Universitas Sumatera Utara
2.3.2.1. Tajam Penglihatan Sentral
Untuk memeriksa tajam penglihatan digunakan suatu alat pemeriksaan standar yaitu kartu Snellen. Pada kartu Snellen terdapat huruf - huruf yang
merupakan standar dari huruf yang dapat dibaca orang normal pada jarak 20 kaki atau 6 meter. Hasil dari kartu Snellen dinyatakan dalam bentuk pecahan yang
dimana memiliki pembilang dan penyebut. Pembilang berarti jarak antara huruf dengan subjek yaitu 20 kaki atau 6 meter dan penyebut berarti jarak huruf yang
dapat dibaca oleh subjek. Ilyas
et al.,
2011 Pemeriksaan dimulai dari menyebutkan huruf terbesar yang kemudian
dilanjutkan dengan huruf yang lebih kecil pada baris selanjutnya dan pengucapan huruf oleh pemeriksa dilakukan secara jelas dan perlahan. Pemeriksaan diakhiri jika
subjek tidak mengenali huruf yang terletak pada 1 baris tersebut. Subjek yang dapat membaca secara lengkap dan jelas huruf pada baris 66 atau 2020 pada kartu
Snellen dinyatakan memiliki penglihatan 66 atau 2020. Jika subjek tidak dapat membaca dengan jelas 1 huruf yang terdapat dalam 1 baris maka hasil penglihatan
yang diambil adalah penglihatan pada baris terakhir dimana subjek dapat membaca dengan jelas. Subjek yang tidak dapat melihat dengan jelas huruf terbesar maka
dapat dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan buruk. Ilyas
et al.,
2011
2.3.2.2. Tajam Penglihatan Buruk
Jika pada pemeriksaan dengan menggunakan kartu Snellen subjek tidak dapat melihat huruf pertama yang merupakan huruf terbesar, maka pemeriksaan
dapat dilakukan dengan melihat jumlah jari. Pemeriksaan jumlah jari dimulai dari jarak 3 meter antara subjek dengan pemeriksa dan kemudian pemeriksa
menunjukkan angka yang akan dilihat dan disebutkan oleh subjek. Pada mata normal, jumlah jari dapat dilihat dari 60 meter dan jika subjek masih tidak dapat
melihat dari jarak 3 meter maka pemeriksa melangkah 1 meter mendekati subjek hingga subjek dapat melihat jumlah jari. Hasilnya dinyatakan dalam pecahan yaitu
360, 260, atau 160 dalam satuan meter. Ilyas
et al.,
2011
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Subjek yang masih tidak dapat melihat jumlah jari maka dapat dilakukan pemeriksaan dengan lambaian tangan dengan jarak 1 meter di depan subjek.
Lambaian tangan pada mata normal dapat dilihat dari jarak 300 meter sehingga interpretasinya merupakan 1300 dalam satuan meter. Pada subjek yang ternyata
belum dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 meter di depan pemeriksa, maka dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan yang terakhir yaitu proyeksi sinar.
Dengan jarak 1 meter di depan pemeriksa, subjek diberi proyeksi sinar. Jika subjek masih dapat melihat sinar maka dinyatakan memiliki penglihatan 1~ dalam satuan
meter. Kemudian, jika pasien tidak dapat melihat adanya proyeksi cahaya maka dikatakan penglihatannya ada 0 nol. Ilyas
et al.,
2011
2.3.3. Tajam Penglihatan dan Kekuatan Lensa Mata