Universitas Sumatera Utara
2.4.2.  Derajat Penglihatan Kurang
Low Vision
Terdapat kategori untuk menentukan keparahan suatu penglihatan melalui pemeriksaan  tajam  penglihatan  menurut  Ilyas
et  al.
2011  yaitu  sesuai  dengan Tabel 2.1. berikut ini:
Tabel 2.1. Tajam Penglihatan dan Penglihatan Kurang Kategori
Jarak Snellen Jarak 6 meter
Jarak 20 kaki
Penglihatan Normal 63
65 66
67.5 2010
2015 2020
2025
Penglihatan Hampir Normal
69 612
615 618
621 2030
2040 2050
2060 2070
Low Vision Sedang 624
630 638
2080 20100
20125
Low Vision Berat 660
690 6120
20200 20300
20400 Low Vision Nyata
6240 20800
Hampir Buta Penglihatan kurang dari 4 kaki  sekitar 1
meter untuk hitungan jari Buta Total
Tidak mengenal rangsangan sinar sama sekali
Sumber : Ilyas
et al.
2011
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan dari kategori dari Tabel 2.1 maka penglihatan kurang atau
low vision
diklasifikasikan sebagai berikut: 1.
Low Vision
Ringan :  Tajam  penglihatan  kurang  dari  618  hingga  648
atau kurang dari 2070 hingga 20160 2.
Low Vision
Berat : Tajam penglihatan kurang dari 648 atau 20160
2.5. Media Sosial
2.5.1.  Fungsi Media Sosial
Kietzmann
et al.
2011 menyatakan bahwa penggunaan media sosial tidak lepas  dari  fungsinya  yang  memiliki  peran  penting  dalam  melakukan  kegiatan
sehari-hari.  Masing-masing  media  sosial  memiliki  fungsi  yang  dominan  yang menjadi  ciri  khas  pengguna  dunia  maya  untuk  mengakses  media  sosial  tersebut.
Terdapat 7 fungsi yang merupakan dasar dari media sosial yaitu :
1.  Identitas
Pengguna  berusaha  untuk  memperkenalkan  dirinya  pada  media  sosial dengan  cara  meletakkan  informasi  seperti  nama,  usia,  jenis  kelamin,
pekerjaan, lokasi, dan informasi yang khusus mengenai dirinya. Pengenalan diri pada dunia maya ini terjadi secara sadar dan tidak sadar dari
informasi  yang  subjektif  seperti  pemikiran,  perasaan,  kegemaran  dan ketidaksenangan.
Beberapa  media  sosial  bahkan  membutuhkan  profil  dari  pengguna  untuk mencari komunitas yang cocok untuk pengguna. Beberapa pengguna juga
dapat menuliskan hal yang dapat membuat orang lain tertarik dan mengikuti perkembangan pengguna tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.  Pembicaraan
Salah  satu  ketertarikan  pengguna  dalam  media  sosial  adalah  fasilitas komunikasi. Komunikasi ini ditujukan secara individual maupun grup dan
terjadi pada segala kondisi. Pada beberapa perusahaan yang mencoba untuk melakukan iklan pada dunia
maya  juga  menyediakan  suatu  forum  untuk  berbagi  tentang  produk  yang mereka  gunakan  dalam  keseharian  dengan  tujuan  menambah  konsumen
melalui komentar yang baik dari konsumen lain yang menggunakan media sosial.
3.  Berbagi
Dalam  kegiatan  berbagi,  pengguna  dapat  mendistribusi,  bertukar  dan menerima suatu hal. Dengan efek dari berbagi, pengguna media sosial juga
menyatu di dunia maya melalui kesamaan yang mereka miliki bersama. Pengguna  yang  berbagi  suatu  objek  yang  menjadi  ketertarikan  dari
pengguna lain akan menciptakan komunitas untuk mengajak lebih banyak pengguna lagi agar masuk dan meramaikan komunitas tersebut. Tanpa suatu
hal  yang  dapat  dibagi,  tidak  ada  alasan  dari  satu  pengguna  untuk berhubungan dengan pengguna lain.
4.  Kehadiran
Dibutuhkannya  kehadiran  untuk  mengetahui  apa  suatu  pengguna  dapat diterima dalam suatu komunitas. Suatu kehadiran dapat ditentukan dengan
mengetahui dimana pengguna tinggal di dunia asli atau keaktifan di suatu halaman pada dunia maya.
Melalui  hubungan-hubungan  tersebut,  antar  pengguna  dapat  mengetahui kehadiran seseorang tidak hanya di dalam dunia maya, tetapi juga di dalam
dunia asli.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
5.  Relasi
Relasi  menjelaskan  bagaimana  antar  pengguna  dapat  menjalin  hubungan yang baik sehingga dapat menciptakan kebersamaan. Pengguna-pengguna
media  sosial  kemudian  dapat  bersama-sama  melakukan  suatu  hal  yang sejalan baik dalam kesenangan ataupun keinginan mereka.
Melalui relasi ini juga, pengguna dapat dideskripsikan dalam berbagai jenis. Beberapa pengguna memilih sebagai penggemar dari pengguna lain akibat
dari suatu hal khusus yang ada pada pengguna tersebut. Selain itu, pengguna juga  memilih  untuk  hanya  berteman  dengan  pengguna  lain walaupun  ada
yang memilih untuk lanjut ke tahap yang lebih serius.
6.  Reputasi
Keinginan  pengguna  media  sosial  tidak  hanya  terbatas  pada  identitas ataupun  kehadiran  tetapi  beberapa  pengguna  juga  mencari  reputasi.
Pengguna  yang  memiliki  kesenangan  dalam  sesuatu  akan  menjadi penggemar  pengguna  lain  yang  sudah  ahli  dibidangnya.  Reputasi  akan
pengguna  tersebut  akan  meningkat  dan  semakin  dikenali  didalam  dunia maya.
Melalui  reputasi  yang  didapatkan,  suatu  pengguna  akan  menjadi  lebih termotivasi  untuk  berbagi  hal  yang  dapat  menguntungkan  bagi  pengguna
lain  dan  dapat  menciptakan  suatu  komunitas  baru  yang  digemari  oleh banyak pengguna.
7.  Grup
Pengguna media sosial dapat menciptakan grup yang sesuai untuk dirinya. Terrdapat 2 grup yang terdapat pada media sosial yaitu dimana grup yang
pertama,  individu  yang  dapat  memilih  teman-teman  nyata,  dekat  ataupun orang-orang  yang  dikenal  yang  masuk  kedalam  grup  tersebut,  sedangkan
yang  kedua,  grup  yang  dapat  diikuti  oleh  semua  orang,  tertutup  ataupun melalui suatu undangan untuk masuk kedalam grup tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.5.2.  Kelebihan dan Kekurangan Media Sosial
Penggunaan  media  sosial  sebagai  kegiatan  sehari-hari  juga  memiliki dampak yang positif dan negatif untuk pengguna. Menurut Ali 2013, pengunaan
media  sosial  banyak  dimanfaatkan  dalam  bidang  bisnis.  Penggunaan  iklan  untuk menambah konsumen juga dilakukan tidak hanya pada televisi dan radio tetapi juga
melalui  media  sosial.  Dengan  media  sosial,  konsumen  dapat  dengan  mudah mengakses  berita  yang  ada  pada  iklan  dan  bahkan  dapat  melakukan  pemesanan
secara langsung. Kegunaan media sosial ini juga menghilangkan batas jarak antar pengguna  di  dunia  nyata  dan  dengan  media  sosial,  berbagi  pemikiran,
memberitakan  suatu  kejadian,  memperlihatkan  hasil  karya  atau  ide  pengguna sendiri menjadi sangat praktis dan cepat.
Dibalik dari semua kelebihan yang terdapat pada media sosial, maka media sosial  juga  tidak  lepas  dari  efek  negatif.  Salah  satu  yang  menjadi  permasalahan
pengguna  media  sosial  adalah  ketergantungan.  Ketergantungan  media  sosial mengakibatkan pengguna tidak dapat lepas dari mengakses media sosial sehingga
menyebabkan  kehilangan  fokus  dan  konsentrasi  pada  dunia  asli.  Hal  tersebut kemudian  mengurangi  kemampuan  bersosialisasi  pada  dunia  nyata.  Selain  dari
ketergantungan,  keamanan  dari  pengguna  juga  menjadi  masalah  yang  luas  bagi pengguna  dari  media  sosial.  Akibat  dari  terlalu  banyaknya  informasi  yang
disampaikan oleh seseorang ke media sosial akan menyebabkan seseorang menjadi rentan menjadi korban dalam suatu kejahatan.
2.6. Media Sosial dan Tajam Penglihatan
Menurut  Duggan
et  al.
2013,  pada  seluruh  penggunaan  dunia  maya terdapat  sekitar  67  yang  mengakses  media  sosial,  peningkatan  yang  signifikan
juga  tidak  lepas  dari  penggunaan  perangkat  elektronik  untuk  mengakses  dunia maya.  Penggunaan  dari  perangkat  elektronik  juga  dilakukan  dalam  jarak  dekat
dalam waktu yang tidak singkat.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Ketika  mata  melihat  sesuatu  objek  yang  dekat,  maka  mata  melakukan mekanisme akomodasi untuk mengatur fokus lensa mata agar cahaya dapat tepat
jatuh di retina. Menurut Rempel
et al.
2007, akomodasi yang berlama-lama akan menyebabkan  pengurangan  kelenturan  dan  kapasitas  otot  mata  untuk
mencembungkan lensa mata dan menyebabkan kelelahan pada mata. Tetapi pada penelitian tersebut tidak terdapat lamanya waktu akomodasi hingga menyebabkan
pengurangan fungsi mata tersebut. Pada penelitian Shieh
2000, jarak rata-rata mata pengguna dengan layar komputer yang memiliki ukuran yang berbeda adalah 42,3 cm sedangkan menurut
penelitian Jaschinski 2002,  jarak mata pengguna dengan  layar komputer secara rata-rata yaitu 63 cm agar mata tidak mengalami gangguan dalam proses akomodasi
dan gejala-gejala lain yang dapat mengakibatkan penurunan tajam penglihatan. Penelitian  yang  dilakukan  Abdelaziz
et  al.
2009,  dari  40  pengguna komputer,  menunjukkan  adanya  gangguan  penglihatan  pada  29  pengguna  yang
telah menggunakan komputer selama 2 hingga 5 tahun dengan penggunaan lebih dari 10 jam per hari. Gangguan penglihatan juga terjadi pada pengguna yang telah
menggunakan komputer selama 2 hingga 15 tahun. Penggunaan media sosial melalui telepon genggam menjadi pilihan kedua
dalam  survei  yang  dilakukan  oleh  Nielsen  2012.  Adapun  penelitian  oleh Bababekova
et  al.
2011  yang  meneliti  jarak  rata-rata  mata  pengguna  dengan perangkat  elektronik  berupa  telepon  genggam.  Pada  penggunaan  akses  internet,
jarak rata-rata mata dengan layar telepon genggam adalah 36,2 cm sedangkan jarak yang direkomendasi agar tidak menyebabkan gangguan pada mata adalah 40 cm.
Selain itu, Pada penelitian tersebut didapatkan bahwa untuk membaca tulisan secara nyaman  pada  halaman  dunia  maya  diperlukan  jarak  3  kali  lipat  lebih  dekat  dari
kemampuan tajam mata yang seharusnya. Tulisan yang terdapat pada dunia maya umumnya memiliki ukuran yang sama dengan huruf ukuran 615 pada kartu Snellen
sehingga  menyebabkan  pengguna  melakukan  akomodasi  hingga  tulisan  setara dengan 65 untuk mendapatkan perasaan nyaman.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
FACEBOOK
LAMA PENGGUNAAN RATA-RATA
KOMPUTER CAHAYA DAN
UKURAN MONITOR
KEMAMPUAN KONTRAKSI OTOT
SILIARIS MATA BERKURANG
PENURUNAN TAJAM PENGLIHATAN
JARAK MONITOR DENGAN PEMBACA
Universitas Sumatera Utara