Cara Mengatasi Mual pada Responden

5.1.3. Cara Mengatasi Mual pada Responden

Setelah dilakukan penelitian dengan metode cross-sectional menggunakan instrumen kuesioner, didapatkan prevalensi penggunaan obat anti-emetik farmaka dalam cara mengatasi mual pada tabel 5.5. Tabel 5.5 Cara Mengatasi Mual pada Responden Cara Mengatasi Mual Frekuensi Farmaka Non-Farmaka 41 29 58.6 41.4 Total 70 100 Dari Tabel 5.5 dapat dilihat prevalensi penggunaan obat anti-emetik pada ibu hamil trimester I dalam mengatasi emesis gravidarum adalah 58.6 yaitu dari 70 orang responden didapatkan 41 orang mengatasi mual secara farmaka dan yang mengatasi mual secara non-farmaka tanpa pengobatan adalah 41.4 29 orang. Kemudian dari 41 responden yang mengatasi mual secara farmaka diteliti besar prevalensi terjadinya efek samping yang dapat dilihat pada tabel 5.6. Tabel 5.6 Prevalensi Kejadian Efek Samping Anti-Emetik Efek Samping Frekuensi Ada Tidak ada 36 5 87.8 12.2 Total 41 100 Hasil dari tabel diatas menunjukkan bahwa frekuensi kejadian, yaitu 87.8 adalah tingkat kejadian efek samping dari penggunaan obat anti-emetik. Sedangkan 12.2 tidak mengalami efek samping dari pemakaian anti-emetik. Gejala yang muncul dari efek samping yang didapatkan dari penelitian ada 5, yaitu: Mualmuntah, selera makan bertambah, BAB semakin lancar, mengantuk, pusinghoyong. Kemudian dari 36 responden yang mengalami gejala efek samping dari penggunaan obat anti-emetik diteliti seberapa besar prevalensi Universitas Sumatera Utara kejadian dari 5 gejala efek samping yang disebutkan di atas yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.7 Prevalensi Kejadian MualMuntah Gejala MualMuntah Frekuensi Ada Tidak ada 10 26 27.8 72.2 Total 36 100 Dari Tabel 5.7 dapat dilihat prevalensi kejadian efek samping penggunaan anti- emetik dengan gejala mualmuntah adalah 27.8 dan 72.2 tidak mengalami gejala mualmuntah. Tabel 5.8 Prevalensi Kejadian Selera Makan Bertambah Selera Makan Bertambah Frekuensi Ada Tidak ada 26 10 72.2 27.8 Total 36 100 Dari Tabel 5.8 dapat dilihat prevalensi kejadian efek samping penggunaan anti- emetik dengan gejala selera makan bertambah adalah 72.2 dan 27.8 tidak mengalami gejala selera makan bertambah. Tabel 5.9 Prevalensi Kejadian BAB Semakin Lancar BAB Semakin Lancar Frekuensi Ada Tidak ada 24 12 66.7 33.3 Total 36 100 Dari Tabel 5.9 dapat dilihat prevalensi kejadian efek samping penggunaan anti- emetik dengan gejala BAB semakin lancar adalah 66.7 dan 33.3 tidak mengalami gejala BAB semakin lancar. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10 Prevalensi Kejadian Mengantuk Gejala MualMuntah Frekuensi Ada Tidak ada 10 26 27.8 72.2 Total 36 100 Dari Tabel 5.10 dapat dilihat prevalensi kejadian efek samping penggunaan anti- emetik dengan gejala mengantuk adalah 27.8 dan 72.2 tidak mengalami gejala mengantuk. Tabel 5.11 Prevalensi Kejadian PusingHoyong Gejala MualMuntah Frekuensi Ada Tidak ada 5 31 13.9 86.1 Total 36 100 Dari Tabel 5.11 dapat dilihat prevalensi kejadian efek samping penggunaan anti- emetik dengan gejala pusinghoyong adalah 13.9 dan 86.1 tidak mengalami gejala pusinghoyong.

5.2. Pembahasan