Pasien rawat jalanoperasi Pasien rawat inap Central Sterilization

a. Pasien rawat jalanoperasi

Unit cost = Jumlah biaya perbekalan farmasi yang dikeluarkan setiap bulan Jumlah pasien yang berkunjung setiap bulan Keterangan: Data diambil minimal selama 3 bulan kemudian diambil rata-ratanya.

b. Pasien rawat inap

Unit cost = Jumlah biaya perbekalan farmasi yang dikeluarkan setiap bulan Jumlah hari rawatan setiap bulan Biaya unit cost ini untuk pasien Askes dan Umum besarnya sama. Jumlah biaya unit cost ini dicatat oleh petugas ruangan melalui Opname Brief, dihitung jumlahnya oleh petugas Intalasi Farmasi dan pembayarannya langsung diklaim oleh Instalasi Farmasi ke RSUPM. Setiap bulan dibuat neraca RugiLaba untuk unit cost sehingga dapat dievaluasi secara berkala dan dapat segera disesuaikan jika terdapat perubahan yang signifikan.Contoh biaya yang termasuk unit cost serta tindakannya: Perhitungan Besarnya Unit Cost untuk Instalai Farmasi pada pasien Askes dan JamkesmasMedan Sehat untuk Partus Normal 1. Rincian Perbekalan Farmasi-nya adalah sebagai berikut: No. Nama Perbekalan Farmasi Kemasan Harga Satuan Pemakaian Harga Pemakaian 1. Lidocain Amp Rp. 863,- 2 amp Rp. 1.726,- 2. Kapas 1 kg Rp. 31.460,- 1 ons Rp. 3.146,- 3. Iodin Povidon 60 cc Botol Rp. 3.500,- ΒΌ botol Rp. 875,- 4. Chromic 20 Sachet Rp. 11.477,- 2 bh Rp. 22.954,- Jumlah Rp. 28.801,- Universitas Sumatera Utara

3.4 Central Sterilization

Supply Department CSSD Central Sterilization Supply Department CSSD atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi merupakan satu unitdepartemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan proses pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan dalam kondisi steril. Berdirinya CSSD di rumah sakit dilatarbelakangi oleh: 1. Besarnya angka kematian akibat infeksi nosokomial 2. Kuman mudah menyebar, mengkontaminasi benda dan menginfeksi manusia di lingkungan rumah sakit. 3. Merupakan salah satu pendukung jaminan mutu pelayanan rumah sakit, maka peran dan fungsi CSSD sangat penting. CSSD merupakan pusat pelayanan kebutuhan steril untuk seluruh unit-unit rumah sakit yang membutuhkan. Dengan adanya CSSD di rumah sakit bertujuan: 1. Mengurangi infeksi nosokomial dengan menyediakan peralatan yang telah mengalami pensortiran, pencucian dan sterilisasi dengan sempurna. 2. Memutuskan mata rantai penyebaran kuman di lingkungan rumah sakit. 3. Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan. Adapun fungsi CSSD di rumah sakit adalah: 1. Menyediakan peralatan dan bahan steril untuk tindakan medis dan penunjang medis. 2. Tempat dilakukan proses desinfeksi, sterilisasi alat dan bahan habis pakai steril. 3. Mendistribusikan alat dan bahan habis pakai steril. Universitas Sumatera Utara 4. Mendokumentasikan semua kegiatan harian jumlah instrument atau jumlah bahan habis pakai yang disterilkan. Rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nasokomial di rumah sakit. Untuk mengendalikan dan mengurangi terjadinya infeksi nasokomial ini maka dibentuklah suatu pusat sterilisasi. Sejak 7 Januari 2005 berdasarkan nota tugas Kepala BPK RSU Dr. Pirngadi Medan No. 21700912005, CSSD terpisah dari instalasi farmasi dan menjadi instalasi tersendiri. CSSD dipimpin oleh seorang apoteker yang dibantu oleh tenaga lain yang terdiri dari asisten apoteker, perawat, administrasi dan teknisi. CSSD bertujuan untuk melayani semua unit fungsional yang memerlukan bahan steril. Sistem pelayanan yang dilakukan dibagi atas 2 kelompok yaitu : a. Sistem titipan Menerima alat kesehatan yang belum steril dari ruangan untuk disterilkan di CSSD, kemudian menyerahkannya kembali dalam keadaaan steril kepada ruangan yang bersangkutan. Ruangan yang dilayani adalah poliklinik atau ruang perawatan yang membutuhkan. Sistem pelayanan ini memakai bon. b. Sistem distribusi Memproses penyediaan dan kebutuhan alat atau perlengkapan bedah dimulai dari pencucian, pengeringan, setting alat, sterilisasi, penyimpanan dan pendistribusiannya. Kamar bedah yang dilayani adalah COT, KBE Kamar Bedah Emergensi, kamar bedah THT, kamar bedah mata dan kamar bedah kulit. Universitas Sumatera Utara Kegiatan sterilisasi dibagi dalam 5 tahap yaitu : 1. Penerimaan barang yang akan disterilkan. 2. Proses pensterilisasian yang mencakup proses pencucian, pengeringan, pengemasan, modifikasi dan penempelan indikator. 3. Sterilisasi. 4. Penyimpanan. 5. Penyaluran. Jenis barang yang akan disterilkan yaitu : - Metal dan alat-alat bedah - Linenkatundressing pakaianmaskertutup kepala. - Rubber handschoengloves Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN

Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan merupakan rumah sakit milik pemerintah kota Medan yang telah swadana, dimana BPK RSU Dr. Pirngadi memiliki wewenang untuk menggunakan penerimaan fungsionalnya secara langsung demi perkembangan rumah sakit. BPK RSU Dr. Pirngadi Medan termasuk Rumah Sakit Umum Kelas B Pendidikan dan sejak diubah statusnya menjadi BPK RSU Dr. Pirngadi Medan pada tanggal 6 September 2002 pimpinannya adalah Kepala Badan Pelayanan Kesehatan yang dalam melaksanakan tugasnya tidak lagi dibantu oleh Wakil Direktur melainkan oleh 5 Kepala Bidang dan 1 orang Sekretaris. Instalasi Farmasi BPK RSU Dr. Pirngadi Medan memiliki 4 Sub Instalasi yaitu: Perbekalan, Distribusi, Administrasi dan Farmasi Klinis. Setiap Sub Instalasi mempunyai tugas dan fungsi masing-masing yang saling berkaitan satu sama lainnya. Pada dasarnya setiap Sub Instalasi telah berusaha untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya dalam memberikan pelayanan kepada pasien. BPK RSU Dr. Pirnagadi Kota Medan telah memiliki Formularium Rumah Sakit FRS yang digunakan sebagai standar penulisan resep oleh dokter. Formularium Rumah Sakit ini disusun oleh Panitia Farmasi dan Terapi PFT dibawah Komite Medis yang terdiri dari dokter dari Staf Medis Fungsional SMF dan Apoteker sebagai sekretaris dari Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Formularium Rumah Sakit ini disusun dengan mempertimbangkan perkembangan di bidang kedokteran dan farmasi. Universitas Sumatera Utara