Mikrokontroller ATMEGA 8535 TINJAUAN PUSTAKA

27 Gambar 2.17 Rangkaian Logika Komunikasi Serial RS-485 [11]. Dalam jaringan RS485, master akan memulai “pembicaraan” dengan sebuah Query pertanyaan yang dialamatkan pada salah satu slave pendengar. Master kemudian akan mendengarkan jawaban dari slave. Jika slave tidak merespon dalam waktu yang ditentukan, diseting oleh kontrol software dalam master, master akan memutus pembicaraan. Standard RS-485 ditetapkan oleh Electronic Industry Association dan Telecomunication Industry Association pada tahun 1983. Nama lengkapnya adalah EIATIA-485 Standard for Electrical Characteristics of Generators and Receivers for use in a Balanced Digital Multipoint System. Standard RS485 hanya membicarakan karakteristik sinyal dalam transmisi data secara Balanced Digital Multipoint System. RS485 sama sekali tidak membicarakan protokol tata cara transmisi data. Pada RS-485 setiap sinyal dikirim dengan dua utas kabel, belum termasuk ground. Meskipun transmisi data seimbang lebih rumit, tapi mempunyai sifat yang sangat kebal terhadap gangguan listrik, sehingga bisa dipakai untuk menyalurkan data lebih jauh dengan kecepatan lebih tinggi[11].

2.18 Mikrokontroller ATMEGA 8535

AVR merupakan seri mikrokontroller CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC Reduced Instruction Set Computer. Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 registergeneral-purpose, timercounter fleksibel dengan mode compare, interupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving. Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan Universitas Sumatera Utara 28 hubungan serial SPI. ATMEGA8535 adalah mikrokontroller CMOS 8-bit daya- rendah berbasis arsitektur RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMEGA8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem mampu mengoptimasi komsumsi daya versus kecepatan proses[12]. Gambar 2.18 Mikrokontroler ATmega 8535 [12] Universitas Sumatera Utara 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Data diperoleh dengan melakukan penelitian terhadap peralatan utama pengukuran parameter gardu, yaitu EMT-PORTABLE yang merupakan sebuah perangkat ukur gardu trafo tiang yang dikembangkan dan diproduksi oleh PT.PATTINDO dengan tujuan mengukur parameter gardu trafo tiang, untuk menjalankan suatu sistem Electrical Measurement berbasis web dan Inspeksi Gardu Trafo Tiang.

3.1 Perhitungan Pembebanan Trafo

Persentase pembebanan pada sebuah trafo dapat ditentukan menggunakan rumus: ���� = � ������ � ������� × 100, atau ���� = 1 3 � � + � � + � � � ������� × 100 Untuk menghitung persentase kesalahan error digunakan rumus sebagai berikut: ����� = ���� ℎ����� − ���� ���� ���� ���� × 100

3.2 Perhitungan efesiensi pembebanan trafo

Untuk mencari daya dengan efisiensi maksimum dari sebuah trafo, dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.7 sebagai berikut: ��� � ��� = ��� ����� × � � � � �� ����� Rugi-rugi pada trafo dapat dihitung dengan menggunakan nilai x sebagai perbandingan antara pembebanan dalam kVA dengan daya trafo terpasang seperti pada persamaan 2.8, yaitu: � = ��� ������ ��� ����� Universitas Sumatera Utara