Hasil Identifikasi Hewan Hasil Pemeriksaan Karakterisasi

37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Hewan

Hasil identifikasi hewan yang digunakan dilakukan oleh Pusat Penelitian Oseanografi LIPI hasilnya adalah hewan teripang filum Echinodermata, kelas Holothuroidea, bangsa Aspidochirotida, suku Holothuriidae, marga Holothuria, jenis Holothuria scabra Jaeger.

4.2 Hasil Pemeriksaan Karakterisasi

Hasil karakterisasi simplisia secara maksroskopik yang berukuran 15,2 cm, lebar 5,2 cm dan berat 100 gram. Bentuk tubuh bulat memanjang, memiliki warna abu-abu kecoklatan dan memiliki gurat-gurat berwarna hitam di bagian punggungnya dan berwarna putih dibagian perutnya dan terdapat benjolan- benjolan kecil yang apabila disentuh akan terasa kasar, rasa asin dan berbau amis. Hasil mikroskopik serbuk simplisia memperlihatkan adanya spikula. Hasil pemeriksaan mikroskopik dapat dilihat pada Lampiran 2, Halaman 58. Menurut Darsono 1998, permukaan tubuh teripang pada umumnya kasar karena adanya spikula pada dinding tubuh hewan tersebut. Spikula merupakan endoskeleton yang telah tereduksi menjadi berukuran mikroskopis dan tertanam dalam lapisan dermis dinding tubuh teripang. Senyawa utama pembentuk spikula adalah kalsium karbonat yang larut dalam larutan asam. Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia teripang Holothuria scabra Jaeger dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia teripang 38 No. Pemeriksaan Hasil 1 2 3 4 5 Kadar air Kadar sari larut dalam air Kadar sari larut dalam etanol Kadar abu total Kadar abu tidak larut dalam asam 6,64 16,72 21,82 10,42 1,8 Penetapan kadar air pada simplisia dilakukan untuk mengetahui jumlah air yang terkandung dalam simplisia yang digunakan. Kadar air simplisia ditetapkan untuk menjaga kualitas simplisia karena kadar air berkaitan dengan kemungkinan pertumbuhan jamurkapang. Hasil penetapan kadar air yang dilakukan terhadap simplisia hewan teripang adalah 6,64 dan hasilnya memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional SNI 01-2543.2-2006 yaitu 20. Penetapan kadar sari dilakukan terhadap sari larut air dan sari larut etanol yang menyatakan jumlah zat tersari larut air atau etanol. Penetapan kadar sari larut air adalah untuk mengetahui kadar senyawa kimia bersifat polar yang terkandung di dalam simplisia, sedangkan kadar sari larut dalam etanol dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa larut dalam etanol, baik senyawa polar maupun non polar. Penetapan kadar abu dimaksudkan untuk mengetahui kandungan mineral internal abu fisiologis yang berasal dari jaringan tanaman itu sendiri yang terdapat di dalam sampel Ditjen POM, 2000. Penetapan kadar abu total terhadap simplisia teripang yang diperoleh adalah 10,42. Kadar abu total yang didapat pada teripang sangat tinggi disebabkan kulit teripang merupakan dinding tubuh yang terdiri dari kutikula yang merupakan lapisan pelindung yang tertutup kapur 39 dan adanya duri-duri yang merupakan butir-butir kapur mikroskopis yang tersebar pada lapisan epidermis. Kadar abu tidak larut asam untuk menunjukkan jumlah silikat, khususnya pasir yang ada pada simplisia dengan cara melarutkan abu total dalam asam klorida WHO, 1992. Penetapan kadar abu tidak larut asam terhadap simplisia teripang yang diperoleh adalah 1,8. Hasil perhitungan karakterisasi simplisia teripang Holothuria scabra Jaeger meliputi penetapan kadar air, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol, kadar abu dan kadar abu tidak larut asam dapat dilihat pada Lampiran 7, halaman 63-67.

4.3 Hasil Pemeriksaan Senyawa Kimia

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dan Ekstrak Etanol Dari Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa

13 106 76

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 53 68

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana serta Etil Asetat Teripang Jenis Holothuria atra Jaeger Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 15 66

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

0 0 16

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

0 0 2

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

0 0 4

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

0 0 21

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

0 0 3

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

0 0 26