out put.
• Ketersediaan waktu
Waktu yang tersedia menentukan metode atau
teknik yang dipakai agar dengan waktu yang ada
metodeteknik yang dipakai efektif mencapai
out put.
MetodeTeknik
• Ketersediaan sarana dan prasarana
Ketersediaan peralatan untuk memfasilitasi
penting diperhatikan dalam memilih suatu teknik,
termasuk bentuk dan luasan ruangan pelatihan.
• Jenis partisipasi
Semakin tinggi partisipasi yang diinginkan maka
teknik yang dipakai harus menjamin semaksimal
mungkin semua peserta aktif dalam proses
pelatihan.
45
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
9
10 Menyusun rencana pembelajaran
MetodeTeknik
• Kemampuan dan latar belakang peserta
Tingkat kemampuan bahasa, latar belakang
pendidikan, latar belakang pekerjaan dan pengetahuan
peserta akan materi.
• Jumlah peserta Jumlah peserta pelatihan
mempengaruhi pemilihan metode atau teknik karena
berdampak kepada waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai capaian materi.
Metode
• Diskusi:
- Kelompok - Pleno
• Brainstorming • Buzz group
• Ceramah • Simulasi
• Demonstrasi • Fish bowl
Menyusun rencana pembelajaran
Rencana Pembelajaran
46
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
www.kinerja.or.id
9
Rencana pembelajaran
Tujuan pembelajaran:
• Peserta mampu mendiskripsikan isi dari rencana pembelajaran • Peserta mampu menjelaskan hubungan rencana pembelajaran dengan tujuan dan sasaran pelatihan
• Peserta mampu mampu merancang rencana pembelajaran
Pokok Bahasan:
Menyusun Rencana Pembelajaran
Metode:
Sharing, Penugasan kelompok, Pleno
Alat dan bahan:
- Kertas lipchart - Kertas potong - Kertas hvs
- Spidol warna - Plakban
- LCD projector - Komputer
- Side 1-11 Menyusun Rencana Petajaran
Waktu
90 menit
Proses fasilitasi:
No Langkah
Bahan Waktu
1 Fasilitator menjelaskan tujuancapaian sesi:
• Peserta mampu mendiskripsikan isi dari rencana pembelajaran. • Peserta mampu menjelaskan hubungan rencana pembelajaran
dengan tujuan dan sasaran pelatihan. • Peserta mampu mampu merancang rencana pembelajaran.
5 menit 2
Fasilitator mengajak peserta untuk sharing dengan pertanyaan “Setelah mempunyai tujuan dan sasaran, bagaimana pengalaman
selama ini untuk menyusunnya menjadi suatu pelatihan?”. Kertas
lipchart, spidol
20 menit
47
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
Bahan Bacaan
Rencana pembelajaran atau rencana pengajaran menurut Donaldson and Scannell 1986 seccara
sederhana merupakan suatu cetak biru pelatihan yang mengidentiikasi lima W dasar who: siapa,
what: apa, where: dimana, when: kapan dan why:
mengapa. Jadi hal tersebut mencakup peserta pelatihan siapa, isi pelatihan apa, lokasi pelatihan
dimana, pertimbangan waktu yang tersedia kapan, serta capaian pelatihan mengapa. Dalam
pemilihan format rencana pembelajaran menjadi penting untuk untuk menentukan :
1. Frekuensi penggunaan pengetahuan dan ketrampilan,
2. Kerumitan dalam melaksanakan tugas yang diberikan,
3. Waktu yang tersedia untuk pelajaran, 4. Jumlah peserta pelatihan.
Suatu rencana pelajaran yang lengkap harus mencakup kebutuhan ruangan kelas, alat bantu
pelatihan, peralatan, alat tulis, buku pengangan dan referensi. Pengaturan rencana pembelajaran
perlu mengkoordinasikan kebutuhan waktu, materi pelatihan, catatan dan penggunaan audiovisual.
Informasi akan hal-hak tersebut akan membantu proses fasilitasi pelatihan.
Penting untuk memilih dan menetapkan isi dan muatan atau bahan pelatihan yang relevan dan
mempunyai hubungan logis dengan tujuan dan sasaran pelatihan. Semua isi dan muatan pelatihan
harus mengarah kepada pencapaian tujuan dan sasaran pelatihan. Masing-masing materi harus
mempunyai hubungan logis dan langsung untuk mencapai sasaran dan tujuan. Selain itu masing-
masing materi juga mempunyai keterkaitan yang erat sebagai suatu rangkaian dalam mencapai
sasaran dan tujuan. Dengan demikian menjadi hal penting untuk
merumuskan materi dan muatan dalam urutan yang logis. Rumuskan dan susunlah materi dan
muatan atau bahan pembelajaran tersebut di atas dalam rangkaian dan urutan yang logis. Hendaknya
susuanan materi merupakan rangkaian gerak maju yang logis dari satu pokok materi ke materi
berikutnya. Beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam
menyusun dan mengembangkan isi atau materi pelatihan adalah:
• latar belakang peserta pelatihan yang berbeda umur, pengalaman, pendidikan, posisi dan lain
sebagainya • waktu yang tersedia, dan lingkungan dimana
fasilitator harus bekerja • kemampuan fasilitator sendiri.
CapaianOut Put Materi
Jika kita melihat kembali dalam materi penyusunan tujuan dan sasaran pelatihan, maka di posisi paling
bawah adalah menyusun capaianhasil. Capaian hasil merupakan hal yang akan dicapai dari
Rencana Pembelajaran
48
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
www.kinerja.or.id
setiap materi yang disampaikan. Cara dan kriteria penyusunan capaianhasil sama dan mengikuti
penyusunan sasaran pelatihan tentang kejelasan capaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
Namun demikian, berikut ini hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menyusun capaian suatu
materi yaitu : 1. Ketersediaan waktu untuk setiap materi.
2. Hubungan untuk mendukung pencapaian sasaran pelatihan
3. Hubungan dengan pencapaian materi yang lain.
Metode Instruksi
Dalam situasi kelas orang dewasa, kunci proses belajar adalah suatu lingkungan nyaman – baik
isik dan psikis- dan yang membantu interaksi serta pertukaran pengalaman dan informasi. Orang
dewasa membawa banyak pengalaman dari proses perjalanan hidup dan pengalaman kerja diri mereka
sebelum pelatihan. Perlu diperhatikan agar fasilitator tidak terjebak
dengan memaksimalkan kontrol dengan memberikan materi sebanyak-banyaknya dengan waktu yang
sedikit. Pengetahuan baru yang diberikan dalam pelatihan perlu dipadukan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki oleh peserta pelatihan sebelum mengikuti pelatihan. Pengetahuan dan
pengalaman peserta pelatihan dapat dilihat dari hasil penjajakan kebutuhan pelatihan.
Dalam memilih metode atau teknik maka beberapa hal berikut harus diperhatikan, yaitu :
1. Capaian materi akan membantu fasilitator menentukan metode dan teknik yang sesuai
untuk pencapaian capaian suatu materi. Capaian yang berupa ketrampilan tidak bisa
tidak harus menggunakan teknik praktek atau penugasan.
2. Ketersediaan waktu membantu fasilitator untuk memilih teknik atau metode yang paling efektif
mencapai capaian materi. 3. Kondisi peserta belajar yang meliputi tingkat
kemampuan bahasa, pengalaman bekerja, latar belakang pendidikan, latar belakang pekerjaan
dan pengetahuan peserta akan materi yang akan diberikan membantu fasilitator memilih
tekik yang eisien membantu peserta mencapai capaian materi.
4. Jumlah peserta pelatihan juga mempengaruhi pemilihan metode atau teknik karena akan
berdampak kepada waktu yang dibutuhkan untuk mencapai capaian materi.
5. Ketersediaan peralatan untuk memfasilitasi penting untuk diperhatikan dalam memilih suatu
teknik. Termasuk peralatan adalah bentuk dan luasan ruangan pelatihan.
6. Jenis partisipasi yang diinginkan selama pelatihan. Semakin tinggi partisipasi yang
diinginkan maka teknik yang dipakai juga hharus yang menjamin semaksimal mungkin semua
peserta aktif dalam proses pelatihan. Secara garis besar dalam satu proses interaksi
belajar menempuh 4 empat phase pokok yang meliputi :
49
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
Metoda Ceramah
Metoda Ceramah seringkali disebut metoda kuliah The Lecture Method merupakan komunikasi satu
arah, penyampaian serangkaian fakta atau informasi mengenai bahasan tertentu. Metoda ceramah
merupakan metoda yang memberikan penjelasan atau memberi deskripsi lisan secara sepihak
tentang suatu materi pembelajaran tertentu.
Curah Pendapat Brainstorming
Merupakan proses berbagi ide dan gagasan. Selama berlangsungnya curah pendapat peserta
didorong untuk menghasilkan pendapat, gagasan secepat mungkin tanpa perlu memikirkan nilai
dari pada pendapat itu. Hal yang dicari adalah ide sebanyak-banyaknya dan belum kepada kualitas ide.
Dalam curah pendapat tidak dibenarkan adanya kritik ide-ide yang disampaikan agar imajinasi
berkembang dan berjalan sejauh mungkin. Setelah dilakukan curah pendapat selesai baru kemudian
dilanjutkan dengan tahap analisa terhadap ide-ide tersebut.
Metoda Diskusi
Metoda Diskusi merupakan metode dapat mendorong berpartisipasi aktif peserta untuk
menyumbangkan pemikiran, gagasan dalam kegiatan diskus. Peserta diskusi diminta untuk
mendiskusikan suatu masalah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Metoda
Diskusi dalam pelatihan: ○
Diskusi dilakukan dalam suasana santai dan informal
○ Tugas, pertanyaan atau bahan diskusi dibuat
secara tertulis. ○
Sebelum diskusi, fasilitator memberi pengantar atas tugas, capaian serta waktu yang dibutuhkan
untuk diskusi. ○
Sebelum diskusi dilaksanakan, ditetapkan dulu siapa ketua dan penulis dalam diskusi.
○ Sediakan ruangan dengan tempat duduk serta
perlengkapan yang memadai untuk pelaksanaan diskusi.
Beberapa bentuk diskusi diantaranya adalah:
• Diskusi Kelompok Group Discussion
Diskusi Kelompok adalah upaya pembahasan atas suatu permalahan atau topik dengan
4-8 peserta. Tujuan diskusi kelompok adalah semakin banya orang untuk aktif berpendapat
dalam proses belajar atau diskus.
• Diskusi Pleno
Merupakan proses diskusi dengan mengajak semua peserta diskusi untuk mendengarkan
dan mendiskusikan hasil diskusi di tiap-tiap kelompok. Masing-masing kelompok akan
mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain akan memberi tanggapan atau masukan
untuk hasil lebih baik lagi.
• Diskusi Panel
Diskusi Panel juga dipergunakan untuk membahas suatu permasalahan tertentu dimana
Rencana Pembelajaran
50
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
www.kinerja.or.id
2 atau 3 orang dari luar atau dari peserta pelatihan itu sendiri diminta untuk menyajikan
sesuatu permasalahan atau pendapatnya tentang sesuatu kemudian seluruh peserta
diminta untuk menanggapi dan dan terlibat untuk mendiskusikannya
• Syndicate Group
Suatu kelompok besar dibagi menjadi kelompok kecil dengan anggota tidak lebih dari 5 orang.
Masing-masing kelompok kecil tersebut melakukan diskusi tertentu, dan tugas ini bersifat sementara.
Fasilitator memberikan penjelasan secara umum dan garis besar permasalahan, kemudian tiap-
tiap kelompok kecil syndicate diberi tugas
mempelajari suatu praktek tertentu yang berbeda dengan kelompok kecil lainnya. Jika memungkinkan
fasilitator menyediakan referensi. Setelah kelompok bekerja sendiri-sendiri, kemudian masing-masing
kelompok menyajikan hasil diskusinya dalam sidang pleno untuk dibahas lebih jauh.
• Kelompok Dengung Buzz Group
Peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil 2-3 orang untuk mendiskusikan sesuatu topik
terlepas dari bantuan fasilitator yang bahkan meninggalkan tempat pertemuan. Tempat
duduk diatur sedemikian rupa hingga peserta dapat berhadap muka. Teknik ini memberikan
kesempatan kepada individu-individu untuk menguji dan memperdalam pemikiran-pemikirannya atau
mempertajam suatu upaya pemecahan masalah dan mendapatkan kepercayaan dirinya sendiri.
• Diskusi Lingkaran dalam Lingkaran Fish Bowl
Para peserta pelatihan dibagi menjadi beberapa kelompok; salah satu kelompok, yang dapat disebut
dengan kelompok dalam mendiskusikan suatu masalah tertentu dan kelompok luar kelompok
lainnya sebagai pendengar. Sebagai contoh, kelompok dalam dapat merupakan kelompok
panitia pelaksana OC sedangkan kelompok luarnya adalah Kelompok Panitia Pengarah SC
yang tugasnya mendengarkan, menganalisis serta menterjemahkan apa yang dibahas, didiskusikan
dan dibicarakan menjadi tindak tindakan nyata.
• Role Play Bermain Peran
Peserta pelatihan diminta untuk melakukan peran tertentu dan menyajikan permainan peran
dan melakukan dialog-dialog tertentu yang menekankan pada karakter, sifat atau sikap
yang perlu dianalisa. Bermain peran haruslah mengungkapkan suatu masalah atau kondisi
nyata yang akan dipergunakan bahan diskusi atau pembahasan materi tertentu.
Dengan demikian, setelah selesai melakukan peran, langkah penting adalah analisis dari bermain peran
tersebut. Para pemain diminta untuk mengemukakan peran dan perasaan mereka tentang peran yang
dimainkan, demikian pula dengan peserta yang lain. Untuk itu fasilitator harus mempersiapkan skenario
dan cerita tertentu dan mempersiapkan peserta yang akan memerankan peran tertentu tersebut,
serta kelengkapan lain sebagai bahan analisis yang diperlukan.
51
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
• Simulasi
Simulasi berarti meniru perbuatan yang bersifat pura-pura atau tidak dalam kondisi sesungguhnya.
Tujuan simulasi mengkondisikan peserta menjalani proses dalam kondisi mirip seperti kondisi lapangan.
Misalkan saja melakukan simulasi penyuluhan TB.
• Demonstrasi
Merupakan suatu metoda yang digunakan untuk memperagakan atau menggambarkan suatu proses.
53
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
Syllabus TOT Curriculum Development
and Effective Facilitation
Hari Ke-1
Syllabus TOT Curriculum Development and Effective Facilitation
54
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
www.kinerja.or.id
Pembelajaran Orang Dewasa
Hari Ke-1
Penjabaran materi modul diawali
dengan pemaparan tentang pentingnya
Kantung Persalinan, ........
Tujuan Pembelajaran
Peserta memahami pengertian dan proses Pembelajaran Orang Dewasa Andragogy
Pokok Bahasan
• Membahas pengertian Pembelajaran untuk Orang Dewasa Andragogy;
Metode
• Penyampaian materi tentang pengertian Pembelajaran Orang Dewasa Andragogy;
• Mengapa Andragogy, dan apa bedanya dengan Pedagogy;
• Bagaimana ciri-cirinya, proses pembelajaran, dan contoh penerapannya.
Alat dan Bahan
• Bahan presentasi .ppt • Bahan tulisan text
• Form latihan
55
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
Waktu
• 1 sesi = 90 menit
Proses Fasilitasi
• Pengantar pembuka • Penyajian bahan presentasi dan diskusi untuk
pemahaman • Latihan individual, latihan kelompok
• Diskusi penutup.
Bahan Presentasi dan Penjelasan
• Bahan presentasi .ppt tentang Pembelajaran Orang Dewasa Andragogy;
• Bahan tulisan text tentang Pembelajaran Orang Dewasa Andragogy l;
Lampiran-Lampiran
• Bahan presentasi .ppt tentang Pembelajaran Orang Dewasa Andragogy;
• Bahan tulisan text tentang Pembelajaran Orang Dewasa Andragogy l;
PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
Hari ke-1
PROSES BELAJAR
Proses Belajar merupakan proses perubahan,baik menetap atau relatif, menyangkut perilaku
seseorang sebagai akibat pengalaman hidup, atau pengalaman dalam proses pelatihan yang
diterapkan. Proses ini dapat dikenali sejak seseorang dilahirkan dan berlangsung terus-
menerus sepanjang hidupnya,dan mencakup hampir seluruh aspek kehidupannya.
ANEKA PROSES BELAJAR
Ada beberapa proses belajar, kalau dikenali akan memudahkan seseorang untuk meningkatkan
efektiivitasnya, yaitu: proses asosiasi, dan proses pengondisian,