Laporan Penelitian Fundamental
Kajian Estetika Seni Lukis Gaya Pita Maha
19
Popular art, menunjukkan kebosanan seni tanpa obyek. Muncul karya mengingatkan keadaan sekeliling yang sudah sekian lama kita lupakan.
Di samping berbagai aliran yang disebutkan di atas, Indonesia merupakan negara kepulauan sangat kaya diselimuti variasi seni daerah. Bentuk dan coraknya tergantung dari kemajuan
sendiri,material, dan kekayaan dengan kesenian ibu yang kuat dan tinggi mutunya. Daerah yang sedikit mendapat pengaruh barat yang naturalis didapati kesegaran kesenian yang khas.
Seniman bisa mengambil tema-tema keseniannya dari dongeng-dongeng rakyat nenek moyangnya, dengan corak yang khas dekoratif.Sudarmaji, 1979, 12,15.
2.8. Tema-tema dan Perubahan Bentuk dalam Seni Lukis
2.8.1. Tema-tema Lukisan.
Semua segi kehidupan manusia dapat diunggkapkan dalam bentuk seni. Kehidupan dalam pengalaman senang, sedih,lucu, kengerian, renungan dan lain-lainnya dapat diunggkap dalam
seni. Karena seni adalah penampilanrepresentasi, dan bukan kanyataanreality. Obyek- obyek yang ditampilkan merupakan pase-pase kehidupan manusia, alam pikiran, ajaran
kepercayaan tertentu dan dunia estetika itu sendiri, semuanya itu disebut tema.
Tema adalah inti pokok masalah dalam hidup manusia baik keduniawian maupun kerohanian, yang menghilhami seniman untuk dijadikan obyek yang artistik dalam
karyanyaDarsono Sony Kartika Cs, 2004,26.
Pemilihan tema bagi seniman dapat menentukan mutu suatu hasil karya seni, menunjukkan visi tertentu seorang seniman. Misalnya: Pelukis S. Sojoyono dan Affandi menunjukkan visi
kerakyatan, sedang pelukis Basuki Abdullah visi seorang turis. Rakyat bukan sekedar obyek, tetapi hidup menyatu dengan rakyat, suka duka rakyat dihayati sepenuhnya. Karya-karya
akan tercermin dalam ujung kuas, ujung jari, terasa dalam goresan,pewarnaan,ritme dan suasana secara menyeluruh.Sudarmaji,1979,12.
Menurut Darsono Sony Kartika, dalam buku Pengantar Estetika, berdasarkan motivasi pengalaman kejiwaan manusia tema dalam seni terdiri dari:
Tema menyenangkan, yaitu tema yang paling disenangi seniman,mudah dihayati publik. Tema ini pengungkapan obyek yang indah dan menyenangkan.
Mengungkapkan keriangan dan bercita luhuridealistik,keindahan dan keselarasan. Tema
tidak menyenangkan;
yaitu tema
yang menampilkan
kengeriantragis,penderitaan,kematian atau kejatuhan. Tema yang mengungkapkan hal yang menyedihkan,keadaan buruk,dan akhirnya mati sendiri,kepahitan
hidup,kehancuran dan ditimpa nasib buruk.
Tema lucu komik,comic; Penggambaran obyek atau tokoh yang tidak disenangi orang dapat ditinjau dari segi kelucuannya. Dapat juga bahan yang pada dasarnya
menegangkan atau menimbulkan ingatan yang tidak menyenangkan,berubah menjadi lebih ringan mengundang senyum yang pahit.
Laporan Penelitian Fundamental
Kajian Estetika Seni Lukis Gaya Pita Maha
20
Tema renungan; tema ini berisikan keanehan dalam fantasi seniman atau yang hidup dalam pikiran manusia sendiri yang bersumber pada agama, kepercayaan, mithe,
mimpi, halusinasi dan illusi. Nasehat atau khotbah yang bersumber pada agama dan moralitas. Tema yang menyenangkan, tema tidak menyenangkan, tema lucu dan
renungan dapat saling tumpang tindih atau bercampur.
Tema ungkapan estetis; tema ini membina seni lebih murni dalam mengubah suatu karya seni karena tidak terikat akan makna dan nilai lain seperti tema dan
ceritera.Darsono Sony Kartika,2004,26.
2.8.2 Perubahan Bentuk Dalam Seni Lukis