Laporan Penelitian Fundamental
Kajian Estetika Seni Lukis Gaya Pita Maha
16
2.5. Unsur-unsur Karya Seni Lukis.
Secara umum unsur-unsur karya seni dapat berupa bentuk yang terdiri dari:titik, garis, bidang, ruang, warna dan tekstur. Bentukshape adalah suatu bidang kecil yang dibatasi oleh
sebuah konturgaris atau pembatas warna yang berbeda, atau karena adanya tekstur. Bentuk bisa berupa bentuk alam figur dan bentuk yang tidak menyerupai bentuk alam non figur.
Unsur-unsur mendasar dari bentuk dapat dijelaskan sebagai berikut :
Titik, adalah wujud terkecil dari bentuk. Satu titik belum mempunyai arti estetik. Titik dalam jumlah yang banyak mempunyai arti estetik, dalam suatu bidang dengan
susunan tertentu. Garis, berbentuk memanjang dapat menimbulkan perasaan tertentu dalam sipengamat.
Garis lurus kencang mengandung kesan kaku, keras. Sedangkan garis lengkung berkesan luwes ,lemah lembut. Garis dapat dibuat tebal tipis mengesankan kualitas
tertentu. Garis yang disusun terstruktur demikian rupa dapat terwujud struktural seperti: ritme, simetri, balans, kontras, penonjolan dan lain-lain. Sifat garis: polos atau
rumit, komplek, menimbulkan illusi,penggambaran perspektif.
Bidanglapang, bagian dari bentuk yang dibatasi oleh garis yang betemu ujung pangkalnya. Bidang bisa mendatar dan melengkung. Bisa bekesan statis dan bisa
berkesan dinamis, masing-masing mempunyai estetika tersendiri. Ruang, Dalam seni lukis ruang terwujud sebagai bayangan,berkat perspektif atau
kontras antara gelap dan terang. Jadi ruang besifat illusioner. Texture tekstur, adalah unsur seni rupa yang menunjukkan rasa permukaan bahan,
kasar dan halusnya suatu permukaan. Unsur warna, sangat berperan bagi kehidupan manusia. Peran warna bagi kehidupan
yaitu: warna sebagai warna, warna sebagai representasi alam, warna sebagai simbul dan warna sebagai simbul ekspresi.Djelantik,1990,19
2.6. Struktur Unsur-unsur Karya Seni
Unsur-unsur karya seni dapat menimbulkan rasa menarik, rasa indah apabila disusun atau terdapat dalam struktur yang baik dan menarik. Dalam struktur unsur-unsur karya seni ada
tiga unsur yang mendasar yang sangat berperan yaitu:
Unsur keutuhan atau kebersatuan unity. Menunjukkan dalam keseluruhannya
sesuatu yang utuh,yang tidak ada cacatnya.Tidak ada yang kurang dan tidak ada berkelebihan.Ada hubungan yang relevanbermakna antara bagian-bagian,tidak ada
bagian yang tidak berguna atau tidak ada hubungan dengan bagian yang lain.Atau tidak ada bagian yang berkesan merusak kesatuan. Bagian yang satu memerlukan
bagian yang lain, saling isi mengisi membentuk kekompakan.
Unsur penonjolan atau penekanan dominance. Mengarahkan perhatian penikmat
karya seni ke suatu hal tertentu yang dipandang lebih penting dari pada yang
Laporan Penelitian Fundamental
Kajian Estetika Seni Lukis Gaya Pita Maha
17
lain.Penonjolan dapat dilakukan dengan a-simetri, aritmi dan kontras dalam penyusunan karya seni.
Unsur keseimbangan balance. Keseimbangan adalah kebutuhan naluriah yang
mendasar bagi manusia yang sangat berperan dalam penciptaan karya seni. Karena keseimbangan merupakan persyaratan estetik dalam karya seni.
Dalam karya seni ada tiga hal yang dapat memperkuat ke-utuhan unity yaitu:
Simetri. Simetri atau kesetangkupan merupakan ciri suatu kesatuan yang memberikan
rasa tenang dan aman kepada kita dan karena itu bersifat memperkuat keutuhan sesuatu.Dalam kesenian sering kali seniman dengan sengaja membuat sesuatu yang
tidak simetrisasimetris untuk menambah daya tarik karya seninya
Ritme. Ritme atau irama yaitu pengulangan sesuatu secara teratur, seperti jarak yang
sama dalam seni rupa.Terulangnya sesuatu secara teratur dapat memperkuat kesatuan dan keutuhan. Namun kalau ritme selalu tidak berubah terus menerus bisa
menimbulkan kebosanan.
Dalam karya seni rasa bosan dapat diatasi dengan membuat karya lebih bervariasi yang dapat dicapai perubahan-perubahan pada ritme.
Harmoni atau keselarasan harmony. Harmoni dimaksudkan adanya keselarasan
antara bagian-bagian, tidak saling bertentangan, semua cocok dan terpadu. Dapat memperkuat rasa keutuhan, memberi rasa tenang,nyaman,sedap dan tidak mengganggu
penangkapan oleh panca indria kita. Dalam karya seni ,seniman sering dengan sengaja memasukkan hal-hal yang tidak harmonis sebagai selingan untuk menghilangkan
kejenuhan. Hal ini dirasakan sebagai ”pembebasan” yang mempertinggi nikmat indah penikmat karya seni.
Didalam suatu karya seni yang bermutu selalu ada kondisi-kondisi bersifat dualisme, yang satu bersifat memperkuat keutuhan dan yang lain seperti beradu kuat untuk mengurangi
keutuhan karya seni. Kondisi adu kuat seperti itu sangat mengesankan bagi seniman, karena dapat membuat kerumitan yang menarik yang disebut complexity dalam karya seni.
Walaupun complexity itu menambah daya tarik, namun keutuhan tetap dipertahankan dalam karya seni. Karena complexity yang berlebihan akan mengurangi mutu seninya, menurunkan
mutu estetiknya.Djelantik,A.A.M,1990,37
2.7.Gaya Corak Style Lukisan
Seni pada umumnya dan seni lukis pada khususnya selesai diciptakan memiliki suatu kepribadian yang berbeda satu dengan yang lainnya, atau memiliki kedirian sesuai dengan
jiwa perorangan
Menurut: Meyer Shapiro, menyatakan bahwa gaya atau styl adalah bentuk yang tetap dan kadang-kadang juga unsur-unsur, ciri-ciri dan pengungkapan yang tetap dalam karya seni dari
seorang atau golongan seniman. The Liang Gie,1983,7. Sedangkan The Liang Gie lebih
Laporan Penelitian Fundamental
Kajian Estetika Seni Lukis Gaya Pita Maha
18
menekankan pada ciri khas suatu karya seni secara pribadi yang menyatakan bahwa, seni senantiasa dilakukan oleh seorang tertentu sesuatu yang khas. Dengan demikian setiap karya
seni senantiasa merupakan hasil ciptaan seniman atau pelukisnya disertai nilai estetisnya.
Hasil ciptaan seniman bersifat pribadi ,merupakan pengejawantahan dari isi jiwanya, gambaran pribadinya yang tidak dimiliki oleh seniman lain. Seniman yang berkepribadian
kuat ialah mereka yang di dalam proses interaksi antara dirinya dengan lingkungan punya kekuatan memilih dan menentukan apa yang dianggap baik dan menarik untuk
divisualisasikan dalam bentuk seni. Memang seniman tidak lepas dari pengaruh lingkungan. Dalam kepengaruhan dia mempunyai ciri khas sehingga dengan mudah dibedakan antara
seorang dengan orang lain. Menurut Prof.M.M. Djojodiguno SH, kepribadian itu merupakan kebulatan dari pada sifat-sifat yang membedakan orang seorang dari orang lain. Dalam seni
rupa banyak cara dan cirinya. Bisa dalam pewarnaan, dalam penyusunan bentuk,dalam sapuan kuas dalam pemilihan tema dan lainnya. Sedangkan Antropologi Amerika: Ralph
Linton menyatakan bahwa keperibadian itu, secara primair adalah konfigurasi dari respon- respon yang dikembangkan oleh individu itu sebagai hasil dari pengalamannya.
Sudarmaji,1979,8.
Pengalaman-pengalaman seorang seniman secara pribadi memiliki ciri khas karya,akan menjadi gaya pribadi dan ciri-ciri dan pengungkapan yang khas dapat juga dimiliki oleh satu
golongan yang lebih luas menjadi gaya daerah.
Pengaruh-pengaruh seniman barat terhadap perkembangan seni lukis tidak dapat dihindari,menumbuhkan berbagai corak atau gaya dengan ciri khas masing-masing. Corak
atau gaya lukisan yang berkembang saat ini adalah:
Naturalis dan realisme, melukiskan segala sesuatu sesuai dengan natur atau alam, secara tepat sesuai dengan yang dilihat.
Impressionosme,melukiskan kesan sesaat dengan cepat terhadap alam yang ditimbulkan sinar matahari yang selalu berubah.
Expressionisme, melukiskan kesan sesaat terhadap fenomena,dengan curahan batin sendiri secara bebas,yang tidak bisa dicari identifikasinya di dunia kongkrit.
Kubisme, berwujud kubis, bersegi-segi dan punya kesan monumental. Futurisme, seni yang menguasai masa depan, pendobrakan seni kubisme yang
dianggap statis dalam komposisi, garis dan pewarnaan. Futurisme mengabdikan diri pada gerak.
Dadaisme, Sifatnya dikatakan anti seni, anti perasaan dan cederung merefleksi kekasaran dan kekerasan.
Surialisme, pelukis cenderung melepaskan diri dari kontrol kesadaran. Menghendaki kebebasan, sebebas orang mimpi.
Abstraksionisme, seniman cenderung menggali perasaan yang ada dalam batin. Mungkin itu fantasi, mungkin imaji kreatif, intuisi atau yang lainnya. Karena dunia
batin maka timbul bentuk yang tidak ada identifikasinya.
Laporan Penelitian Fundamental
Kajian Estetika Seni Lukis Gaya Pita Maha
19
Popular art, menunjukkan kebosanan seni tanpa obyek. Muncul karya mengingatkan keadaan sekeliling yang sudah sekian lama kita lupakan.
Di samping berbagai aliran yang disebutkan di atas, Indonesia merupakan negara kepulauan sangat kaya diselimuti variasi seni daerah. Bentuk dan coraknya tergantung dari kemajuan
sendiri,material, dan kekayaan dengan kesenian ibu yang kuat dan tinggi mutunya. Daerah yang sedikit mendapat pengaruh barat yang naturalis didapati kesegaran kesenian yang khas.
Seniman bisa mengambil tema-tema keseniannya dari dongeng-dongeng rakyat nenek moyangnya, dengan corak yang khas dekoratif.Sudarmaji, 1979, 12,15.
2.8. Tema-tema dan Perubahan Bentuk dalam Seni Lukis