Pembagian Pupuk Guano Sumber Penghasil Pupuk Guano

bagian kadar unsur fosfat dan menduduki urutan ketiga terbesar bersama kotoran sapi perah dalam kadar kalium. Dari keterangan tersebut guano kelelawar mengandung paling banyak fosfat. Fosfat merupakan bahan utama penyusun pupuk selain nitrogen dan Potasium. Guano juga mengandung unsur mikro seperti magnesium oksida MgO dan kalsium oksida CaO yang dibutuhkan tanaman. Tidak seperti pupuk kimia buatan, guano tidak mengandung zat pengisi. Guano tertahan lebih lama dalam jaringan tanah, meningkatkan produktivitas tanah dan menyediakan makanan bagi tanaman lebih lama dari pada pupuk kimia buatan.

2.3.1 Pembagian Pupuk Guano

Pembagian pupuk guano dapat dibedakan atas sifat kelarutannya dalam air dan asam sitrat serta berdasarkan umur endapan guano. A. Menurut sifat kelarutannya dalam air dan asam sitrat, guano digolongkan atas 2 golongan, yaitu : 1. Guano Non Available Phospate, dimana posfat merupakan senyawa yang tidak larut dalam air maupun dalam asam sitrat 2. Guano Available Phospate, dimana posfat merupakan senyawa yang larut dalam air ataupun asam sitrat. B. Berdasarkan umur endapan guano dapat dibagi tiga jenis, yaitu : 1. Endapan guano baru, banyak mengandung senyawa organik berupa butiran berwarna hitam 2. Endapan guano sedang, endapan yang sedang mengalami proses demineralisasi, berupa butiran berwarna kuning kehitaman atau coklat 3. Endapan guano tua, endapan yang sudah mengalami proses demineralisasi, kadar posfatnya relatip lebih tinggi, berupa gumpalan yang kekerasannya bervariasi dari 2 sampai 4 menurut skala Mohs, berwarna kuning atau putih Sianturi,dkk.1977.

2.3.2 Sumber Penghasil Pupuk Guano

Gua merupakan salah satu habitat tempat tinggal sebagian besar jenis kelelawar. Indonesia sangat kaya akan gua, di Jawa dan Bali terdapat sekitar 1000 buah, dan 200 buah diantaranya telah dipetakan . Misalnya di Daerah Pamarican dan II-4 Universitas Sumatera Utara Padaherang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, endapan posfat yang ditemukan termasuk ke dalam endapan posfat guano. Potensi endapan posfat guano di daerah Padaherang belum bisa diperhitungkan secara matematis karena sebarannya yang tidak merata dan kurangnya data tentang bentuk endapannya. Diperkirakan cadangan fosfat guano di daerah ini kurang lebih 35.000 ton. Sedangkan potensi endapan guano di daerah Pamarican dapat diperhitungkan secara matematis. Metode yang digunakan yakni Metode Penampang Cross Section. Cadangan endapan posfat guano di lokasi Goa Bandung; berdasarkan data eksplorasi sebesar 25.186,901 ton, Sedangkan berdasarkan data realisasi penambangan sebesar 20.423,979 ton www.mining.lib.itb.ac.id Di daerah Sumatera Utara ada beberapa gua yang memiliki potensi sebagai deposit guano. Pada tabel 2.2 dibawah ini menunjukkan beberapa gua yang ada di Sumatera Utara yang memiliki potensi guano beserta posisi keberadaannya. Tabel 2.2 Beberapa gua di Sumatera Utara No Lokasi Nama Gua Posisi 1 Tapanuli Utara Liang Pangarambang 99 o 21’ BT, 2 o 5’ LU Liang Simarogung 99 o 19’ BT, 2 o 2’ LU Liang Panggabe 99 o 20’ BT, 2 o 2’ LU Liang Nigurit 99 o 20’ BT, 2 o 5’ LU Liang Sipege 99 o 5’ BT, 2 o 19’ LU Liang Ompu Sosuharan 99 o 39’ BT, 2 o 12’ LU 2 Tapanuli Selatan Liang Abuan 99 o 28’ BT, 1 o 19’ LU Liang Siarsik – arsik 99 o 27’ BT, 1 o 7’ LU Liang Manguap 99 o 49’ BT, 1 o 1’ LU 3 Tanah Karo Liang Dahar 98 o 16’ BT, 3 o 7’ LU Liang Telpus Liang Katimpines Liang Dokar 98 o 15’ BT, 3 o 1’ LU Liang Kutabatu 4 Labuhan Batu Pulodogom - 6 Buah gua lainnya - Sumber : Sianturi,dkk.1977 II-5 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Sianturi, dkk pada tahun 1977, perkiraan besarnya deposit guano yang terdapat didalam gua – gua yang ada di Sumatera Utara yakni sekitar 200.000 – 365.000 ton. Pada tabel 2.3 dibawah ini dapat dilihat perkiraan deposit guano di dalam gua – gua di Sumatera Utara. Tabel 2.3 Perkiraan Besarnya Deposit Guano di Sumatera Utara No Lokasi Deposit ton 1 Tapanuli Utara 45.000 – 65.000 2 Tapanuli Selatan 150.000 – 200.000 3 Tanah Karo 35.000 – 50.000 4 Daerah Lain 25.000 - 50.000 Total 255.000 – 365.000 Sumber : Sianturi,dkk.1977 2.3.3 Kandungan Utama dan Kandungan Tambahan Pupuk Guano 2.3.3.1 Kandungan Utama Pupuk Guano