Taufik Adrian : Carbamazepine Anti Konvulsi Dalam Terapi Epilepsi Sebagai Penyebab Eritema Multiformis Mayor Laporan Kasus, 2010.
• Vaksinasi
• Faktor endrokin, seperti pada keadaan hamil atau haid
• Rangsangan fisik, seperti sinar matahari, hawa dingin, bahan kimia dan
radioterapi •
Makanan penyedap makanan, coklat dan minuman larutan penyegar, stres dan emosi
Dari beberapa faktor predisposisi tersebut, hanya 50 kasus faktor penyebabnya dapat diidentifikasi. Pada umumnya reaksi hipersensitifitas yang paling
sering menyebabkan penyakit Eritema Multiformis adalah alergi terhadap obat- obatan dan infeksi Virus Herpes Simplex VHS tipe I dan II.
1,13,14
2.2.3.2 Patogenesis
Patogenesis Eritema Multiformis sulit diketahui. Diperkirakan disebabkan oleh reaksi hipersensitifitas tipe II dan III.
1,13,21
Pada reaksi hipersensitifitas tipe II reaksi sitostatik ini disebabkan oleh obat sebagai antigennya yang memerlukan
penggabungan antara IgG dan IgM di permukaan sel. Hal ini menyebabkan efek sitolitik atau sitotoksik oleh sel efektor yang diperantarai komplemen. Adanya reaksi
imun sitotoksik mengakibatkan apoptosis keratinosit yang menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Gabungan dari obat, antibodi dan komplemen ini terfiksasi pada
sel sasaran yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit sehingga yang mengakibatkan lisis sel. Bila sel sasarannya adalah trombosit maka akan menimbulkan purpura dan jika
Taufik Adrian : Carbamazepine Anti Konvulsi Dalam Terapi Epilepsi Sebagai Penyebab Eritema Multiformis Mayor Laporan Kasus, 2010.
sel sasarannya adalah eritrosit dan leukosit maka akan menimbulkan agranulositosis dan anemia hemolitik. Kerusakan ini dapat terjadi apabila mengkonsumsi obat-obatan
seperti Carbamazepine, Penisilin, dan Sulfonamid. Menurut klasifkasi Coomb dan Gel, Eritema Multiformis mayor atau SSJ disebabkan oleh reaksi hipersensitifitas tipe II
sitolitik, dimana gejala reaksi tersebut bergantung kepada sel sasaran, dimana sasaran utamanya terdapat pada kulit berupa destruksi keratinosit.
1
Terjadinya Eritema Multiformis berawal dari suatu deposisi dari kompleks imun dalam mikrovaskular dari kulit dan mukosa.
13
Pada reaksi hipersensitifitas tipe III reaksi kompleks imun ditandai dengan pembentukan kompleks antigen, antibodi
IgG dan IgM dalam sirkulasi darah atau jaringan dan mengaktifkan komplemen. Komponen yang diaktifkan kemudian melepaskan berbagai mediator diantaranya
enzim-enzim yang dapat merusak jaringan.
1
Bila komplemen sudah terfiksasi, komplemen membentuk C3a dan C5a anafilaktoksin yang merangsang sel matosit
dan basofil melepas granul. Kompleks imun beredar dapat mengendap di daerah kulit dan mukosa, serta menimbulkan kerusakan jaringan akibat aktivasi komplemen dan
reaksi inflamasi yang terjadi.
13,19,21
Gambar 3 : patogenesis eritema multiformis
17
Taufik Adrian : Carbamazepine Anti Konvulsi Dalam Terapi Epilepsi Sebagai Penyebab Eritema Multiformis Mayor Laporan Kasus, 2010.
2.2.4 Klasifikasi