Cara Perolehan Aset Tetap

Adapun pada aset tetap tidak berwujud meliputi peraturan pemerintahkebijakan terkait perBulogan, dll. Sesuai dengan pengertian yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia diatas terkait ciri-ciri aset tetap, maka seluruh kategori yang ada pada Perum Bulog Divre Sumut telah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan. Dimana aset tetap yang ada memiliki ciri-ciri sesuai dengan yang dimaksudkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yaitu aset yang berwujud yang bersifat jangka panjang meliputi: tanah dan bangunan.

C. Cara Perolehan Aset Tetap

Berdasarkan prinsip biaya cost principle , umumnya aset termasuk aset tetap disajikan dalam neraca dengan harga perolehan. Setiap aset tetap mempunyai harga perolehan yang meliputi seluruh jumlah biaya yang dikeluarkan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aset tersebut. Biaya perolehan dicatat sebesar harga perolehan yaitu harga beli aset tersebut ditambah biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut dapat digunakan oleh perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia 2002:16.5 berpendapat bahwa: “Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya, temasuk bea impor dan PPh masukan tidak boleh retribusi non refundable , dan setiap biaya yang dapat di retribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dapat dimasukkan setiap potongan dikurangkan dari harga pembeliaan. Dalam menjalankan aktivitasnya suatu perusahaan dapat memperoleh aset tetap dengan beberapa cara, antara lain: 1. Pembelian tunai Aset tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku-buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aset tetap tersebut siap untuk dipakai dan semua biaya-biaya diatas dikapitalisasi sebagai harga perolehan aset tetap. 2. Pembelian angsuran Aset tetap yang diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aset tetap tidak boleh termasuk bunga yang dalam kontrak pembelian dapat menyebutkan bahwa pembelian akan dilakukan dalam beberapa kali angsuran ditambah dengan pembayaran bunga. 3. Ditukar dengan surat-surat berharga Aset tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, harga perolehan aset tetap ditentukan sebesar harga pasar aset tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pertukaran aset tetap: a. Harga perolehan aset yang dipertukarkan b. Nilai buku aset tetap c. Akumulasi penyusutan d. Harga pasar yang wajar e. Total uang tunai yang diberikan diterima jika dengan tukar tambah 4. Ditukar dengan aset tetap yang lain Aset tetap yang diperoleh dengan cara tukar menukar, atau sering disebut “tukar tambah”, dimana aset lama digunakan untuk membayar harga aset baru, baik seluruhnya atau sebagian serta kekurangannya dibayar tunai. Dalam hal ini, prinsip harga perolehan aset tetap harus digunakan, yaitu aset baru dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga pasar aset lama ditambah uang yang dibayarkan atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aset baru yang diterima. Dalam hal pertukaran ini akan dipisahkan menjadi dua yaitu pertukaran aset tetap yang sejenis dan pertukaran aset tetap yang tidak sejenis. 5. Diperoleh dari hadiah atau donasi Aset tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya dilakukan dengan mencatat sebesar harga pasar yang wajar atau berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh pihak perusahaan penilai yang independent. 6. Aset yang dibuat sendiri Dalam pembuatan aset, semua biaya langsung biaya variabel, yaitu bahan dan upah langsug serta overhead pabrik digunakan untuk pembangunan. Pada Perum Bulog Divre Sumut dalam perolehan aset tetapnya dilakukan dengan cara: 1. Pembelian tunai Aset tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan termasuk harga faktur untuk memperoleh pembelian itu. Jika ada potongan harga maka harus dikurangi nilai cost. 2. Diperoleh dari hadiah atau donasi Aset tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya dilakukan dengan mencatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun modal yang berasal dari donasi.

D. Penyusutan Aset Tetap