25
2.7 Pengukuran Aktivitas Bakteri
Pengukuran aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan metode dilusi pengenceran atau dengan metode difusi.
2.7.1 Metode Dilusi
Metode ini menggunakan antimikroba dengan konsentrasi yang berbeda- beda dimasukkan pada media cair. Media tersebut langsung diinokulasikan
dengan bakteri dan diinkubasi. Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan konsentrasi terkecil suatu zat antibakteri dapat menghambat pertumbuhan atau
membunuh bakteri uji. Metode dilusi agar membutuhkan waktu lama dalam pengerjaanya sehingga jarang digunakan Jawetz, dkk., 2001.
2.7.2 Metode Difusi
Metode yang paling sering digunakan adalah metode difusi agar dengan menggunakan cakram kertas, cakram kaca, pencetak lubang. Prinsip metode ini
adalah mengukur zona hambatan pertumbuhan bakteri yang terjadi akibat difusi zat yang bersifat sebagai antibakteri di dalam media padat melalui pencadang.
Daerah hambatan pertumbuhan bakteri adalah jernih disekitar cakram. Luas daerah hambatan berbanding lurus dengan aktivitas antibakteri, semakin kuat daya
aktivitas antibakterinya maka semakin luas daerah hambatnya. Metode ini dipengaruhi oleh banyak faktor fisik dan kimia Jawetz, dkk., 2001.
26
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental. Tahap penelitian menyeliputi penyiapan bahan, karakterisasi simplisia, uji golongan
senyawa kimia dan pembuatan ekstrak teripang Holohuria scabra Jaeger dengan cara maserasi berkesinambungan yang dimulai dari ekstrak n-heksan, etilasetat
dan etanol secara berturut-turut. Pengujian aktivitas antibakteri masing-masing ekstrak menggunakan metode difusi agar dengan cakram kertas.Penelitian ini
dilakukan di Laboratorium Farmakognosi dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.Penelitian dilakukan dari Oktober
2014 sampai Maret 2015.
3.1 Alat- alat
Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat- alat gelas,alat tanur, aluminium foil, autoklaf Fisons, blender Philips,cakram kertas, cawan
petri, inkubator Fiber Scientific,jarum ose, jangka sorong,kaca objek, Laminar Air Flow Cabinet Astec HLF I200 L,lampu Bunsen, lemari pendinginToshiba,
lemari pengering, oven Memmert,pipet mikro Eppendorf, pinset, rotary evaporator Haake D, spektrofotometervisible Dynamica Halo Vis-10 dan
timbangan analitik Mettler Toledo.
3.2Bahan- bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teripang Holothuria scabra Jaeger, air suling, muller hinton agar, nutrient broth dan