b. Menguji Koefisien Regresi Tabel 4.11 menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik.
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Regresi
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
95.0 C.I.for EXPB
Lower Upper
Step 1
a
LR -.521
1.040 .251
1 .616
.594 .077
4.562 CR
-.007 .007
.866 1
.352 .993
.979 1.007
SIZE .000
.000 1.612
1 .204
1.000 1.000
1.000 AGE
-.070 .092
.570 1
.450 .933
.779 1.118
KAP 3.556
1.313 7.341
1 .007
35.034 2.674 458.969
ARL -.106
.038 7.524
1 .006
.900 .834
.970 Constant
8.580 3.072
7.799 1
.005 5.327E3
Sumber : Hasil pengolahan data
Dari pengujian persamaan regresi logistik diatas maka diperoleh model regresi logistik sebagai berikut :
T = 8.580 - 0.521 LR - 0.007 CR + 0.000 S - 0.070 A + 3.556 KAP - 0.106 ARL Konstanta sebesar 8.580 menyatakan bahwa jika tidak memperhitungkan nilai
laba rugi, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, reputasi Kantor Akuntan Publik, dan audit report lag, maka kemungkinan ketepatan waktu
pelaporan keuangan adalah sebesar 8.580.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan Laba Rugi Terhadap Ketepatan Waktu Variabel laba rugi menunjukkan nilai koefisien -0.521 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0.616 lebih besar dari 0.05 5 artinya dapat disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa variabel ini memiliki pengaruh koefisien negatif dan tidak signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Tanda negatif pada koefisien laba
rugi menunjukkan bahwa ketika kondisi keuangan sedang mengalami laba, perusahaan cenderung tidak tepat waktu dalam melaksanakan pelaporan
keuangan, sementara perusahaan yang sedang mengalami rugi cenderung tepat waktu dalam melaksanakan pelaporan keuangannya. Hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Ashton 1987 dalam Soetedjo 2006 yang menemukan bahwa perusahaan yang menderita kerugian akan
berusaha memperlambat penerbitan laporan keuangan auditan sehingga tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi
perusahaan laba atau rugi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu.
2. Hubungan Likuiditas Terhadap Ketepatan Waktu Variabel likuiditas menunjukkan nilai koefisien -0.007 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0.352 lebih besar dari 0.05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh koefisien negatif dan tidak berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Tanda negatif pada koefisien likuiditas menunjukkan bahwa ketika kondisi keuangan perusahaan
memiliki tingkat likuiditas tinggi, perusahaan cenderung tidak tepat waktu dalam melaksanakan pelaporan keuangan, sementara perusahaan yang memiliki tingkat
likuiditas rendah cenderung tepat waktu dalam melaksanakan pelaporan keuangannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel likuiditas yang
Universitas Sumatera Utara
diproksikan dengan current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
3. Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Variabel ukuran perusahaan diproksikan dengan total penjualan menunjukkan
nilai koefisien 0.000 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.204 lebih besar dari 0.05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh
koefisien positif tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
Ambar Wijayanti 2008 yang menemukan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu. Akan tetapi, hasil
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Renny Catrinasari 2006 yang menemukan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ketepatan waktu. Hasil penelitian ini juga tidak konsisten dengan penelitian Christina Dwi Astuti 2007, dan Sistya Rachmawati 2008, di
mana mereka menemukan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel ukuran besar kecilnya perusahaan yang diproksikan dengan total penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
Universitas Sumatera Utara
4. Hubungan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Umur perusahaan dihitung sejak terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai
tahun berjalan. Variabel umur perusahaan menunjukkan nilai koefisien -0.070 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.450 lebih besar dari 0.05 5 artinya dapat
disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh koefisien negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Tanda
negatif pada koefisien umur perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan yang lebih lama terdaftar di Bursa Efek Indonesia cenderung tidak tepat waktu dalam
melaksanakan pelaporan keuangan tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu, sementara perusahaan yang tergolong baru terdaftar di
Bursa Efek Indonesia cenderung tepat waktu dalam melaksanakan pelaporan keuangannya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Christina Dwi
Astuti 2007 dan Ambar Wijayanti 2008, di mana mereka menemukan bahwa variabel umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu.
Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Renny Catrinasari 2006 yang menemukan bahwa variabel umur perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel umur perusahaan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
5. Hubungan Reputasi Kantor Akuntan Publik Terhadap Ketepatan Waktu Variabel reputasi Kantor Akuntan Publik KAP diproksikan dengan KAP
berafiliasi dengan Big Four atau tidak. Variabel ini menunjukkan nilai koefisien
Universitas Sumatera Utara
positif 3.556 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.007 lebih kecil dari 0.05 5. Artinya dapat disimpulkan reputasi KAP berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Sistya Rachmawati 2008 dan Ambar Wijayanti 2008, di
mana mereka menemukan bahwa variabel KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Akan tetapi, hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian Christina Dwi Astuti 2007 yang menemukan bahwa variabel reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Perusahaan yang menggunakan jasa auditor independen dari KAP yang berafiliasi dengan Big Four cenderung tepat waktu dalam pelaporan keuangannya,
dan sebaliknya perusahaan yang tidak menggunakan jasa KAP Big Four cenderung tidak tepat waktu.
6. Hubungan Audit Report Lag Terhadap Ketepatan Waktu Variabel audit report lag dihitung sejak tanggal tutup buku sampai pada
tanggal yang tertera di laporan keuangan auditan yaitu saat auditor meninggalkan pekerjaan lapangan audit. Variabel audit report lag menunjukkan nilai koefisien -
0.106 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.006 lebih kecil dari 0.05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel audit report lag memiliki pengaruh koefisien
negatif dan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Tanda negatif pada koefisien audit report lag menunjukkan bahwa perusahaan
dengan rentang waktu penyelesaian pengauditan lebih lama cenderung tidak tepat waktu dalam melaksanakan pelaporan keuangan dan berpengaruh secara
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap ketepatan waktu. Setiap penambahan hari dalam proses pengauditan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bukti empiris dari tinjauan teoritis sebelum’nya yang menyatakan bahwa semakin cepat semakin sedikit hari audit
report lag, maka pelaporan keuangan dapat semakin tepat waktu, dan sebaliknya semakin lama semakin banyak hari audit report lag, maka pelaporan keuangan
dapat semakin tidak tepat waktu.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN