59 Untuk perhitungan tebal perkerasan selanjutnya yaitu perencanan II sampai XV pada
tipe perkerasan B dilakukan sama dengan perencanaan I. Hasil akan ditunjukkan pada tabel 4.2
Perencanaan Lapis
Lapis Pondasi Lapis Pondasi
Perkerasan Permukaan
Atas Bawah
Perencanaan I 8 cm
18 cm 52 cm
Perencanaan II 7 cm
18 cm 33 cm
Perencanaan III 7 cm
17 cm 23 cm
Perencanaan IV 7 cm
16 cm 19 cm
Perencanaan V 7 cm
16 cm 15 cm
Perencanaan VI 14 cm
33 cm 50 cm
Perencanaan VII 13 cm
31 cm 42 cm
Perencanaan VIII 12 cm
21 cm 34 cm
Perencanaan IX 11cm
16 cm 34 cm
Perencanaan X 11 cm
16 cm 29 cm
Perencanaan XI 26 cm
36 cm 56 cm
Perencanaan XII 20 cm
34 cm 47 cm
Perencanaan XIII 18 cm
28 cm 43 cm
Perencanaan XIV 16 cm
23 cm 43 cm
Perencanaan XV 14 cm
18 cm 44 cm
Tabel 4.2. Tebal Perkerasan Tipe B
IV.2 EVALUASI TEBAL LAPISAN PERKERASANMETODE MANUAL DESAIN
PERKERASAN JALAN
N0.22.2KPTSDb2012 MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE
Tebal perkerasan yang didapat dari metode Manual Desain Perkerasan Jalan No22.2KPTSDb2012 akan dievaluasi dengan menggunakan program Kenpave
bagian Kenlayer. Dimana untuk mengevaluasi hasil tebal perkerasan tersebut diperlukan nilai regangan dan nilai tegangan yang didapat dari program Kenpave.
Kemudian dari nilai regangan dan nilai tegangan ini digunakan pada persamaan 2.3 dam 2.6 untuk mengetahui nilai repetisi beban.
Universitas Sumatera Utara
60 IV.2.1 Evaluasi Tebal Perkerasan Tipe A Lapis Pondasi Atas Granular Base A
Perencanaan I CBR 2, Ŵ= 230 ESAL 1.805.614,36 Data perencanaan I
Lapis Permukaan
- Tebal perkerasan
= 11 cm -
Moddulus elastisitas E = 3.150.000 -
Poisson ratio μ = 0,35
Lapis pondasi atas Granular Base A
- Tebal perkerasan
= 21 cm -
Modulus elastisitas E = 245.000 -
Poisson ratio μ = 0,4
Lapis pondasi bawah
- Tebal perkerasan
= 45 cm -
Modulus elastisitas E = 140.000
- Poisson ratio μ
= 0,35
Tanah dasar -
Tebal perkerasan = ∞
- Modulus elastisitas E
= 21000 -
Poisson ratio μ = 0,45
Langkah evaluasi tebal perkerasan dengan menggunakan program kenpave adalh sebagai berikut:
a. Masuk ke menu utama program Kenpave
b. Pilih menu LAYERINP, pada menu menu file pilih New
Universitas Sumatera Utara
61 Gambar 4.3. Tampilan Menu LAYERINP
c. Pada menu General seperti gambar di bawah ini isi nilai nilia sesuai dengan
data yang ada
Gambar 4.4 Tampilan menu general
Universitas Sumatera Utara
62 d.
Pada menu Zcoord nilai adalah analisa perkerasan arah vertikal
Gambar 4.5. Tampilam Menu Zcoord e.
Pada menu layer diisi nilai tebal perkerasan dan nilai poisson ratiomasing- masing perkerasan
Gambar 4.6. Tampilan Menu Layer
Universitas Sumatera Utara
63 f.
Menu moduli diisi dengan nilai modulus elastisitas masing-masing lapisan perkerasan
Gambar 4.7. Tampilan Menu Modulli g.
Menu load diisi dengan data yang ada seperti gambar
Gambar 4.8. Tampilan Menu Load
Universitas Sumatera Utara
64 h.
Menu Koordinat X dan Y diisi dengan data sebagai berikut:
Gambar 4.9. Tampilan menu Koordinat X dan Y Data yang telah diisi pada semua tampilan menu selanjutnya data disimpan
kemudian kembali ke menu utama. Data akan dieksekusi dengan klik menu KENLAYER. Setelah itu kembali ke munu utama dan untuk melihat hasl nilai
tegangan dan regangan pilih menu EDITOR, buka nama file yang akan kita lihat hasilnya. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
65
Universitas Sumatera Utara
66 Gambar 4.10. Tampilan Output program Kenpave
Dari hasil output program Kenpave diperoleh nilai regangan tarik di bawah lapisan permukaan 0.0002278 dan regangan tekan di bawah lapis pondasi sebesar
0,0003983. Selanjutnya hasil perencanaan perkerasan tipe A dibuat didalam Tabel 4.3 :
Regangan Regangan
Perencanaan Perkerasan Tarik
Tekan Horizontal
Vertikal Perencanaan I
CBR 2, Ŵ 230 0,0002278
0,0003983 Perencanaan II
CBR 2, Ŵ 230 0,0002558
0,0004765 Perencanaan III
CBR 2, Ŵ 230 0,0002859
0,0004857 Perencanaan IV
CBR 2, Ŵ 230 0,0002884
0,0004793 Perencanaan V
CBR 2, Ŵ 230 0,0003044
0,0004533 Perencanaan VI
CBR 2, Ŵ 2500 0,0001574
0,0002301 Perencanaan VII
CBR 2, Ŵ 2500 0,0001956
0,0002556 Perencanaan VIII
CBR 2, Ŵ 2500 0,0001989
0,0002632 Perencanaan IX
CBR 2, Ŵ 2500 0,0002134
0,0002634 Perencanaan X
CBR 2, Ŵ 2500 0,0002330
0,0002644 Perencanaan XI
CBR 2, Ŵ 30000 0,00009204 0,0001354
Perencanaan XII CBR 2, Ŵ 30000
0,0001125 0,0001378
Perencanaan XIII CBR 2, Ŵ 30000
0,0001419 0,0001503
Perencanaan XIV CBR 2, Ŵ 30000
0,0001444 0,0001450
Perencanaan XV CBR 2, Ŵ 30000
0,0001533 0,0001431
Tabel 4.3.Nilai Regangan Tarik Horizontal dan Regangan Vertikal Perkerasan TipeA
Universitas Sumatera Utara
67 Tabel 4.4. Evaluasi Tebal Perkerasan Tipe A menggunakan Progrram Kenpave
Perencanan Beban
LaluLintas Repetisi Beban
Analisa Beban
Perkerasan Rencana
Nf Nd
Lalu Lintas Perencanaan I
1.805.614,146 1.149.106
2.269.819,39 Nf Nr
Tidak OK Perencanaan II
1.805.614,146 755.099,46
1.017.290,59 Nf dan Nd
Nd Tidak OK
Perencanaan III 1.805.614,146
544.087,56 933.818,88
Nf dan Nd Nd
Tidak OK Perencanaan IV
1.805.614,146 528.719,34
990.953,31 Nf dan Nd
Nd Tidak OK
Perencanaan V 1.805.614,146
442.642,64 1.272.019,55
Nf dan Nd Nd
Tidak OK Perencanaan VI
19.626.240,71 3.879.064,68
26.474.755 Nf Nr
Tidak OK Perencanaan VII
19.626.240,71 1.897.469,021
16.537.990,12 Nf dan Nd
Nd Tidak OK
Perencanaan VIII 19.626.240,71
1.795.818,78 14.504.833,40
Nf dan Nd Nd
Tidak OK Perencanaan IX
19.626.240,71 1.424.592,85
14.455.509,81 Nf dan Nd
Nd Tidak OK
Perencanaan X 19.626.240,71
1.066.844,80 14.212.423,37
Nf dan Nd Nd
Tidak OK Perencanaan XI
235.514888,60 22.678.429,84 284.364.835,80
Nf Nr Tidak OK
Perencanaan XII 235.514.888,60 11.714.577,49 262.853.850,80
Nf Nr Tidak OK
Perencanaan XII 235.514.888,60
5.456.265,79 178.191.627,80
Nf dan Nd Nd
Tidak OK Perencanaan XIV 235.514.888,60
5.151.502,81 209.260.908
Nf dan Nd Nd
Tidak OK Perencanaan XV
235.514.888,60 4.231.071,353 221.990.306,66 Nf dan Nd
Nd Tidak OK
Universitas Sumatera Utara
68 Dari hasil yang didapat dari tabel 4.8 bahwa perencanaan tebal perkerasan
yang didapat dengan Metode Manual desain perkerasan tidak mampu menahan beban repetisi lalu lintas setelah dievaluasi dengan megggunakan program Kenpave,
dimana nilai Nd dan Nf yang dihasilkan lebih kecil dari Nr. Jadi dengan tebal perkerasan yang didapat belum mampu menahan beban lalulintas yang direncanakan
IV.2.2 Evaluasi Tebal Perkerasan Tipe B Lapis Pondasi Atas Cement Tretated Base CTB
Perencanaan I CBR 2, Ŵ= 230 ESAL 1.805.614,36 Data perencanaan I
Lapis Permukaan
- Tebal perkerasan
= 8 cm -
Moddulus elastisitas E = 3.150.000 -
Poisson ratio μ = 0,35
Lapis pondasi atas Cement Treated Base
- Tebal perkerasan
= 14 cm -
Modulus elastisitas E = 4.900.000 -
Poisson ratio μ = 0,2
Lapis pondasi bawah
- Tebal perkerasan
= 52 cm -
Modulus elastisitas E = 140.000
- Poisson ratio μ
= 0,35
Universitas Sumatera Utara
69
Tanah dasar -
Tebal perkerasan = ∞
- Modulus elastisitas E
= 21000 -
Poisson ratio μ = 0,45
Dari hasil output program Kenpave diperoleh nilai regangan tarik di bawah lapisan permukaan 0.0002278 dan regangan tekan di bawah lapis pondasi sebesar
0,0003983. Selanjutnya hasil nilai regangan tarik horizontal dan regangan tekan vertikal perkerasan tipe B dibuat didalam Tabel 4.5 berikut :
Regangan Regangan
Perencanaan Perkerasan Tarik
Tekan Horizontal
Vertikal Perencanaan I
CBR 2, Ŵ 230 0,00003274
0,0002479 Perencanaan II
CBR 2, Ŵ 230 0,00003898
0,0002429 Perencanaan III
CBR 2, Ŵ 230 0,00003799
0,0002379 Perencanaan IV
CBR 2, Ŵ 230 0,00003699
0,0002268 Perencanaan V
CBR 2, Ŵ 230 0,00003473
0,0002092 Perencanaan VI
CBR 2, Ŵ 2500 0,000002056
0,0001 Perencanaan VII
CBR 2, Ŵ 2500 0,000004453
0,00009620 Perencanaan VIII
CBR 2, Ŵ 2500 0,000008260
0,0001323 Perencanaan IX
CBR 2, Ŵ 2500 0,000001497
0,0001497 Perencanaan X
CBR 2, Ŵ 2500 0,000009548
0,0001392 Perencanaan XI
CBR 2, Ŵ 30000 0,000004016 0,0006694
Perencanaan XII CBR 2, Ŵ 30000 0,000004016
0,0006785 Perencanaan XIII
CBR 2, Ŵ 30000 0,000004003 0,0007394
Perencanaan XIV CBR 2, Ŵ 30000 0,000003722
0,0001450 Perencanaan XV
CBR 2, Ŵ 30000 0,000005472 0,0001431
Tabel 4.5 Nilai regangan Tarik Horizontal dan Regangan Tekan Vertikal Perkerasan Tipe B
Universitas Sumatera Utara
70 Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Tebal Perkerasan Tipe B dengan Program Kenpave
Perencanan Beban Lalu
Lintas Repetisi Beban
Analisa Beban
Perkerasan Rencana
Nf Nd
Lalu Lintas
Perencanaan I 1.805.614,146
680.684.186,5 18.965.165,68
Nf dan Nd Nr
OK
Perencanaan II 1.805.614,146
383.038.549,4 20.776.561,2
Nf dan Nd Nr
OK
Perencanaan III 1.805.614,146
432.022.690,3 22.804.194,00
Nf dan Nd Nr
OK
Perencanaan IV 1.805.614,146
467.889.244 28.243.513,07
Nf dan Nd Nr
OK
Perencanaan V 1.805.614,146
560.544.556,1 40.548.800,27
Nf dan Nd Nr
OK
Perencanaan VI 19.626.240,71
7,64 x 10
11
765.554.633,76
Nf dan Nd Nr
OK
Perencanaan VII 19.626.240,71
4,834x10
11
1,313x10
9
Nf dan Nd Nr
OK
Perencanaan VIII 19.626.240,71
6,3283x10
10
315.434.527,1
Nf dan Nd Nr
OK
Perencanaan IX 19.626.240,71
2,993x10
10
181.411.431,9
Nf dan Nd Nr
OK
Perencanaan X 19.626.240,71
3,928x10
10
251.223.230
Nf dan Nd Nr
OK
Perencanaan XI 235.514.888,6
6,7918x10
11
6.227.554.495
Nf dan Nd Nr
OK
Perencanaan XII 235.514.888,6
6,810x10
11
6.270.237.169
Nf dan Nd Nr
OK
Perencanaan XII 235.514.888,6
6,8646x 10
11
4.267.360.870,
Nf dan Nd Nr
OK
Perencanaan XIV 235.514.888,6
8,7225x10
11
2.926.403.650
Nf dan Nd Nr
OK
Perencanaan XV 235.514.888,6
2,455x 10
11
2.343.716.033
Nf dan Nd Nr
OK
Universitas Sumatera Utara
71 Dari hasil evaluasi Tebal Perkerasn Tipe B dari perencaan I sampai
perencanaan XV didapatkan bahwa perencanaan tebal perkerasan menggunakan Manual Desain perkerasan Jalan 2012 jumlah repetisi beban yang dihasilkan lebih
besar dari jumlah repetisi beban yang direncanakan. Jadi tebal perkeraan dengan Manual Desain Perkerasan Jalan 2012 mampu menahan beban yang direncanakan.
Namun jauhnya beda antara nilai repetisi beban yang dihasilkan dengan nilai repetisi rencana, mengindikasikan bahwa tebal perkerasan masih bisa direncakan ulang
sehingga menghasilkan tebal perkerasan yang optimum.
IV.3 PEMBAHASAN HASIL