2.4.4 Sifat Korosi
Senyawa sulfur adalah senyawa yang tidak diinginkan yang terkandung dalam mogas. Sulfur bebas dan senyawa sulfur bila terbakar membentuk sulfur
dioksida yang bereaksi dengan air yang dihasilkan dari pembakaran membentuk asam sulfit yang sedikit dengan sedikit oksida membentuk asam
sulfat. Kedua asam tersebut bersifat korosi terhadap logam. Total sulfur ditentukan dengan cara lampu ASTM D-1266 yaitu dengan
membakar sejumlah tertentu mogas di dalam lampu khusus, oksida sulfur diubah menjadi asam sulfat, kemudian jumlah asam sulfat ditentukan dengan
cara titrasi atau grafimetri. Sifat korosi dari bahan korosif yang terkandung di dalam mogas dapat
diuji dengan corrosion copper strip dimana sebuah lempeng tembaga yang sudah dibersihkan direndam di dalam mogas pada suhu dan waktu tertentu.
Perubahan warna tembaga memberikan indikasi sifat korosi.
Mudjirahardjo,1997
2.5. Pencampuran Mogas Blending Mogas
Blending mogas adalah pencampuran dari dua komponen mogas yang berbeda, angka oktan atau campuran antara mogas dengan bahan kimia aditif
yang bertujuan untuk mendapatkan angka oktan yang dikehendaki, memperbnaiki mutu produk yang rusak yaitu produk yang menyimpang dari
spesifikasinya, mengubah produk yang mempunyai produk rendah menjadi produk bermutu. Agar kualitas produk hasil blending memenuhi spesifikasi
yang telah ditentukan maka harys dilakukan uji laboratorium.
Universitas Sumatera Utara
2.5.1 Spesifikasi Mogas
Spesifikasi mogas adalah batas minimum dan atau maksimim dari sifat-sifat produk yang diperbolehklan bagi suatu produk untuk dapat dipakai
sehingga tidak mengakibatkan terjadinya kerusakan. Bagi mogas, spesifikasi ini dibuatu alat atau mesin, keselamatan pemakai serta ramah lingkungan.
Mutu suatu gasoline ditunjukkan oleh terpenuhinya spesifikasi.
2.5.2 Mogas Jenis Premium
Premium merupakan bahan bakar minyak yang memiliki angka oktan 88, premium hasil produksi UP VI Balongan tidak mengandung timbal atau
sering dikatakan premium tanpa timbal dan diproses dengan cara brended. Komponen penyusun premium ini adalah SR.Naptha dengan angka oktan 55,
RCC Naptha dengan angka oktan 92 dan poligasoline dengan angka oktan 98. Masing-masing komponen tersebut diblending dengan komposisi tertentu
sehingga mendapatkan premium dengan angka oktan 88.Karjono,2000
2.6 Angka Oktan Riset Research Octane Number
Angka oktan merupakan suatu angka yang menunjukan ketahanan bahan bakar mogas ketika menghasilkan ketukan yang dibandingkan dengan
bahan bakar pembanding standar campuran isoktana dan n-heptana bila diuji pada mesin kendaraan. Angka oktan ditentukan dengan membandingkan
tendensi ketukan dengan campuran suatu bahan bakar pembanding yang diketahui angka oktannya pada suatu kondisi optimum standar.
Universitas Sumatera Utara
Adanya pembakaran bahan bakar yang tepat, yaitu pembakaran dari busi akan merambat secara cepat keseluruh ruang pembakaran, bahan bakar
tersebut tidak mudah menimbulkan ketukan dalam mesin. Ketukan dalam mesin timbul karena terjadi pembakaran abnormal. Secara umum mutu bahan
bakar ini ditentukan oleh kebutuhan angka oktan. Angka oktan riset bahan bakar bensin menunjukan mutu anti ketuk yang dimiliki oleh bahan bakar
tersebut. Terjadinya ketukan pada motor bensin tergantung pada angka oktan dari bahan bakar yang digunakan. Bila bahan bakar yang digunakan memenuhi
kebutuhan angka oktan dari motor bensin, maka tidak akan terjadi ketukan. Untuk membuat produk premium dari SR Naphta dan RCC Naphta
masing-masing oktan number nya harus diketahui dahulu. Setelah diketahui baru kita dapat menentukan komposisi volume SR Naphta dan RCC Naphta
tersebut.Berdasarkan hasil analisis menggunakan ASTM D2699 didapat angka oktan untuk SR Naphta sebesar 56.0 dan untuk RCC Naphta angka oktan
sebesar 93.0 berdasarkan data ini, menurut perhitungan rumus blending didapatkan komposisi 83 volume untuk RCC Naphta dan 17 volume
untuk SR Naphta. Didapatkan premium dengan angka oktan 88.3. padahal menurut perhitungan rumus blending seharusnya oktan yang didapatkan 86.6
hal ini dikarenakan adanya faktor blending yang dapat mempengaruhi hasil oktan blending sehingga hasil yang didapat tidak linier sama seperti
perhitungan tetapi lebih besar sedikit.
2.7 Research Octane Number