Pelaksanaan lelang Pengeluaran Surat Perintah Melakukan PenyitaanPSPMP

. Kemudian pembatalan pengumuman lelang diikalankan dalam surat kabar.

2. Pelaksanaan lelang

Pada saat melakukan pelelangan, jurusita datang ketempat dimana barang barang sitaan itu akan dilelang untuk mendampingi juru lelang. Sesaat sebelum pelelangan dimulai sebaiknya jurusita menanyakan kepada wajib pajak apakah hutang pajaknya akan dilunasi. Seandainya wajib pajak dapat dan melunasi hutang pajaknya serta biaya yang terutang pada pelaksanaan lelang maka pelelangan dibatalkan dana apabila tidak maka pelelangan segera dilakukan. Wajib pajak berhak untuk menentukan urutan menurut mana barang-barang yang disita akan dilelang. Jika hasil penjumlahan barang telah mencapai penjumlahan hutang pajak ditambah dengan biaya pelaksanaan maka penjualan tersebut dihentikan dan sisa barang dikembalikan dengan segera kepada wajib pajak. Setelah selesai pelelangan, maka kantor lelang, jurusita atau orang yang diserahi untuk menjual barang-barang sitaan melaporkan kepada kepala KPP dengan membuat laporan hasil pelaksanaan pelelangan. Laporan jurusita tersebut harus diserahkan kepada kepala KPP Pratama, kasi penagihan, segera setelah lelang dilaksanakan. Berita acara mengenai pelaksanaan lelang sendiri harus dibuat oleh kantor lelang Negara pada“risalah lelang” yang merupakan bukti otentik sebagai dasar pendafataran dan penagihan hak serta memberikan perlindungan hukum bagi pembeli lelang karena berfungsi sebagai akte jual beli. Setiap tahun Seksi Penagihan membuat laporan penagihan yang dilakukan oleh petugas penagihan . Untuk lebih jelasnya bagaimana tingkat kepatuhan wajib pajak yang menunggak pada KPP Lubuk Pakam dapat kita lihat pada tabel laporan penagihan aktifyang menunjukan perkembangan jumlah penunggakan pajak pada tahun 2012 , 2013 dan 2014 . Tabel 4.1 Laporan Penagihan Aktif Tahun 2012-2014 Jenis Kegiatan 2012 2013 2014 Surat Teguran 421 2,173 2,666 Surat Paksa 263 855 1,093 SPMP 3 4 25 Sumber : KPP Pratama Lubuk Pakam Dari tabel diatas mengenai penagihan aktif yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah surat teguran yang terbit untuk tahun 2012 adalah 421 lembar sedangkan untuk tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 2173 lembar , dan semakin meningkat di tahun 2014 menjadi 2666 lembar. Untuk surat Paksa setiap tahunnya juga mengalami peningkatan , pada tahun 2012 surat paksa yang dikeluarkan sebanyak 263 lembar , tahun 2013 sebanyak 855 lembar dan pada tahun 2014 sebanyak 1093 lembar. Pada Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP juga mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir , dimana pada tahun 2012 berjumlah 3 lembar , tahun 2013 ada 4 lembar dan pada tahun 2014 sebanyak 25 lembar . Tabel 4.2 Surat Sita Tahun 2012-2014 Tahun Jumlah Tunggakan Surat Sita Yang Terbit Jumlah WP Lembar Nominal 2012 38,714,227,068 2 3 20,077,603 2013 70,504,090,867 4 4 1,742,649,184 2014 63,736,681,626 17 25 36,891,409,519 Sumber : KPP Pratama Lubuk Pakam Dari tabel diatas kita lihat pada tahun 2012 terjadi tunggakan pajak mencapai 38,714,227,068 dengan jumlah wp sebanyak 2 orang dengan nominal 20,077,603, Kemudian di tahun 2013 terdapat jumlah tunggakan sebanyak 70,504,090,867 dengan jumlah wp 4 orang dan nominalnya 1,742,649,519,dan ditahun 2014 terdapat jumlah tunggakan sebanyak 63,736,681,626 dengan jumlah wp yang mencapai 17 orang dengan nominal 36,891,519 . Tabel 4.3 Aset yang disita Tahun 2012-2014 Tahun Aset yang disita Surat Sita Yang Dibayar Jumlah WP Nominal Lembar Nominal 2012 - - 3 20,077,603 2013 4 800,000,000 1 91,120,620 2014 2 420,000,000 9 1,498,432,988 Sumber : KPP Pratama Lubuk Pakam Dari tabel aset yang disita dapat kita lihat pada tahun 2012 tidak ada wajb pajak dilakukan penyitaan karena sudah membayar pajak sebesar 20,077,603. Di tahun 2013 terdapat jumlah wajib pajak 4 orang dengan nominal sebesar 800,000,000 dan yang dibayar kan sebesar 91,120,620. Dan untuk tahun 2014 terdapat jumlah wajib pajak 2 orang dengan nominal sebesar 420 ,000,000 dan yang dibayarkan sebesar 1,498,432,988.

E. Wawancara