Melakukan konseling 2. Monitoring Efek Samping Obat MESO

2.8.2 Pelayanan Farmasi Klinis

Pelayanan farmasi klinis adalah praktek kefarmasian yang lebih berorientasi kepada pasien daripada orientasi kepada produk dengan penerapan pengetahuan dan keahlian farmasi dalam membantu memaksimalkan efek obat dan meminimalkan toksisitas bagi pasien secara individual. Tujuan pelayanan farmasi klinis adalah meningkatkan keuntungan terapi obat dan mengoreksi kekurangan yang terdeteksi dalam proses penggunaan obat, karena itu tujuan farmasi klinis adalah meningkatkan dan memastikan kerasionalan, kemanfaatan dan keamanan terapi obat. Menurut SK MenKes No.436MenKesSKVI1993 pelayanan farmasi klinis meliputi:

1. Melakukan konseling 2. Monitoring Efek Samping Obat MESO

3. Pencampuran obat suntik secara aseptik 4. Menganalisa efektivitas biaya secara farmakoekonomi 5. Penentuan kadar obat dalam darah 6. Penanganan obat sitostatika 7. Penyiapan Total Parenteral Nutrisi TPN 8. Pemantauan dan pengkajian penggunaan obat 9. Pendidikan dan penelitian Aslam, 2002. Tujuan pelayanan farmasi klinis di rumah sakit adalah : 1. Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan pelayanan farmasi di rumah sakit. 2. Memberikan pelayanan farmasi yang dapat menjamin kemanjuran, Universitas Sumatera Utara keamanan dan efisiensi penggunaan obat. 3. Meningkatkan kerja sama antara dokter, apoteker, perawat dan profesi kesehatan lainnya. Universitas Sumatera Utara

BAB III TINJAUAN KHUSUS BADAN PELAYANAN KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN

3.1 Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan

Badan Pelayanan Kesehatan BPK Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan didirikan pada tanggal 11 Agustus 1928 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama GEMENTA ZIEKEN HUIS yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh seorang bocah berusia 10 tahun dan bernama Maria Constanta Macky, anak dari Walikota Medan saat itu dan diangkat sebagai direktur Dr. W. Bays. Kemudian, masuknya Jepang ke Indonesia dan mengambil alih Rumah Sakit ini sehingga nama Rumah Sakit ini berganti menjadi SYURITSU BYUSONO INCE dan sebagai direkturnya dipercayakan kepada Putra Indonesia bernama Dr. Raden Pirngadi Gonggo Putra, yang akhirnya disahkan menjadi nama Rumah Sakit ini. Sejak tanggal 27 Desember 2001 dikelola oleh Pemerintah Kota Medan dengan status Rumah Sakit Swadana dan Swakelola dengan nama Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan. BPK RSU Dr. Pirngadi Kota Medan adalah rumah sakit kelas B Pendidikan yang mempunyai fasilitas dan kemampuan medis spesialis dasar, spesialis luas dan beberapa subspesialis. BPK RSU Dr. Pirngadi Kota Medan terletak di Jl. Prof. H. M. Yamin, kelurahan Perintis kecamatan Medan Timur. Kepegawaian BPK RSU Dr. Pirngadi Kota Medan meliputi tenaga medis, apoteker, tenaga keperawatan, tenaga gizi, tenaga non medis dan tenaga umum.

3.2. Struktur Organisasi

Universitas Sumatera Utara