Pereaksi Benedict Metode Spektrofotometri Prinsip Metode Spektrofotometri

Monosakarida stabil terhadap asam mineral encer dan panas. Asam yang pekat akan menyebabkan dehidrasi menjadi furfural, yaitu suatu turunan aldehid. Pengaruh Alkali Larutan basa encer pada suhu kamar akan mengubah sakarida. Perubahan ini terjadi pada atom C anomerik dan atom C tetangganya tanpa mempengaruhi atom-atom C lainnya. Jika D-glukosa dituangi larutan basa encer maka sakarida itu akan berubah menjadi campuran: D-glukosa, D-manosa, D-fruktosa. Perubahan menjadi senyawaan tersebut melalui bentuk-bentuk enediolnya. Bilamana basa yang digunakan berkadar tinggi maka akan terjadi fragmentasi atau polimerisasi. Sehingga monosakarida akan mudah mengalami dekomposisi dan menghasilkan pencoklatan non-enzimatis bila dipanaskan dalam suasana basa. Tetapi pada disakarida dalam suasana sedikit basa akan lebih stabil terhadap reaksi hidrolisis Soeharsono, 1978.

2.3.2. Pereaksi Benedict

Pereaksi ini berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat dan natriumsitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu ++ dari kuprisulfat menjadi ion Cu + yang kemudian mengendap sebagai Cu 2 O. Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat pereaksi Benedict bersifat basa lemah. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata. Warna endapan ini tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa. Universitas Sumatera Utara Tes Benedict, yang biasa digunakan sebagai uji aldehid. Tes ini dapat juga digunakan untuk membedakan karbohidrat yang mengandung gugus reduksi dari yang tidak mengandung gugus reduksi. Reagen ini mengandung CuSO4, Natrium sitrat dan natrium karbonat dan didalam alkalin, larutan tersebut tidak mengkatalisis reagen benedict menunjukkan tes positif. Reaksi uji positif benedict terhadap glukosa ditunjukkan pada Gambar 6: Poedjadi, 2006 Gambar 6. Reaksi Uji Positif Benedict Terhadap Glukosa.

2.3.3. Pereaksi Tollens

Pengoksidasi ringan yang digunakan dalam uji ini adalah, larutan basa dari perak nitrat. Larutannya jernih dan tak berwarna. Untuk mencegah pengendapan ion perak Universitas Sumatera Utara sebagai oksida Ag 2 O pada suhu tinggi, ditambahkan beberapa tetes larutan amonia. Amonia membentuk kompleks larut air dengan ion perak : Ag + + 2NH 3 → [ Ag NH 3 2 ] + Gambar 7. Reaksi Pembentuk Ion Komplek Amonia. Jika aldehida dioksidasi dengan pereaksi tollens, terbentuk asam karboksilat, sdan pada saat itu ion perak direduksi menjadi logam perak. Contohnya, asetaldehida dioksidasi menjadi asam asetat. Perak biasanya mengendap sebagai cermin pada permukaan dalam tabung reaksi. Jika asetaldehida direaksikan dengan pereaksi tollens, persamaannya ditunjukkan pada Gambar 8. O O CH 3 –C–H + 2 AgNH 3 2 ] + + 2 OH - → CH 3 –C–O–NH 4 + + 2 Ag s + 3 NH 3 + H 2 O Asetaldehida Pereaksi As. asetat Perak Tollens sebagai garam cermin amonium Gambar 8. Reaksi Uji Positif Tollens Terhadap Asetaldehida. Karena aldehida teroksidasi menjadi asam karboksilat, senyawa ini adalah pereduksi. Ion perak tereduksi menjadi logam perak; senyawa ini adalah pengoksidasi. Cermin sering dilapisi perak oleh pereaksi tollens. Proses niaga menggunakan glukosa atau formaldehida sebagai pereduksi Wilbraham, 1992.

2.4. Spektrofotometri

2.4.1. Metode Spektrofotometri

Universitas Sumatera Utara Sebuah spektrofotometer adalah suatu instrument untuk mengukur transmitans atau absorbans suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang, pengukuran terhadap sederetan sampel pada suatu panjang gelombang tunggal dapat pula dilakukan. Instrumen semacam itu dapat dikelompokkan secara manual atau merekam atau sebagai berkas tungal atau berkas rangkap. Dalam praktik instrument berkas tunggal biasanya dijalankan secara manual, dan instrument berkas rangkap umumnya mnecirikan perekaman automatik terhadap spectra absorpsi, namun dimungkinkan untuk merekam atau spectrum dengan instrument berkas tunggal.

2.4.2. Prinsip Metode Spektrofotometri

Pada metode spektrofotometri, sampel menyerap radiasi pemancar elektromagnetis yang pada panjang gelombang tertentu dapat terlihat. Larutan tembaga misalnya berwarna biru karena larutan tersebut menyerap warna komplementer, yaitu kuning. Semakin banyak molekul tembaga per satuan volum, semakin banyak pula cahaya kuning yang diserap, dan semakin tua warna biru larutannya Alaerts, 1987 .

2.4.3. Jenis-jenis Spektrofotometri