17 �
�
= �
� 2
. �
�
……………………………. 2.10 dimana :
�
�
: losses penghantar netral watt �
�
: arus pada netral trafo ampere �
�
: tahanan penghantar Ω
Jika arus I adalah besaran arus fasa dalam penyaluran daya sebesar P pada keadaan seimbang, maka pada penyaluran daya yang sama tetapi dengan
keadaan tak seimbang besarnya arus-arus fasa dapat dinyatakan dengan koefisien a, b dan c sebagai berikut :
�
�
= �. �
�
�
= �. �
�
�
= �. �
Bila faktor daya di ketiga fasa dianggap sama walaupun besarnya arus berbeda, maka besarnya daya yang disalurkan dapat dinyatakan dalam persamaan
sebagai berikut: � = � + � + �. �. �. ����……………………. 2.11
Apabila persamaan P=a+b+c.V.I.cosφ dan persamaan P=3.V.I.cosφ menyatakan daya yang besarnya sama, maka dari kedua persamaan itu dapat
diperoleh persyaratan untuk koefisien a, b, dan c yaitu : a + b + c = 3………………………….….…2.12
dimana pada keadaan seimbang, nilai a = b = c = 1 Dari syarat koefisien a,b,
dan c, dapat diperoleh rata-rata
ketidakseimbangan beban dalam persen adalah[5]: ���������� =
| �−1|+|�−1|+|�−1|
3
× 100.....................2.13
2.10 Standar Harmonisa
Untuk mengurangi harmonisa pada suatu sistem secara umum tidaklah harus mengeliminasi semua harmonisa yang ada tapi cukup dengan mereduksi
sebagian harmonisa tersebut sehingga nilainya di bawah standar yang diizinkan. Hal ini berkaitan dengan analisa secara teknis dan ekonomis, dimana dalam
Universitas Sumatera Utara
18 mereduksi harmonisa secara teknik di bawah standar yang diizinkan, sementara
dari sisi ekonomis tidak membutuhkan biaya yang besar. Dalam hal ini standar yang digunakan sebagai batasan harmonisa adalah
yang dikeluarkan oleh International Electrotechnical Commission IEC yang mengatur batasan harmonisa pada beban-beban kecil satu fasa ataupun tiga
fasa.Untuk beban-beban tersebut umumnya digunakan standar IEC1000-3-2. Evaluasi Harmonisa pada sistem menggunakan langkah-langkah untuk
menentukandistorsi tegangan yang dapat diterima semua pelanggan. Apabila distorsi tegangan melebihi batas yang direkomendasikan, maka tindakan korektif
akan diambil untuk mengurangi distorsi ke tingkat yang diizinkan. Standar IEEE 519-1992 merupakan standar atau pedoman untuk tingkat distorsi tegangan yang
dapat diterima pada sebuah sistem. Perhatikan bahwa batas yang direkomendasikan ditentukan untuk maksimal komponen harmonik individu dan
untuk THD. Tabel 2.2 Standar Harmonisa Tegangan IEEE 519 [6].
M a x im um D ist or t ion Sy st e m Volt a ge
6 9 k V 6 9 – 1 3 8 k V
1 3 8 I n dividua l H a r m on ic
3,0 1,5
1,0
Tot a l H a r m on ic 5,0
2,5 1,5
Masalah Harmonisa lebih sering terjadi pada bagian distribusi dari pada transmisi ataupun pembangkitan.Sebagian besar beban non-linier terletak dalam
bagian distribusi, dan tingkat distorsi tegangan tertinggi terjadi mendekati sumber harmonisa.Masalah yang paling signifikan terjadi ketika ada beban non-linier dan
kapasitor koreksi faktor daya yang menghasilkan kondisi resonansi.Standar IEEE 519-1992 menetapkan batas distorsi arus harmonisa pada jaringan distribusi, yang
besarnya tergantung pada beban pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
19 Tabel 2.3Standar Harmonisa Arus IEEE 519 [6].
I sc I
L
H a r m on ic Or de r Tot a l
H a r m on ic D ist or t ion
h 1 1 1 1 ≤h17 1 7 ≤h23 2 3 ≤h35 3 5 ≤h
2 0 4,0
2,0 1,5
0,6 0,3
5
2 0 - 5 0 7,0
3,5 2,5
1,0 1,0
6,0 5 0 - 1 0 0
10,0 4,5
4,0 1,5
0,7 12,0
1 0 0 - 1 0 0 0 12,0
5,5 5,0
2,0 1,0
15,0 1 0 0 0
15,0 7,0
6,0 2,5
1,4 20,0
Untuk standar pembatasan harmonisa arus, ditentukan oleh rasio dari �
��
�
�.
�
��
adalah arus hubung singkat dan �
�
adalah arus beban nominal fundamental. Kedua nilai tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan: �
�
=
� √3�
.............................................. 2.14 �
��
=
� �√3�
............................................ 2.15 Dengan demikian rasio hubung singkat dapat ditentukan dengan:
�����
��
=
�
��
�
�
......................................... 2.16 Untuk standar harmonisa tegangan, ditentukan berdasarkan tegangan sistem yang
dipakai[6].
2.11 Derating Pada Trafo Akibat Harmonisa