Tingkat Pemahaman f7579523 0b5a 4e12 a66e df8cbd13968a
23
www.kinerja.or.id
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
pelatihan dan manfaat bagi organisasi serta kemungkinan dampak bagi organisasinya.
Secara spesiik tujuan pelatihan dibuat agar peserta pelatihan dan organisasi pengirim atau organisasi
tempat peserta bekerja mengetahui perubahan apa yang diharapkan sebagai akibat penerapan
hasil pelatihan di lingkungan kerjanya. Dengan demikian tujuan pelatihan harus sesuai dengan dan
mendukung apa yang ingin dicapai oleh organisasi atau program dan proyek.
Tujuan pelatihan pelatihan sendiri secara singkat
adalah apa yang akan dicapai setelah peserta pelatihan menerapkan hasil pelatihan di
lingkungan kerjanya.
Tujuan pelatihan baru akan dicapai dan kelihatan setelah peserta pelatihan menerapkan hasil
pelatihan dalam dunia kerja mereka. Jika peserta pelatihan tidak menerapkan maka tujuan pelatihan
tidak akan tercapai. Demikian halnya jika peserta pelatihan akan menerapkan hasil pelatihan, namun
supervisor atau organisasi tidak mendukung untuk penerapan hasil pelatihan maka tujuan pelatihan
juga tidak akan tercapai. Jadi pencapaian tujuan pelatihan bukan hanya berdasarkan hasil pelatihan,
namun juga sangat ditentukan oleh penerapan hasil pelatihan oleh peserta pelatihan dan dukungan
supervisor serta organisasi untuk penerapan hasil pelatihan tersebut.
Berdasarkan tujuan pelatihan yang telah dibuat maka tahap selanjutnya adalah menyusun sasaran
hasil atau obyektif dari pelatihan. Sasaran pelatihan menjelaskan secara spesiik apa yang akan
langsung dicapai atau dihasilkan oleh warga belajar setelah pelatihan selesai sehingga mereka akan
mampu mencapai tujuan pelatihan. Sasaran pelatihan harus merupakan turunan dari
tujuan pelatihan atau dalam bahasa lain sasaran pelatihan harus mendukung pencapaian dari tujuan
pelatihan. Dan sasaran pelatihan hasil secara spesiik mencantumkan indikator pencapaian sikap,
pengetahuan dan ketrampilan yang akan dicapai setelah peserta pelatihan mengikuti pelatihan.
Sasaran ini membantu penyusun pelatihan untuk membuat kurikulum yang sesuai dengan perubahan
atau capaian yang diinginkan. Bagi peserta dan organisasi pengirim peserta pelatihan juga akan
membantu mengetahui sejauhmana pelatihan tersebut akan membantu meningkatkan kompetensi
stafnya sehingga akan meningkatkan efektiiktas dan eisiensi organisasi dalam mencapai tujuan.
Karena meruapakan turun dari tujuan, maka sasaran harus lebih operasional dibandingkan dengan tujuan.
Dan sasaran yang baik adalah mampu menunjukkan hasil pembelajaran dan terukur.
Sasaran pelatihan melingkupi tiga perilaku yaitu: 1 psikomotorik ketrampilan, 2 afektif sikap,
perasaan, dan 3 kognitif pengetahuan. Menuliskan apa yang ingin dicapai dari hasil
pelatihan kadangkala merupakan hal yang cukup sulit. Seringkali tujuan pelatihan menggunakan frase
yang terbuka untuk berbeda diinterpretasikan oleh orang yang berbeda. Sebagai contoh,
Menyusun Tujuan dan Sasaran Pelatihan
24
Pengembangan Kurikulum dan Fasilitasi yang Efektif
www.kinerja.or.id
mengetahui mempercayai
memahami mempunyai keyakinan pada
menghargai menyadari
menikmati mengambil kepentingan dari
Pengetahuan, pemahaman, dan penghargaan, sebagai tujuan, merupakan hal yang sulit untuk
diukur, atau malah tidak mungkin. Cara terbaik untuk mengkomunikasikan tujuan seperti itu adalah
menjelaskan perilaku warga belajar yang diinginkan dalam bentuk kata-kata yang cukup spesiik untuk
mengurangi interpretasi individual, yang disebut “kata-kata tindakan”
action words. Contoh- contoh di Tabel 3 dapat dipakai untuk menulis
tujuan dan sasaran, yang menjelaskan apa yang harus dilakukan warga belajar pada setiap tingkat
perilaku dibawah lingkup kognitif Tabel 2. Kata- kata tersebut harus mencakup jenis pembelajaran,
perilaku yang dapat diamati yang akan menunjukkan bahwa telah terjadi proses pembelajaran, tingkat
kinerja, dan kondisi dimana proses belajar akan diukur.
Tabel 2: Lingkup dan Tingkat Perilaku untuk Menentukan Tujuan Pembelajaran
Lingkup Psikomotor
1. Persepsi. Menjadi sadar akan obyek, kualitas, atau hubungan melalui indera. 2. Set. Pengaturan persiapan atau kesiapan untuk suatu jenis kegiatan atau pengalaman tertentu.