keuangan akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang diaudit semakin besar dan semakin luas. Hal ini berkaitan dengan semakin
banyaknya jumlah sampel yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang harus dilakukan.
d. Umur Perusahaan
Idealnya umur perusahaan diukur berdasarkan tanggal pada saat berdirinya perusahaan yang bersangkutan. Namun, umur perusahaan dalam penelitian ini
diukur berdasarkan tanggal first issue listed-nya perusahaan di pasar modal Owusu dan Ansah, 2000 dalam Catrinasari, 2006:25. Umur perusahaan juga
merupakan hal yang dipertimbangkan oleh investor sebelum menanamkan modalnya. Umur perusahaan mencerminkan perusahaan tetap survive dan
menjadi bukti bahwa perusahaan tersebut mampu bersaing dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian. Perusahaan
yang memiliki umur lebih tua cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperluka n,
karena perusahaan memiliki cukup banyak pengalaman dalam hal tersebut Owusu dan Ansah, 2000.
e. Reputasi Kantor Akuntan Publik
Auditor eksternal merupakan mekanisme penting untuk membantu memastikan kualitas dan keandalan laporan keuangan Wild, 2005:91.
Semua laporan perusahaan publik harus diaudit oleh auditor publik bersertifikasi certified public accountant - CPA. Menurut Miller dan Smith
Universitas Sumatera Utara
2002 dalam Tjondro 2007 berdasarkan reputasinya, Kantor Akuntan Publik KAP dikategorikan menjadi dua, yaitu :
1 KAP lokal dengan reputasi tidak diketahui;
2 KAP bertaraf internasional dengan reputasi baik.
Kantor Akuntan Publik KAP dengan reputasi baik biasanya ditunjukan dengan KAP nasional yang berafiliasi dengan KAP besar yang berlaku
universal dan disebut sebagai Big Four, antara lain :
Tabel 2.1 Kantor Akuntan Publik Big Four
No. The Big Four
KAP yang berafiliasi
1 Deloitte Touche Tohmatsu
Osman, Ramli, Satrio, dan rekan 2
Ernst Young Purwantono, Sarwoko, dan Sandjaja
3 Pricewaterhouse Coopers
Haryanto Sahari dan rekan 4
KPMG Siddharta Siddharta dan Widjaja
Sumber : Tuanakotta 2007:354-356 Menurut Arens dan Loebbecke 1996:26 :
Kantor Akuntan Publik dengan reputasi baik biasanya mempunyai klien yang harus membuat satu atau dua jenis laporan sesuai yang ditentukan Badan
Pengawas Pasar Modal dengan ketentuan yang sangat kompleks. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pada umumnya mereka memiliki tenaga
spesialis yang mencurahkan perhatiannya secara khusus untuk menangani masalah ini guna memenuhi persyaratan Badan Pengawas Pasar Modal.
Berdasarkan teori tersebut Kantor Akuntan Publik KAP yang berafiliasi dengan The Big Four dapat dikatakan cenderung tepat waktu dalam pelaporan
keuangan. Dalam penelitian ini reputasi KAP diukur dengan menggunakan variabel dummy, KAP yang termasuk dalam kategori berafiliasi dengan Big
Four diberi kode 1 dan KAP yang tidak termasuk kategori Big Four diberi kode 0.
Universitas Sumatera Utara
f. Audit Report Lag
Audit Report Lag merupakan rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari sejak tutup
buku yaitu 31 Desember sampai tanggal yang tertera di laporan auditor independen yaitu pada saat auditor independen tersebut meninggalkan
pekerjaan lapangan audit. Dalam Standar Umum ketiga menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian, demikian
juga dalam Standar Pekerjaan Lapangan pertama dan ketiga menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan
pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup memadai. Adanya standar ini mengakibatkan proses pengauditan membutuhkan waktu yang relatif lama,
akibatnya akuntan publik dapat menunda pengumuman laporan keuangan auditannya. Keterlambatan penyelesaian audit laporan keuangan dapat
disebabkan karena perusahaan berusaha untuk mengumpulkan informasi yang banyak untuk menjamin keandalan dari laporan keuangan SAK, 2007.
Berdasarkan teori tersebut dapat dikatakan audit report lag mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, semakin cepat semakin sedikit hari
audit report lag, maka pelaporan keuangan cenderung semakin tepat waktu, dan sebaliknya semakin lama semakin banyak hari audit report lag, maka
pelaporan keuangan semakin tidak tepat waktu. Apabila rentang waktu proses pengauditan selesai jauh sebelum akhir bulan ketiga, kemungkinan besar
perusahaan dapat melaksanakan pelaporan keuangan tepat waktu, dan sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan, antara lain :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Variabel Analisis
Hasil Renny
Catrinasari 2006
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Ketepatan
Waktu Pelaporan
Keuangan Perusahaan
Perbankan Go Publik di BEJ.
Independen : rasio gearing,
profitabilitas, ukuran
perusahaan, umur
perusahaan, dan struktur
kepemilikan. Dependen :
Ketepatan waktu Regresi
Berganda Umur perusahaan
berpengaruh positif dan
signifikan. Ukuran
perusahaan berpengaruh
negatif signifikan terhadap
ketepatan waktu.
Christina Dwi Astuti
2007
Faktor-faktor yang
Berpengaruh terhadap
Ketepatan Waktu
Pelaporan Laporan
Keuangan. Independen:
reputasi KAP, opini audit,
ukuran perusahaan,
struktur kepemilikan,
leverage, umur perusahaan,
profitabilitas. Dependen:
Ketepatan waktu Regresi
Logistik Reputasi KAP
dan ukuran perusahaan
berpengaruh. Sedangkan umur
tidak berpengaruh terhadap
ketepatan waktu.
Sistya Rachmawati
2008
Pengaruh Faktor Internal dan
Eksternal Perusahaan
Terhadap Audit Delay dan
Timeliness Independen:
profitabilitas, solvabilitas,
internal auditor, ukuran
perusahaan, KAP
Dependen: Ketepatan
Waktu Regresi
Berganda Solvabilitas dan
ukuran perusahaan
berpengaruh. Sedangkan KAP,
profitabilitas, dan internal auditor
tidak berpengaruh.
Ambar Wijayanti
2008
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Ketepatan
Independen: Debt to Equity
Ratio DER, profitabilitas,
Regresi Logistik
Keenam variabel tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara