Pasien Umum Pasien AskesJamkesmasMedan Sehat Unit Konsultasi Obat

vi. Obat diserahkan dengan meminta tanda tangan pasien.

3.3.2.4 Pelayanan Farmasi Instalasi Gawat Darurat IGD

Pelayanan Farmasi IGD dipimpin oleh seorang staf penanggung jawab apoteker. Pelayanan Farmasi IGD buka 24 jam, dilayani oleh petugas yang dibagi atas 3 shift, yaitu pagi, sore, dan malam hari dan dilakukan serah terima barang dan uang setiap penggantian shift. Permintaan barang ke gudang IFRS dengan membawa Daftar Permintaan dan Pengeluaran Farmasi dan biasanya pengadaan dilakukan seminggu sekali. Tugas dan fungsi dari Pelayanan Farmasi IGD : 1. Melayani perbekalan farmasi untuk pasien yang masuk dari IGD yaitu: Pasien Umum, Pasien Kredit, Pasien Jamkesmas, Pasien tanpa Identitas, dan dari ruangan Rawat Inap pada waktu diluar jam kerja dan pada hari libur khusus. 2. Melayani perbekalan farmasi untuk pasien yang memerlukan tindakan bedah di KBE Kamar Bedah Emergensi, yaitu tindakan bedah yang dilakukan 24 jam untuk yang tidak terjadwal. Prosedur pelayanan farmasi di IGD:

a. Pasien Umum

1. Dokter menulis perbekalan farmasi yang diperlukan oleh pasien di kartu obat. 2. Perawat IGD membawa kartu obat tersebut ke pelayanan farmasi IGD. 3. Petugas pelayanan farmasi IGD memberikan perbekalan farmasi yang diminta dan menagih pembayarannya kepada keluarga pasien. Universitas Sumatera Utara a. Pembayaran langsung di apotek IGD, dibuat kuitansi, kuitansi asli diberikan kepada pasien dan satu rangkap lagi sebagai pertinggal di apotek. 4. Jika keluarga pasien tidak membawa uang, total biaya pemakaian perbekalan farmasi dicatat pada Opname Brief OB dan Nomor OB dicatat oleh petugas farmasi. Kalau pasien mau pulang, pembayaran perbekalan farmasi tersebut dipungut di ruangan.

b. Pasien AskesJamkesmasMedan Sehat

1. Dokter menulis perbekalan farmasi yang diperlukan pada resep sementara. 2. Petugas farmasi memberikan perbekalan farmasi tersebut. 3. Setelah pasien diberi perbekalan farmasi tersebut, dokter menulis kembali resep tersebut pada kertas resep rangkap tiga dan ditandatangani oleh dokter, kepala ruangan dan oleh Tim legalisasi. Persyaratan yang harus dipenuhi yaitu membawa kartu AskesJamkesmasMedan Sehat.

c. Pasien tanpa identitas MrMs.X

1. Untuk pasien MrMs.X dilakukan pelayanan seperti pada pasien Jamkesmas. Petugas IGD melaporkan kepada bagian pelayanan medis agar membuat surat keterangan bahwa pasien tersebut pasien Jamkesmas apabila tidak ada sanak saudaranya. 2. Pelayanan farmasi IGD mendistribusikan permintaan perbekalan farmasi emergensi ke ruangan-ruangan pasien rawat inap dan kamar bedah emergensi dengan memakai sistem distribusi floor stock yang disimpan di lemari khusus. Sistem pengelolaan obat di ruangan dilakukan oleh kepala ruangan yang bersangkutan sedangkan untuk KBE dilakukan oleh petugas Universitas Sumatera Utara farmasi IGD. Setiap obat-obatan yang dipakai dari lemari emergensi harus diganti segera mungkin.

3.3.2.5 Pelayanan Farmasi Central Operation Theatre COTInstalasi Bedah Sentral IBS.

Pelayanan farmasi COT bertugas melayani bagian Central Operation Theatre COT. Pengelolaan obat-obat di COT atau pembedahan yang direncanakan adalah dibawah pengawasan pelayanan farmasi COT. Pasien umum yang mengambil obat membayar secara tunai yang kemudian akan disetor ke juru pungut IFRS sedangkan untuk pasien Askes pengobatan ditanggung oleh PT. Askes. Perbekalan farmasi yang terdapat di Pelayanan Farmasi COT adalah obat-obatan sediaan injeksi terutama anastesi dan alat kesehatan habis pakai. Obat-obat dan alat-alat kesehatan di Pelayanan Farmasi COT ini berasal dari gudang Instalasi Farmasi yang diminta sekali seminggu dengan menggunakan Formulir Permintaan dan Pengeluaran Farmasi B-2. Demikian juga dengan permintaan obat-obat narkotika menggunakan Daftar Permintaan dan Pengeluaran Narkotika. Pemasukan dan pengeluaran barang dicatat dalam Buku Pemasukan dan Pengeluaran, lalu dimasukkan ke kartu stok dan di cross check dengan Sub Instalasi Administrasi setiap bulan. Untuk kebutuhan obat anastesi dan perlengkapannya di kamar bedah, petugas apotek COT mendistribusikan berdasarkan Formulir pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan untuk pasien operasi. Dosis pemakaian obat anastesi dimonitor oleh petugas COT dalam kamar bedah yang dicatat dalam formulir pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan untuk pasien operasi. Pemakaian golongan obat narkotika di kamar bedah contohnya pethidin, dicatat dalam Formulir Pemakaian Pethidin di Kamar Bedah yang ditandatangani oleh dokter Universitas Sumatera Utara yang bersangkutan. Formulir ini merupakan pertinggal di sub instalasi distribusi sebagai pengganti kartu obat untuk pelaporan.

3.3.2.6 Distribusi Ruangan

Distribusi ruangan melayani permintaan dari poliklinik, ruang perawatan, dan non perawatan misalnya NefrologiHemodialisis. Obat-obat yang didistribusikan dari distribusi ruangan ke poliklinik dan ruang perawatan merupakan kebutuhan rutin seperti Kapas, Plaster, Perban, Alkohol 70, Formalin 3,5 dan 40, Antiseptik berupa Povidon Iodida, First aid, dan sebagainya. Perbekalan farmasi yang dibutuhkan didistribusikan ke ruanganpoliklinik adalah berdasarkan formulir Daftar Permintaan dan Penggunaan Farmasi yang ditandatangani oleh kepala ruangan, dokter ruangan dan instalasi rawat jalan rawat inap. Permintaan ini dilakukan satu kali seminggu, kecuali ada kasus-kasus emergensi atau kejadian yang luar biasa. Pengadaan barang berasal dari gudang Instalasi Farmasi, yang diminta sekali seminggu dengan formulir Permintaan dan Pengeluaran Farmasi B-2, dan pendistribusian ke ruang poliklinik atau ruang perawatan berdasarkan kebutuhan masing-masing ruang atau poliklinik perminggu.

3.3.3 Sub Instalasi Farmasi Klinis

Instalasi Farmasi RSU Dr. Pirngadi Kota Medan memiliki Sub Instalasi Farmasi Klinis yang dipimpin oleh seorang apoteker. Pelayanan bagian ini meliputi konsultasi obat, Clinical Ward, pemberian informasi obat kepada pasien rawat jalan dan pendidikan dan penelitian. Pelayanan Farmasi Klinis di RSU Dr. Pirngadi Kota Medan terbagi menjadi 4 unit fungsional, yaitu : Universitas Sumatera Utara

a. Unit Konsultasi Obat

Unit konsultasi ini telah mulai dijalankan di RSU BPK Dr. Pirngadi Kota Medan walaupun belum terlaksana sepenuhnya seperti yang diharapkan. Kegiatan di unit konsultasi obat ini meliputi pemberian konseling kepada pasien terutama pasien rawat jalan karena pasien menggunakan obat tanpa pengawasan dari ahli medis. Konseling yang diberikan berupa penggunaan obat, efek samping, dan informasi lain yang mungkin dibutuhkan oleh pasien. Dengan adanya unit konsultasi obat ini diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan terapi.

b. Unit Clinical Ward