Penyebab Kanker Leher Rahim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kanker Leher Rahim 2.1.1.Pengertian Kanker Leher Rahim Kanker ginekologik adalah tumbuhnya sel-sel neoplastik secara tidak terkontrol pada jaringan organ genetik wanita terdiri dari uterus, tuba fallopi, ovarium, vagina dan vulva. Kanker pada organ genetika merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas terbesar kedua setelah kanker payudara. Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim dan liang sanggama vagina. Kanker serviks sering disebut juga kanker leher rahim Sukaca, 2009.

2.1.2. Penyebab Kanker Leher Rahim

Penyebab kanker leher rahim belum diketahui dengan pasti, namun diduga penyebabnya Human Papilloma Virus HPV. Infeksi virus papilloma terdapat pada wanita yang aktif secara seksual. Dari beberapa pemeriksaan laboratorium terbukti bahwa lebih dari 90 kondiloma serviks semua neoplasia intraepitel serviks dan kanker leher rahim mengandung DNA HPV. HPV ini dapat menyerang alat kelamin bagian luar vagina, leher rahim dan di sekitar anus Aziz M.F, 2000. Universitas Sumatera Utara 2.1.3.Faktor Risiko Kanker Leher Rahim Beberapa faktor-faktor yang menyebabkan perempuan terpapar HPV sebagai penyebab dari kanker leher rahim adalah sebagai berikut: 2.1.3.1.Hubungan Seks Pada Usia Muda Faktor risiko ini merupakan salah satu faktor risiko terpenting karena Penelitian para pakar menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual maka semakin besar risiko terkena kanker leher rahim. Wanita yang melakukan hubungan seks pertama sekali pada usia kurang dari 17 tahun mempunyai risiko 3 kali lebih besar daripada wanita yang berhubungan seksual pertama sekali pada usia lebih dari 20 tahun Sukaca, 2009. 2.1.3.2.Multipartner seks Perilaku berganti-ganti pasangan seksual akan meningkatkan penularan penyakit kanker leher rahim. Risiko terkena kanker leher rahim meningkat 10 kali lipat pada wanita mempunyai teman seksual 6 orang atau lebih. Bukan hanya ini saja, bila seorang suami juga berganti-ganti pasangan seksual dengan wanita lain misalnya wanita tuna susila WTS, maka suaminya dapat membawa virus HPV dan menularkan kepada istrinya Sukaca, 2009. 2.1.3.3.Jumlah Paritas Paritas merupakan keadaan dimana seorang wanita pernah melahirkan bayi yang dapat hidup atau viable. Paritas yang berbahaya adalah dengan memiliki jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak persalinan terlampau dekat. Hal ini dikarenakan Universitas Sumatera Utara persalinan yang demikian dapat menyebabkan timbulnya perubahan sel-sel abnormal pada mulut rahim. Jika jumlah anak yang dilahirkan melalui jalan normal banyak dapat menyebabkan terjadinya perubahan sel abnormal dari epitel pada mulut rahim, dan dapat berkembang menjadi keganasan Sukaca, 2009. 2.1.3.4.Pemakaian Alat Kontrasepsi Penggunaan kontrasepsi pil dalam jangka waktu lama 5 tahun atau lebih meningkatkan risiko kanker leher rahim sebanyak 2 kali. Sedangkan pemakaian kontrasepsi oral lebih dari 5 tahun dapat meningkatkan risiko relatif kanker leher rahim 1,53 kali Sukaca, 2009. 2.1.3.5.Riwayat Perokok Wanita perokok mempunyai risiko 2 kali lipat terkena kanker leher rahim dibandingkan wanita yang tidak. Lendir serviks wanita perokok mengandung nikotin dan zat lainnya yang terdapat dalam rokok. Zat-zat tersebut menurunkan daya tahan serviks. Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks Sukaca, 2009. 2.1.4.Gejala klinik Pada permulaan penyakit yaitu pada stadium awal belum dijumpai gejala- gejala yang spesifik bahkan pada umumnya tanpa gejala. Pada stadium awal ini dapat dideteksi secara dini Manuaba, 1998. Gejala yang mungkin dapat dideteksi ialah mula-mula keluar cairan encer keputihan, kemudian warna sekrit menjadi merah muda lalu coklat seperti air kotor Universitas Sumatera Utara dan berbau busuk yang disebabkan oleh jaringan tumor nekrosis dan infeksi Nugroho BD, 2003. Pada awal stadium lanjut dijumpai riwayat pendarahan intermenstrual. Biasanya timbul pendarahan setelah senggama contact bleeding, anemi sering ditemukan sebagai akibat dari pendarahan yang terus berlangsung Rayburn, 1995. Pada stadium lanjut terdapat nyeri di daerah panggul akibat tumor yang nekrotik, perasaan nyeri juga menjalar ke paha. Gejala hematuri dan pendarahan rektal timbul bila tumor sudah menjalar ke vesika urinaria dan rectum. Penurunan berat badan dan anemi adalah karakteristik sari stadium kanker leher rahim Sinclair, 1992.

2.1.5. Upaya Pencegahan Leher Rahim

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Wanita Usia Subur Terhadap Keikutsertaan Skrining Kanker Serviks Metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidangkal Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2013

9 159 129

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Pasangan Usia Subur Tentang Kanker Serviks dengan Pemeriksaan IVA di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2014”,

14 158 133

Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan

10 80 82

Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Partisipasi Wanita Usia Subur dalam Upaya Deteksi Dini Penyakit Kanker Leher Rahim di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

1 84 110

Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 62 58

Respon Pasangan Usia Subur Terhadap Program Keluarga Berencana Gratis Di Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

1 30 90

Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Wanita Usia Subur Terhadap Keikutsertaan Skrining Kanker Serviks Metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidangkal Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2013

0 41 129

63 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS (WANITA USIA SUBUR) TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM METODE IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT) DI PUSKESMAS SINGGANI

0 0 13

Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan

0 2 28

ANALISIS KORELASI ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN SKRINING KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN METODE INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN SKRINING KANKER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBELA KOTA SURA

0 0 10