Pengaruh Lama Penggunaan Komputer Terhadap Keluhan Gangguan Kesehatan Mata Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011

(1)

Pengaruh Lama Penggunaan Komputer Terhadap Keluhan Gangguan Kesehatan Mata Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Sumatera Utara Angkatan 2011

Oleh :

FARZANA KHAIRUNISA BINTI ROSLI 110100448

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Pengaruh Lama Penggunaan Komputer Terhadap Keluhan Gangguan Kesehatan Mata Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Sumatera Utara Angkatan 2011 Nama : Farzana Khairunisa Binti Rosli

NIM : 110100448

Pembimbing Penguji I

(dr Ruly Hidayat, M.Ked (Oph), Sp.M) (dr Alya Amila Fitrie, M.Kes Sp.PA)

NIP : 19740918 200501 1001 NIP : 19761004 200112 202

Penguji II

(dr. Lily Irsa, Sp.A (K)) NIP : 19650824 200912 2001

Medan, 2015 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara


(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Penelitian dengan Judul :

Pengaruh Lama Penggunaan Komputer Terhadap Keluhan Gangguan Kesehatan Mata Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

Angkatan 2011 Tahun 2014

Yang dipersiapkan oleh :

FARZANA KHAIRUNISA BINTI ROSLI 110100448

Laporan Hasil Penelitian ini telah diperiksa dan disetujui untuk dilanjutkan ke Seminar Hasil Penelitian.

Medan, 5 Desember 2014 Disetujui,

(dr.Ruly Hidayat,M.Ked (Oph) Sp.M) NIP: 197409182005011001


(4)

ABSTRAK

PENGARUH LAMA PENGGUNAAN KOMPUTER TERHADAP KELUHAN GANGGUAN KESEHATAN MATA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATRA UTARA ANGKATAN 2011 Pendahuluan:Sejalan dengan perkembangan kemajuan komputer, penggunaan internet juga bertambah maju.Segala macam jenis informasi bisa diakses hanya dengan ketikan di komputer maupun di telefon pintar.Hal ini membuatkan mahasiswa menghabiskan banyak waktu di hadapan komputer.Penggunaan teknologi terlihat memberikan dampak positif dalam sistem pendidikan.Mahasiswa menjadikan komputer sebagai satu kebutuhan sehari-hari bagi mempermudah tugasan kuliah.Namun juga harus disadari bahwa penggunaan komputer juga menimbulkan dampak negatif pada pengguna.

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada mahasiswa di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011.

Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian cross-sectionaluntuk mendapatkan gambaran umum pengaruh lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011.Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara (FKG USU).Responden pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara Angkata 2011 yang menggunakan komputer setiap hari.Jumlah populasi sebanyak 201 mahasiswa.Jumlah sampel penelitian sebanyak 124 mahasiswa.77 mahasiswa tidak diikutsertakan dalam sampel penelitian karena tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret s/d Desember 2014.

Hasil: Hasil pengujiandengan uji chi-kuadrat menunjukkanterdapat hubungan yang signifikan (nyata) secara statistik antara lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada tingkat signifikansi �= 5%.Berdasarkan uji korelasi Pearson diperoleh nilai korelasi Pearson adalah 0,747. Nilai tersebut cukup dekat dengan 1, sehingga keeratan hubungan antara lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata dapat dikatakan cukup tinggi.

Kesimpulan: Terdapat hubungan antara lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara Angkatan 2011.


(5)

ABSTRACT

EFFECT OF LONG COMPUTER USAGE ON EYE HEALTH DISORDERS IN STUDENTS OF FACULTY OF DENTISTRY UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

YEAR 2011

Introduction: Together with the progress of computers, internet usage has also increasing rapidly . All types of information can be accessed simply by typing on a computer. This cause the students to spend a lot of time on computers. It can be used for assignments or finding information. The use of technology shows positive impact in the education system. However, students should be realized that in addition of providing a positive impact, the use of computers can also give negative impacts on the users.

Objective: To determine the effect of long use of computers on eye health disorders in students of Faculty of Dentistry, University of North Sumatera Year 2011.

Methods: The study is a cross-sectional study to gain an overview of the influence of long use of computers on eye health problems in students of the Faculty of Dentistry, University of North Sumatera Year 2011. Location of the study is conducted at the Faculty of Dentistry, University of North Sumatra (FKG USU). Respondents of this study are students of (FKG USU) Year 2011 who uses computers every day. Total population of 201 students. The number of samples are 124 students. 77 students are not included in the sample because they did not meet the established criteria. This study is conducted on March until December 2014.

Results: The results of chi-square test showed a significant relationship statistically between the long computer usage to eye health problems at a significance level α = 5%. Pearson values is 0.747. This value is sufficiently close to 1, so that the relationship between duration of computer use on eye health disorders can be quite high.

Conclusion: There is relationship between long computer usage and eye health disorders in student from Faculty Of Dentistry Of University Of North Sumatera Year 2011.


(6)

KATA PENGANTAR

Setelah hampir 5 bulan melaksanakan penelitian ini, penulis ingin melahirkan rasa syukur kehadrat Allah SWT karena dengan berkatNya, penulis dapat

menyelesaikan proposal ini.Hal ini merupakan suatu pengalaman yang baru dan berharga buat penulis. Banyak yang telah penulis pelajari sepanjang proses penghasilan karya tulis ilmiah ini.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan jutaan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan proposal ini.

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof. dr. Gontar. A. Siregar, SpPD. KGEH di atas izin menjalani penelitian.

2. dr, Ruly Hidayat. M.Ked (Oph), SpM selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu penulis sepanjang penyusunan proposal ini. 3. dr Lily Irsa, Sp.A (K) dan dr Alya Amila Fitrie, M.Kes sebagai dosen

penguji yang telah banyak memberi tunjuk ajar sepanjang penulisan skripsi ini.

4. Ahli keluarga penulis yang turut memberi dukungan dan motivasi.

Penulis memohon maaf di atas kekurangan yang terdapat di dalam penelitian ini. Masih banyak yang perlu penulis pelajari dan ini merupakan satu proses

pembelajaran yang sangat membantu.

Akhir kata, terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis sepanjang penulisan karya tulis ilmiah ini.

Medan, 5 Desember 2014,

Penulis,(Farzana Khairunisa Bt Rosli)


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN

LEMBAR PENGESAHAN ………i

HALAMAN PERSETUJUAN………ii

ABSTRAK………iii

ABSTRACT……….iv

KATA PENGANTAR ………v

DAFTAR ISI………..………..vi

DAFTAR GAMBAR ………..………...viii

DAFTAR TABEL ……….………...ix

DAFTAR LAMPIRAN ………x

BAB 1 PENDAHULUAN……….1

1.1. Latar Belakang ………1

1.2. Rumusan Masalah ………...2

1.3. Tujuan Penelitian ………....3

1.4. Manfaat Penelitian ………..3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ………..4

2.1.Komputer………..4

2.1.1. Definisi Komputer………4

2.1.2. Komponen Komputer………...…5

2.2 Mata……….8

2.2.1. Pengertian Mata ………..8

2.2.2. Gangguan pada Mata ……….12

2.2.3. Gangguan Kesehatan Mata Akibat Kerja Komputer ..…...12

2.2.4. Langkah-langkah Pencegahan………....15

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL …………16

3.1 Kerangka Konsep Penelitian………...16


(8)

3.2.1. Variabel Independen………...…16

3.2.2. Variabel Dependen………...20

3.3. Hipotesa………...20

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian ………21

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian………..21

4.2.1. Waktu Penelitian………...21

4.2.2. Tempat Penelitian………..21

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian………21

4.3.1. Populasi Penelitian………....21

4.3.2. Sampe Penelitian………...22

4.4. Metode Pengumpulan Data………..23

4.5. Metode Pengolahan dan Analisa Data………..22

4.5.1. Pengolahan Data………....23

4.5.2. Analisa Data………..23

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian………...24

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian………..24

5.2. Deskripsi Karakteristik Responden………...24

5.2.1. Keluhan yang Dialami Responden………...27

5.3. Hasil Analisis Statistik………....29

5.4. Pembahasan………...31

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan……….34

6.2. Saran………...35

DAFTAR PUSTAKA………..…36 LAMPIRAN


(9)

DAFTAR GAMBAR

NOMOR HALAMAN


(10)

DAFTAR TABEL

NOMOR HALAMAN

2.1 Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan

Monitor LCD dan CRT 7

3.1 Uji Validitas terhadap Pertanyaan pada Kuisioner 19 3.2 Uji Reliabilitas pada Keluhan Gangguan Kesehatan

Mata 20

4.1 Interpretasi Tingkat Hubungan Korelasi 23 5.1 Karakteristik Responden dari Sisi Jenis Kelamin 25 5.2 Karakteristik Responden dari Riwayat Penggunaan

Komputer dalam Tahun 25

5.3 Karakteristik Responden dari Rata-Rata Penggunaan

Komputer dalam Satu Hari 26

5.4 Karakteristik Responden dari Indeks Penggunaan

Komputer (IPK) 26

5.5 Distribusi Frekuensi mengenai Jenis Gangguan Mata yang Dialami Responden bedasarkan Indeks

Penggunaan Komputer 27

5.6 Deskripsi Indeks Penggunaan Komputer terhadap

Keluhan Gangguan Kesehatan Mata 29 5.7 Korelasi Pearson Antara Indeks Penggunaan Komputer


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Riwayat Hidup Lampiran 2 Lembar kuisioner

Lampiran 3 Uji Validitas & Realibitas

Lampiran 4 Uji Anova & Hubungan Korelasi Pearson & kai-kuadrat Lampiran 5 Ethical Clearance


(12)

ABSTRAK

PENGARUH LAMA PENGGUNAAN KOMPUTER TERHADAP KELUHAN GANGGUAN KESEHATAN MATA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATRA UTARA ANGKATAN 2011 Pendahuluan:Sejalan dengan perkembangan kemajuan komputer, penggunaan internet juga bertambah maju.Segala macam jenis informasi bisa diakses hanya dengan ketikan di komputer maupun di telefon pintar.Hal ini membuatkan mahasiswa menghabiskan banyak waktu di hadapan komputer.Penggunaan teknologi terlihat memberikan dampak positif dalam sistem pendidikan.Mahasiswa menjadikan komputer sebagai satu kebutuhan sehari-hari bagi mempermudah tugasan kuliah.Namun juga harus disadari bahwa penggunaan komputer juga menimbulkan dampak negatif pada pengguna.

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada mahasiswa di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011.

Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian cross-sectionaluntuk mendapatkan gambaran umum pengaruh lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011.Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara (FKG USU).Responden pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara Angkata 2011 yang menggunakan komputer setiap hari.Jumlah populasi sebanyak 201 mahasiswa.Jumlah sampel penelitian sebanyak 124 mahasiswa.77 mahasiswa tidak diikutsertakan dalam sampel penelitian karena tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret s/d Desember 2014.

Hasil: Hasil pengujiandengan uji chi-kuadrat menunjukkanterdapat hubungan yang signifikan (nyata) secara statistik antara lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada tingkat signifikansi �= 5%.Berdasarkan uji korelasi Pearson diperoleh nilai korelasi Pearson adalah 0,747. Nilai tersebut cukup dekat dengan 1, sehingga keeratan hubungan antara lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata dapat dikatakan cukup tinggi.

Kesimpulan: Terdapat hubungan antara lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara Angkatan 2011.


(13)

ABSTRACT

EFFECT OF LONG COMPUTER USAGE ON EYE HEALTH DISORDERS IN STUDENTS OF FACULTY OF DENTISTRY UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

YEAR 2011

Introduction: Together with the progress of computers, internet usage has also increasing rapidly . All types of information can be accessed simply by typing on a computer. This cause the students to spend a lot of time on computers. It can be used for assignments or finding information. The use of technology shows positive impact in the education system. However, students should be realized that in addition of providing a positive impact, the use of computers can also give negative impacts on the users.

Objective: To determine the effect of long use of computers on eye health disorders in students of Faculty of Dentistry, University of North Sumatera Year 2011.

Methods: The study is a cross-sectional study to gain an overview of the influence of long use of computers on eye health problems in students of the Faculty of Dentistry, University of North Sumatera Year 2011. Location of the study is conducted at the Faculty of Dentistry, University of North Sumatra (FKG USU). Respondents of this study are students of (FKG USU) Year 2011 who uses computers every day. Total population of 201 students. The number of samples are 124 students. 77 students are not included in the sample because they did not meet the established criteria. This study is conducted on March until December 2014.

Results: The results of chi-square test showed a significant relationship statistically between the long computer usage to eye health problems at a significance level α = 5%. Pearson values is 0.747. This value is sufficiently close to 1, so that the relationship between duration of computer use on eye health disorders can be quite high.

Conclusion: There is relationship between long computer usage and eye health disorders in student from Faculty Of Dentistry Of University Of North Sumatera Year 2011.


(14)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang, teknologi dianggap sebagai suatu kebutuhan seharian.Pengaruh teknologi sangat dirasakan oleh manusia hari ini sehingga bisa dianggap sebagai nyawa aktivitas sehari-hari.Kemajuan teknologi dalam penggunaan komputer juga sangat pesat.Dimana-mana saja, pekerjaan yang dilakukan pasti menggunakan komputer jaringan komputer tersebar dimana pun sehingga sangat mudah untuk kita mendapatkan informasi yang dibutuhkan.Malah, informasi yang diperoleh tidak hanya mencakup kawasan lokal (nasional) tetapi juga dari seluruh dunia (internasional).Mendapatkan informasi dari seluruh dunia ini bisa hanya dengan hitungan menit.Karena hal ini, kehidupan manusia sudah dipengaruhi dangan berbagai kebutuhan elektronik.

Sejalan dengan perkembangan kemajuan komputer, penggunaan internet juga bertambah maju.Segala macam jenis informasi bisa diakses hanya dengan ketikan di komputer maupun di telefon pintar.Kemajuan ini banyak membantu manusia dalam melaksanakan tugasan harian.Mencari informasi dari seluruh dunia bukan lagi suatu hal yang mustahil karena kemajuan yang semakin pesat ini.Setiap informasi yang diterima bahkan lebih meluas dan hal ini juga bisa didapatkan dalam perkiraan waktu yang singkat.Masa kini, mendapatkan bahan edukasi bagi membantu dalam perkuliahan juga sudah bisa terakses dengan mudah.Karena ini, mahasiswa kini lebih senang mencari informasi atau bahan rujukan dari internet.Kebutuhan memiliki komputer meningkat pada golongan mahasiswa bagi penyediaan jurnal maupun tugasan kuliah kini berasaskan komputer.

Hal ini membuatkan mahasiswa menghabiskan banyak waktu di hadapan komputer.Baik untuk melaksanakan tugasan kuliah maupun mencari informasi.Penggunaan teknologi terlihat memberikan dampak positif dalam sistem


(15)

pendidikan.Mahasiswa menjadikan komputer sebagai satu kebutuhan sehari-hari bagi mempermudah tugasan kuliah.Namun harus juga kita sedari bahwa selain memberikan dampak positif, penggunaan komputer juga menimbulkan dampak negatif pada pengguna.

National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH), pada tahun 2000 melaporkan 90% dari 70 juta pengguna komputer lebih dari dua jam sehari di Amerika Serikat mengalami keluhan mata.Survei yang dilakukan oleh optometris menunjukkan bahwa lebih dari 10 juta pemeriksaan mata per tahun di Amerika Serikat dilakukan untuk masalah penglihatan oleh penggunaan komputer.

Penggunaan komputer maupun laptop yang sangat dibutuhkan pada kalangan mahasiswa hari ini memberi ide pada penulis untuk melakukan penelitian apakah pengaruh penggunaan komputer yang terlalu lama pada pengguna.Penulis memilih untuk memfokuskan penelitian ini pada mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011 untuk dijadikan sampel.

Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang diperoleh dan dikemukakan sebelumnya tentang pengaruh layar monitor komputer, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian “ Pengaruh Lama Penggunaan Komputer Terhadap Keluhan Gangguan Kesehatan Mata Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011 Tahun 2014”

1.2.1Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh Lama Penggunaan Komputer Terhadap Keluhan Gangguan Kesehatan Mata pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan2011 Tahun 2014”.


(16)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui tentang pengaruh lama penggunaan komputer terhadap keluhan gangguan kesehatan mata pada mahasiswa di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011.

1.3.2 Tujuan Khusus,

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

1. Meneliti apakah mahasiswa angkatan 2011 di Fakultas Kedokteran Gigi yang menggunakan komputer mengalami keluhan gangguan kesehatan mata sejajar dengan meningkatnya lama penggunaan komputer.

2. Meneliti antara jenis gangguan kesehatan mata yang bisa disebabkan oleh penggunaan komputer yang terlalu lama.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang pengaruh penggunaan komputer yang terlalu lama pada kesehatan mata.

2. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian berkaitan pengaruh layar komputer.

3. Memberi kesadaran pada mahasiswa tentang pengaruh lama penggunaan komputer pada keluhan gangguan kesehatan mata.


(17)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Tentang Komputer 2.1.1 Definisi Komputer

Komputer berasal dari kata ‘to compute’ yang berarti berhitung.Tetapi pengertian komputer pada saat ini bukanlah semata-mata sebagai alat menghitung tetapi juga sebagai suatu alat hitung dengan konstruksi elektronika yang mempunyai setoran internal (tempat penyimpanan) dan bekerja dengan bantuan system operasi (operating system) menurut program-program yang diberikan kepadanya.Akan tetapi, definisi komputer yang dibuat para ahli berbeda-beda karena mereka membuat definisi sesuai kebutuhannya. (Jogiyanto,2004)

Menurut buku “Computer Today”hasil tulisan Donald H. Sanders, komputer didefinisikan sebagai suatu sistem elektronik untuk memanipulasi data secara tepat dan cepat serta diorganisasikan suapay secara otomatis dapat menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output berdasarkan langkah-langkah instruksi / atau perintah program yang tersimpan di memori. (Jogiyanto, 2004)

Menurut buku “Computer Organization”, komputer adalah mesin penghitung alat elektronik yang cepat dapat menerima informasi input digital memprosesnya sesuai dengan suatu program yang tersimpan di memorinya (stored programme) dan menghasilkan output informasi. (Jogiyanto,2004)

Menurut buku “Introduction To Computer, The Tool Of Business” oleh William M. Fuori. Kompuetr adalah suatu pemroses data (data processor) yang dapat


(18)

melakukan penghitungan yang besar dan cepat.Termasuk penghitunga arithmatika yang besar atau operasi logika. (Jogiyanto,2004)

Menurut buku “Introduction To Computer”oleh Gordon B. Davis komputer adalah tipe khusus alat penghitung yang mempunyai sifat tertentu yang pasti. (Jogiyanto,2004)

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa komputer adalah; • Alat elektronik

• Dapat mengolah data input

• Dapat memproses data sesuai instruksi • Bekerja secara otomatis

• Dapat memberi data output

• Menggunakan suatu program yang tersimpan dalam memori (stored programme)

2.1.2. Komponen Komputer

Secara garis besar, komponen komputer bisa dibagi pada 2 hal yaitu:

1. Hardware 2. Software

Hardware secara garis besar terbagi pada 3 hal yaitu bagian input, piranti proses, dan peralatan output.

1) Bagian Input

Keyboard Mouse Hard DiscPiranti Optik


(19)

2) Piranti Proses

Power Supply

Motherboard/ MainboardRAM

ProsesorVideo CardMonitor

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui apakah hubungan antara lama penggunaan komputer dengan keluhan gangguan kesehatan mata, monitor merupakan komponen yang paling penting.

Monitor adalah komponen komputer yang berfungsi untuk menampilkan gambar yang di-output dari video card. Monitor komputer yang banyak tersedia di pasaran saat ini adalah monitorCathode Ray Tube, CRT (monitor tabung) dan monitor LCD (Liquid Crystal Display), namun saat ini kebanyakan orang-orang lebih memilih menggunakan monitor LCD (terutama di kantor-kantor) karena monitor LCD ini selain tampilannya lebih modern, juga memiliki kelebihan lainnya yaitu hemat space dan hemat listrik. Malah LCD turut dikembangkan ke monitor yang lain seperti Light Emitting Diode (LED), dan monitor plasma. (Raka S.W, 2012)


(20)

Tabel 2.1. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Monitor LCD dan CRT

Parameter Monitor CRT Monitor LCD

1 Radiasi Cukup besar dibandingkan LCD Radiasi yang dihasilkan cukup kecil

2 Bentuk Lebih besar dibandingkan LCD Flat dan relative lebih kecil dari CRT

3 Ketajaman Gambar

Tingkat kontras dan ketajaman jauh lebih tinggi dibanding LCD

Tingkat kontras dan ketajaman rendah dari CRT

4 Daya Konsumsi daya relatif besar Konsumsi daya kecil

(Sumber : Raka S.W, 2012)

Dampak Radiasi Monitor

Monitor komputer merupakan bagian yang paling penting dari suatu perangkat komputer. Setiap pemakai komputer akan memfokus pada bagian ini lebih dari komponen yang lain sejak dari komputer dihidupkan hingga komputer dimatikan. Bagaimanapun, monitor menghasilkan beberapa jenis radiasi. Akan tetapi adalah hal yang mustahil untuk mengoperasikan komputer tanpa adanya monitor. (Humaidi,S. 2005)

Monitor menghasilakn beberapa jenis radiasi seperti sinar- X, sinar ultraviolet, gelobang mikro, dan radiasi elektromagnetik frekwensi sangat rendah. Di antara radiasi yang disebutkan, mungkin sinar-X yang berbahaya karena sinar ini mengion, sehingga akan merusak jaringan tubuh. Akan tetapi peelitian menunjukkan


(21)

bahwa radiasi sinar-X ini tidak sempat sampai ke pemakai karena radiasi sinar-X akan diserap oleh kaca CRT. (Humaidi,S. 2005)

Keluhan gangguan kesehatan mata seperti mata berair maupun kabur bukanlah disebabkan radiasi monitor. Gangguan-gangguan ini disebabkan oleh mata yang lelah. Walaupun demikian mata lelah dapat disebabkan oleh terlalu lama berada di depan layar monitor. (Humaidi,S. 2005)

2.2. Tinjauan Tentang Mata 2.2.1. Pengertian Mata

Mata adalah organ fotosensitif yang kompleks dan berkembang lanjut yang memungkinkan analisis cermat tentang bentuk, intensitas cahaya dan warna yang dipantulkan obyek. Mata terletak di dalam struktur tengkorak yang melindunginya, yaitu orbita (Vaughan,2000).

Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama menghantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:

1)Kornea

Kornea (Latin cornum=seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya. Kornea merupakan lapisan jaringan yang menutupi bola mata sebelah depan dan terdiri atas 5 lapis, yaitu:

1.Epitel

•Tebalnya 50 μm, terdiri atas 5 lapis selepitel tidak bertanduk yang salingtumpang tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.

•Pada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini terdorong ke depan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi selgepeng, sel basal berikatan erat berikatan erat dengan sel basal di sampingnya dan sel poligonal di


(22)

depannya melalui desmosom dan macula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, eliktrolit, dan glukosa yang merupakan barrier.

•Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.

•Epitel berasal dari ektoderm permukaan 2.Membran Bowman

•Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.

•Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi 3.Stroma

•Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satudengan lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sadangkandibagian perifer serat kolagen ini bercabang; terbentuknya kembali seratkolagen memakan waktu lama yang kadang-kadang sampai 15 bulan. Keratosit merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak

di antara serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasardan serat kolagen dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma.

4.Membran Descement

•Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stromakornea dihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya

•Bersifat sangat elastis dan berkembang terus seumur hidup, mempunyaitebal 40 μm. 5.Endotel

•Berasal dari mesotelium, berlapis satu,bentuk heksagonal, besar 20-40 μm.Endotel melekat pada membran descement melalui hemi desmosom dan zonula okluden (H. Sidarta Ilyas, 2004).

2) Pupil

Lubang bundar di bagian tengah iris yang analog dengan aperture lensa pada sebuah kamera. (Vaughan, 2000)


(23)

Ukuran pupil normal berbeda-beda pada berbagai umur dan pada satu orang kelain orang.Diameter pupil normal kira-kira 3 – 4 mm, dan pada anak-anak cenderungmakin besar dan dengan bertambahnya umur,pupil makin menciut.Banyak orang normalyang ukuran pupilnya kanan dan kiri berbeda sedikit (anisokorifisiologis).Kadang-kadang terdapat perbedaan ukuran pupil kanan dan kiri yang nyata, walaupun pada matanormal.Fungsi pupil adalah untukmengontroljumlah cahaya yang masuk ke dalam matauntuk mendapatkan fungsi visual terbaik pada berbagai derajat intensitas cahaya. (Vaughan, 2000)

3) Iris

Membran anular berwarna yang tergantung di belakang kornea dan tepat di depan lensa.Ukuran pupil dikontrol oleh iris, yang terdiri dari 2 kelompok otot polos yaitu

1. Otot konstriktor pupil : berfungsi untuk konstriksi dan dipersarafi oleh sistem saraf

parasimpatis (N. III).

2.Otot dilator pupil : berfungsi untuk dilatasidan dipersarafi oleh sistem saraf simpatis. (Vaughan,2000)

4) Lensa

Suatu struktur bikonveks transparan yang tergantung di dalam bola mata antara aqueous humor dan vitreus. Fungsinya adalah membawa berkas-berkas cahaya ke suatu focus di retina. Akomodasi dihasilkan oleh variasi dari kekuatan efek ini.(Vaughan,2000)

Lensa adalah struktur kristalin berbentuk bikonveks dan transparan.Lensamemiliki dua permukaan, yaitu permukaan anterior dan posterior.Permukaan posterior lebih cembung daripada permukaan anterior. Radius kurvatura anterior 10 mm dan radius kurvatura posterior 6 mm. Diameter lensa adalah 9-10 mm dan ketebalan lensa adalah


(24)

3,5 mm saat lahir hingga 5 mm saat usia lanjut. Berat lensa 135 mg pada usia 0-9 tahun hingga 255 mg pada usia 40-80 tahun (Khurana, 2007).

Lensa terletak di bilik posterior bola mata, di antara permukaan posterioriris dan badan vitreus pada lengkungan berbentuk cawan badan vitreus yang di sebut fossa hyaloid.Lensa bersama dengan iris membentuk diafragma optikal yang memisahkan bilik anterior dan posterior bola mata (Lang, 2000).Lensa tidak memiliki serabut saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat.Lensa dipertahankan di tempatnya oleh serat zonula yang berada di antara lensa dan badan siliar. Serat

zonula ini, yang bersal dari ephitel siliar, adalah serat kaya fibrilin yang mengelilingi lensa secara sirkular (Khurana, 2007)

5) Retina

Retina adalah selembartipis jaringan saraf yang semitransparan, danmultilapis yang melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata, mengandung reseptor yang menerima rangsangan cahaya (H.Sidarta Ilyas, 2004)

Menurut Guyton & Hall (1997), retina merupakan bagian matayang peka terhadap cahaya,mengandung sel kerucut yang berfungsiuntuk penglihatan warna dan sel-sel batang yang terutama berfungsi untuk penglihatan dalam gelap. Retina mempunyai tebal 0,1 mm pada ora serrata dan 0,23 mmpada kutub posterior (Vaughan, 2000). Tiga perempat posterior retinamerupakan organ reseptor. Pinggir anteriornyamembentuk cincing berombak, disebut ora serrata, yang merupakan ujung akhirpars nervosa. Bagian anterior retina bersifat tidak peka dan hanya terdiri atas sel-selberpigmen dengan lapisan silindris di bawahnya.Bagian anterior retina inimenutupi prosessus siliaris dan belakang iris (Snell, 2006).Pada pertengahan bagian posterior retina terdapat daerah lonjongkekuningan, disebut macula lutea, yang merupakan area retina dengandaya lihat paling jelas (Snell, 2006).


(25)

6) Saraf Optik

Saraf yang membawa impuls-impuls penglihatan dari retina ke otak.(Vaughan,2000)

2.2.2. Tinjauan Tentang Gangguan Mata

Survai yang dilakukan oleh optometris menunjukkan bahwa lebih dari 10 juta pemeriksaan mata per tahun di Amerika Serikat dilakukan untuk masalah penglihatan oleh penggunaan komputer.Penelitian tersebut menjabarkan serangkaian gejala yang kemudian dikenal sebagai sindro penglihatan pada pemakaian komputer ataupun

Computer Vision Syndrome (CVS).Kondisi itu sering muncul ketika kebutuhan melihat yang ditugaskan ternyata melebihi kemampuan penglihatan dari pengguna komputer. (Edi S.Affandi, 2005)

American Optometric Association (AOA) mendefinisikan CVS sebagai “masalah mata majemuk yang berkaitan dengan pekerjaan jarak dekat yang dialami seseorang selagi berhubungan dengan penggunaan komputer”.Gejala bervariasi tetapi kebanyakan menyangkut mata tegang, sakit kepala, mata kabur (waktu penglihatan dekat dan/atau jauh), mata kering dan mengalami iritasi, kemampuan memfokuskan mata melambat, sakit pada leher dan/atau punggung, peka terhadap cahaya. . (Edi S.Affandi, 2005)

2.2.3. Gejala Gangguan Kesehatan Mata Akibat Kerja Pada Komputer a) Mata Tegang

Mata tegang adalah salah satu istilah kabur yang memiliki arti yang berbeda-beda bagi banyak orang.Istilah yang dipakai oleh spesialis mata tegang adalah asthenopia, istilah bagi mata kabur.Kamus ilmiah penglihatan mendefinisikan asthenopia sebagai keluhan subjektif penglihatan berupa penglihatan tidak nyaman, sakit, dan kepekaannya berlebihan.Asthenopia dapat disebabkan oleh masalah seperti otot mata kejang ketika memfokus, ada perbedaan penglihatan di


(26)

kedua mata, hipermetrop (rabun jauh), miop (rabun dekat), cahaya berlebihan, kesulitan koordinasi mata dan lain-lain.Di dalam lingkungan pemakaian komputer, mata tegang dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan dan penglihatan yang berbeda-beda. (Edi S.Affandi, 2005)

b) Penglihatan Kabur

Tajam penglihatan adalah kemampuan untuk membedakan antara dua titik yang berbeda pada jarak tertentu. Bila pandangan diarahkan ke suatu titik yang jaraknya kurang dari 6 meter, mekanisme pemfokusan mata untuk menambah kekuatan focus mata dan mendapat bayangan yang jelas di retina harus diaktifkan. Kemampuan mata untuk merubah daya fokusnya disebut akomodasi, yang berubah tergantung usia. Suatu bayangan yang tidak tepat terfokus di retina akan kelihatan kabur.(Edi S.Affandi, 2005)

c) Mata Kering dan Iritasi

Permukaan depan mata diliputi oleh suatu jaringan yang mengandung kalenjar yang menghasilkan air, mukus, dan minyak. Ketiga lapisan itu disebut air mata yang membatasi permukaan mata dan mempertahankan kelembaban yang diperlukan agar mata dapat berfungsi secara normal. Air mata juga membantu mempertahankan keseimbangan oksigen yangtepat pada struktur mata bagian depan dan untukmempertahankan sifat optik sistem penglihatan. Lapisan airmata dalam keadaan normal dihapus dan disegarkan kembali

oleh kelopak mata dengan cara berkedip.Refleks berkedip adalah salah satu refleks yang palingcepat pada tubuh manusia dan sudah ada sejak lahir.Kecepatan berkedip per menit berbeda-beda pada berbagaiaktivitas.Berkedip lebih cepat bila sedang aktif, dan lebihlambat bila mengantuk atau sedang berkonsentrasi. Penelitiantelah menunjukkan bahwa kecepatan berkedip para penggunakomputer turun secara bermakna pada saat bekerja di depankomputer dibandingkan dengan sebelum atau sesudah bekerja.Penjelasan mengapa kecepatan berkedip tersebut


(27)

berkurangantara lain karena konsentrasi pada tugas atau kisaran gerakmata yang relatif terbatas. Besarnya bukaan mata terkaitdengan arah pandangan. Makin tinggi pandangan diarahkan,mata akan terbuka lebih lebar. Banyaknya penguapan adakaitannya dengan besarnya bukaan mata. Bila memandangmonitor yang lebih tinggi, bukaan mata lebih lebar danpenguapan air mata lebih banyak. Sudut pandangan yang lebih tinggi mungkin pula mengakibatkan banyak kedipan yangtidak lengkap.(Edi S.Affandi, 2005)

d) Kepekaan Terhadap Cahaya

Ketidaknyamanan mata akibat silau ataupun cahaya yang terlalu terang disebabkan oleh perbedaan terang cahaya pada lapangan pandang.Seseorang lebih berisiko mengalami gangguan silau bila sumber cahaya lebih terang dan dekat ke titik perhatian. (Edi S.Affandi, 2005)

Salah satu sebab gangguan ini sering dialami oleh pengguna komputer adalah bila cahaya dari monitor langsung masuk ke dalam mata operator secara terus-menerus. Hal tersebut terutama merupakan masalah pada para pekerja komputer yang melihat monitor pada arah horizontal karena monitor berada setinggi mata.

e) Penglihatan Ganda

Ketika melihat suatu objek yang jaraknya dekat, otot mata mengkonvergensikan kedua mata kearah hidung.Kenvergensi memungkinkan kedua mata untuk mempertahankan peletakan kedua bayangan pada tempat yang setara di kedua retina. Bila kemampuan mata untuk melakukan sedemikian hilang, mata tidak akan searah dan tertuju pada titik yang berbeda.. Ketika kedua mata mentransmisikan bayangan tersebut maka akan terjadi penglihatan ganda.

Mata tidak terlalu cocok untuk menatap layar monitor komputer. Mata tidak dpat lama berfokus pada pixel atau titik kecil yang membentuk bayangan pada layar komputer.Seorang pengguna komputer harus teru-menerus memfokuskan


(28)

mata untuk melihat gambar pada monitor. Proses ini menyebabkan timbulnya stress yang berulang pada otot mata, apalagi setelah lama menggunakan komputer, frekuensi berkedip berkurang dan mata menjadi kering dan perih. (Edi S.Affandi, 2005)

2.2.4. Langkah-langkah Pencegahan

Antara langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan bagi pengguna komputer adalah (Edi S.Affandi, 2005):

• Letakkan monitor 40-60 cm dari mata, tergantung kenyamanan. Penguna harus duduk tegak sesuai postur tubuh.

• Monitor seharusnya dipasang 10-20 cm lebih rendah dari mata. Layar monitor kemudian dimiringkan sedikit ke atas. Sekiranya kita melihat ke bawah, mata akan lebih tertutup sehingga penguapan air mata berkurang. • Tempatkan sumber cahaya ada bidang tegak lurus terhadap komputer,

agar cahayanyan tidak menyilaukan mata dan tidak terlihat pantulan cahaya pada layar monitor.

• Pertimbangkan untuk memasang filter monitor. • Atur monitor pada kontras yang lebih aman. • Berusahalah untuk berkedip dengan lebih sering.

• Seringlah beristirehat sejenak dengan berhenti melihat layar monitor atau tutuplah mata selama beberapa menit. Setelah bekerja depan monitor selama 2 jam, istirehat selama 3 menit.


(29)

BAB 3 Kerangka Konsep

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka kerangka konsep dalam penelitian adalah:

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

3.2Definisi Operasionil 3.2.1 Variabel Independen

1) Lama penggunaan komputer dalam sehari.

• Definisi operasionil : Rata-rata jumlah waktu penggunaan komputer per hari

• Cara ukur dengan menggunakan kuesioner yaitu berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden pada lembar kuisioner.

• Alat ukur berupa kuesioner dengan pertanyaan : Berapa jam rata-rata Anda menggunakan komputer dalam sehari ?

• Skala pengukuran adalahskala rasio.

Lama

Penggunaan

Komputer

Gangguan

Kesehatan


(30)

2)Lama penggunaan komputer secara terus-menerus

• Definisi operasionil : Lama penggunaan komputer secara terus-menerus tanpa istirehat dalam satu hari.

• Cara ukur dengan menggunakan kuesioner yaitu berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden pada lembar kuesioner.

• Alat ukur berupa kuesioner dengan pertanyaan : Berapa jam Anda menggunakan komputer secara terus-menerus (tanpa rehat) dalam sehari?

• Skala pengukuran adalah skala rasio.

3)Riwayat lama penggunaan komputer

• Definisi operasionil : Lama penggunaan sejak pertama kali menggunakan komputer sehingga hari ini.

• Cara ukur dengan menggunakan kuesioner yaitu berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden pada lembar kuesioner.

• Alat ukur berupa kuesioner dengan pertanyaan : Sudah berapa lama anda menggunakan komputer?


(31)

4) Indeks Penggunaan Komputer

• Definisi operasionil : angka yang menunjukkan seberapa berat penggunaan komputer.

• Cara ukur adalah berdasarkan jawaban pertanyaan dari responden pada lembar kuesioner. Kemudian hasil yang diperoleh akan dihitung dengan menggunakan rumus ( Tatemichi et al, 2004 ) , yakni dengan:

Indeks penggunaan komputer = A x B

• A = riwayat penggunaan komputer dalam tahun dengan riwayat penggunaan komputer yang dikategorikan seperti :

o 1-4 tahun bernilai 1 o 5-8 tahun bernilai 2 o 9-12 tahun bernilai 3 o >12 tahun bernilai 4

• B = rata-rata penggunaan komputer dalam satu hari (jam) dan dikategorikan seperti :

o 1-5 jam bernilai 1 o 6-10 jam bernilai 2 o 11-15 jam bernilai 3 o > 15jam bernila 4

• Hasil pengukuran yang diperoleh merupakan nilai indeks penggunaan komputer (IPK) yang juga dikategorikan seperti :

 Penggunaan komputer ringan = skor IPK 1-4  Penggunaan komputer sedang = skor IPK 5-8  Penggunaan komputer berat = skor IPK 9-16


(32)

• Alat ukur berupa kuesioner dengan dua pertanyaan : Berapa jam rata-rata Anda menggunakan komputer dalam satu hari? dan, Sudah berapa lama anda menggunakan komputer?

• Skala pengukuran adalah skala ordinal dan rasio.

Tabel 3.1 Uji Validitas terhadap Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner VariabelGangguan Kesehatan Mata

Korelasi antara Nilai r hitung Nilai r valid Keterangan Pertanyaan 1 dengan total 0,446 0,3 0,446>0,3, valid Pertanyaan 2 dengan total 0,5 0,3 0,5>0,3, valid Pertanyaan 3 dengan total 0,669 0,3 0,669>0,3, valid Pertanyaan 4 dengan total 0,712 0,3 0,712>0,3, valid Pertanyaan 5 dengan total 0,722 0,3 0,722>0,3, valid Pertanyaan 6 dengan total 0,592 0,3 0,592>0,3, valid Pertanyaan 7 dengan total 0,366 0,3 0,366>0,3, valid Pertanyaan 8 dengan total 0,705 0,3 0,705>0,3, valid Pertanyaan 9 dengan total 0,478 0,3 0,478>0,3, valid Pertanyaan 10 dengan total 0,451 0,3 0,451>0,3, valid

Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3 (Augustine dan Kristaung, 2013). Pada variabel gangguan kesehatan mata diketahui seluruh pertanyaan valid berdasarkan hasil uji validitas.

Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011).Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang valid.


(33)

Tabel 3.2 Uji Reliabilitas pada Kuesioner Variabel Keluhan Gangguan Kesehatan Mata

Variabel Alpha Cronbach

Nilai Kritis Keterangan Kesimpulan Gangguan Kesehatan Mata 0,740 0,6 0,740>0,6 Reliabel

Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel (Noor, 2011). Berdasarkan Tabel 5.2, diketahui bahwa kuesioner dari variabel gangguan kesehatan mat bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,6.

3.2.2 Variabel dependen

• Gangguan kesehatan mata

o Gangguan kesehatan mata akibat penggunaan komputer adalah

kumpulan gejala pada pengguna komputer yang meliputi mata kering, mata lelah, mata perih, mata terasa gatal, mata merah, mata berair, penglihatan kabur, kepekaan terhadap cahaya, dan penglihatan ganda.

o Cara pengukuran adalah dengan cara menjumlahkan gejala yang

ditandai responden pada lembar kuesioner. Setiap gejala diberikan skor 1

o Alat ukur adalah kuisioner yang berisi gejala gangguan mata akibat

penggunaan komputer.

o Skala pengukuran adalah skala rasio.

3.3Hipotesa

Semakin tinggi lama penggunaan komputer , semakin banyak gejala gangguan kesehatan mata yang dirasakan.


(34)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian cross-sectionaluntuk mendapatkan gambaran umum pengaruh lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011 Tahun 2014.

4.2 Waktu dan tempat penelitian 4.2.1 Waktu penelitian

Penelitian ini dijalankan dalam periode dari bulan Maret2014 sehinggabulan Desember 2014.

4.2.2 Tempat penelitian

Penelitian ini akan dijalankan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

4.3 Populasi dan sampel penelitian 4.3.1 Populasi penelitian

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan2011 yang menggunakan komputer setiap hari. Populasi target adalah seramai 210 orang.


(35)

4.3.2 Sampel penelitian

Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011.

Kriteria insklusi:

 Menggunakan komputer maupun laptop setiap hari.

 Merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011.

 Sudah menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan

(informed consent).

 Responden yang mengisi kuisioner dengan lengkap.  Menggunakan komputer lebih dari 2 jam.

Kriteria eksklusi:

 Mahasiswa yang menderita penyakit yang mempengaruhi kesehatan mata.

 Mahasiswa yang menggunakan lensa kontak/kaca mata

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dimana semua sampel yang didapat dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumalah sampel yang diperlukan terpenuhi.

4.4 Metode pengumpulan data

Jenis data yang digunakan adalah data primer.Data primer dalam rencana penelitian adalah data yang diambil dari responden dengan menggunakan kuesioner. Sebelum mengisi kuesioner,


(36)

sampel diberikan penjelasan (informed consent) dan setelah mendapat persetujuan sampel, sampel akan dijadikan responden untuk mengisi kuisioner.

4.5 Metode pengolahan dan analisa data 4.5.1 Pengolahan data

Pengolahan data adalah suatu proses untuk memperoleh data ringkasan. Menerusi program Statistic Package for Social Science (SPSS), data yang diperoleh akan diolah dan pengolahan meliputi

editing, coding, entry, cleaning, dan saving.

4.5.2 Metode analisa data

Analisa data dilakukan bagi mengetahui hubungan antara variable dependen dan independen. Pengaruh lama penggunaan komputer secara terus-menerus dalam sehari, rata-rata lama penggunaan komputer dalam sehari, lama riwayat penggunaan komputer, dan indeks penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata.Hal ini dianalisis dengan metode uji korelasi Pearson.

Tabel 4.1.Interpretasi Tingkat Hubungan Korelasi (r).

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,0-0,199 Sangat rendah

0,2-0,399 Rendah

0,4-0,599 Sedang

0,6-0,799 Kuat


(37)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5. 1. 1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara (FKG USU).FKG USU berdiri pada tanggal 3 November 1961. FKG USU memiliki sepuluh departemen, yakni Departemen Ortodonti, Prostodonsia, Ilmu Bedah Mulut, Ilmu Konservasi Gigi, Periodonsia, Ilmu Penyakit Mulut, Ilmu Kesehatan Gigi Anak, Biologi Oral, Ilmu Material dan Teknologi, Ilmu Kedokteran Gigi Pencegah/Kesehatan Gigi Masyarakat dan satu Unit Radiologi Dental. Di samping itu untuk melaksanakan berbagai kegiatan dibentuk beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT).Praktek kedokteran gigi umum mencakup sebagian besar pemeriksaan diagnosa, perencanaan perawatan dan pencegahan penyakit.Perawatan dapat mencakup pencabutan saraf gigi, pencabutan gigi, penggantian gigi yang tercabut.

5. 2 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara Angkatan 2011 yang menggunakan komputer setiap hari.Jumlah populasi sebanyak 201 mahasiswa.Jumlah sampel penelitian sebanyak 124 mahasiswa.77 mahasiswa tidak diikutsertakan dalam sampel penelitian karena tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.


(38)

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Dintinjau dari Sisi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-Laki 28 22,58%

Perempuan 96 77,42%

Jumlah 124 100%

Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 28 (22,58%), sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 96 (77,42%). Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki.

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Dintinjau dari Riwayat Penggunaan Komputer dalam Tahun

Penggunaan Komputer dalam Tahun Jumlah Persentase

1-4 Tahun 17 13,71%

5-8 Tahun 58 46,77%

9-12 Tahun 45 36,29%

> 12 Tahun 4 3,23%

Jumlah 124 100%

Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa 17 responden (13,71%) telah menggunakan komputer berkisar 1-4 tahun, 58 responden (46,77%) telah menggunakan komputer berkisar 5-8 tahun, 45 responden (36,29%) telah


(39)

menggunakan komputer berkisar 9-12 tahun, dan 4 responden (3,23%) menggunakan komputer lebih dari 4 tahun.

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Dintinjau dari Rata-Rata Menggunakan Komputer dalam Satu Hari

Rata-Rata Menggunakan Komputer dalam Satu Hari

Jumlah Persentase

1-5 Jam 34 27,42%

6-10 Jam 61 49,19%

11-15 Jam 25 20,16%

> 15 Jam 4 3,23%

Jumlah 124 100%

Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa 34 responden (27,42%) menggunakan komputer dalam sehari berkisar 1-5 Jam, 61 responden (49,19%) berkisar 6-10 jam, 25 responden (20,16%) berkisar 11-15 jam, dan 4 responden (3,23%) lebih dari 15 Jam.

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Dintinjau dari Indeks Penggunaan Komputer (IPK)

Indeks Penggunaan Komputer Jumlah Persentase Pengguna Komputer Ringan 69 55,65% Pengguna Komputer Sedang 37 29,84% Pengguna Komputer Berat 18 14,51%


(40)

Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa 69 responden (55,65%) termasuk ke dalam kelompok pengguna komputer ringan, 37 responden (29,84%) termasuk ke dalam kelompok pengguna komputer sedang, dan 18 responden (14,51%) termasuk ke dalam kelompok pengguna komputer berat.

5. 2. 1Gangguan Mata yang Dialami Responden

Pada penelitian ini, peneliti mengelompokkan gangguan mata responden dengan tingkat Indeks Penggunaan Komputer (IPK).Berikut disajikan tabel distribusi frekuensi mengenai jenis-jenis gangguan mata yang dialami berdasarkan tingkat Indeks Penggunaan Komputer responden.

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi mengenai Jenis Gangguan Mata yang Dialami Responden berdasarkan Indeks Penggunaan Komputer (IPK)

Indeks Penggunaan Komputer (IPK) Frekuensi Mengalami Gejala

Persentase(%) Mengalami Gejala Ya Tidak

Indeks Penggunaan Komputer Ringan

Mata Kering 69 34 35 49,27

Mata Lelah 69 20 49 28,98

Mata Seperti Terbakar 69 2 67 2,89

Mata Perih 69 5 64 7,24

Mata Terasa Gatal 69 19 50 27,54

Mata Merah 69 7 62 10,14

Mata Berair 69 8 61 11,59

Kabur 69 6 63 8,69

Sensitif Cahaya 69 6 63 8,69

Seperti Benda Asing Pada Mata 69 6 63 8,69 Indeks Penggunaan Komputer Sedang

Mata Kering 37 31 6 83,78

Mata Lelah 37 26 11 70,27


(41)

Mata Perih 37 16 21 43,24

Mata Terasa Gatal 37 27 10 72,97

Mata Merah 37 18 19 48,65

Mata Berair 37 21 16 56,76

Kabur 37 20 17 54,05

Sensitif Cahaya 37 15 22 40,54

Seperti Benda Asing Pada Mata 37 11 26 29,73 Indeks Penggunaan Komputer Berat

Mata Kering 18 18 0 100

Mata Lelah 18 18 0 100

Mata Seperti Terbakar 18 6 12 33,33

Mata Perih 18 18 0 100

Mata Terasa Gatal 18 18 0 100

Mata Merah 18 15 3 83,33

Mata Berair 18 16 2 88,89

Kabur 18 15 3 83,33

Sensitif Cahaya 18 14 4 77,78

Seperti Benda Asing Pada Mata 18 12 6 66,67

Berdasarkan Tabel 5.5, diketahui 34 responden (49,27%) mengalami gangguan mata kering dengan tingkat penggunaan komputer ringan, 31 responden (83,78%) dengan tingkat IPK sedang, dan 18 (100%) responden dengan tingkat IPK berat. Diketahui 20 responden (28,98%) mengalami gangguan mata lelah pada tingkat IPK ringan, 26 responden (70,27%) dengan IPK sedang, dan 18 (100%) responden dengan tingkat berat. 2 responden (2,89%) mengalami gangguan mata seperti terbakar dengan IPK tingkat ringan, 21 responden (56,75%) dengan tingkat sedang, dan 6 (33,33%) responden dengan IPK tingkat berat. Diketahui 5 responden (7,24%) mengalami gangguan mata perih pada IPK tingkat ringan, 16 responden (43,24%) dengan IPK tingkat sedang, dan 18 (100%) responden dengan IPK tingkat berat. Bagi gejala mata terasa gatal, seramai 19 responden (27,54%) yang berada pada IPK tingkat ringan mengalaminya, 27 responden (72,97%) pada IPK tingkat sedang, dan kesemua responden (100%) pada IPK tingkat berat. Diketahui 7 responden (10,14%) pada IPK


(42)

ringan mengalami gejala mata merah, 18 responden (48,65%) pada IPK tingkat sedang dan 15 orang (88,89%) pada IPK tingkat berat. 8 responden (11,59%) pada IPK tingkat ringan mengalami gejala mata berair, 21 orang (56,75%) dari IPK tingkat sedang , dan 16 orang (88,89%) dari IPK tingkat berat. Bagi gejala mata kabur, seramai 6 orang (8,69%) pada IPK ringan mengalami, 15 responden (40,54%) dari IPK tingkat sedang, dan 14 orang (77,78%) pada IPK tingkat berat. Diketahui, 6 responden (8,69%) pada IPK tingkat ringan mengalami gejala mata sensitif cahaya, 15 orang (40,54%) pada IPK sedang, dan 14 orang (77,78%) pada IPK berat. Bagi gejala merasakan seperti ada benda asing pada mata, seramai 6 orang (8,69%) pada IP ringan mengalami hal ini, 11 responden (29,73%) bagi IPK sedang dan 12 orang (66,67%) pada IPK tingkat berat.

5. 3. Hasil Analisis Statistik (Analisis Bivariat)

Analisis bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara indeks penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, Angkatan 2011.Untuk menentukan apakah terdapat pengaruh indeks penggunaan komputer terhadap jumlah keluhan gangguan mata yang dialami responden, digunakan metode analisis varians. Berikut disajikan output SPSS berdasarkan metode analisis varians.


(43)

Indeks Penggunaan Komputer

N Rata-rata

(Mean)

Ringan 69 1.33

Sedang 37 5.35

Berat 18 8.78

Total 124

Berdasarkan Tabel 5.6, jumlah responden yang tergolong ke dalam indeks penggunaan komputer ringan sebanyak �= 69, responden dengan indeks penggunaan komputer sedang sebanyak � = 37, dan responden dengan penggunaan indeks komputer berat sebanyak �= 18. Diketahui juga berdasarkan Tabel 5.8 secara rata-rata (Mean), responden dengan indeks penggunaan komputer ringan, hanya menderita 1 jenis gangguan mata, responden dengan indeks penggunaan komputer sedang secara rata-rata (Mean) menderita 5 jenis gangguan mata, dan responden dengan indeks penggunaan komputer berat secara rata-rata (Mean) menderita 8 jenis gangguan mata.

Berdasarkan analisis varians (analysis of variance ANOVA) diketahui nilai Sig. adalah 0,000. Karena nilai Sig. tersebut lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi, yakni �= 0,05, maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh indeks penggunaan komputer terhadap tingkat gangguan mata.

Tabel 5.7 Korelasi Pearson Antara Indeks Penggunaan Komputer terhadap Keluhan Gangguan Kesehatan Mata

Korelasi Pearson Probabilitas Tingkat Signifikansi Keterangan


(44)

Berdasarkan Tabel 5.7 diketahui bahwa nilai korelasi Pearson bernilai 0,927. Perhatikan bahwa nilai tersebut cukup dekat dengan 1, sehingga keeratan hubungan antara indeks penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata dapat dikatakan cukup tinggi. Nilai korelasi yang bernilai positif dapat diartikan semakin tinggi indeks penggunaan komputer responden, maka terdapat kecenderungan bahwa responden tersebut akan mengalami gangguan kesehatan mata. Perhatikan bahwa nilai probabilitas atau Sig. (2-tailed) dari uji korelasi Pearson adalah 0,000. Karena nilai probabilitas dari uji korelasi Pearson lebih kecil dibandingkan � = 0,05, maka hubungan antara indeks penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata signifikan secara statistik pada �= 0,05.

5.4 Pembahasan

Monitor adalah komponen komputer yang berfungsi untuk menampilkan gambar yang di-output dari video card(Raka S.W, 2012). Monitor menghasilkan beberapa jenis radiasi seperti sinar-X, sinar ultraviolet, gelombang mikro, dan radiasi elektromagnetik frekwensi sangat rendah. Di antara radiasi yang disebutkan, sinar-X salah satu yang berbahaya karena sinar ini mengion, sehingga akan merusak jaringan tubuh. Akan tetapi penelitian menunjukkan bahwa radiasi sinar-X ini tidak sempat sampai ke pemakai karena radiasi sinar-X akan diserap oleh kaca CRT (Humaidi,S. 2005).

Mata adalah organ fotosensitif yang kompleks dan berkembang lanjut yang memungkinkan analisis cermat tentang bentuk, intensitas cahaya dan warna yang dipantulkan obyek. Mata terletak di dalam struktur tengkorak yang melindunginya, yaitu orbita (Vaughan,2000).Keluhan gangguan kesehatan mata seperti mata berair maupun kabur bukanlah disebabkan radiasi monitor. Gangguan-gangguan ini disebabkan oleh mata yang lelah. Walaupun demikian mata lelah dapat disebabkan oleh terlalu lama berada di depan layar monitor. (Humaidi,S. 2005).


(45)

Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari 34 responden yang menggunakan komputer 1-5 jam dalam sehari mengalami gejala ganguan mata ringan. Dari 61 responden yang menggunakan komputer 6-10 jam dalam sehari, 34 responden (55,7%) di antaranya mengalami gejala gangguan mata ringan dan 27 responden (44,3%) mengalami gejala gangguan mata sedang. Diketahui dari 25 responden yang menggunakan komputer 11-15 jam dalam sehari, 1 responden (4%) mengalami gejala ganguan mata ringan, 8 responden (32%) mengalami gejala gangguan mata sedang, dan 16 (64%) mengalami gejala gangguan mata berat. Berdasarkan uraian tersebut diindikasi bahwa terdapat hubungan antara lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata.Berdasarkan hasil uji chi-kuadrat diketahui nilai probabilitas dari uji chi-kuadrat adalah 0,000. Karena nilai probabilitas lebih kecil dibandingkan � = 0,05, maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata. Berdasarkan uji korelasi Pearson diketahui nilai korelasi Pearson adalah 0,747. Nilai tersebut cukup dekat dengan 1, sehingga keeratan hubungan antara lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata dapat dikatakan cukup tinggi. Nilai korelasi yang bernilai positif dapat diartikan ketika semakin lama responden menggunakan komputer dalam sehari, maka terdapat kecenderungan bahwa responden tersebut akan mengalami gangguan kesehatan mata. Diketahui nilai probabilitas atau Sig. (2-tailed) dari uji korelasi Pearson adalah 0,000. Karena nilai probabilitas dari uji korelasi Pearson lebih kecil dibandingkan � = 0,05, maka hubungan antara lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata signifikan secara statistik pada �= 0,05.

Survai yang dilakukan oleh optometris menunjukkan bahwa lebih dari 10 juta pemeriksaan mata per tahun di Amerika Serikat dilakukan untuk masalah penglihatan oleh penggunaan komputer.Penelitian tersebut menjabarkan serangkaian gejala yang kemudian dikenal sebagai sindro penglihatan pada pemakaian komputer ataupun


(46)

melihat yang ditugaskan ternyata melebihi kemampuan penglihatan dari pengguna komputer (Edi S.Affandi, 2005).American Optometric Association (AOA) mendefinisikan CVS sebagai “masalah mata majemuk yang berkaitan dengan pekerjaan jarak dekat yang dialami seseorang selagi berhubungan dengan penggunaan komputer”.Gejala bervariasi tetapi kebanyakan menyangkut mata tegang, sakit kepala, mata kabur (waktu penglihatan dekat dan/atau jauh), mata kering dan mengalami iritasi, kemampuan memfokuskan mata melambat, sakit pada leher dan/atau punggung, peka terhadap cahaya (Edi S.Affandi, 2005).


(47)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui 17 responden (13,71%) telah menggunakan komputer berkisar 1-4 tahun, 58 responden (46,77%) menggunakan komputer berkisar 5-8 tahun, 45 responden (36,29%) telah menggunakan komputer berkisar 9-12 tahun, dan 4 responden (3,23%) menggunakan komputer lebih dari 4 tahun.

2. Diketahui 34 responden (27,42%) menggunakan komputer dalam sehari berkisar 1-5 Jam, 61 responden (49,19%) berkisar 6-10 jam, 25 responden (20,16%) berkisar 11-15 jam, dan 4 responden (3,23%) lebih dari 15 Jam. 3. Responden dengan gangguan mata ringan sebanyak 69 responden

(55,65%), 37 responden (29,84%) mengalami gejala gangguan mata sedang, dan 18 responden (14,51%) mengalami gangguan mata berat. Diketahui mayoritas responden mengalami gejala gangguan mata ringan. 4. Berdasarkan hasil uji chi-kuadrat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan (nyata) secara statistik antara lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada tingkat signifikansi � = 5%. Kemudian dilanjutkan dengan uji korelasi Pearson yang menunjukkan terdapat hubungan yang cukup erat antara lama penggunaan komputer terhadap keluhan gnagguan kesehatan mata. Hubungan tersebut terjadi cukup kuat, karena nilai korelasi berkisar di antara 0,6-0,799.

5. Berdasarkan uji korelasi Pearson diketahui nilai korelasi Pearson adalah 0,747. Nilai tersebut cukup dekat dengan 1, sehingga keeratan hubungan antara lama penggunaan komputer terhadap keluhan gangguan kesehatan mata dapat dikatakan cukup tinggi. Nilai korelasi yang bernilai positif dapat diartikan ketika semakin lama responden menggunakan komputer


(48)

dalam sehari, maka terdapat kecenderungan bahwa responden tersebut akan mengalami gangguan kesehatan mata. Diketahui nilai probabilitas atau Sig. (2-tailed) dari uji korelasi Pearson adalah 0,000. Karena nilai probabilitas dari uji korelasi Pearson lebih kecil dibandingkan �= 0,05, maka hubungan antara lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata signifikan secara statistik pada �= 0,05.

6.2 Saran

Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi para mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara, Angkatan 2011, hendaknya untuk lebih memperhatikan kesehatan mata dengan tidak terlalu lama dalam menggunakan komputer. Hal ini karena berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara lama penggunaan komputer terhadap gangguan kesehatan mata. Hasil penelitian ini menyatakan semakin lama responden menggunakan komputer dalam sehari, maka terdapat kecenderungan bahwa responden tersebut akan mengalami gangguan kesehatan mata.

2. Bagi para peneliti selanjutnya dapat menambah ukuran sampel yang lebih besar, dengan maksud agar hasil yang diperoleh mendekati hasil populasi (hasil sebenarnya). Di samping itu, para peneliti selanjutnya hendaknya dapat memperluas ruang lingkup penelitian, tidak sebatas hanya pada FKG USU.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

American Optometric Association (AOA), 2003.Computer Vision Syndrome (CVS).

Da

Augustine, Y. dan R. Kristaung.2013. Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi. Jakarta: PT Dian Rakyat.

Bangun, E. S., 2009. Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis pada Stasiun Pengupasan di UD.Putri Juna Skripsi Teknik Industri USU, Medan.

Dari

(diakses pada Mei 2014)

Batubara, E.Dalam:Wardana , 2002. Kesehatan Mata Pengguna Komputer.

Da

(diakses April 2010)

Cornell University, 2004.Laptop Ergonomics–5 Tips for Using a Laptop Computer

(on line).Cornell University Ergonomics Web.

dari:

2014)

Edi S.Affandi, 2005.Sindrom Penglihatan Komputer (Computer Vision Syndrome). Maj Kedokt Indonesia 55(3); 297-300.

Gujarati, D.N. 2003.Basic Econometrics 4th Edition. New York: Mc Graw Hill.

Guyton, A.C. and Hall, J.E., 2006.Textbook of Medical Physiology. 11thed.


(50)

Hendra, Devie Firi Octa Viani, Keluhan Kesehatan Akibat Penggunaan Laptop Pada Mahasiswa FKM UI. (Skripsi )

Dari:

Humaidi, S, 2005. Dampak Radiasi Monitor Komputer, Medan, Universitas

Sumatera Utara.Dari ;

(diakses 20 Maret 2014 )

Humaidi,S., 2004. Radiasi Layar Monitor Komputer Pribadi .Dari ; (diakses pada April 2014)

Ilyas H, Sidarta, 2004. Kelainan Refraksi dan Koreksi Penglihatan. Jakarta, Balai Penerbit FKUI.

Izquierdo, N.J. and H. Roy, 2010.Computer Vision Syndrome.Puerto Rico, Medscape, Dari:

Jogiyanto, Hartono, 2004. Pengenalan komputer : dasar ilmu komputer, pemrograman, sistem informasi dan intelegensi buatan. Andi.Yogjakarta.

Khurana, A.K, 2007. Comprehensive Ophthalmology. 4thed. New Age Publisher, New Delhi.


(51)

Kimball, S.H., 2009.Evaporation is the Primary Mechanism of Tear Film Thinning.

Da

( diakses pada Mei 2014)

Loh K.Y. dan Reddy S.C.,2008.Understanding and Preventing Computer Vision Syndrome.Malaysian Family Physician 2008; 2(3).

Mashud, 2008.Komputer, Ergonomi dan Kesehatan Kerja .

Da

(diakses pada Mei 2014)

Nazir, M. 2013. Metodologi Penelitian, Cetakan Kedepalan. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Noor, J. 2011. Metodologi Penelitian untuk Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Raka S.W, 2012. Monitor LCD,CRT,LED,dan Plasma. Dari :

Riyanto, A. 2012.Penerapan Analisis Multivariat dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:NuhaMedika.

Sekaran, U. 2003.Research Methods for Business 4th Edition. New York: John Wiley & Sons Inc.

Sitorus, Sai Marisi I, 2012 .Gambaran Kelelahan Mata Pada Pekerja Penyewaan Komputer Di Daerah Sumber Kelurahan Padang Bulan Kotamadya Medan


(52)

Tahun 2005 .Da (diakses pada April 2014)

Snell, Richard., 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi 6.Jakarta: EGC

Stephanus Antonius Ananda, Iwan Handoyo Putro, Studi Penggunaan Energi pada

LCD dan CRT(Skripsi) Dari :

Maret 2014)

Talwar, Rohit Kapoor dan Karan Puri, 2009.A Study of Visual and Musculoskeletal Health Disorders Among Computer Professionals in NCR Delhi. Indian Jurnal of Community Medicine.Volume 34. Page 326–328. Dari ;

Tatemichi M, Nakano T, Tanaka K, et al. Possible association between heavy computer users and glaucomatous visual field abnormalities: a cross sectional study in Japanese workers. J Epidemial Community Health 2004;58:1021–7.

Ting, Y.H., 2005. The Greatest Scientific Invention of the 20th Century. Dari :

2014)

Tomlinson, A.; G.R. Trees and J.R. Occhipinti, 1991.Tear Production and

Evaporation in the Normal Eye.Ophthalmic and Physiological Optics,11 (1): 44-47

Vaughan, Daniel G., Asbury Taylor, Riordan Eva-Paul. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta:EGC, 2009. hal 440-445.


(53)

Wahlstrom, J, 2005. Ergonomics, Musculoskeletal Disorders and Computer Work.

Occupational Medicine. Page 168–176. Dari ;

pada Mei 2014)

Yeni Anggraini, Agus Fitriangga, SKM, MKM, dr. Lit Fitrianingrum, 2012, Faktor-faktor yang Berhubung Dengan Terjadinya Keluhan Computer Vision

Syndrome (CVS) pada Operator Komputer PT. Bank Kalbar Kantor Pusat

Tahun 2012 (Skripsi) Dari ;

(diakses

pada April 2014)

Zubaidah, T. Siti Harilza, 2012.Pengaruh Lama Terpapar Dan Jarak Monitor Komputer Terhadap Gejala Computer Vision Syndrome Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Pemerintah Kota Medan . Dari;


(54)

LAMPIRAN 1

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi Nama Lengkap Jenis Kelamin

Tempat Tanggal Lahir Warga Negara

Status Agama Alamat Mobile E-mail

: FARZANA KHAIRUNISA BINTI ROSLI : Perempuan

: Selangor, 20 Maret 1992 : Malaysia

: Belum Menikah : Islam

: Jalan Dr Sumarsono, No.30, Komplek USU, Medan : 082163751005


(55)

Latar Belakang Pendidikan

1997 - 1998 1999 - 2004 2005 - 2009 2009 – 2010 2011 - Sekarang

: TAKIS Kuala Selangor

:Sekolah Kebangsaan Bandar Baru Kuala Selangor : Sekolah Menengah Sains Hulu Selangor

: Kolej Matrikulasi Selangor

: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Pengalaman Organisasi :

1. Ahli Medical Emergency Team (MET)

2. Persatuan Kebangsann Pelajar Malaysia di Indonesia (PKPMI) 3. Sekretaris MET 2014/2015


(56)

LAMPIRAN 2

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Dengan segala hormatnya,

Saya yang bernama Farzana Khairunisa Binti Rosli /NIM 110100448 adalah mahasisiwi yang sedang menjalani pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.Saat ini,saya sedang mengadakan penelitian dengan judul ‘Pengaruh Lama Penggunaan Komputer Terhadap Keluhan Gangguan Kesehatan Mata Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011/2012’

Penggunaan komputer sedemikian pentingnya sehingga semakin banyak orang harus bekerja di depan komputer selama berjam-jam tanpa istirahat. Tanpa disadari, bekerja berlama-lama di depan komputer dapat menimbulkan masalah kesehatan pada mata, otot, dan pada tubuh secara umum. Kebanyakan masalah kesehatan yang timbul adalah gangguan pada mata.Keluhan gangguan kesehatan meliputi mata kering, mata lelah, mata seperti terbakar, mata perih, mata terasa gatal, mata merah, mata berair, penglihatan kabur sesaat (membaik dengan berkedip), dan sensitif terhadap cahaya.

Untuk mencegah keluhan gangguan kesehatan mata, pengguna komputer dianjurkan untuk istirahat setelah beberapa jam penggunaan komputer.Oleh karena itu, dengan mengetahui berapa lama penggunaan komputer memperburuk keluhan, pencegahan awal dengan istirahat teratur hendaknya dapat dilaksanakan.Penelitian ini dijalankan adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan komputer yang lama pada keluhan gangguan kesehatan mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU angkatan 2011/2012.Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi pada mahasiswa mengenai pengaruh penggunaan komputer yang terlalu lama pada kesehatan mata.Kuesioner untuk data penggunaan komputer sebanyak 2 lembar akan diberikan pada mahasiswa untuk diisi. Untuk keperluan tersebut,sayamemohon


(57)

kesediaan saudara/saudari untuk mengisi kuesioner secara jujur. Kuesioner tersebut akan mengambil masa maksimum 5 menit saja. Jika saudara/saudari bersetuju silalah menandatangani halaman persetujuan yang dilampirkan sebagai bukti kerelaan anda.Identitas pribadi saudara/saudari sebagai partisipan akan dirahsiakan dan semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini sahaja. Apabila terdapat hal yang kurang dimengerti,saudara/saudari dapat bertanya langsung kepada peneliti, saya, Farzana Khairunisa Binti Rosli (HP: 082163751005)

Terima kasih saya ucapkan kepada saudara/saudari yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan saudara/saudari dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Medan, ____________ 2014,

Peneliti,


(58)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama:

Umur:

Alamat:

Telp/hp:

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang “Pengaruh Lama Penggunaan Komputer Terhadap Keluhan Gangguan Kesehatan Mata Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011/2012”, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat penyataan ini untuk dapat diperlakukan seperlunya.

Medan,……….,


(59)

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELUHAN GANGGUAN KESEHATAN MATA

I. Identitas Reponden

Jenis Kelamin : Pria / Wanita* Umur : ... tahun

Suku : ... Kacamata : Ya / Tidak*

Adakah anda mengalami sebarang infeksi pada mata sebelum ini? : Ya/Tidak* *lingkari pilihan Anda

II. Data Lama Penggunaan Komputer

1. Berapa jam biasanya Anda menggunakan komputer secara terus-menerus (tanpa istirahat) dalam satu hari ?

Jawab : ………. jam

2. Berapa jam rata-rata Anda menggunakan komputer dalam satu hari?

Jawab : ………. jam

3. Sudah berapa lama Anda menggunakan komputer?


(60)

III. Sindroma Mata Kering

Petujuk pengisian untuk pertanyaan: Berilah tanda benar (√) untuk bila gejala yang tersebut di bawah ini Anda rasakan.

Apakah Anda pernah merasakan gejala berikut saat menggunakan komputer?

a. Mata kering

b. Mata lelah

c. Mata seperti terbakar

d. Mata terasa perih

e. Mata terasa gatal

f. Mata merah

g. Mata berair

h. Penglihatan kabur sesaat (membaik dengan berkedip)

i. Mata sensitif terhadap cahaya


(61)

LAMPIRAN 3


(62)

LAMPIRAN 4

Hubungan Lama Penggunaan Komputer Pada Keluhan Gangguan Kesehatan Mata (Pearson & kai-kuadrat)


(63)

(64)

(1)

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELUHAN GANGGUAN KESEHATAN MATA

I. Identitas Reponden

Jenis Kelamin : Pria / Wanita* Umur : ... tahun

Suku : ... Kacamata : Ya / Tidak*

Adakah anda mengalami sebarang infeksi pada mata sebelum ini? : Ya/Tidak* *lingkari pilihan Anda

II. Data Lama Penggunaan Komputer

1. Berapa jam biasanya Anda menggunakan komputer secara terus-menerus (tanpa istirahat) dalam satu hari ?

Jawab : ………. jam

2. Berapa jam rata-rata Anda menggunakan komputer dalam satu hari?

Jawab : ………. jam

3. Sudah berapa lama Anda menggunakan komputer?


(2)

III. Sindroma Mata Kering

Petujuk pengisian untuk pertanyaan: Berilah tanda benar (√) untuk bila gejala yang tersebut di bawah ini Anda rasakan.

Apakah Anda pernah merasakan gejala berikut saat menggunakan komputer? a. Mata kering

b. Mata lelah

c. Mata seperti terbakar d. Mata terasa perih

e. Mata terasa gatal f. Mata merah g. Mata berair

h. Penglihatan kabur sesaat (membaik dengan berkedip) i. Mata sensitif terhadap cahaya


(3)

LAMPIRAN 3


(4)

LAMPIRAN 4

Hubungan Lama Penggunaan Komputer Pada Keluhan Gangguan Kesehatan Mata (Pearson & kai-kuadrat)


(5)

(6)