Pertumbuhan Secara Individu dan Secara Populasi Reproduksi Sel Bakteri Kurva Pertumbuhan Bakteri

18

2.4.4 Pertumbuhan Bakteri

2.4.4.1 Pertumbuhan Secara Individu dan Secara Populasi

Ada 2 segi tinjauan pertumbuhan yaitu: pertumbuhan secara individu dan pertumbuhan secara populasi. Pertumbuhan Secara Individu Pertumbuhan secara individu, sebagai pertambahan bagian-bagian sel, dapat diamati dari pertambahan ukuran sel, dan adanya pembelahan sel. Pertumbuhan Secara Populasi Pertumbuhan secara populasi, sebagai akibat pertumbuhan individu, dapat diamati dari pertambahan jumlah kuantitas sel atau masa sel.

2.4.4.2 Reproduksi Sel Bakteri

Reproduksi sel bakteri terjadi secara aseksual melalui pembelahan biner binari fission yaitu dari 1 sel dihasilkan 2 sel rumus 2 n . Tahap dalam reproduksi sel : 1. Perluasan dinding sel dan membran sel 2. Pembentukan sekat atau invaginasi dinding sel dan distribusi materi genetik ke sel anakan 3. Pemisahan menjadi 2 sel anakan baru Harti, 2015.

2.4.4.3 Kurva Pertumbuhan Bakteri

Kurva pertumbuhan, merupakan hubungan antara jumlah sel dengan waktu pertumbuhan sel. Jumlah sel bakteri biasanya dalam skala logaritma untuk memudahkan analisis daripada skala logaritma. Kurva pertumbuhan bakteri terbagi 4 fase, yaitu: fase lag, fase logaritama, fase tetap maksimum dan fase kematian. 19 Fase Lag = The Lag Phase = Fase Pertumbuhan Kecepatan pertumbuhan nol atau 0 tidak maksimum, disebut juga fase adaptasi. Tidak ada pertambahan populasi, tetapi pertambahan substansi intraseluler sehingga ukuran sel bertambah. Fase Logaritma Log = The Log Phase = Fase Eksponensial Kecepatan pertumbuhan mencapai maksimum. Massa dan jumlah sel bertambah secara eksponensial dengan waktu generasi sebagai konstanta, sehingga pertumbuhan akan seimbang, yaitu sel membelah dengan kecepatan konstan serta aktivitas metabolisme konstan. Biakan dalam keadaan homogen dengan pertumbuhan sel pada kecepatan dan interval sama. Fase Tetap Maksimum = The Stationary Phase = Fase Statis Kecepatan pertumbuhan mulai menurun, terjadi akumulasi metabolit. Jumlah sel hidup tetap, namun terjadi pengurangan nutrien maka jumlah total sel mati dan hidup tetap secara akumulasi metabolit. Fase Kematian = The Death Phase = Fase Penurunan Laju kematian secara eksponensial dan terjadi penurunan populasi sel-sel hidup hingga mencapai 0.

2.4.4.4 Kebutuhan Pertumbuhan Bakteri

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dan Ekstrak Etanol Dari Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa

13 106 76

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 53 68

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana serta Etil Asetat Teripang Jenis Holothuria atra Jaeger Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 15 66

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

0 0 16

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

0 0 2

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

0 0 4

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

0 0 21

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

0 0 3

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

0 0 26