Rumusan Masalah Prevalensi Kehamilan

efek terapetik yang berlebihan, yang kadangkala justru menimbulkan efek toksik baik pada ibu maupun janinnya Stefani, 2001. Dari hal-hal di atas dapat diketahui bahwa mual dan muntah umum terjadi pada ibu hamil trimester I. Beberapa ibu hamil kemungkinan ada yang mengatasi gejala mual dan muntah yang dialaminya dengan menggunakan obat anti-emetik. Dan seperti yang diketahui, penggunaan obat anti-emetik dapat menimbulkan efek terapetik yang berlebihan apabila digunakan secara tidak tepat. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang bagaimana gambaran pengetahuan dan besarnmya prevalensi penggunaan obat anti-emetik pada ibu hamil trimester I dalam mengatasi mual dan muntah pada awal kehamilan emesis gravidarum, maka penulis melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum JOSHUA Lubuk Pakam.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana cara ibu hamil trimester I dalam mengatasi emesis gravidarum baik secara non-faramaka maupun dengan farmaka. 2. Jika diatasi secara farmaka, berapa besar prevalensi penggunaan obat anti- emetik pada ibu hamil trimester I di Rumah Sakit Umum JOSHUA Lubuk Pakam? 3. Apakah penggunaan obat anti-emetik melalui resep dokter atau dibeli secara bebas. 4. Apakah ada terjadi efek samping pada ibu hamil trimester I yang menggunakan obat anti-emetik tersebut. Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

- Untuk mengetahui seberapa besar prevalensi penggunaan obat anti-emetik pada ibu hamil trimester I dalam mengatasi emesis gravidarum.

1.3.2. Tujuan Khusus

- Untuk mengetahui apakah ibu hamil trimester I mengatasi emesis gravidarum secara non-farmaka atau farmaka. - Untuk mengetahui apakah penggunaan obat anti-emetik berdasarkan resep dokter atau dibeli secara bebas. - Untuk mengetahui apakah ada efek samping dari penggunaan obat anti-emetik pada ibu hamil trimester I yang mengatasi emesis gravidarum secara farmaka.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi peneliti 1. Sebagai salah satu syarat kelulusan semester akhir. 2. Merupakan penerapan dari ilmu yang diperoleh selama proses pembelajaran dalam melakukan penelitian. 1.4.2. Bagi responden: 1. Dapat menambah pengetahuan ibu hamil khususnya ibu hamil Trimester I tentang penanganan emesis gravidarum.. 2. Dapat menambah pengetahuan ibu hamil trimester I tentang penggunaan obat anti-emetik dan kemungkinan terjadinya efek samping obat tersebut.

1.4.3. Bagi pembaca:

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Prevalensi

2.1.1. Pengertian Prevalensi Prevalensi adalah pengukuran jumlah orang dikalangan penduduk yang menderita satu penyakit pada satu titik di waktu tertentu. Notoatmodjo, 2002.

2.2. Kehamilan

2.2.1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan pembuahan dan diakhiri dengan proses persalinan. Lamanya hamil normal adalah 280 hari 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Tiga periode berdasarkan lamanya kehamilan: a. Kehamilan trimester I : 0–14 minggu b. Kehamilan trimester II : 14–28 minggu c. Kehamilan trimester III : 28–42 minggu Dalam 3 trimester tersebut akan terjadi perubahan-perubahan dalam tubuh ibu. Perubahan akan muncul pada minggu ke-5 sampai ke-6 masa kehamilan, karena hormon-hormon kehamilan dalam tubuh mulai aktif bekerja Hanifa, 2007. 2.2.2. Tanda-tanda Kehamilan 2.2.2.1. Amenorrhoea Gejala pertama kehamilan ialah haid tidak dating pada tanggal yang diharapkan. Bila seorang wanita memiliki siklus haid teratur dan mendadak berhenti, ada kemungkinan hamil. Tetapi meskipun demikian sebaiknya ditunggu selama 10 hari sebelum memeriksakan diri ke dokter. Karena sebelum masa itu sulit untuk memastikan adanya kehamilan. Universitas Sumatera Utara Haid yang terlambat pada wanita berusia 16-40 tahun, pada umumnya memang akibat adanya kehamilan. Tetapi kehamilan bukanlah satu-satunya penyebab keterlambatan haid. Haid dapat tertunda oleh tekanan emosi, beberapa penyakit tertentu, dan juga akibat makan obat-obatan tertentu. Selain kehamilan, penurunan berat badan dan tekanan emosi juga sering menjadi penyebab keterlambatan haid pada wanita yang semula mempunyai siklus normal. 2.2.2.2. Perubahan pada payudara Banyak wanita merasakan payudara memadat ketika menjelang haid. Bila terjadi kehamilan, gejala pemadatan bersifat menetap dan semakin bertambah. Payudara menjadi lebih padat, kencang dan lebih lembut, juga dapat disertai rasa berdenyut dan kesemutan pada putting susu. Perubahan di atas disebabkan oleh tekanan kelamin wanita, estrogen, dan progesterone yang dihasilkan oleh uri plasenta. Hormon-hormon ini menyebabkan saluran dan kantong kelenjar susu membesar, dan tertimbun lemak di daerah payudara. Rasa kesemutan dan berdenyut disebabkan oleh bertambahnya aliran darah yang mengaliri payudara. 2.2.2.3. Mual dan muntah-muntah Kira-kira separuh dari wanita yang hamil mengalami mual dan muntah- muntah, dengan tingkat yang berbeda-beda, biasanya cukup ringan dan terjadi dipagi hari morning sickness. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi juga dapat disebabkan oleh karena peningkatan kadar hormon kelamin yang diproduksi selama hamil. Sesudah 12 minggu gejala-gejala itu biasanya menghilang, karena tubuh sudah menyesuaikan diri. 2.2.2.4. Sering kencing Pada awal kehamilan ginjal bekerja dan kantong kencing cepat penuh. Universitas Sumatera Utara 2.2.3. Perubahan Fisik dan Psikologis yang Terjadi pada Wanita Hamil 2.2.3.1. Perubahan fisik a. Berhenti menstruasi b. Letih dan mudah mengantuk c. Sering buang air kecil d. Mual dengan atau tanpa muntah e. Rasa panas dalam perut dan menggangu pencernaan f. Enggan makan dan mengidam g. Pembesaran pada payudara. 2.2.3.2. Perubahan psikologis a. Emosional, mudah marah, suasana hati yang beragam, cengeng b. Perasaan was-was, takut, elasi rasa senang yang berlebihan.

2.3. Kehamilan Trimester Pertama