Uraian Teoritis Tata Cara Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pengkreditannya Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

Program Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 2.3 Bagi Universitas : a. Guna mempromosikan sumber daya manusia yang ahli sesuai dengan bidang keahliannya. b. Guna meningkatkan profesionalisme, memperluas wawasan serta menetapkan pengetahuan dan keterampilan mahasisiwa dalam menerapkan ilmu khususnya dibidang Perpajakan. c. Memperbaiki pandangan masyarakat terhadap sumber daya manusia yang dihasilkan dari lembaga pendidikan nasional khususnya Universitas Sumatera Utara. d. Membuka interaksi antara dosen dengan instansi pemerintah yang bersangkutan dalam memberikan uji nyata mengenai ilmu pengetahuan yang diterima mahasiswa melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM .

C. Uraian Teoritis

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa imbal kontraperestasi yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum Suandy, 2014:9 . Sedangkan Pajak menurut Undang-undang No. 6 Tahun 1983 STDD Undang-undang No. 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi Wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Yang menjadi Objek Pajak penghasilan adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun. Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan pajak yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri orang pribadi maupun badan, dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 Resmi, 2011: 79 . Pada dasarnya Wajib Pajak Dalam Negeri terutang pajak atas seluruh penghasilan, baik penghasilan yang diterima atau diperoleh di dalam negeri maupun penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri. Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan salah satu jenis pajak yang dikenakan terhadap Wajib Pajak dalam negeri atas penghasilan yang diperoleh dari dalam negeri, dan pengenaannya langsung dipotong oleh pihak yang membayarkan penghasilan. Untuk meringankan beban pajak terutang yang dapat terjadi karena pemotongan oleh pihak yang membayarkan penghasilan, maka besarnya pajak atas penghasilan Wajib Pajak dalam negeri yang dipotong tersebut dapat dikreditkan terhadap total pajak terutang atas seluruh penghasilan Wajib Pajak Dalam Negeri. Jumlah pajak atas penghasilan Wajib Pajak dalam negeri yang dibayar atau dipotong tersebut dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dan dilaporkan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Pasal 23 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana terakhir diubah dengan Undang- undang Nomor 36 Tahun 2008, dan perarturan-peraturan yang berlaku mengatur ketentuan besarnya pajak penghasilan yang dipotong oleh pihak yang membayarkan penghasilan, tarif dalam hal Wajib Pajak yang menerima penghasilan tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, jenis jasa lain yang menjadi objek pajak penghasilan Pasal 23, objek pajak yang tidak dikenakan pajak penghasilan pasal 23

D. Ruang Lingkup PKLM