Reaksi Kimia pada Pupuk Guano Jenis – jenis Pupuk Guano Dipasaran

3. Asam Sulfat H

2 SO 4 Asam sulfat ditambahkan kedalam guano untuk mengubah guano dari “non available phosphate” menjadi “guano available phosfate.” Asam sulfat H 2 SO 4 ditambahkan dalam proses produksi sebesar 0 – 50 .

4. Amonia NH

3 Amonia NH 3 dibutuhkan untuk menetralisasikan kelebihan asam sulfat dalam proses. Hasil netralisasi adalah ammonium sulfat yang merupakan bagian daripada produk akhir.

2.3.4 Reaksi Kimia pada Pupuk Guano

Reaksi – reaksi kimia yang terjadi pada saat mengubah pupuk guano menjadi pupuk superfosfat adalah sebagai berikut Jacob,1953 : NH 3 + H 3 PO 4 → NH 4 H 2 PO 4 NH + panas ……………………………..……....1 3 + CaH 4 PO 4 2 → NH 4 H 2 PO 4 + CaHPO 4 2NH + panas…………………….2 3 + 2CaHPO 4 + CaSO 4 → Ca 3 PO 4 2 + NH 4 2 SO 4 ………….………..3

2.3.5 Jenis – jenis Pupuk Guano Dipasaran

Beberapa jenis guano yang dipasarkan dalam bentuk pupuk NPK dimana N sebagai N 2 , P sebagai P 2 O 5 dan K sebagai K 2 Tabel 2.5 Jenis – jenis Guano yang dipasarkan O. Pada tabel 2.5 dibawah ini dapat dilihat beberapa jenis pupuk guano yang dipasarkan. No Jenis Pupuk Kadar N P 2 O 5 K 2 O 1 Guano 9,8 38 14,3 2 Guano 5 20 7,5 3 Guano 5 10 7,5 Sumber : Kerjasama Ditjen Pertanian Tanaman Pangan dengan Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia APPI.2005 II-8 Universitas Sumatera Utara Jenis pupuk guano yang direncanakan berbeda dari jenis guano yang telah ada dipasaran. Adapun jenis pupuk guano yang direncanakan mengandung komposisi unsur sebagai berikut :  Kandungan Nitrogen N sebanyak 5 ,  Kandungan Posfat sebagai P 2 O 5  Kandungan Kalium sebagai K sebanyak 10 , 2  Kandungan Sulfur S sebanyak 2 . O sebanyak 3 dan

2.4 Deskripsi Proses

Adapun tahapan proses pengolahan pupuk guano adalah sebagai berikut : 2.4.1 Pengeringan dan Pemisahan Kotoran Bahan Baku Guano yang diperoleh dari penambangan di gua mempunyai bentuk batuan guano phosphate rock yang mengandung air dan kotoran berupa pasir Sianturi,dkk.1977 sehingga diperlukan proses pengeringan. Pengeringan dilakukan di dalam truck drier TD dengan menggunakan bahan pengering udara panas yang bertemperatur 240 o Untuk memisahkan kandungan pasir, bahan baku yang telah kering ini diangkut ke Penggiling roller mill FR dengan bucket elevator BE. Pemisahan antara pasir dan bahan baku dilakukan berdasarkan perbedaan diameter yang dapat dihasilkan oleh operasi penggilingan pada roller mill FR dengan mengatur jarak antara roll penggiling sedemikian rupa sehingga praktis pasir – pasir tidak turut tergiling Campuran tepung guano dan pasir yang keluar dari roller mill FR kemudian diayak dengan vibrating screen SS. Pada ayakan ini, pasir sebagai “over- size ” terpisah dari tepung guano. C. Udara pengering ini dihasilkan oleh brander BR didalam satu unit hot chamber HC. Agar pengeringan dapat berlangsung dengan lebih cepat, batuan guano ini lebih dahulu dipecah – pecahkan secara manual sehingga berukuran diameter 1,5 – 2 inchi. Kadar air dalam bahan baku keluar dari ruangan pengeringan sebesar 4 - 5 . Untuk memisahkan tepung yang lebih halus dengan yang masih kasar, dilakukan pemisahan pada air separator AS-101. Tepung amonium sulfat yang dihasilkan oleh roller mill FR-102 juga dimasukkan kedalam air separator AS- 101 untuk mendapatkan pencampuran yang lebih homogen antara tepung halus II-9 Universitas Sumatera Utara