Latar Belakang Carbamazepine (Anti Konvulsi) Dalam Terapi Epilepsi Sebagai Penyebab Eritema Multiformis Mayor (Laporan Kasus)

Taufik Adrian : Carbamazepine Anti Konvulsi Dalam Terapi Epilepsi Sebagai Penyebab Eritema Multiformis Mayor Laporan Kasus, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kulit dan membrana mukosa merupakan salah satu organ tubuh yang sangat mudah memberikan suatu manifestasi klinis apabila timbul gangguan pada tubuh. Salah satu gangguan tersebut dapat disebabkan oleh reaksi hipersensitifitas terhadap suatu obat. Erupsi obat ini dapat terjadi akibat pemakaian obat yang telah diresepkan ataupun juga obat-obat yang dijual bebas, termasuk campuran jamu-jamuan. Erupsi kulit akibat alergi obat merupakan reaksi alergi pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat dengan cara sistemik dan topikal. Secara sistemik obat tersebut masuk melalui mulut, hidung, rektum, vagina, suntikan atau infus. Sedangkan secara topikal obat digunakan pada permukaan kulit yang dapat menyebabkan alergi sistemik akibat penyerapan obat oleh kulit. Manifestasi klinis akibat reaksi alergi terhadap suatu obat diantaranya; urtikaria dan angioedema, erupsi makulapapular atau morbiliformis, fixed drug eruption FDE, eritroderma dermatitis eksfoliativa, purpura, vaskulitis, reaksi fotoalergik, pustulosis eksantematosa generalisata akut, Eritema Multiformis, Sindrom Stevens-Johnson SSJ, Nekrolisis Epidermal Toksis NET. Namun tidak semua obat dapat mengakibatkan reaksi alergi, hanya beberapa golongan obat 1-3 dari seluruh pemakainya akan mengalami erupsi kulit. 1,2 Taufik Adrian : Carbamazepine Anti Konvulsi Dalam Terapi Epilepsi Sebagai Penyebab Eritema Multiformis Mayor Laporan Kasus, 2010. Menurut WHO sekitar 2 dari seluruh jenis erupsi obat yang tergolong serius, karena reaksi alergi obat memerlukan perawatan di rumah sakit bahkan mengakibatkan kematian. Sindrom Stevens-Johnson SSJ dan Nekrolisis Epidermal Toksis NET merupakan beberapa bentuk reaksi serius tersebut. Hasil survei prospektif yang dilakukan oleh Boston Collaborative Drug Surveillance Program menunjukkan bahwa reaksi kulit yang timbul terhadap pemberian obat adalah sekitar 2,7 dari 48.000 pasien yang dirawat pada bagian penyakit dalam dari tahun 1974 hingga 1993. Sekitar 3 dari seluruh pasien yang dirawat dirumah sakit, ternyata mengalami erupsi kulit setelah mengkonsumsi obat-obatan. Data di Amerika Serikat menunjukkan lebih dari 100.000 jiwa meninggal setiap tahunnya disebabkan erupsi obat yang serius. 4 Menurut bagian ilmu penyakit kulit dan kelamin RSCMFKUI obat-obatan yang sering menyebabkan alergi tersebut yaitu obat anti inflamasi non steroid AINS, antibiotik seperti penisilin dan derivatnya, sulfonamid, barbiturat dan obat- obatan antikonvulsi carbamazepine, fenitoin, fenobarbital. Pada penelitian yang dilakukan Prof.Dr.dr.Adhi Djuanda selama 5 tahun 1998-2002, ditemukan 12 pasien menderita Sindrom Stevens-Johnson SSJ tiap tahunnya yang disebabkan oleh alergi obat, antara lain ; analgetik-antipiretik 45, disusul Carbamazepine 20, dan jamu 13,3. 1 Carbamazepine ditemukan oleh ahli kimia Walter Schindler di Basel, Swiss pada tahun 1953. Carbamazepine sebelumnya digunakan untuk pengobatan trigeminal neuralgia, kemudian ternyata obat ini efektif terhadap bangkitan parsial Taufik Adrian : Carbamazepine Anti Konvulsi Dalam Terapi Epilepsi Sebagai Penyebab Eritema Multiformis Mayor Laporan Kasus, 2010. kompleks dan bangkitan tonik-klonik. Saat ini Carbamazepine merupakan antiepilepsi utama di Amerika Serikat. Disamping kelebihan yang dimiliki oleh Carbamazepine, obat ini juga memiliki beberapa efek samping. Efek samping yang terjadi setelah pemberian obat dalam jangka waktu yang lama, berupa pusing, vertigo, ataksia, diplopia, dan penglihatan kabur. Apabila dosis berlebih maka frekuensi bangkitan akan meningkat berupa mual, muntah, diskrasia darah yang berat anemia aplastik, agranulositosis, dan reaksi alergi berupa dermatitis, eusinofilia, limfadenopati dan splenomegali. Reaksi alergi merupakan bentuk efek samping yang paling sering ditemui. Eritema Multiformis merupakan salah satu bentuk manifestasi pada kulit dan mukosa mulut yang dapat terjadi akibat penggunaan obat ini, begitu juga dengan Eritema Multiformis Mayor atau Sindrom Stevens-Johnson SSJ yang relatif sering dilaporkan. 3,7 Mukosa mulut mempunyai potensi untuk terjadinya reaksi hipersensitifitas. Berbagai macam substansi yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi hipersensitifitas bagi seseorang, antara lain obat-obatan, bahan kimia, makanan, dan minuman. Salah satu penyakit akibat dari reaksi hipersensitifitas tersebut yang sering dijumpai di bidang kedokteran gigi adalah Eritema Multiformis. Penyakit ini merupakan penyakit kulit dan membran mukosa yang akut dan berbatas jelas ditandai oleh adanya bercak-bercak kemerahan serta gambaran klinis yang bervariasi dan tergolong dalam lesi-lesi vesikulobulosa. Umumnya terjadi pada orang dewasa muda, terutama pria. 8,9 Taufik Adrian : Carbamazepine Anti Konvulsi Dalam Terapi Epilepsi Sebagai Penyebab Eritema Multiformis Mayor Laporan Kasus, 2010. Mengingat indikasi penggunaan Carbamazepine yang luas dibidang kedokteran dan kedokteran gigi maka penting diketahui pengaruh atau efek samping Carbamazepine dalam menyebabkan manifestasi di dalam mulut berupa Eritema Multiformis. Pada skripsi ini akan dilaporkan suatu kasus carbamazepine anti konvulsi dalam terapi epilepsi sebagai penyebab eritema multiformis mayor sindrom stevens-johnson. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu : - Bagaimana mekanisme Carbamazepine anti konvulsi sebagai penyebab Eritema Multiformis Mayor? - Bagaimana penanggulangan Eritema Multiformis Mayor yang disebabkan oleh Carbamazepine anti konvulsi? 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan penulisan skripsi ini adalah : - Untuk mengetahui bagaimana mekanisme Carbamazepine anti konvulsi sebagai penyebab Eritema Multiformis Mayor. - Untuk mengetahui bagaimana penanggulangan Eritema Multiformis Mayor yang disebabkan oleh Carbamazepine anti konvulsi. Taufik Adrian : Carbamazepine Anti Konvulsi Dalam Terapi Epilepsi Sebagai Penyebab Eritema Multiformis Mayor Laporan Kasus, 2010. Manfaat penulisan skripsi ini adalah : - Untuk menambah pengetahuan para dokter, dokter gigi, dan mahasiswa kedokteran gigi faktor penyebab terjadinya Eritema Multiformis Mayor salah satunya adalah Carbamazepine anti konvulsi. - Agar para dokter dan dokter gigi dapat melakukan penaggulangan yang tepat terhadap penderita Eritema Multiformis Mayor akibat pengaruh Carbamazepine anti konvulsi. 1.4 Ruang Lingkup - Skripsi ini menjelaskan laporan kasus penyakit mulut Eritema Multiformis Mayor yang disebabkan oleh Carbamazepine anti konvulsi. - Definisi, insidensi, etiologi, patogenesis, klasifikasi, gambaran klinis, diagnosa, diagnosa banding dan perawatan Eritema Multiformis. - Deskripsi, indikasi dan kontraindikasi, struktur kimia, dosis, farmakokinetik, farmakodinamik dan efek samping Carbamazepine. Taufik Adrian : Carbamazepine Anti Konvulsi Dalam Terapi Epilepsi Sebagai Penyebab Eritema Multiformis Mayor Laporan Kasus, 2010. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Carbamazepine 2.1.1 Deskripsi