Gambaran Gangguan Haid Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tingkat I Angkatan 2010

(1)

GAMBARAN GANGGUAN HAID PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TINGKAT I

ANGKATAN 2010

Oleh:

ADE SUKMA RIANDA 080100365

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(2)

GAMBARAN GANGGUAN HAID PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TINGKAT I

ANGKATAN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

ADE SUKMA RIANDA 080100365

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Gambaran Gangguan Haid Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tingkat I Angkatan 2010

Nama : Ade Sukma Rianda Nim : 080100365

Pembimbing Penguji I

(dr. M.Fahdhy, Sp.OG,MSc) (Prof. dr.Abdurrahman Saragih, Sp.THT-KL) NIP.196405091995031001 NIP.194711301980031002

Penguji II

(dr. Savita Handayani,Sp.PD) NIP.196805291997032001

Medan, Desember 2011 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD – KGEH) NIP : 19540220 198011 1 00


(4)

ABSTRAK

Latar Belakang : Haid merupakan proses kematangan seksual bagi seorang wanita. Haid dipengaruhi usia, berat badan,body mass index (BMI), dan stres.

Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gangguan haid berupa prevalensi, jenis-jenis gangguan haid, dan cara mengatasi gangguan haid pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tingkat I Angkatan 2010 .

Metode : metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif . total sampel yang digunakan berjumlah 124 mahasiswi yang berpartisipasi pada penelitian ini dan diperoleh dengan wawancara. Waktu penelitian dilakukan bulan Juli-September 2011. Tekhnik pengolahan data diolah dengan bantuan komputer (SPSS 17.0).

Hasil : Dari hasil penelitian didapati 124 responden dengan karakteristik umur, berat badan, tinggi badan, BMI (body mass index), dan usia menarche adalah sebagai berikut, rata-rata umur responden (18.86 tahun) , berat badan (53.19 kg) , tinggi badan(157.90 cm) , BMI (21.31) , usia menarche (12,07 tahun) . Dimana 73 orang (58.87%) aktif berolahraga, 108 orang (87.09%) mempunyai siklus haid normal (21-35 hari) dan 110 orang (88.75%) mempunyai lama haid normal (3-5 hari). Gambaran gangguan haid terbanyak adalah PMS dengan jumlah 105 orang(84.67 %) . Perubahan emosi yang paling sering didapati adalah mudah tersinggung dengan jumlah 76 orang (61.3 %). Serta dalam menanggani gangguan haid umumnya para mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010 membiarkan saja berjumlah 78 orang (62.9%).

Kesimpulan dan saran : Pada penelitian ini jenis gangguan haid terbanyak adalah PMS serta kebanyakan para mahasiswi memilih membiarkan saja apabila terjadi gangguan haid tanpa mencari pengobatan atau penangganan lainnya. Diharapkan kepada para mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010 untuk berkonsultasi kepada dokter atau mencari pengobatan yang sesuai apabila terjadi gangguan haid.


(5)

ABSTRACT

Background: Menstruation is a process of sexual maturity for a woman. Menstruation is affected age, weight, body mass index (BMI), and stress.

Objective: This study aims to find a picture of the prevalence of menstrual disorders, the types of menstrual disorders, menstrual disorders and how to cope with the student Faculty of Medicine, University of North Sumatra Level I year 2010.

Methods: The methods used in this research is descriptive method. the total sample used amounted to 124 students who participated in this study and obtained by interview. Time study conducted in July-September 2011. Processing techniques with the help of computer processed data (SPSS 17.0).

Results: Of the 124 respondents found the research results to the characteristics of age, weight, height, BMI (body mass index), and age of menarche found the average age of respondents (18.86 years), weight (53.19 kg), height (157.90 cm), BMI (21.31), age of menarche (12.07 years). With the highest activity level overview of active exercise amounted to 73 people (60.33%). To picture the menstrual cycle was found to be the most normal menstrual cycles average 21-35 days by the number of 108 people (87.09%) and long periods are found to be the most normal menstrual old on average 3-7 days in one cycle by the number of 110 people (88.7 %). Picture of menstrual disorders are most PMS by the number of 105 people (86.67%). Emotional changes are most frequently found are easily offended by the number of 76 people (61.3%). And menstrual disorders in general, to handle the student Faculty of Medicine, University of North Sumatra year 2010 let alone totaled 78 people (62.9%).

Conclusions and suggestions: In this study most types of menstrual disorder is PMS and most of the students chose to let it happen when menstrual disturbances without seeking treatment or other penangganan. The student is expected to Faculty of Medicine, University of North Sumatra year 2010 to consult their doctor or seek appropriate treatment in case of menstrual disorders. Keywords : Menstruation Disorders, Student


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Gambaran Gangguan Haid Pada Mahasiswi Tingkat I Angkatan 2010 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.”

Proses penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dukungan dan doa dari berbagai pihak, dalam kehormatan ini ucapan terima kasih yang tidak terhingga saya sampaikan, kepada:

1. Bapak prof. dr. Gontar Siregar, Sp.PD (KGEH) selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

2. dr. M.Fahdy Sp.OG,MSc selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah ini yang selalu memberikan waktu untuk membimbing dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Bapak Prof.dr.Abdurrahman Saragih,Sp.THT-KL dan Ibu dr Savita Handayani, Sp.PD selaku dosen penguji laporan karya tulis ilmiah ini yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan karya tulis ilmiah ini.

3. Seluruh Staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan pengajaran kepada penulis selama mengikuti pendidikan.

4. Yang Teristimewa buat ayahanda Safriza Rafi, S.E dan ibunda Nur Aida, S.E yang selalu memberikan kasih sayang, semangat dan motivasi kepada penulis.

5. Kepada adik-adikku Reza Adhi Nugraha dan Amelia Rizki Safrida terimakasih atas dukungan dan perhatian nya.

6. Sahabat tercinta Annisa Irnita Siregar dan Rafika Rahman terimakasih buat semangat dan bantuannya selama proses penulisan karya tulis ilmiah ini ,teman satu bimbingan Sylvia Sarah Serta Namira Amanda Lubis, Inge Sandrie Putri dan kak nuri serta seluruh saudara dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.


(7)

7. Terima Kasih khususnya kepada Isra Sukhraini NST,S.Ked dan Atira Annisa Lubis, S.Ked yang Karya Tulis Ilmiahnya Menjadi Inspirasi penulis.

8. Terima Kasih kepada Adik-Adik angkatan 2010 yang telah membantu penulis serta berpartisipasi untuk ikut dalam penelitian ini.

9. dan terakhir terima kasih kepada Jefri atas semangat dan dukungannya kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penelitian karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Medan, 14 Desember 2011 Penulis


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Persetujuan ... i

Lembar Pengesahan... ii

Abstrak ... iii

Abstract ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... x

Daftar Istilah ... ix

Daftar Lampiran ... iix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.4.Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Haid ... 5

2.2. Siklus Haid ... 5

2.3. Gangguan Haid ... 10

2.4. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Gangguan Haid ... 13


(9)

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep ... 16

3.2. Definisi Operasional ... 16

3.3. Aspek Pengukuran ... 17

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian ... 18

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 18

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 18

4.3.1. Populasi Penelitian ... 18

4.3.2. Sampel Penelitian ... 18

4.3.3. Besar Sampel Penelitian ... 19

4.4. Tekhnik Pengumpulan Data ... 20

4.4.1. Data Primer ... 20

4.4.2. Data Sekunder ... 20

4.5. Pengolahan dan Analisis Data ... 20

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian ... 22

5.2. Pembahasan ... 27

Bab 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 30

6.2. Saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31 LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

3.3. Aspek Pengukuran ... 17

5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur,Tinggi Badan, Berat Badan, BMI,dan Menarche ... 23

5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Aktivitas ... 23

5.3. Gambaran Gangguan Haid Berdasarkan Siklus Haid dan Perdarahan Di luar haid ... 24

5.4. Gambaran Gangguan Haid Berdasarkan Lama Haid ... 24

5.5. Gambaran Gangguan Haid Berdasarkan PMS dan Dismenorea ... 25

5.6. Gambaran Gangguan Haid Berdasarkan Perubahan Emosi ... 25


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1.Siklus Menstruasi ... 10 Gambar 3.1.Kerangka Konsep Penelitian ... 16


(12)

DAFTAR SINGKATAN

ACTH : Adrenocorticotropic Hormone ANS : Autonomic Nervus System BMI : Body Mass Index

CRH : Corticotropin Releasing Hormone FSH : Follicle Stimulating Hormone GnRH : Gonadotropin releasing hormone HPA : Hypothalamic-pituitary-adrenal LH : Luteinizing Hormone

PMS : Prementrual Syndrome US : United State


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Lembar Penjelasan

Lampiran 3 Lembar Persetujuan

Lampiran 4 Surat Survei Awal

Lampiran 5 Ethical Clearence

Lampiran 6 Kuesioner


(14)

ABSTRAK

Latar Belakang : Haid merupakan proses kematangan seksual bagi seorang wanita. Haid dipengaruhi usia, berat badan,body mass index (BMI), dan stres.

Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gangguan haid berupa prevalensi, jenis-jenis gangguan haid, dan cara mengatasi gangguan haid pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tingkat I Angkatan 2010 .

Metode : metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif . total sampel yang digunakan berjumlah 124 mahasiswi yang berpartisipasi pada penelitian ini dan diperoleh dengan wawancara. Waktu penelitian dilakukan bulan Juli-September 2011. Tekhnik pengolahan data diolah dengan bantuan komputer (SPSS 17.0).

Hasil : Dari hasil penelitian didapati 124 responden dengan karakteristik umur, berat badan, tinggi badan, BMI (body mass index), dan usia menarche adalah sebagai berikut, rata-rata umur responden (18.86 tahun) , berat badan (53.19 kg) , tinggi badan(157.90 cm) , BMI (21.31) , usia menarche (12,07 tahun) . Dimana 73 orang (58.87%) aktif berolahraga, 108 orang (87.09%) mempunyai siklus haid normal (21-35 hari) dan 110 orang (88.75%) mempunyai lama haid normal (3-5 hari). Gambaran gangguan haid terbanyak adalah PMS dengan jumlah 105 orang(84.67 %) . Perubahan emosi yang paling sering didapati adalah mudah tersinggung dengan jumlah 76 orang (61.3 %). Serta dalam menanggani gangguan haid umumnya para mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010 membiarkan saja berjumlah 78 orang (62.9%).

Kesimpulan dan saran : Pada penelitian ini jenis gangguan haid terbanyak adalah PMS serta kebanyakan para mahasiswi memilih membiarkan saja apabila terjadi gangguan haid tanpa mencari pengobatan atau penangganan lainnya. Diharapkan kepada para mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010 untuk berkonsultasi kepada dokter atau mencari pengobatan yang sesuai apabila terjadi gangguan haid.


(15)

ABSTRACT

Background: Menstruation is a process of sexual maturity for a woman. Menstruation is affected age, weight, body mass index (BMI), and stress.

Objective: This study aims to find a picture of the prevalence of menstrual disorders, the types of menstrual disorders, menstrual disorders and how to cope with the student Faculty of Medicine, University of North Sumatra Level I year 2010.

Methods: The methods used in this research is descriptive method. the total sample used amounted to 124 students who participated in this study and obtained by interview. Time study conducted in July-September 2011. Processing techniques with the help of computer processed data (SPSS 17.0).

Results: Of the 124 respondents found the research results to the characteristics of age, weight, height, BMI (body mass index), and age of menarche found the average age of respondents (18.86 years), weight (53.19 kg), height (157.90 cm), BMI (21.31), age of menarche (12.07 years). With the highest activity level overview of active exercise amounted to 73 people (60.33%). To picture the menstrual cycle was found to be the most normal menstrual cycles average 21-35 days by the number of 108 people (87.09%) and long periods are found to be the most normal menstrual old on average 3-7 days in one cycle by the number of 110 people (88.7 %). Picture of menstrual disorders are most PMS by the number of 105 people (86.67%). Emotional changes are most frequently found are easily offended by the number of 76 people (61.3%). And menstrual disorders in general, to handle the student Faculty of Medicine, University of North Sumatra year 2010 let alone totaled 78 people (62.9%).

Conclusions and suggestions: In this study most types of menstrual disorder is PMS and most of the students chose to let it happen when menstrual disturbances without seeking treatment or other penangganan. The student is expected to Faculty of Medicine, University of North Sumatra year 2010 to consult their doctor or seek appropriate treatment in case of menstrual disorders. Keywords : Menstruation Disorders, Student


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Haid merupakan proses kematangan seksual bagi seorang wanita (LK lee dkk, 2006). Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Wknjosastro, 2008). Panjang siklus haid yang normal atau dianggap sebagai suatu siklus yang klasik adalah 28 hari , tetapi cukup bervariasi tidak sama untuk setiap wanita (Guyton, 2006). Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit- sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Jumlah darah normal yang keluar rata-rata 33,2 ± 16 cc. Rata-rata panjang siklus haid pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun 27,1 hari dan pada wanita usia 55 tahun ialah 51,9 hari (Wknjosastro, 2008).

Siklus menstruasi terdiri dari dua fase, fase di ovarium dan fase di endometrium (Ganong,2001; Guyton,2006 ; Sherwood, 2001). Menurut Cohen (2001) siklus menstruasi dibagi menjadi lima fase, yaitu fase awal folikuler, fase akhir folikuler, fase praovulasi dan ovulasi, fase awal luteal,dan fase akhir luteal. Kelima fase ini sudah mencakup fase di ovarium dan di endometrium.

Apabila siklus haid yang terjadi diluar keadaan normal, atau dengan kata lain tidak berada pada interval pola haid pada rentang waktu kurang dari 21 atau lebih dari 35 hari dengan interval pendarahan uterus normal kurang dari 3 atau lebih dari7 hari disebut siklus menstruasi/haid yang tidak teratur (Berek, 2002). Gangguan Haid digolongkan atas 4 bagian yaitu kelainan banyaknya darah dan lamanya pendarahan pada haid, kelainan siklus, perdarahan di luar haid, gangguan haid yang ada hubungannya dengan haid (Wknjosastro, 2008). Menurut Berek (2002) ada enam jenis gangguan menstruasi yang termasuk kedalam siklus menstruasi yang tidak teratur adalah oligomenorea, polimenorea, menoragia, metroragia, menometroragia, hipomenorea. Variasi dari siklus menstruasi dan gangguan menstruasi sering terjadi (LK lee dkk, 2006).


(17)

Perubahan pola haid dipengaruhi usia seseorang (Wknjosastro, 2008), stres (Barron dkk,2008), pemakaian kontrasepsi (Llewellyn, 2005), penyakit pada ovarium misalnya: tumor (Benson, Ralph C. dan Pernoll, Martin L., 2009), kelainan pada sistem saraf pusat- Hipotalamus dan Hipofisis (Benson, Ralph C. dan Pernoll, Martin L., 2009). Perubahan pola haid normalnya terjadi pada kedua ujung siklus haid ,yaitu waktu remaja dan menjelang menoupause. Dalam siklus haid masa remaja dan menjelang menoupase, dinding rahimnya hanya dirangsang pertumbuhannya oleh estrogen. Hanya hormon FSH saja yang dikeluarkan oleh kelenjar bawah otak. Akibatnya siklus haid tidak teratur (Llewellyn, 2005).

Wanita usia reproduktif banyak memiliki masalah menstruasi atau haid yang abnormal,seperti sindrom menstruasi dan menstruasi yang tidak teratur (Johnson,2004). Wanita-wanita usia reproduktif zaman modern seperti sekarang ini sering dihadapkan pada berbagai masalah-masalah psikososial, medis dan ekonomi, sehingga dapat menimbulkan stres bagi wanita yang tidak mampu beradaptasi dengan tekanan eksternal dan internal. Sehingga stres dapat dikatakan sebagai faktor etiologi dari gangguan menstruasi (Kaplan and Manuck, 2004; Wang dkk, 2004)

Bagi Mahasiswa, dimana terjadi perubahan-perubahan sikap dan penyesuaian diri dari remaja menuju dewasa, seperti menjadi mahasiswi baru pada setiap fakultas, memungkinkan adanya beban pada mahasiswi baru tersebut yang dikarenakan pelajaran yang jauh berbeda dari masa SMU dengan dunia perkuliahan serta usaha beradaptasi dari lingkungan lama ke yang baru (Llewellyn, 2005).

Ditemukan Oleh Peneliti di Jepang terdapat 63 % mahasiswi mengalami menstruasi yang tidak teratur, 79 % mengalami Sindroma Pramenstruasi dan 79 % mengalami dismenorhea (Yamamoto dkk, 2009). Disamping itu mahasiswi juga lebih sering menunjukkan variasi masalah menstruasi, seperti dismenorea, menoragia, dan haid yang tidak teratur (Hillard, 2005).


(18)

1.2. Rumusan Masalah

Perubahan masalah kehidupan akan mempengaruhi pola haid seseorang terutama mahasiswi yang baru masuk ke fakultas kedokteran, tentu akan menghadapi tekanan-tekanan eksternal dan internal seperti perubahan cara belajar dan tantangan yang harus dihadapi yang menuntut mahasiswi dapat melaluinya dengan baik. Tentu tantangan ini akan mempengaruhi fungsi tubuh mereka antara lain akan terjadi gangguan haid.

Berdasarkan masalah diatas jadi peneliti ingin melihat gambaran gangguan haid pada mahasiwi FK USU tingkat I angkatan 2010 ?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran gangguan haid pada mahasiswi FK USU tingkat I angkatan 2010.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk Mengetahui prevalensi terjadinya gangguan haid di kalangan mahasiswi FK USU tingkat I tahun 2010.

2. Untuk Mengetahui jenis-jenis gangguan haid yang terjadi di kalangan mahasiswi FK USU tingkat I tahun 2010.

3. Untuk mengetahui cara mengatasi gangguan haid di kalangan mahasiswi FK USU tingkat I tahun 2010.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Untuk menumbuhkan jiwa meneliti pada peneliti sendiri, sehingga kedepannya peneliti mampu melaksanakan penelitian-penelitian selanjutnya yang lebih baik lagi.


(19)

2. Bagi Subjek yang diteliti

Sebagai informasi data awal sejauh mana terjadi ganguan haid sehingga dapat dilakukan penelitian selanjutnya untuk mencari solusi bagi subjek yang diteliti.

3. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat, bahwa perubahan lingkungan, beban pikiran yang berbeda dan stres merupakan pemicu terjadinya gangguan haid.


(20)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Haid

Haid merupakan proses kematangan seksual bagi seorang wanita (LK lee dkk, 2006). Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Wknjosastro, 2008).

2.2 Siklus Haid

Siklus haid tidak sama untuk setiap wanita (Guyton, 2006). Siklus normalnya yaitu berada pada interval 21-35 hari, dengan rata-rata panjang siklus 28 hari (Cohen,2003). Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya siklus haid berikutnya, hari pertama pendarahan dikatakan hari pertama siklus haid (Wknjosastro, 1994). Siklus menstruasi terdiri dari dua fase, fase di ovarium dan fase di endometrium (Guyton, 2006; Sherwood, 1997). Menurut Cohen (2001) siklus menstruasi dibagi menjadi 5 fase, yaitu fase awal folikuler, fase akhir folikuler, fase praovulasi dan ovulasi, fase awal luteal dan fase akhir luteal. Kelima fase ini sudah mencakup fase di ovarium dan di endometrium.

a. Fase awal folikel

Pada Setiap kali menstruasi, seluruh lapisan endometrium terlepas, kecuali suatu lapisan dalam dan tipis yang terdiri dari sel-sel epitel dan kelenjar yang menjadi bakal regenerasi endometrium. Prostaglandin uterus juga merangsang kontraksi ritmik ringan endometrium. Prostaglandin uterus juga merangsang kontraksi ritmik ringan miometrium. Kontraksi-kontraksi itu membantu mengeluarkan darah dan debris endometrium dari rongga uterus melalui vagina

Pada saat seorang anak perempuan lahir, masing-masing ovum dikelilingi oleh selapis sel granulose dan ovum dengan selubung sel granulosanya disebut folikel primordial. Sesudah pubertas, hormon FSH dari kelenjar hipofisis anterior mulai disekresikan, sehingga seluruh ovarium bersama folikelnya akan mulai


(21)

berkembang (Guyton,2006). Penanda yang jelas pada perkembangan folikel adalah meningkatnya ukuran oosit dan sel granulosa menjadi kuboidal. Pada saat yang sama, taut rekat yang kecil berkembang antara oosit dan sel granulose. Taut rekat ini berfungsi sebagai pertukaran nutrisi, ion-ion, dan molekul-molekul, disamping itu taut rekat ini membentuk saluran protein yang dikenal sebagai connexin yang berguna untuk pertumbuhan dan multiplikasi dari sel granulose. Multiplikasi sel granulose ini kira-kira 15 sel yang disebut folikel primer (Speroff dan Friazt, 2005). Perkembangan menjadi folikel primer dapat berlangsung tanpa keberadaan FSH, tetapi perkembangan melebihi titik ini tidak mungkin terjadi tanpa kedua hormon ini (Guyton,2006).

Fase awal folikuler berlangsung 1 sampai 6 hari. Pada fase ini terjadi dua peristiwa yakni pertama menstruasi dan permulaan perkembangan folikel. Penurunan estrogen dan progesteron akibat degenerasi korpus luteum sewaktu tidak terjadi pembuahan terhadap ovum secara simultan menyebabkan terlepasnya endometrium (menstruasi) dan perkembangan folikel-folikel baru diovarium dibawah pengaruh FSH (follicle stimulating hormon)yang kembali meningkat (Sherwood, 1997).

b. Fase Akhir Folikel

Fase akhir folikuler berlangsung 7 sampai 14 hari. Pada fase ini terjadi pertumbuhan folikel dari folikel primer menjadi tahap antral. Pertumbuhan awal dari folikel primer menjadi tahap antral dirangsang oleh FSH. Efek awalnya adalah proliferasi yang berlangsung cepat dari sel granulose,menyebabkan lebih banyak sel-sel granulose. Selain itu, banyak sel-sel berbentuk kumparan yang dihasilkan dari interstitium ovarium yang berkumpul dalam beberapa lapisan diluar sel granulose, membentuk kelompok sel kedua disebut teka. Teka menjadi dua yaitu teka interna dan teka eksterna (Guyton, 2006).

Sel granulose dan sel teka, keduanya bekerja sama dalam menghasilkan estrogen. Reseptor LH hanya ada pada sel teka, begitu juga reseptor FSH hanya ada pada granulose. Pada teka interstisial, yang berlokasi di teka interna memiliki kira-kira 20.000 reseptor LH di membran selnya yang merangsang jaringan teka


(22)

untuk menghasilkan androgen yang akan mengalami aromatisasi sehingga menjadi estrogen melalui FSH disel granulose (speroff dan Fritz, 2005). Dibawah pengaruh estrogen dan FSH terjadi peningkatan cairan folikel pada rongga interseluler granulose, cairan folikuler ini mengandung estrogen konsentrasi tinggi. Pengumpulan cairan ini menyebabkan munculnya antrum didalam massa sel granulose, sehingga sel teka dan sel granulose akan berproliferasi lebih cepat dengan laju sekresinya meningkat, dan masing-masing folikel akan tumbuh menjadi folikel antral.

Di bawah pengaruh ekstrogen yang tinggi, sel-sel stroma dan sel epitel di endometrium berproliferasi dengan cepat, permukaan endometrium akan mengalami epitelisasi kembali dalam waktu 4 sampai 7 hari sesudah terjadinya menstruasi. Sebelum terjadi ovulasi, ketebalan endometrium sangat meningkat karena jumlah sel stroma bertambah banyak, dan karena pertumbuhan kelenjar endometrium serta pembuluh darah baru yang progresif ke dalam endometrium (Guyton, 2006). Ruang di folikel matang. Fase proliferasi ini berlangsung dari akhir menstruasi sampai ovulasi (Sherwood, 1997).

c. Fase Praovulasi dan ovulasi

Fase praovulasi dan ovulasi berlangsung 13 sampai 14 hari. Pada fase ini terjadi pertumbuhan folikel yang cepat sebagai persiapan untuk terjadinya ovulasi. Pertumbuhan yang cepat setelah terbentuk folikel antral meningkatkan diameter ovum tiga sampai empat kali lipat menghasilkan peningkatan diameter total sampai menjadi sepuluh kali lipat seratus kali lipat atau peningkatan massa sebesar seratus kali lipat (guyton, 2006). Salah satu folikel biasanya tumbuh lebih cepat dari pada folikel-folikel lain, berkembang menjadi folikel matang (de Graaf)(Sherwood, 1997). Sebagian besar pertumbuhan ini disebabkan oleh ekspansi antrum yang drastis, disamping itu juga pertumbuhan sel teka, dan sel granulose. Antrum menempati sebagian besar difolikel matang. Oosit, yang dikelilingi oleh zona pelusida dan selapis sel granulose, tergeser secara asimetris kesalah satu sisi folikel yang sedang tumbuh dalam suatu gundukan kecil yang menonjol ke dalam antrum (guyton, 2006), kemudian menonjol dari permukaan


(23)

ovarium, membentuk suatu daerah tipis yang mudah pecah (stigma) untuk mengeluarkan oosit saat ovulasi.

Folikel-folikel yang lain mulai mengalami atresia (apoptosis), dan hanya satu folikel yang terus mengalami perkembangan. Folikel ini tumbuh lebih cepat menyekresikan lebih banyak estrogen, sehingga menyebabkan suatu efek umpan balik positif dalam folikel tunggal tersebut karena FSH meningkatkan proliferasi sel granulose dan sel teka yang menimbulkan produksi estrogen lebih lanjut dan siklus proliferasi sel yang baru, kombinasi dari FSH dan estrogen menyebabkan peningkatan lebih banyak dan siklus proliferasi sel endometrium yang baru (Guyton, 2006).

Selama fase akhir folikuler, estrogen pertama sekali meningkat secara lambat, kemudian secara cepat, mencapai puncak kira-kira 24-36 jam sebelum ovulasi. Estrogen yang memuncak menyebabkan terjadinya lonjakan pengeluaran LH, LH dalam jumlah besar disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior. (Speroff and Fritz, 2005). LH ini mempunyai efek khusus terhadap sel granulose dan sel teka yang mengubah kedua jenis sel tersebut menjadi lebih bersifat sel yang menyekresikan progesteron dan sedikit estrogen. Oleh karena itu , kecepatan sekresi estrogen mulai menurun kira-kira 1 hari sebelum ovulasi, sementara sejumlah kecil progesteron mulai disekresikan. Sesaat sebelum ovulasi, oosit menyelesaikan pembelahan meiosis pertamanya. Dalam waktu beberapa jam akan berlangsung dua peristiwa yang dibutuhkan untuk ovulasi: (1) teka eksterna mulai melepaskan enzim proteolitik dari lisozim yang mengakibatkan pelarutan dinding kapsul dan akibatnya melemahnya dinding, menyebabkan makin membengkaknya seluruh folikel dan degenerasi dari stigma. (2) secara bersama, juga akan terjadi pertumbuhan pembuluh darah baru yang berlangsung cepat kedalam dinding folikel, dan pada saat yang sama, prostaglandin (hormon setempat yang mengakibatkan vasodilatasi) akan disekresi dalam jaringan folikuler. Kedua efek ini selanjutnya akan mengakibatkan pecahnya folikel disertai dengan pengeluaran ovum (Guyton,2006) sehingga terjadilah ovulasi.

Pada saat ovulasi, endometrium mempunyai ketebalan sekitar 3 sampai 4 mm. kelenjar endometrium, khususnya daerah serviks akan menyekresikan mucus


(24)

yang encer mirip benang. Benang mucus akan tersusun disepanjang kanalis servikalis mengisi saluran yang membantu mengarahkan sperma kearah yang tepat menuju ke dalam uterus (Ganong, 2001).

d. Fase Awal Luteal

Fase awal luteal berlangsung 14 sampai 21 hari ruptur folikel pada ovulasi merupakan tanda berakhirnya fase folikel dan mulainya fase luteal. Folikel yang ruptur dan tertinggal di ovarium mengalami perubahan cepat (Sherwood, 1997), segera terisi darah (wknjosastro, 1994). Pendarahan ringan dari folikel kedalam rongga abdomen dapat menimbulkan iritasi peritoneum dan nyeri abdomen bawah singkat. Sel-sel granulose dan teka yang melapisi folikel mulai berproliferasi dan bekuan darah cepat diganti oleh sel luteal yang kaya lemak dan berwarna kekuningan,membentuk korpus luteum. Lemak pada sel luteal ini berfungsi sebagai molekul precursor steroid (Ganong, 2001).

Sel granulose dalam korpus luteum mengembangkan sebuah retikulum endoplasma halus yang luas, yang akan membentuk sejumlah besar hormone seks wanita progesteron dan estrogen tetapi lebih banyak progesteron (guyton, 2006). Progesteron bekerja pada endometrium tebal yang sudah dipersiapkan oleh estrogen untuk mengubahnya menjadi jaringan yang kaya akan pembuluh darah dan glikogen. Fase ini disebut sekretorik, karena kelenjar-kelenjar endometrium secara aktif mengeluarkan glikogen, dalam kaitannya dengan pembentukan lapisan endometrium subur yang mampu menunjang perkembangan mudigah (Sherwood, 1997).

e. Fase Akhir luteal

Fase akhir luteal berlangsung 21 sampai 28 hari, estrogen dan progesteron yang disekresi oleh korpus luteum mempunyai efek umpan balik yang kuat terhadap hipofisis anterior dalam mempertahankan kecepatan sekresi FSH dan LH yang rendah. Selain dari itu sel luteain juga menyekresi sejumlah kecil hormon inhibin yang juga menghambat sekresi hipofisis anterior, khususnya sekresi FSH, mengakibatkan konsentrasi FSH dan LH dalam darah menjadi rendah dan


(25)

hilangnya hormon ini menyebabkan korpus luteum berdegenerasi secara menyeluruh, terjadi hampir tepat 12 hari setelah korpus luteum terbentuk, yaitu 2 hari sebelum dimulainya menstruasi (Guyton, 2006; Ganong, 2001).

Proses tersebut menyebabkan penurunan progesteron dan estrogen secara tajam sehingga menghilangkan rangsangan terhadap endometrium sehingga endometrium mengalami involusi yakni kira-kira 65 % dari ketebalan semula. Kemudian 24 jam sebelum menstruasi terjadi, pembuluh darah yang berkelok-kelok yang mengarah ke lapisan mukosa endometrium akan menjadi vasoplastik, mungkin disebabkan oleh efek degenerasi, seperti pelepasan vasokonstriktor seperti prostaglandin yang terdapat dalam jumlah banyak saat ini, vasospasme dan hilangnya rangsangan hormonal menyebabkan dimulainya proses nekrosis pada endometrium, khususnya dari pembuluh darah (Guyton 2006; Sherwood 1997).

Gambar 2.1. Siklus Menstruasi

2.3 Gangguan Haid

Apabila siklus haid yang terjadi diluar keadaan normal, atau dengan kata lain tidak berada pada interval pola haid pada rentang kurang dari 21 atau lebih


(26)

dari 35 hari dengan interval pendarahan uterus normal kurang dari 3 atau lebih dari7 hari disebut siklus menstruasi/haid yang tidak teratur (Berek, 2002).

Menurut Wknjosastro(2008), Gangguan Haid dan siklusnya dapat digolongkan dalam:

1. kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid a. Hipermenorea atau menoragia

b. Hipomenorea 2. kelainan siklus

a. polimenorea b. oligomenorea c. amenorea

3 perdarahan di luar haid a. metroragia

4. gangguan haid yang ada hubungannya dengan haid a. premenstrual tension (ketegangan prahaid) b. mastodinia

c. Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi) d. Dismenorea

Menurut Berek (2002) ada enam jenis gangguan menstruasi yang termasuk kedalam siklus menstruasi yang tidak teratur adalah oligomenorea, polimenorea, menoragia, metroragia, menometroragia, hipomenorea.

Polimenorea adalah siklus haid yang lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari). Pendarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid yang biasa.polimenorea disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain ialah kongesti ovarium karena peradangan,endometriosis dan sebagainya (Wknjosastro, 2008) .

Menoragia adalah pendarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih dari normal (lebih dari 8 hari). Menoragia disebabkan oleh kondisi didalam uterus, misalnya adanya mioma uteri, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid (Wknjosastro, 2008).


(27)

Oligomenorea adalah dimana siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Dimana kesehatan wanita tidak terganggu dan fertilitas cukup baik. Hal ini disebabkan karena masa proliferasi lebih panjang dari biasa (Wknjosastro, 2008).

Metroragia adalah periode pendarahan menstruasi lebih dari 7 hari(Berek, 2002). Kejadian ini dapat disebabkan oleh luka, karsinoma korpus uteri, peradangan, hormonal,hipofisis, psikis, neurogoen, tumor atau ovarium yang polikistik dan kelainan gizi, metabolic, penyakit akut maupun kronis (pernol, 2001).

Menometroragia adalah pendarahan yang banyak lebih dari 80 ml (pitkin dkk, 2003) dengan perode pendarahan lebih dari 7 hari (Berek, 2003). Kejadian ini penyebabnya sama dengan metroragia.

Hipomenorea adalah pendarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa. Hai ini disebabkan oleh gangguan endokrin dan sesudah miomektomi (Wknjosastro, 2008) .

Amenorea dibagi menjadi 2 yaitu, amenorea primer dan amenorea sekunder. Amenorea primer apabila seorang perempuan berumur 18 tahun ke atas tetapi belum pernah mendapatkan haid, sedangkan amenorea sekunder pernah mendapat haid tetapi kemudian sedikitnya 3 bulan berturut-turut tidak mendapatkannya lagi. Amenorea primer umumnya penyebabnya lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan kongenital dan kelainan-kelainan genetik. Amenorea sekunder biasanya disebabkan karena kehidupan wanita, pada keadaan patologis seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor-tumor dan penyakit infeksi, sedangkan pada keadaan fisiologis pada saat menarche, hamil, menyusui dan menopause (Wknjosastro,2008).

Sindroma Pramenstruasi adalah sindroma yang dialami sebelum terjadinya menstruasi,biasanya ditandai dengan gejala-gejala fisik,emosional dan perilaku dan berkurang pada saat menstruasi. Gejala fisik yang dapat ditemui seperti: nyeri pada perut, sakit kepala,mual atau muntah, nyeri pada payudara,jerawat,dan bengkak pada ekstremitas. Gejala emosional yang didapat seperti: mudah tersinggung, pemarah, cemas atau gelisah, dan depresi. Gejala perilaku yang


(28)

didapat seperti: meningkat atau berkurangnya nafsu makan, mudah lelah dan hipersomnia (Yamamoto,2009).

Dismenorhea merupakan rasa sakit dibagian bawah abdomen pada saat menstruasi yang mengganggu aktivitas wanita. Selama dismenorhea terjadi kontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari arteriol urin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi (Llewellyn,2001).

2.4 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Gangguan Haid

Penyebab pendarahan yang tidak normal bisa disebabkan oleh berbagai hal. Yang paling umum adalah ketidakseimbangan hormon. Menstruasi terjadi karena adanya hormon FSH , LH, estrogen, progesteron, prolaktin dan testosteron. Hormon FSH dan LH itu keluar atas perintah hipotalamus dan hipotalamus memerintahkan indung telur untuk mengeluarkan estrogen dan progesteron. Estrogen dan progesteron memiliki pengaruh terhadap selaput dalam rahim untuk mengeluarkan darah mentruasi. Seandainya regulasi ini bermasalah, outputnya jadi bermasalah juga.

Perubahan pola haid dipengaruhi usia seseorang (Wknjosastro, 2008), stres(Barron dkk,2008), pemakaian kontrasepsi (Llewellyn, 2005), penyakit pada ovarium misalnya: tumor (Benson, Ralph C. dan Pernoll, Martin L., 2009), gangguan pada sistem saraf pusat- Hipotalamus-Hipofisis (Benson, Ralph C. dan Pernoll, Martin L., 2009),

Panjang siklus haid tidak sama untuk setiap wanita. Perubahan pola haid normalnya terjadi pada kedua ujung siklus haid ,yaitu waktu remaja dan menjelang menoupase. rata-rata pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun ialah 27,1 hari dan pada wanita usia 55 tahun ialah 51,9 hari.

Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah kehamilan. Kontrasepsi biasanya dipakai oleh wanita usia subur (Llewellyn,2001). Kontrasepsi mempengaruhi hormonal dan hipotalamus. Dimana hipofisis mengeluarkan FSH


(29)

dan LH. Hormon-hormon ini dapat merangsang ovarium untuk membuat estrogen dan progesteron.

Dua hormone ini menumbuhkan endometrium pada waktu daur haid, dalam keseimbangan yang tertentu menyebabkan ovulasi, dan akhirnya penurunan kadarnya mengakibatkan disintegrasi endometrium dan haid (Wknjosastro, 2008).

Gangguan di hipofisis, hal ini dapat membuat nekrosis karena spasme atau thrombosis arteriola-arteriola pada pars anterior hipofisis. Dengan nekrosis fungsi hipofisis terganggu dan menyebabkan menurunnya pembuatan hormon-hormon gonadotropin, tireotropin, kortikotropin, somatotropin, dan prolaktin (Wknjosastro, 2008).

Endometriosis atau adanya kelenjar atau stroma pada endometrium, hanya 10-20 % yang menyerang wanita yang aktif menstruasi.

Stres mempengaruhi fungsi normal menstruasi (Yamamoto dkk, 2009). Pada keadaan stres, mengaktifkan hipotalamus menyekresikan CRH. CRH mempunyai pengaruh negatif terhadap pengaturan sekresi GnRH. Pelepasan GnRH inilah menyebabkan pengeluaran LH dan FSH sebagai hormon pengatur menstruasi (Guyton,2006).

Stres diketahui merupakan faktor etiologi dari banyak penyakit salah satunya menyebabkan stres fisiologis yaitu gangguan pada menstruasi. Kebanyakan wanita mengalami sejumlah perubahan dalam pola menstruasi, stres melibatkan sistem endokrinologi sebagai sistem yang besar peranannya dalam reproduksi wanita (Yamamoto,2009).

2.5. Penangganan Gangguan Haid

50 % dari kaum wanita pernah mengalami gangguan haid pada masa remaja. Biasanya gangguan ini mencapai puncaknya pada umur 17-25 tahun. Karena tingginya kejadian ini, berbagai pengobatan pun telah diberikan.

Ketidakteraturan menstruasi biasanya tanpa sebab fisik dihubungkan dengan disfungsi hipotalamus, yang dapat dikaikan dengan stres fisik (misalnya cedera kepala ringan) atau stres emosional (misalnya ketika akan menghadapi ujian). Ada beberapa cara untuk menghadapi keadaan ini secara medis. Cara


(30)

paling mudah adalah dengan memberikan pil KB, yang mengandung progesteron dan estrogen dalam kadar tertentu. Berikan selama 10-12 hari. Dalam 7 hari pasien akan mengalami perdarahan.

Progesteron bekerja dengan memproduksi estrogen dari dalam tubuhnya sendiri, membangun dan meluruhkan lapisan dalam rahim, melindunginya dari overstimulasi endometrium.

Cara lain untuk menanggani gangguan menstruasi yang tidak teratur adalah mengobati akar permasalahannya dan ini memerlukan peran seorang ginekolog (Livoty, Carol. Dan Topp.; 2006).

Terapi unruk hipermenorea (menoragia) khususnya pada mioma uteri tergantung pada penangganan mioma uteri, sedangkan pada wanita (Wknjosastro, 2008) yang didiagnosis menderita polip endometrium penangganannya adalah kuretase (wknjosastro,2008).

Terapi untuk amenorea primer, jika amenorea menetap 9-12 bulan dan anovulasi merupakan penyebab utama, dapat diberikan klomifen, terutama Klomifen merupakan anti estrogen. Dengan pengobatan ini kira-kira 90 % wanita amenorea dan 40 % wanita yang mengalami oligomenorea akan membaik. Terapi amenorea sekunder perbaiki kebiasaan makan dan menjaga kebersihan diri (Llewellyn, Derek. Dan Jones,2002).

Untuk gangguan haid lainnya cukup diberikan keterangan bahwa hal tersebut tidak mengganggu fertilitas/kesuburan dari wanita yang bersangkutan (Wknjosastro,2008).

Ada banyak cara untuk mengobati kram. Olahraga adalah terapi yang sangat efektif, seperti juga diet yang bergizi. Kalsium dan vitamin B6 telah dikaitkan sebagai pereda nyeri/kram. Obat antiprostaglandin seperti aspirin, naproxen, ibuprofen merupakan obat ideal untuk kram menstruasi. Obat ini diminum sejak terasa sakit selama 2-3 hari.

Kebanyakan dari mereka yang mengeluhkan rasa sakit tidak memerlukan pengobatan, tetapi butuh pengertian dan penerangan. Jika sakit semakin parah segeralah berobat ke dokter (Llewellyn,2001).


(31)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka disusunlah kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.2. Definisi Operasional

1. Mahasiswi angkatan 2010 adalah mahasiwi putri yang sedang dan masih aktif menjalani pendidikan akademis di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan berstatus sebagai mahasiswi USU terhitung sejak tahun 2010.

2. Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.

3. Oligomenorea adalah dimana siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. 4. Polimenorea adalah siklus haid yang lebih pendek dari biasa (kurang dari

21 hari).

5. Metroragia adalah perdarahan diluar siklus menstruasi.

6. Menoragia adalah perdarahan yang banyak lebih dari 80 ml atau ≥ 5 x ganti pembalut perhari dengan periode pendarahan > 7 hari.

7. Menometroragia adalah . pendarahan yang banyak lebih dari 80 ml dan disertai perdarahan diluar siklus haid.

8. Hipomenorea adalah pendarahan haid yang lebih pendek atau < 3 hari. Gangguan Haid :

- Prevalensi

- Jenis Gangguan Haid

- Penangganan Mahasiswi FK USU angkatan 2010


(32)

9. Sindrom Pramenstruasi adalah sindroma yang dialami sebelum terjadinya menstruasi,biasanya ditandai dengan gejala-gejala fisik,emosional dan perilaku dan berkurang pada saat menstruasi.

10.Dismenorhea merupakan rasa sakit dibagian bawah abdomen pada saat menstruasi yang dapat mempengaruhi aktifitas wanita.

3.3. Aspek Pengukuran

Aspek yang Di Ukur

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Skala

Siklus Haid (hari) Kuesioner wawancara < 21 : Kurang

21-35 : normal

>35 : Lebih

nominal

Lama Haid (hari) Kuesioner wawancara < 3 : kurang 3-7 : normal >7 hari : Lebih

nominal

PMS Kuesioner wawancara Ada/tidak nominal Dismenorhea Kuesioner wawancara Ada/tidak nominal Pendarahan diluar

haid


(33)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan satu kali pengamatan untuk mengetahui sejauh mana terjadi gangguan haid pada mahasiswi FK USU tingkat I angkatan 2010.

4.2. Waktu dan lokasi Penelitian

Adapun tempat dilakukannya penelitian ini adalah di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Juni 2011 sampai September 2011.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran USU angkatan 2010.

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode simple random sampling. Dimana akan dipilih secara acak mahasiswi 2010 FK USU untuk menjadi responden dalam penelitian. Semua sample yang didapat dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sample yang diperlukan terpenuhi (Mudiyono, 2008), kemudian diuji menggunakan kriteria-kriteria berikut:

a. Kriteria inklusi

1. Mahasiswi Fakultas Kedokteran USU angkatan 2010. 2. Aktif mengalami siklus menstruasi.

3. Bersedia menandatangani sampel penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan (informed consent).


(34)

b. Kriteria ekslusi

1. Memiliki riwayat penggunaan obat-obatan hormonal. 2. Memiliki penyakit-penyakit terkait hormon seksual.

3. Memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur semenjak SMA sampai sekarang.

4.3.3. Besar Sample Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2005), Adapun perhitungan yang digunakan adalah

n = N 1 + N (d2)

= 260 1 + 260 (0,052) = 260

1 + 0,65 = 157, 57 orang

Dari besar sampel yang didapat 157, 57 digenapkan menjadi 160 orang

Keterangan :

N = Besar Populasi n = Besar Sampel

d = Tingkat Kepercayaan/Ketepatan yang diinginkan

Dari hasil survey awal yang didapatkan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara jumlah mahasiswi angkatan 2010 adalah 260 orang. Dengan menggunakan rumus sampel seperti diatas didapatkan besar sampel adalah 157,57 digenapkan menjadi 160 orang.


(35)

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang didapat langsung dari masing-masing sample penelitian, meliputi data siklus mentruasi. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari suatu berkas yang sudah ada dari suatu institusi.

4.4.1. Data Primer

Data subjek penelitian ini diperoleh dari kuesioner yaitu dengan mewawancarai subjek-subjek dari populasi sebesar sampel penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya data dikategorikan berdasarkan ada atau tidaknya gangguan haid. Subjek-subjek penelitian yang mengalami gangguan haid akan dikelompokkan ke dalam jenis gangguan dan cara penangganannya.

4.4.2 Data Sekunder

Data jumlah mahasiwi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010 diperoleh dari dokumentasi data dari mahasiswi di bagian kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4.5 Pengolahan dan Analisis Data

Pada Penelitian ini, data diperoleh dari hasil kuesioner berupa jawaban dari responden dan pemeriksaan fisik selanjutnya data akan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Editing

Editing adalah langkah untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan isian kuesioner sehingga apabila ada kekurangan dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Coding adalah suatu usaha memberikan kode/menandai jawaban-jawaban responden atas pertanyaan yang ada pada kuesioner secara manual sebelum diolah dengan computer.


(36)

Entry data merupakan usaha memasukkan data melalui pengolahan computer dengan menggunakan program SPSS (Statiscal Package for Social Sience) versi 17.0

d. Cleaning

Cleaning adalah pembersihan data. Kegiatan pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam computer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data.

e. Saving

Saving adalah upaya penyimpanan data tersebut untuk siap dianalisis (Wahyuni,2007)

Data yang diolah kemudian data dianalisa secara deskriptif untuk mengetahui prevalensi, jenis, dan cara penangganan gangguan haid pada mahasiswi fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Semester I angkatan 2010. Hasil dari analisa data tersebut disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi atau proporsi.


(37)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Proses pengambilan data untuk penelitian ini menggunakan instrument angket berupa kuesioner sambil mewawancarai responden di tempat tanpa dibawa pulang ke rumah. Hasil angket yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan di bawah ini.

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran USU yang bertempat di Jalan dr.Mansyur No.5 Medan, Indonesia. Fakultas Kedokteran ini dibuka pada tanggal 20 Agustus 1952 oleh Yayasan USU yang berlokasi dikelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru dengan batas wilayah :

a. Sebelah Utara : Jl. dr. Mansyur, Padang Bulan b. Sebelah Timur : Jl. Universitas, Padang bulan

c. Sebelah Selatan : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU d. Sebelah Barat : Fakultas Psikologi USU

Kampus ini memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona akademik seluas 100 Ha yang Berada ditengahnya. Fakultas ini memiliki ruang kelas, ruang administratif, ruang laboratorium, ruang skillab, ruang seminar, perpustakaan, kedai mahasiswa, ruang PEMA, ruang POM, kantin, kamar mandi dan mushala.

5.1.2. Karakteristik Responden

Responden yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran USU angkatan 2010. Jumlah sampel seharusnya 160 orang , akan tetapi terdapat 36 sampel yang tidak bersedia menjadi responden sehingga jumlah total sampel pada penelitian ini menjadi 124 orang.


(38)

Tabel 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Tinggi Badan, Berat Badan, BMI (Body Mass Index) dan Usia Menarche

KARAKTER MEAN SD

Umur 18.86 0.820

TB 157.90 5.639

BB 53.19 9.22

BMI 21.31 3.360

Umur Menarche 12,07 1.218

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 124 responden, rata-rata umur responden 18,86 tahun (sd. 0.820), tinggi badan rata-rata 157.90 cm (sd. 5.639), berat badan rata-rata 53.19 kg (sd. 9.22), BMI (body mass index) rata-rata 21.31(sd. 3.360) dan umur menarche rata-rata 12.07 tahun (sd. 1.218).

Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Aktivitas Olahraga / Minggu (x) Jumlah(orang) Persentase(%)

0 51 37.8

1 44 32.6

2-3 28 20.7

4-7 1 7

TOTAL 124 100.00

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 124 responden, 51 orang( 37.8%) menyatakan tidak pernah berolahraga dalam seminggu dan 1 orang(7%) menyatakan berolahraga 4-7 kali perminggu.


(39)

Tabel 5.3. Gambaran Gangguan Haid Berdasarkan Siklus Haid dan Perdarahan Di Luar Haid

Siklus Haid Jumlah Persentase (%)

<21 hari 6 4.8

21-35 hari 108 87.09

>35 hari 7 5.6

Perdarahan diluar haid 3 2.42

TOTAL 124 100.00

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 124 responden, 108 orang(87.09%) menunjukkan siklus haid berada pada rentang 21-35 hari(normal) dan 6 orang(4.8%) menyatakan siklus haid berada pada rentang <21 hari (poligomenorea). Sebanyak 3 orang(2.42%) yang mengalami perdarahan diluar haid.

Tabel 5.4. Gambaran Gangguan Haid Berdasarkan Lama Haid Lama Haid(hari) Jumlah(orang) Persentase(%)

< 3 2 1.6

3-7 110 88.7

>7 12 9.7

TOTAL 124 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 124 reponden, 110 orang(88.7%) menunjukkan lama haid pada rentang 3-7 hari(normal) dan 2 orang(1.6%) menunjukkan lama haid pada rentang <3 hari (hipomenorea).


(40)

Tabel 5.5. Gambaran gangguan haid berdasarkan PMS dan Dismenorhea Gangguan

Haid

Ada Persentase (%)

Tidak Persentase(%) TOTAL

PMS 105 86.67 19 15.33 124

Dismenorea 8 6.45 116 93.55 124

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 124 responden, 105 orang (86.67 %) mengalami PMS (Premenstrual Syndrome) dan 8 orang(6.45%) yang mengalami Dismenorea.

Tabel 5.6. Gambaran Gangguan Haid Berdasarkan Perubahan Emosi Perubahan

Emosi

Ada Persentase (%)

Tidak Persentase (%)

TOTAL

Mudah Tersinggung

76 61.3 48 38.7 124

Gelisah/Cemas 29 23.4 95 76.6 124

Stres 39 31.5 85 68.5 124

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 124 responden, 76 orang(61,3 %) menyatakan mudah tersinggung pada saat haid dan 29 orang (23,4 %) menyatakan gelisah/cemas pada saat haid.


(41)

Tabel 5.7. Gangguan Haid Berdasarkan Penangganannya Gangguan haid

Penangganan

Oligome norea

Poligome norea

Metro ragia

PMS Disme norea

Jamu - - - 2 1

NSAID - - - 5 -

Hormon - - - - -

Biarkan Saja 4 2 2 64 6

Perbaiki Pola Makan 2 3 1 24 1

Perbaiki Pola Hidup 1 1 - 10 -

TOTAL 7 6 3 105 8

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari jenis gangguan haid oligomenorea didapati 7 orang yang mengalami gangguan dimana 4 orang membiarkan saja, 2 orang memperbaiki pola makan dan 1 orang memperbaiki pola hidup dalam menanggani gangguan haid. Dari jenis gangguan haid polimenorea didapati 6 yang mengalami gangguan haid dimana 2 orang membiarkan saja, 3 orang memperbaiki pola makan dan 1 orang memperbaiki pola hidup. Jenis gangguan haid metroragia atau perdarahan di luar haid didapati hanya 3 yang mengalami gangguan dimana 2 orang membiarkan saja , 2 dan 1 orang memperbaiki pola makan. Dari penelitian ditemukan yang terbanyak mengalami PMS atau premenstrual syndrome didapati sebanyak 105 orang dengan 64 orang membiarkan saja, 24 orang memperbaiki pola makan,10 orang memperbaiki pola hidup, 5 orang menggunakan NSAID dan 2 orang mengkonsumsi jamu dalam menanggani gangguan tersebut. Sedangkan yang mengalami dismenorea didapati 8 orang, dimana 6 orang membiarkan saja, 1 orang mengkonsumsi jamu dan 1 orang memperbaiki pola makan dalam menanggani dismenorea.


(42)

5.2. Pembahasan

Haid merupakan proses kematangan seksual bagi seorang wanita (LK lee dkk, 2006). Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Wknjosastro, 2008).

Bagi Mahasiswa, dimana terjadi perubahan-perubahan sikap dan penyesuaian diri dari remaja menuju dewasa, seperti menjadi mahasiswi baru pada setiap fakultas, memungkinkan adanya beban pada mahasiswi baru tersebut yang dikarenakan pelajaran yang jauh berbeda dari masa SMU (Llewellyn, 2005), Dari hasil penelitian didapati rata umur responden 18,86 tahun, tinggi badan rata-rata 157.90 cm , berat badan rata-rata-rata-rata 53.19 kg , BMI (body mass index) rata-rata-rata-rata 21.31 dan umur menarche rata-rata 12.07 tahun , Hal ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Yamamoto(2009) yang dilakukan di sebuah Universitas Jepang dimana rata-rata umur respondennya 19.4 tahun , tinggi badan rata-rata 157.0 cm , berat badan rata-rata 49.8 kg , BMI (body mass index) rata-rata 20.2, dan usia menarche rata-rata 12.2 tahun .

Seiring perkembangan zaman dan era modern, wanita cenderung malas untuk berolahraga. Menurut penelitian Rich-Edwards et all. dikatakan bahwa wanita yang cenderung aktif secara fisik mengalami gangguan menstruasi yang rendah dari wanita yang tidak aktif. Dari hasil penelitian ditemukan lebih banyak yang berolahraga berjumlah 73 orang(58.87%), sedangkan hasil penelitian Yamamoto (2009) dimana ditemui 73.2 % yang tidak pernah berolahraga. Perbedaan yang cukup jauh ini mungkin disebabkan kesibukan pelajar di Jepang yang terlalu tinggi sehingga pelajar tersebut tidak sempat berolahraga sehingga hasilnya pun lebih tinggi dibandingkan mahasiswi di Indonesia.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebanyak 105 mahasiswi Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2010 (84,67 %) yang mengalami gangguan haid terbanyak yaitu PMS (premenstrual syndrome) dan hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh Yamamoto (2009) dimana sebanyak 79% mahasiswi di Jepang mengalami PMS begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Cakir M et all, pada mahasiswi di Turki didapati 75,8 % yang mengalami PMS.


(43)

Dari hasil penelitian gangguan haid seperti siklus haid, lama haid,dan pendarahan di luar haid pada mahasiswi Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2010 diperoleh sebanyak 111 (89,5%) memiliki siklus haid normal yaitu 21-35 hari. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Yamamoto (2009) sebanyak 72,9% mahasiswi Universitas di Jepang memiliki siklus haid antara 25-38 hari. Penelitian lain yang dilakukan oleh Isra’ Sukhraini (2010) sebanyak 119 mahasiswi Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2007 (87,85%) memiliki siklus haid antara 21-35 hari.

Untuk lama haid diperoleh sebanyak 110 mahasiswi Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2010 (88,7%) memiliki lama haid 3-7 hari sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Isra’ Sukhraini (2010) sebanyak 122 mahasiswi Fakultas Kedokteran USU angkatan 2007(77.25%) memiliki lama haid 3-7 hari. Penelitian lain yang dilakukan oleh Yamamoto K, et all (2009) sebanyak (97,7 %) mahasiswi di Universitas jepang memiliki lama haid 3-7 hari.

Dari Hasil penelitian diperoleh sebanyak 121 Mahasiswi FK USU (90,3 %) tidak mengalami perdarahan diluar haid sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Olaf Sianipar menunjukkan sebanyak 45 siswi SMU dikecamatan Pulo Gadung (78,9%) tidak mengalami perdarahan diluar menstruasi. Hasil penelitian ini menunjukkan sama dengan penelitian sebelumnya..

Dari hasil penelitian menunjukkan perbedaan hasil pada perubahan emosional yang dialami mahasiswi Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2010 diperoleh sebanyak 76 mahasisw (61.3%) FK USU memiliki perubahan emosi mudah tersinggung sedangkan dari penelitian Isra’ Sukhraini (2010) dimana didapati perubahan emosi terbanyak yaitu stres sebanyak 41 mahasiswi(29.5%) Fakultas Kedokteran USU angkatan 2007. Hal ini dikarenakan adanya stresor pada semester akhir (Angkatan 2007) sehingga mempengaruhi kondisi psikologis mahasiswa tersebut.

Ada banyak cara untuk mengobati kram/ nyeri perut, Olahraga adalah terapi yang sangat efektif, seperti juga diet yang bergizi. Kalsium dan vitamin B6 telah dikaitkan sebagai pereda nyeri/kram. Obat antiprostaglandin seperti aspirin, naproxen, ibuprofen merupakan obat ideal untuk kram menstruasi (Llwellyn,


(44)

2005). Obat ini diminum sejak terasa sakit selama 2-3 hari. Dari Hasil Penelitian menunjukkan kebanyakan mahasiswi membiarkan saja berjumlah 78 orang(62.9%) apabila terjadi gangguan.


(45)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Pada penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran USU pada mahasiswi angkatan 2010 didapatkan jenis gangguan haid yang didapatkan adalah PMS berjumlah 105 orang(84.67 %) , dismenorea berjumlah 8 orang (6.45 %), oligomenorea sebanyak 7 orang (5.6%) , polimenorea sebanyak 6 orang (4.8 %), metroragia 3 orang (2.41%)), ,.

2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan 78 orang(62.9%) yang membiarkan saja apabila terjadi gangguan haid.

6.2. Saran

1. Peneliti menyarankan untuk mahasiswi yang mengalami gangguan haid agar tidak membiarkan saja ,tetapi sebaiknya berkonsultasi kepada dokter ataupun mencari pengobatan yang sesuai.

2. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dalam penelitian selanjutnya.


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Benson, Ralph C., Pernoll, Martin L. 2009. Buku Saku Obstetri Ginecologi. EGC: Jakarta: 630-631

Berek, J.S, 2002. Reproductive Physiologi. In Berek & Novak’s Ginecology. 13 th California: Lippincot William & Wilkins, 71-79.

Cakir M et all.2007. Menstrual Pattern and Common Menstrual Disorders Among University Student in Turkey. Pediatrik International. 49(6) : 938-42.

Cohen, H., 2003. McGill Medicine Menstrual Cycle Home Page. Molson Medical Informatics projects. Available from : http: //221— www2007.campus.mcgill.ca:8889/dir/menstrualcycle.html (Accessed: 20 April 2011)

Ganong, W.F. 2001. The Gonads: Development and function of reproductive system. In: Review of Medical Physiology. 11 th ed. Mc Graw-Hill, USA: 606-621.

Guyton, C. A. & Hall, J.E. 2006. Female Physiology Before Pregnancy and Female Hormones. In: Textbook of Medical Physiology. 11 th ed. 1011-1022.

Hillard, A., and Datch H.R., 2005. Menstrual Disorder in the College Age Female. Pediatric Clin North Am. 52(1): 179-97.

Johnson, S.R., 2004. Premenstrual Syndrome, Premenstrual Dysphoric Disorder, and Beyond: A Clinical Primer For Practitioners. Obstet Gynecol. 104: 845-859.

Kaplan, J.R., Manuck, S.B., 2004. Ovarian Dysfunction, Stress,disease: A Primate Continuum. ILAR J. 45: 89-115.

Lee, L.K., Chen, P.C., Lee, K.K., Kaur,J,2006. Menstruation among adolescent Girls in Malaysia, M.Singapore,M. Singapore med J. 47(10): 869.

Livoty, Carol. Dan Topp, Elizabeth. 2006. Menyingkap Tabir yang Selama ini tersembunyi tentang vagina. PT Indeks: Jakarta: 13-29 .

Llewellyn, Derek. Dan Jones. (2002). Dasar-dasar Obstetri dan Ginecologi. Jakarta: Hipokrates: 208-212.


(47)

Llewellyn, Derek. Dan Jones. 2005. Setiap Wanita Buku Panduan Lengkap Tentang Kesehatan, Kebidanan dan Kandungan. Delapratasa: Jakarta: 29-39.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta: 89-92.

Olaf Sianipar, dkk. 2009. Prevalensi Gangguan Menstruasi dan Faktor-Faktor yang Berhubungan Pada Siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur. Jakarta: Maj Ked Indonesia.

Rich-Edwards et all. 2002. Physical Activity, Body Mass Index, and Ovulatory Disorder infertility. BMJ : 13(2):184-90.

Sherwood, L. 1997. Sistem Reproduksi. Dalam: Fisiologi Manusia dari sel ke Sistem Ed.2. Jakarta: EGC, 708-717.

Sukhraini, Isra’. 2010. Hubungan Stres Dengan Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Speroroff.L., and Fritz, M.A., 2005. Clinical Gynecologi Endocrinology and infertility. 7 th Ed. Lipincott Williams & Wilkins, PA: 187-225.

Wahyuni, A.S., 2007. Statiska kedokteran Disertai Aplikasi dengan SPPS. Jakarta: Bamboedoea Communication.

Winkjosastro, H., 2008. Ilmu kandungan.Bina Pustaka Sarwono Praworohardjo. Jakarta; 103-120; 204-229; 543.


(48)

DAFTAR SINGKATAN

ACTH : Adrenocorticotropic Hormone ANS : Autonomic Nervus System BMI : Body Mass Index

CRH : Corticotropin Releasing Hormone FSH : Follicle Stimulating Hormone GnRH : Gonadotropin releasing hormone HPA : Hypothalamic-pituitary-adrenal LH : Luteinizing Hormone

PMS : Prementrual Syndrome US : United State


(49)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Lembar Penjelasan

Lampiran 3 Lembar Persetujuan

Lampiran 4 Surat Survei Awal

Lampiran 5 Ethical Clearence

Lampiran 6 Kuesioner


(50)

DATA RIWAYAT HIDUP

Nama : Ade Sukma Rianda

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 10 Agustus 1990

Agama : Islam

Alamat : Kompleks Taman Setia Budi Indah II Blok VI No.93, Medan

Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 1996 lulus Taman Kanak-kanak Cendana Rumbai, Pekan Baru

2. Tahun 2002 lulus Sekolah Dasar Swasta Cendana Rumbai, Pekan Baru

3. Tahun 2005 lulus Sekolah Menengah Pertama Swasta Cendana Duri,Riau

4. Tahun 2008 lulus Sekolah Menengah Atas Swasta Cendana Duri, Riau

Riwayat Pelatihan : 1. Workshop Sirkumsisi HMI FK USU 2008 2. Smart Soul Training Program PHBI FK USU

2009

3. Workshop RJPO, Traumatologi, dan Intubasi TBM FK USU 2009

4. Scientific Class dan Seminar Update Kedokteran, Pekan Ilmiah Mahasiswa Score 2009

5. Workshop Sirkumsisi Pengabdian Masyarakat Scoph Pema FK USU 2010

6. Seminar dan Workshop A-CPR TBM FK USU 2010


(51)

Riwayat Organisasi : 1. Anggota Standing Committee On Public Health Pemerintahan Mahasiswa FK USU 2009-2010

2. Personalia Standing Committee On Research Exchange Pemerintahan Mahasiswa FK USU 2010-2011


(52)

Lampiran

LEMBAR PENJELASAN

Assalammualaikum Wr.Wb. Salam Sejahtera,

Saya, Ade Sukma Rianda, mahasiswi semester VI Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini tengah melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran Gangguan Haid Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tingkat I Angkatan 2010”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gangguan haid.

Saya mengharapkan keikutsertaan dan kerjasama dari saudari untuk memberikan jawaban yang kepentingan penelitian ini dan tidak akan disalahgunakan untuk maksud-maksud lain. Identitas saudari akan tetap dirahasiakan dan tidak akan dipublikasikan.

Keikutsertaan saudari dalam penelitian ini sangat saya harapkan. Partisipasi saudari bersifat bebas dan tanpa ada paksaan. Saudari berhak untuk menolak berpartisipasi tanpa dikenakan sanksi apapun.

Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Atas partisipasi dan kesediaan saudari, saya ucapkan terima kasih.

Medan,………2011


(53)

LEMBAR PERNYATAAN

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama :

Nim :

Kelas :

Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang penelitian.

Judul Penelitian : Gambaran Gangguan Haid Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tingkat I Angkatan 2010

Nama Peneliti : Ade Sukma Rianda

Instansi Penelitian : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi subjek penelitian dengan sukarela dan tanpa paksaan.

Medan,………2011

( _______________________) Nama dan Tanda Tangan


(54)

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN GANGGUAN HAID PADA MAHASIWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2010

Nomor Subjek :

Nama Subjek :

NIM :

Umur :

Berat badan (kg)/Tinggi badan (cm) :

Tempat Tinggal : Rumah OrangTua/Rumah Famili/Rumah

Kos/dll sebutkan ………..

1. Apa Alasan Anda Masuk ke fakultas kedokteran ?

a. Kemauan sendiri c. profesi dokter lebih dihargai

b. Kemauan orangtua d. profesi dokter menjamin masa depan e. Ikut kawan, orangtua, atau famili (dll

sebutkan………)

2. Pada umur berapa anda pertama kali mendapatkan haid (menarche) ? a. 9 tahun c. 11 tahun

b. 10 tahun d. 12 tahun e. dan lain-lain (………tahun) 3. Pernahkah anda tidak mengalami haid 3 bulan atau lebih ?

a. Pernah b. Tidak pernah

4. Berapa kali biasanya anda berolahraga dalam seminggu ?

a. 1 x c. 4-7 x

b. 2-3 x d. Tidak ada

5. Bagaimana siklus haid anda (di hitung dari awal anda mendapat haid sampai haid berikutnya ?

a. < 21 hari c. > 35 hari b. 21-35 hari


(55)

6. Berapa lama anda mendapat haid dalam 1 x siklus haid ? a. < 3 hari c. > 7 hari

b. 3-7 hari

7. Waktu anda haid banyaknya pembalut yang gunakan dalam 1 hari ? a. 1-2 pembalut c. ≥ 5 pembalut

b. 3-4 pembalut

8. Apakah anda mengalami perdarahan diluar haid ? a. Ya

b. Tidak

9. Apakah pada saat anda haid mengalami nyeri/ kram pada perut ? a. Ya

b. Tidak

10.Berapa lama biasa nya nyeri/kram perut terjadi saat haid ? a. 1 hari (hari pertama saja) c. > 2 hari

b. 2 hari

11.Adakah gejala dan tanda-tanda fisik dijumpai ketika anda mau atau menjelang haid, seperti:

- Nyeri perut - Mual,muntah - Nyeri pada payudara - Sakit kepala - Jerawat - Bengkak pada kaki/tangan 12.Adakah perubahan emosi dijumpai ketika anda mau atau menjelang haid,

seperti:

- Mudah tersinggung - gelisah/cemas

- Pemarah - stress

13.Bagaimana kebiasaan konsumsi makanan anda sehari-hari?

a. Sering Makan Fast Food (spt : ayam goreng, burger,pizza,mie instan) b. Jarang Makan Fast Food

c. Makanan Seimbang (4 sehat 5 sempurna) 14.Bagaimana pola tidur anda pada saat mau haid ?

a. Hipersomnia (lebih sering tidur) b. Normal (sehari 6-8 jam)


(56)

15.Pada saat menjelang haid apakah anda sering merasa capek/letih? a. Ya

b. Tidak

16.Dalam satu tahun ini berapa kali anda mengalami gangguan haid (Perubahan siklus/lama/PMS/Dismenorhea) ?

a. 1-2 x c. > 4 x b. 3-4 x

17.Ketika anda mengalami gangguan haid (Perubahan

siklus/lama/PMS/Dismenorhea) adakah ada mencari pengobatan atau mengkonsumsi obat-obatan ?

a. Ya (jika ya lanjut ke no.17) b. Tidak (jika tidak lanjut ke no.19)

18.Obat apa yang biasa nya anda konsumsi untuk mengurangi gangguan haid ?

a. Obat tradisional seperti jamu c. Obat yang mengandung hormon

b. Obat penghilang rasa sakit d. Sebutkan………

19. Apakah obat yang anda konsumsi dapat memperbaiki gangguan haid anda?

a. Ya b.Tidak

20. Tanpa mengkonsumsi obat-obatan cara apakah yang anda lakukan untuk mengobati gangguan Haid anda ?

a. Membiarkan saja c. mengatur pola hidup

b. Mengatur pola makan d.


(57)

NO Nama NIM Umur Berat badan

Tinggi

badan BMI

Menarche

1 lathiefa 84 19 63 154 26.58 11

2 dwiindriani 315 19 48 163 18.10 12

3 dwiarianna 56 19 46 157 18.60 14

4 marini 31 19 49 154 20.60 13

5 dede 244 19 48 156 19.75 13

6 gwanita 223 18 70 165 25.70 12

7 Jeshwina 269 19 65 166 23.63 12

8 elvita 371 19 42 150 18.60 12

9 sylvia 93 19 45 155 18.75 11

10 joey 41 19 58 160 22.65 10

11 ivonne 11 19 50 154 21.10 11

12 siti.n. 406 20 57 158 22.89 14

13 octisa 217 18 55 168 19.50 15

14 grace 81 19 50 161 19.30 14

15 maya 92 19 57 168 20.19 13

16 monica 239 19 43 153 18.36 12

17 januatun 23 19 75 160 29.29 11

18 nia.a. 194 18 44 159 17.40 12

19 niknurul 397 20 58 160 22.65 10

20 fatimah 383 20 65 166 23.63 12

21 azimah 289 20 80 154 33.73 12

22 narnaimah 409 20 44 157 17.80 12


(58)

24 desi.h. 15 18 47 151 20.61 11

25 indah.s. 222 20 56 155 23.30 15

26 suhaila 190 20 43 153 18.36 13

27 rizka 57 19 47 153 20.07 12

28 feziezia 28 19 43 155 17.89 11

29 rabiah 277 20 60 160 23.43 11

30. ruthra 301 20 36 155 14.98 13

31 gouthani 260 21 68 172 22.98 13

32 josephine 366 19 65 162 24.76 13

33 yohana 318 19 54 155 22.47 11

34 namira 105 19 45 160 17.57 12

35 desy 333 19 53 149 23.87 13

36 dinda 182 19 48 158 19.22 12

37 nikmah 358 18 52 156 21.36 12

38 indhi 238 18 53 160 20.70 13

39 devi 166 17 45 158 18.25 12

40 effi 53 19 50 168 17.71 14

41 rizki 216 19 53 160 20.70 12

42 nabila 152 19 52 158 20.82 12

43 rodinda 319 17 48 160 18.75 13

44 pepita 174 19 45 160 17.57 13

45 parastika 256 19 45 154 18.97 14

46 siti.h. 341 19 51 162 19.43 12


(59)

48 anggi 378 18 57 166 20.68 10

49 khamisah 386 21 40 154 16.86 10

50 dyah 229 19 60 161 23.14 14

51 kristin 121 19 55 166 19.95 12

52 s.fatiyah 77 18 45 153 19.22 11

53 nursaita 141 19 62 157 25.15 11

54 nurfahanah 392 20 65 156 26.70 12

55 purwandari 85 19 51 150 22.60 12

56 arnella 173 19 50 150 22.22 12

57 amarwati 159 19 51 157 20.69 12

58 maia 109 19 55 157 22.31 11

59 fatin 339 17 45 152 19.47 15

60 s.zubai 168 19 40 155 16.64 13

61 cindy 63 18 45 160 17.57 11

62. gitavani 55 19 45 149 20.26 12

63 maria 67 19 64 155 26.63 10

64 nabilah 287 19 51 153 21.78 12

65 elisa 170 20 57 161 21.98 12

66 erlina 153 19 50 150 22.22 10

67 dina 329 19 47 150 20.88 11

68 natisyah 279 19 45 160 17.50 10

69 reenosa 413 22 68 155 28.30 12

70 sonia 343 19 57 163 21.40 13


(60)

72 dewi 253 19 53 153 22.60 14

73 dian.p. 13 19 43 158 17.22 12

74 retno 111 19 57 150 25.53 12

75 vivi 30 19 58 156 23.83 13

76 maria.j. 119 19 62 155 25.80 11

77 shanada 123 19 47 155 19.56 11

78 raisa 115 20 48 150 21.33 14

79 putri 91 19 66 175 21.55 11

80 binartha 241 18 46 151 20.17 12

81 raihan 405 20 45 151 19.73 12

82 sonia 17 19 50 150 22.22 12

83 sucianty 5 19 50 157 20.28 13

84 nina 162 19 68 170 23.52 13

85 anastasia 130 19 100 160 39.60 11

86 lidya 195 19 58 160 22.65 13

87 meutia 70 18 53 160 20.70 10

88 nataria 66 18 60 165 22.30 14

89 handalia 20 19 55 161 21.21 12

90 ivo 252 19 52 155 21.64 11

91 asri 328 18 60 167 21.51 13

92 cut.k. 342 18 60 160 23.43 11

93 mega 82 17 50 150 22.22 12

94 anita 50 18 58 165 21.30 10


(61)

96 tara 355 17 45 158 18.20 11

97 dina.m. 122 19 47 159 18.59 13

98 seprima 29 19 50 160 19.53 14

99 nurul 278 20 70 157 28.30 12

100 monica 177 18 45 152 19.47 13

101 novianty 346 18 50 150 22.22 12

102 ayu 24 18 42 154 17.70 12

103 najwa 37 18 42 151 18.42 10

104 nurul.c. 167 18 65 165 23.87 11

105 maia.b. 98 18 49 150 21.77 12

106 ulli 224 19 66 158 26.43 9

107 inge 158 18 57 160 22.26 12

108 suwenni 69 19 39 148 17.80 14

109 fauziah 38 19 49 153 20.93 12

110 ellyn 347 19 48 157 19.47 12

111 irma 212 20 67 158 26.83 13

112 rana 156 18 48 168 17.00 13

113 aulia 34 18 62 163 23.33 11

114 jessica 147 19 56 166 20.32 13

115 nurul.E. 295 20 49 162 18.67 12

116 caroline 255 19 59 165 21.67 12

117 monica 118 19 44 150 19.55 12

118 hazwani 228 18 58 168 20.54 12


(62)

120 yosephina 157 19 58 163 21.82 13

121 hadhinah 164 18 50 157 20.28 10

122 gita 135 18 49 158 19.62 11

123 sumihar 86 19 50 158 20.20 12

124 Derizka 69 19 58 168 20.54 12

No. Olahraga

Lama Haid

Siklus

Haid PMS

Pendarahan Diluar

Haid

Penangganan

1 2 2 2 1 2 5

2 1 2 2 2 2 4

3 1 2 2 2 2 4

4 1 2 2 1 2 1

5 2 2 2 1 2 1

6 2 2 2 1 2 2

7 3 2 2 1 2 4

8 1 2 2 1 2 5

9 1 2 2 1 2 4

10 2 2 2 1 2 4

11 2 2 2 1 2 2

12 3 2 2 1 2 5

13 3 2 2 1 2 4

14 1 2 2 1 2 4

15 1 2 2 1 2 6


(63)

17 1 3 2 1 2 4

18 3 2 2 1 2 4

19 1 3 2 1 1 5

20 2 3 2 1 2 5

21 3 2 2 1 2 6

22 3 2 2 1 2 4

23 2 2 2 1 2 5

24 1 2 2 1 2 5

25 2 2 2 1 2 2

26 1 2 2 1 2 2

27 3 2 2 1 2 4

28 1 2 2 1 2 5

29 2 2 2 1 2 5

30 1 2 2 2 2 5

31 3 2 2 1 2 4

32 3 1 3 1 2 4

33 2 2 2 1 2 5

34 2 2 1 1 2 5

35 1 2 2 1 2 5

36 2 2 2 2 2 6

37 2 2 2 1 2 5

38 3 2 2 1 2 4

39 1 2 2 1 2 4


(64)

41 3 2 2 1 2 4

42 2 2 2 1 2 6

43 2 2 3 2 2 4

44 1 2 2 1 2 4

45 2 2 2 1 2 4

46 2 2 2 1 2 4

47 3 2 2 1 2 4

48 2 2 2 1 2 4

49 1 2 3 1 2 5

50 2 2 2 1 2 4

51 2 2 2 1 2 4

52 3 2 2 1 2 4

53 1 2 2 1 2 6

54 3 2 2 2 2 4

55 1 2 2 1 2 6

56 3 2 2 1 2 4

57 2 2 2 1 2 5

58 3 2 2 1 2 6

59 3 2 2 1 2 4

60 1 2 3 2 2 6

61 3 2 2 1 2 4

62 1 2 2 1 2 4

63 1 2 2 1 2 4


(65)

65 1 2 2 1 2 4

66 1 2 2 1 2 4

67 1 2 2 1 2 4

68 3 2 2 1 2 4

69 3 2 2 1 2 4

70 1 2 2 1 2 4

71 3 2 2 1 2 4

72 1 2 1 1 2 5

73 1 1 2 1 2 4

74 1 2 3 1 2 4

75 1 2 2 2 2 4

76 1 2 2 1 2 4

77 1 2 2 1 2 4

78 2 2 2 1 2 4

79 2 2 2 1 1 4

80 1 3 2 1 2 4

81 1 3 2 1 2 4

82 1 2 2 2 2 5

83 2 2 2 1 2 4

84 1 2 3 2 2 5

85 1 2 2 2 2 4

86 1 2 2 2 2 4

87 1 2 2 1 2 4


(66)

89 2 2 1 1 2 4

90 2 2 2 1 2 4

91 2 2 2 1 2 4

92 2 2 2 1 2 4

93 2 2 2 2 2 4

94 3 2 2 1 2 4

95 1 2 2 1 2 4

100 1 2 2 2 2 5

101 2 2 2 2 2 5

102 1 2 3 2 2 4

103 4 2 2 1 2 4

104 1 2 2 1 2 4

105 1 2 2 1 2 5

106 2 2 2 1 2 5

107 2 3 2 1 2 4

108 1 2 2 1 2 5

109 1 2 2 1 2 6

110 2 3 2 2 2 4

111 3 2 2 1 2 5

112 1 2 2 1 2 4

113 1 2 2 1 2 4

114 3 3 2 1 2 4

115 3 3 1 1 2 4


(67)

117 1 2 2 1 1 4

118 3 3 2 1 2 6

119 2 2 2 1 2 5

120 2 3 2 1 2 6

121 2 2 2 1 2 6

122 2 2 2 2 2 6

123 3 2 2 2 2 4

124 2 2 2 1 2 4

Keterangan :

• Olahraga * Lama haid

- 1 : 0 x - 1 : < 3 hari

- 2 : 1 x - 2 : 3-7 hari

- 3 : 2-3 x - 3 : > 7 hari

- 4 : 4-7 x

• Siklus Menstruasi * PMS

- 1 : < 21 hari - 1 : Ya

- 2 : 21-35 hari - 2 : Tidak

- 3 : > 35 hari

• Penangganan * Perdarahan Di luar Haid

- 1 : Jamu - 1 : Ya

- 2 : NSAID - 2 : Tidak

- 3 : Hormon

- 4 : Biarkan saja

- 5 : Perbaiki pola makan


(68)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

umur 124 17 22 18.86 .820

beratbadan 124 36 100 53.19 9.220

bmi 124 15 40 21.31 3.360

tinggibadan 124 148 175 157.90 5.639

Menarche 124 9 15 12.07 1.218

Valid N (listwise)

124

olahraga

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 51 41.1 41.1 41.1

1 44 35.5 35.5 76.6

2-3 28 22.6 22.6 99.2

4-7 1 .8 .8 100.0


(69)

SiklusHaid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid kurang dari 21

hari

6 4.8 4.8 4.8

21-35 hari 111 89.5 89.5 94.4

lebih dari 35 hari 7 5.6 5.6 100.0

Total 124 100.0 100.0

LamaHaid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid kurang dari 3

hari

2 1.6 1.6 1.6

3-7 hari 110 88.7 88.7 90.3

lebih dari 7 hari 12 9.7 9.7 100.0

Total 124 100.0 100.0

PMS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ya 105 84.7 84.7 84.7

tidak 19 15.3 15.3 100.0


(70)

Lamakram

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 19 15.3 15.3 15.3

1 68 54.8 54.8 70.2

2 29 23.4 23.4 93.5

lbh3 8 6.5 6.5 100.0

Total 124 100.0 100.0

MudahTersinggung

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ya 76 61.3 61.3 61.3

tidak 48 38.7 38.7 100.0

Total 124 100.0 100.0

GelisahCemas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ya 29 23.4 23.4 23.4

tidak 95 76.6 76.6 100.0


(71)

Stres

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ya 39 31.5 31.5 31.5

tidak 85 68.5 68.5 100.0

Total 124 100.0 100.0

Pengobatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Jamu 2 1.6 1.6 1.6

Obat Penghilang Rasa Sakit

5 4.0 4.0 5.6

biarkan saja 75 60.5 60.5 66.1

mengatur pola makan 29 23.4 23.4 89.5

mengatur pola hidup 13 10.5 10.5 100.0


(72)

SiklusHaid * Pengobatan Crosstabulation Count Pengobatan Total Jam u Obat Penghilang Rasa Sakit biarka n saja mengatur pola makan mengatur pola hidup SiklusHaid kurang dari 21

hari

0 1 2 3 0 6

21-35 hari 2 4 69 24 12 111

lebih dari 35 hari 0 0 4 2 1 7

Total 2 5 75 29 13 124

PMS * Pengobatan Crosstabulation Count Pengobatan Total Jamu Obat Penghilang

Rasa Sakit biarkan saja

mengatur pola makan

mengatur pola hidup

PMS ya 2 5 64 24 10 105

tidak 0 0 11 5 3 19


(1)

117 1 2 2 1 1 4

118 3 3 2 1 2 6

119 2 2 2 1 2 5

120 2 3 2 1 2 6

121 2 2 2 1 2 6

122 2 2 2 2 2 6

123 3 2 2 2 2 4

124 2 2 2 1 2 4

Keterangan :

• Olahraga * Lama haid

- 1 : 0 x - 1 : < 3 hari

- 2 : 1 x - 2 : 3-7 hari

- 3 : 2-3 x - 3 : > 7 hari - 4 : 4-7 x

• Siklus Menstruasi * PMS

- 1 : < 21 hari - 1 : Ya - 2 : 21-35 hari - 2 : Tidak - 3 : > 35 hari

• Penangganan * Perdarahan Di luar Haid

- 1 : Jamu - 1 : Ya

- 2 : NSAID - 2 : Tidak - 3 : Hormon

- 4 : Biarkan saja

- 5 : Perbaiki pola makan - 6 : perbaiki pola hidup


(2)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

umur 124 17 22 18.86 .820

beratbadan 124 36 100 53.19 9.220

bmi 124 15 40 21.31 3.360

tinggibadan 124 148 175 157.90 5.639

Menarche 124 9 15 12.07 1.218

Valid N (listwise)

124

olahraga

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 51 41.1 41.1 41.1

1 44 35.5 35.5 76.6

2-3 28 22.6 22.6 99.2

4-7 1 .8 .8 100.0


(3)

SiklusHaid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid kurang dari 21

hari

6 4.8 4.8 4.8

21-35 hari 111 89.5 89.5 94.4

lebih dari 35 hari 7 5.6 5.6 100.0

Total 124 100.0 100.0

LamaHaid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid kurang dari 3

hari

2 1.6 1.6 1.6

3-7 hari 110 88.7 88.7 90.3

lebih dari 7 hari 12 9.7 9.7 100.0

Total 124 100.0 100.0

PMS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ya 105 84.7 84.7 84.7

tidak 19 15.3 15.3 100.0


(4)

Lamakram

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 19 15.3 15.3 15.3

1 68 54.8 54.8 70.2

2 29 23.4 23.4 93.5

lbh3 8 6.5 6.5 100.0

Total 124 100.0 100.0

MudahTersinggung

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ya 76 61.3 61.3 61.3

tidak 48 38.7 38.7 100.0

Total 124 100.0 100.0

GelisahCemas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ya 29 23.4 23.4 23.4

tidak 95 76.6 76.6 100.0


(5)

Stres

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ya 39 31.5 31.5 31.5

tidak 85 68.5 68.5 100.0

Total 124 100.0 100.0

Pengobatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Jamu 2 1.6 1.6 1.6

Obat Penghilang Rasa Sakit

5 4.0 4.0 5.6

biarkan saja 75 60.5 60.5 66.1

mengatur pola makan 29 23.4 23.4 89.5

mengatur pola hidup 13 10.5 10.5 100.0


(6)

SiklusHaid * Pengobatan Crosstabulation Count

Pengobatan

Total Jam

u

Obat Penghilang

Rasa Sakit

biarka n saja

mengatur pola makan

mengatur pola hidup SiklusHaid kurang dari 21

hari

0 1 2 3 0 6

21-35 hari 2 4 69 24 12 111

lebih dari 35 hari 0 0 4 2 1 7

Total 2 5 75 29 13 124

PMS * Pengobatan Crosstabulation Count

Pengobatan

Total Jamu

Obat Penghilang

Rasa Sakit biarkan saja

mengatur pola makan

mengatur pola hidup

PMS ya 2 5 64 24 10 105

tidak 0 0 11 5 3 19