BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sumber Air
Menurut Sutrisno 2006, air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain, fungsinya bagi
kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lainnya. Berdasarkan sumbernya air dapat dibedakan menjadi empat yaitu: air laut, air hujan, air permukaan air
sungai dan air danau, air tanah. Untuk proses industri biasanya pabrik menggunakan air permukaan dan air
tanah. Namun pada umumnya air yang lebih baik kualitasnya adalah air tanah. Air tanah ini dapat di bedakan atas:
1. Air tanah dangkal, terjadi karena daya proses peresapan air dari
permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih.
2. Air tanah dalam, yaitu air yang tersimpan di dalam lapisan tanah. Pada
umumnya lebih baik dari air tanah dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri.
3. Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan
tanah.
Universitas Sumatera Utara
Penyediaan air bersih selain kuantitasnya, kualitasnya juga harus memenuhi standar. Untuk itu perusahaan air minum dan minuman ringan, selalu
memeriksa kualitas airnya sebelum diolah ataupun didistribusikan. Jadi air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Air minum seharusnya tidak mengandung kuman patogen dan segala makhluk yang tidak membahayakan kesehatan manusia. Tidak mengandung zat
kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh. Air juga seharusnya tidak korosif dan tidak meninggalkan endapan pada seluruh jaringan yang dilaluinya Slamet,
1994. Adanya hubungan yang erat antara kualitas air dan kesehatan maka banyak
produksi air minum yang dihasilkan bersumber dari air tanah. Air tanah merupakan sumber air tawar yang terbesar di muka bumi, mencakup kira–kira
30 dari total air tawar atau 10,5 juta km
3
. Air tanah biasa diambil melalui sumur terbuka, sumur tabung, spring atau sumur horizontal. Kecendrungan untuk
memilih air tanah sebagai sumber air bersih, dibandingkan air permukaan karena air tanah mempunyai keuntungan sebagai berikut Suripin, 2004:
a. Tersedia dekat dengan tempat yang memerlukan, sehingga kebutuhan
bangunan pembawa atau distribusi lebih murah. b.
Debit produksi sumur biasa relatif stabil. c.
Lebih bersih dari bahan cemaran permukaan. d.
Kualitasnya lebih seragam. e.
Bersih dari kekeruhan, bakteri, lumut, atau tumbuhan dari binatang lain. f.
Air yang dihasilkan bersih dan sejuk.
Universitas Sumatera Utara
Cara pengambilan air tanah yang paling tua dan paling sederhana adalah dengan membuat sumur gali dengan kedalaman lebih rendah dari posisi
permukaan tanah. Jumlah air yang dapat diambil dari sumur gali biasanya terbatas, dan yang diambil adalah air tanah dangkal. Untuk pengambilan yang
lebih besar diperlukan luas dan kedalamannya tidak lebih dari 5–8 meter di bawah permukaan tanah Suripin, 2004.
Sedangkan pengambilan air tanah dalam, tidak semudah pada pengambilan air tanah dangkal. Pada air tanah dalam pengambilan air dengan menggunakan bor
dan memasukkan pipa kedalamnya berkisar antara 100–300 meter. Jika tekanan air tanah itu besar, maka air akan menyembur keluar, dalam keadaan seperti ini
sumur disebut sumur artesis. Apabila air tidak dapat keluar dengan sendirinya digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam Sutrisno, 2006.
Dari segi kualitasnya, air minum harus memenuhi: a.
Syarat Fisik: -
Air tidak boleh berwarna. -
Air tidak boleh berasa. -
Air tidak berbau. -
Air suhu hendaknya di bawah sela udara sejuk ±25 C.
- Air harus jernih.
Universitas Sumatera Utara
b. Syarat–Syarat Kimia:
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan.
c. Syarat-Syarat Bakteriologik:
Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit patogen sama sekali dan tidak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan Coli melebihi
batas-batas yang telah ditentukan yaitu 1 coli100 ml air Sutrisno, 2006.
2.2 Besi 2.2.1 Defenisi Besi