2.4. Mekanisme terjadinya gumpalan
Aluminium atau besi akan bereaksi dengan alkalinitas dalam air. Alkalinitas adalah kemampuan untuk menetralkan asam. Poly Aluminium
Chlorida bekerja pada interval pH 6-9 dengan pH netral adalah 7. Reaksi ini menghasilkan AlOH
3
yang mengendap. Pada reaksi ini akan membebaskan asam yang menurut pH larutan dan bereaksi dengan alkalinitas. Reaksi tersebut
tidak sederhana karena hidroksida-hidroksida Al dan Fe ternyata terbentuk ion-ion yang lain menunjukkan reaksi yang amat kompleks. Pada penambahan garam
Aluminium atau besi, akan segera terbentuk ion-ion polimer dan dapat terserap oleh partikel-pertikel. PAC benar-benar menggumpalkan zat-zat tersuspensi dan
koloid dalam air untuk menghasilkan flok yang belum sempurna, lalu CaOH
2
berperan untuk mengikat flok-flok yang belum sempurna tersebut menjadi flok- flok yang lebih sempurna, dengan perbandingan 0,30 ml PAC dan 0,90 ml
CaOH
2
dalam 500 ml air baku pada uji jar test di laboratorium.CaOH
2
bekerja pada pH basa sebagai flokulan yang menetralisir pH asam yaitu PAC sebagai
koagulan, yang kemudian membentuk flok-flok yang lebih sempurna dan mempercepat pengendapan dalam penyaringan partikel koloid, yang akan
terselubungi oleh koagulan. Muatan partikel koloid dan hasil hidrolisa akan saling menetralkan sehingga muatan dari partikel ini mengecil, hingga tergantung dari
pH serta semacam dosis koagulan, maka besarnya zat potensial yang akan diturunkan atau diubah dari sedikit negatif menjadi netral dan akhirnya posif, dan
suspensi ini tidak stabil sehingga terjadi penggumpalan sampai ukuran yang dapat mengendap. Bahkan koagulan dapat terhidrolisa dan dapat terbentuk masa yang
Universitas Sumatera Utara
lebih besar, dalam hal ini partikel koloid menarik dan menggabungkan sehingga terbentuk gumpalan dan terjadilah pengendapan yang sempurna dalam tangki
flokulator.
2.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penggumpalan
Terjadinya proses penggumpalan dalam air dipengaruhi oleh pH, turbiditas penyusun air, jenis koagulan, suhu dan pencampuran untuk memperoleh
kondisi optimum. 1.
Pengaruh pH pH merupakan salah satu faktor yang menentukan proses koagulasi, pada
koagulan ada daerah optimum, dimana koagulasi akan terjadi dalam waktu yang singkat dengan dosis koagulan tertentu. Luasnya range pH ini tinggi
akan koagulasinya dan akan berjalan lambat apabila sempurna. Jadi proses koagulasi akan sempurna pada pH 6-9 sesuai dengan standart. Untuk proses
koagulasi pH terbaik berkisar 7,0 pH netral. 2.
Pengaruh temperatur Pada temperatur yang rendah kecepatan reaksi lebih lambat dan
viskositas air lebih besar sehingga flok lebih mengendap. Air dengan turbiditi tinggi memerlukan dosis koagulan yang lebih
banyak. Dosis koagulan persatuan unit turbiditi tinggi, akan lebih kecil dibandingkan dengan dosis persatuan untuk air dengan turbiditi rendah.Hal ini
disebabkan karena dalam air yang memiliki turbiditi tinggi, kemungkinan terjadi tumbukan antara partikel akan lebih besar. Dosis koagulan yang kurang
akan menyebabkan tumbukan antara partikel akan kurang sempurna.
Universitas Sumatera Utara
Netralisasi muatan listrik sempurna, sehingga flok yang terbentuk hanya sedikit, akibatnya turbiditi naik. Dosis koagulan yang berlebihan dan
menimbulkan efek samping pada partikel sehingga turbiditi akan naik. 3.
pengadukan Mixing Baiknya proses koagulasi juga ditentukan oleh pengadukan. Pengadukan
ini diperlukan agar tumbukan antara partikel untuk netralisasi menjadi sempurna, distribusi dalam air cukup baik dan merata, serta masukan energi
yang cukup. Untuk tumbukan antara partikel-partikel yang telah netral sehingga terbentuk mikro flok. Dalam proses koagulasi ini pengadukan
dilakukan dengan cepat. Air yang memiliki turbiditi rendah memerlukan pengadukan yang lebih banyak dibandingkan dengan air yang memiliki
turbiditi tinggi. 4.
Pengaruh garam Garam-garam ini dapat mempengaruhi proses suatu penggumpalan.
Pengaruh yang diberikan akan berbeda-beda tergantung dengan macam garam ion dan konsentrasi. Semakin besar valensi ion maka akan semakin besar
pengaruh terhadap koagulan atau penggumpalan. Pengaruh ion pada penggumpalannya dapat dinyatakan sebagai penggumpalan dengan garam Fe
dan Al akan banyak dipengaruhi anion dibandingkan dengan kation. Jadi Natrium, Calsium, Magnesium relatif tidak mempengaruhi. Aliminium dan
besi akan bereaksi dengan alkalinitas dalam air. Pada penambahn garam aluminium atau besi akan segera terbentuk ion-ion polimer dan dapat terserap
oleh partikel-partikel.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI