unsur-unsur tersebut dalam bentuk senyawa organik yaitu organik sulfur, organik nitrogen, organik oksigen, organik halogen dan organik logam dan
sebagian lagi dalam bentuk senyawa anorganik. Sebagai senyawa organik keberadaannya melarut dalam minyak bumi, sedang sebagai senyawa anorganik
tidak melarut dalam minyak bumi melainkan larut dalam air sebagai emulsi yang didalamnya terdapat garam-garam anorganik
Walaupun minyak bumi memiliki komposisi kimia dan fisik yang sangat beragam, namun memiliki komposisi dasar yang sempit. Komposisi dasar
minyak bumi dilihat pada tabel berikut. Jasji, E. 1996 Tabel 2.1.2 Komposisi Dasar Minyak Bumi.
Komposisi Presentase
Karbon 87,00 – 89,00
Hidrogen 11,00 – 15,00
Belerang 0,004 – 6,00
Oksigen 0,10 – 2,00
Nitrogen 0,01 – 2,00
Logam 0,00 – 0,10
Sumber : Jasji, E. 1996. Pengolahan Minyak Bumi. Lembaga Minyak dan Gas Jakarta
2.2 Produk-produk Minyak Bumi
Untuk mengahasilkan produk-produk minyak bumi digunakan bermacam- macam pengolahan minyak mentah menjadi fraksi-fraksi yang diinginkan. Proses
ini terdiri dari beberapa proses pemisahan baik fisik, maupun kimia. Beberapa teknik yang digunakan dalam proses fisika yaitu destilasi, adsorpsi,
ekstraksi, absorpsi dan kristalisasi. Tujuannya selain untuk memisahkan fraksi-
Universitas Sumatera Utara
fraksi juga untuk stabilitas pemisahan dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.
Tabel 2.2 Fraksi yang dihasilkan dari destilasi minyak bumi dan penggunaannya
Jangka Titik Didih °C
Jumlah karbon Nama
Penggunaan
Dibawah 30 1 – 4
Fraksi gas Bahan Bakar Pemanas
30 – 80 5 – 10
Bensin Bahan Bakar Motor
180 – 230 11 – 12
Kerosene Bahan Bakar Jet
230 – 305 13 – 17
Solar Bahan Bakar Diesel
305 – 405 18 – 25
Minyak Gas Bahan Bakar Pemanas
Diatas 405 25
Residu Aspal
Sumber : Fessenden J Ralph, Fessenden S Joan, 1997, Dasar-Dasar Kimia Organik, Bina Rupa Aksara, Jakarta
Sisa Destilasi : 1.
Minyak yang mudah menguap, minyak pelumas, lilin, dan vaselin. 2.
Bahan yang tidak mudah menguap, aspal dan kokas dari minyak bumi
2.2.1 Motor Gasoline Mogas atau Bensin
Bensin atau motor gasoline merupakan fraksi minyak bumi yang paling komersial, paling banyak diproduksi dan paling banyak digunakan sebab bensin
berfungsi sebagai bahan bakar kerndaraan yang menjadi alat transportasi manusia sehari-hari.
Mogas atau Bensin adalah campuran isomer-isomer heptana dan oktana. Pembakaran bensin oleh gas oksigen dari udara akan menghasilkan energi yang
berfungsi menjalankan mesin kendaraan. Efisiensi energi yang tinggi dan komponen bensin yang rantai karbonnya banyak bercabang. Adapun komponen
mogas atau bensin yang rantainya lurus atau sedikit bercabang akan menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
energi yang kurang effisien, artinya energi banyak terbuang dalam bentuk panas bukan sebagai kerja untuk menggerakkan mesin.
Mogas atau bensin adalah cairan yang mudah disimpan, dipindahkan dan alirannya mudah dikontrol, selain itu juga bensin mempunyai sifat mudah
menguap, mudah menyala dan terbakar. Di dalam pemakaiannya dalam motor pembakar, bensin cair ini terlebih dahulu harus diubah bentuk menjadi uap atau
kabut agar mudah terbakar. Bensin-bensin yang mengandung molekul-molekul hidrokarbon dengan titik
didih rendah akan memudahkan motor dihidupkan pada suhu sekeliling yang rendah. Disamping itu kendaraan dapat dijalankan tanpa pemanasan yang sedikit
lama pada beban yang rendah. Bila suhu disekeliling cukup tinggi akan mengakibatkan bensin dapat mendidih dalam pipa yang terletak antara tangki dan
karburator. Sehingga pompa bahan bakar tidak akan berfungsi dengan baik karena bensin mengandung gelembung-gelembung kantong uap.
Fraksi mogas atau bensin dari penyulingan minyak mentah terlalu sedikit bagi masyarakat-masyarakat haus bensin dan kualitasnya pun rendah. Untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas bensin, dilakukan proses kertakan cracking dan reformasi terhadap fraksi-fraksi bertitik didih tinggi, yang dibagi menjadi dua
bagian yaitu : 1.
Kertakan katalitik berupa proses memanaskan bahan katalitik bertitik didih tinggi dibawah tekanan dan dengan kadar katalis tanah liat alumunium
dicuci dengan asam dan dijadikan bubuk halus. Dibawah kondisi ini molekul besar akan patah-patah menjadi fragmen kecil.
2. Kertakan kukus adalah suatu teknik mengubah alkana menjadi alkena.
Reformasi katalitik mengubah senyawa alifatik menjadi senyawa aromatik
Universitas Sumatera Utara
alkena dan senyawa aromatik yang diperoleh dalam cara kertakan dan reformasi ini dijadikan bahan baku untuk membuat plastik dan senyawa
organik sintetik lainnya.
2.3. Proses Pembuatan Motor Gasoline