Spesifikasi Teknis Fungsi peralatan

21 Gambar 2.12 Topologi Electrical Measurement Data Transmit EMT[8].

2.13 Spesifikasi Teknis

EMT-Portable Berdasarkan pabrikan PT.PATTINDO, peralatan EMT-PORTABLE memiliki spesifikasi seperti pada tabel 2.4 berikut ini: Tabel 2.4 Spesifikasi Teknis EMT-PORTABLE[8]. I n pu t s Specification Voltage Input Nominal Full Scale 347 V ac direct line-to-neutral; 600 V ac direct line-to-line, up to 3.2 MV with external VTPT Accuracy 1 Input Impedance 5 M Ω Frequency Range 45 to 67 Hz; 350 to 450 Hz Current Input Nominal Current 1 A or 5 A ac Accuracy 1 Load burden 0.15 VA Impedance 0.1 Ω Universitas Sumatera Utara 22 Control Power Operating Range 115 to 415 V ac ±10 at 45 to 67 Hz or 350 to 450 Hz; 125 to 250V dc ±20 Load burden 15 VA ac or 10 W dc with all option Weight 8000 gms approx, unpacked Dimension 190×255×95 mm master box; 700×500×150 mm case Communication RS485 serial channel connection, Industry standard Modbus RTU Protocol Peralatan EMT-PORTABLE ditempatkan sedemikian rupa pada sebuah tas ransel yang dapat dibawa dengan mudah, sehingga petugas yang melakukan pengukuran dilapangan tidak memiliki kendala dalam membawa peralatan menuju gardu yang akan diukur. Tas dan seluruh perlengkapannya dapat dilihat pada gambar 2.13. Gambar 2.13 EMT-PORTABLE[8]. Pada tas emt-portable terdapat peralatan atau perangkat yang sudah terintegrasi dan tambahan peralatan lainnya, yaitu: 1. Schneider Power Logic 800 – terintegrasi; 2. Modem GSM – terintegrasi; 3. Global Positioning System GPS – terintegrasi; 4. Current Transformer CT; 5. Kabel AC 3 Phasa; 6. Jepit buaya Alligator Clip; 7. Antena GSM; dan 8. Antena GPS. Universitas Sumatera Utara 23 Gambar 2.14 Peralatan EMT-PORTABLE[8].

2.14 Fungsi peralatan

EMT-PORTABLE Fungsi utama dari alat ukur EMT adalah mengukur parameter gardu trafo, untuk kemudian mengirimkan data hasil pengukuran tersebut ke server. Hasil ukur yang dapat dilihat pada WEB Aplikasi Electrical Measurement adalah sebagai berikut: 1. Posisi Koordinat ukur gardu; 2. Tanggal dan Jam Pengukuran gardu; 3. Arus Utama dan Jurusan; 4. Tegangan Phasa-Netral; 5. Power factor Per-phasa dan 3 phasa; 6. Persentase Pembebanan; dan 7. Persentase THD Total Harmonic Distortion[8].

2.15 Pengubah Sinyal Analog ke Digital