Air Air merupakan salah satu senyawa kimia yang terdapat di alam secara berlimpah – Sifat Air Air memiliki karakteristik yang khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air Air merupakan salah satu senyawa kimia yang terdapat di alam secara berlimpah –

limpah. Air menutupi sekitar 70 permukaan bumi. Air terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya uap air, es, cairan, dan salju. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air tanah, dan gunung es. Air sangat dibutuhkan dalam proses pengolahan minyak sawit baik sebagai air pengencer maupun sebagai air pencuci. Air adalah suatu bahan yang terdapat secara alami; kecuali di dalam kasus-kasus yang jarang, itu tidak cukup murni, itu tidak bisa digunakan untuk dikonsumsi manusia atau di dalam industri tanpa melakukan treatment. Saat berada di dalam tanah landasan, pada permukaan bumi atau bahkan di udara, air menjadi kotor dan tercemar dengan padatan-padatan di dalam suspensi atau di dalam larutan: partikel-partikel tanah liat, buangan nabati, organisma-organisma hidup plankton, bakteri, virus-virus, berbagai garam-garam, klorid-klorid, sulfat- sulfat, sodium atau kalsium karbonat - karbonat, besi, mangan dll, materi organik humik dan asam fulvik, residu-residu pabrikasi, dan gas-gas. John Wiley Sons, 1979.

2.2. Sifat Air Air memiliki karakteristik yang khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia yang

lain. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0 o C 32 o F – 100 o C, air berwujud cair. Suhu 0 o C merupakan titik beku dan suhu 100 o C merupakan titik didih air. Tanpa sifat tersebut, air yang terdapat di dalam jaringan tubuh Universitas Sumatera Utara makhluk hidup maupun air yang terdapat di laut, sungai, danau, dan badan air yang lain akan berada dalam bentuk gas dan padatan; sehingga tidak akan terdapat kehidupan di muka bumi ini, karena sekitar 60 - 90 bagian sel makhluk hidup adalah air. 2. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai penyimpanan panas yang sangat baik. Sifat ini memungkinkan air tidak menjadi panas ataupun dingin dalam seketika. 3. Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan. Penguapan adalah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini memerlukan energi panas dalam jumlah yang besar. 4. Air merupakan pelarut yang baik. Air mampu melarutkan berbagai jenis senyawa kimia. 5. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi. Suatu cairan dikatakan memiliki tegangan permukaan yang tinggi jika tekanan antar – molekul cairan tersebut tinggi. Tegangan permukaan yang tinggi menyebabkan air memiliki sifat membasahi suatu bahan secara baik. 2.3. Pemantauan Kualitas Air Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut : 1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu. 2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. Universitas Sumatera Utara 3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. 4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air. Effendi, H., 2003.

2.4. Sumber Air Air yang digunakan pada proses pengolahan dan air umpan ketel diperoleh dari

Dokumen yang terkait

Prosedur Penerimaan Sawit Rakyat Ke Pabrik Kelapa Sawit ( Pks ) Di Ptpn Ii Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Ptpn Ii Sawit Seberang )

6 76 105

Pengaruh Tekanan Pada Stasiun Kempa Terhadap Kehilangan Minyak Dan Biji Pecah Dalam Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

11 88 51

Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Effluent Ranut (Reaktor Anaerobik Unggun Tetap) Menggunakan Teknik Elektrokoagulasi

2 53 102

Corrective Maintenance Bantalan Luncur Lori Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Angkut 2,5 Ton TBS Menggunakan Analisa Kegagalan

17 114 75

Perencanaan Dan Pembuatan Poros Digester Untuk Sebuah Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olahan 12 Ton Tbs /Jam Dengan Pengecoran Logam

2 80 101

Kajian Pengembangan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Supermini Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Petani Kelapa Sawit Di Sumatera Utara (The Study On The Development Of Supermini Palm Oil Factory In Order To Increase The Palm Oil Farmers Income In North Sumater

0 49 7

Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Yang Berasal Dari Kolam Akhir (Final Pond) Dengan Proses Koagulasi Melalui Elektrolisis

0 42 3

Analisis Logam Transisi Dalam Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Setelah Perlakuan Land Application

2 69 3

Penentuan Kadar COD (Chemical Oxygen Demand) Pada Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit, Pabrik Karet Dan Domestik

0 57 39

Pengendalian Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Secara Biologis Dan Pengaruhnya Terbadap Sifat Tanah, Pertumbuhan Tanaman Kedelai(Glycine Max) Pada Tanah Ultisol

0 31 296