Jenis-jenis bahan koagulan TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Jenis-jenis bahan koagulan

1. Poly aluminium chlorida Poly aluminium chlorida sering disingkat dengan PAC, PAC adalah garam yang dibentuk dari aluminium-aluminium chlorida yang khusus ditentukan guna memberi daya koagulasi dan flokulasi pengumpulan dan pemadatan penggupalan yang lebih besar dibandingkan garam-garam aluminium dari besi lainnya. PAC sebenarnya merupakan senyawa kompleks berintikan banyak ion-ion aquo aluminium yang terpolimerasi yaitu suatu jenis dari polimer senyawa organik. Berbagai bahan kimia baik senyawa organik maupun anorganik biasanya dibutuhkan sebagai koagulan air katalisator penggumpalan tetapi untuk PAC biasanya tidak membutuhkan zat tersebut. Poli aluminium chloride dengan arti vital yang kuat mengumpulkan setiap zat-zat yang tersuspensi atau secara koloidal tersuspensi didalam air, membentuk flok-flok kepingan, gumpalan-gumpalan yang mengendap dengan cepat agar membentuk sludge Lumpur endapan yang dapat disaring dengan mudah, dimana pH PAC air lebih kecil dari 6 enam disebut asam dan jika lebih dari 7 tujuh maka disebut bersifat basa, Sifat-sifat koloid dapat dibedakan yaitu koloid yang suka air dapat saling bergabung dan membentuk partikel yang lebih besar sehingga menggumpal dan mengendap. Sementara koloid yang tidak suka air berasal dari logam-logam dan garam-garam dan dapat stabil karena adanya permukaan air yang terikat dan menghalangi terjadinya kontak dari partikel-partikel sekitarnya. Koloid ini dapat dihilangkan dengan menurunkan potensial yaitu dengan menggunakan tabel Universitas Sumatera Utara lapisan 6-9 dengan pH netral adalah 7. Bersangkutan sehingga mengendap kembali.Hal ini merupakan salah satu sebab kandungan dalam sumur yang dangkal lebih rendah. Besi dalam jumlah yang sedikit dan air minum diperlukan untuk pembentukan sel darah merah, tetapi kalau sudah melebihi konsentrasi yang diperlukan akan dapat menyebabkan penyakit dan warna air kemerh-merahan sehingga menimbulkan kekeruhan serta rasa dan bau air yang tidak enak, chlor dalam air dapat mengoksidasi ion-ion Fe +2 menjadi Fe +3 mengakibatkan turbiditas air yang semakin tinggi karena terbentuknya zat-zat yang tersuspensi. Dengan rumus kimia Poly Aluminium Chlorida PAC. Fungsi dari Poly Aluminium Chlorida adalah untuk menurunkan turbiditas dari air atau menurunkan kekeruhan dari air. 2. Soda kapur CaOH 2 dan kegunaannya Dalam proses pengolahan air, selalu ditambahkan zat kimia yang masing-masing memiliki fungsi sendiri. Adanya proses penjernihan air melalui proses koagulasi PAC maka pH air akan menjadi turun. Dan penurunan nilai pH dalam air ini mengakibatkan flok-flok yang terbentuk akan susah mengendap. Maka untuk menetralisasikan nilai pH ini dilakukan penambahan soda kapur CaOH 2, adapun reaksi yang terjadi : AlOHCl 2 + 4H 2 O 2AlOH 3 + 4HCl Bahan penetral soda kapur dimasukkan kedalam hasil, proses larutan tersebut sampai kadar pH diperoleh mendekati nilai netralisasi. 2AlOH 3 + 4HCl + 2CaOH 2 2AlOH 3 + 2CaCl 2 + 4H 2 O Universitas Sumatera Utara Proses diatas terjadi pada bak flokulator, Apabila nilai pH di bak ini dibawah 7,0 maka penambahan volume soda kapur CaOH 2 dilakukan sedikit demi sedikit. Netralisasi pH ini mengakibatkan proses terbentuknya flok-flok akan lebih cepat dan sempurna, selain untuk menetralkan air, CaOH 2 juga dapat digunakan untuk melunakkan air sadah. Karena air sadah kurang baik untuk digunakan mencuci pakaian dan dipakai untuk mencuci mesin-mesin. Ion-ion Ca 2+ dan Mg 2+ pada air sadah akan menyebabkan sifat detergen sabun hilang, sehingga sabun tidak dapat lagi dibersihkan. Pada mesin-mesin, air sadah membentuk endapan berupa kerak yang akan menempel pada mesin- mesin. Kesadahan yang disebabkan ikatan kapur dan magnesium dengan karbonat terutama dengan bikarbonat, maka air sadah tersebut dikatakan memiliki kesadahan sementara kesadahan tidak tetap. Untuk itulah ditambah soda kapur CaOH 2 agar membentuk endapan kapur dan magnesium: CaHCO 3 2 + CaOH 2 2CaCO 3 + 2H 2 O MgHCO 3 2 + CaOH 2 MgCO 3 + CaCO 3 + 2H 2 O Reaksi Ferri Sulfat dengan bikarbonat dalam air atau dengan kapur : FeSO 4 3 + 3CaHCO 3 2 2FeOH 3 + 3CaSO 4 +6CO 2 FeSO 4 3 +3CaOH 2 2FeOH 3 + 3CaSO 4 Reaksi Ferro Sulfat dengan bikarbonat dalam air atau dengan kapur : FeSO 4 7H 2 O + CaOH 2 FeOH 2 + CaSO 4 + 7H 2 O 4FeOH 2 + O 2 + 2H 2 O 4FeOH 3 Universitas Sumatera Utara

2.4. Mekanisme terjadinya gumpalan