c. Dimasukkan koagulan PAC sebanyak 10 ml ke masing-masing beaker gelas dan koagulan Tawas sebanyak 10 ml ke masing-masing beaker gelas
d. Dimasukkan ke dalam alat jar test e. Dihidupkan alat jartest dan lampu jar test
e. Diturunkan alat pengadukan pada jar test tepat di posisi tengah beaker gelas f. Tekan kecepatan mixer dengan kekuatan 140 rpm dan tekan tombol
kecepatan waktu selama 5 menit, setelah itu atur kembali kecepatan mixer 50 rpm dengan kecepatan 10 menit, kemudian matikan kecepatan mixer
dengan cara mengembalikan ke posisi nol terlebih dahulu kemudian atur waktu selama 20 menit.
g. Di ukur kekeruhan masing-masing air yang telah di Jartest dengan cara mengambil air secukupnya yang kemudian dimasukan kedalam kuvet.
Setelah itu, masukan kuvet tersebut ke dalam alat turbidimeter. Didapat nilai kekeruruhan dengan satuan NTU
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Air baku ditambahkan dengan koagulan PAC Poly Aluminium Chloride dan Tawas menggunakan metode Jar test dengan dosis yang berbeda namun
konsentrasi yang sama dengan menggunakan 5 sampel. Konsentrasi PAC Poly Aluminium Chloride dan Tawas yang digunakan pada penelitian ini adalah 1.
Berikut merupakan Kekeruhan Air baku sebelum penambahan koagulan PAC Poly Aluminium Chloride dan Tawas yang dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Data kekeruhan Air baku sebelum penambahan koagulan PAC dan
Tawas menggunakan turbidimeter No.
Sampel Air Baku
Kekeruhan 1
Sampel 1 63,5
2 Sampel 2
62,7 3
Sampel 3 64,3
4 Sampel 4
60,9 5
Sampel 5 61,7
Setelah terjadi penambahan koagulan setiap sampel menghasilkan nilai kekeruhan yang berbeda-beda menggunakan alat turbidimeter dengan dosis ppm
yang berbeda. Setelah pengujian kekeruhan dari kelima sampel dengan dosis yang berbeda diperoleh simpangan baku dari kelima sampel. Berikut merupakan hasil
kekeruhan menggunakan koagulan PAC dengan dosis yang berbeda-beda dengan hasil rata-rata kekeruhan dan simpangan bakunya. Hasil tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Data kekeruhan dari lima sampel air baku dengan penambahan
koagulan PAC menggunakan metode Jar test dan turbidimeter
Untuk dapat melihat lebih jelas efektitivitas kekeruhan koagulan PAC Poly Aluminium Chloride dari tabel 4.1 di atas maka dapat dilihat dari gambar grafik.
Berikut merupakan gambar grafik rata-rata pengujian kekeruhan dar kelima sampel dengan dosis berbeda dapat dilihat pada gambar grafik Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Grafik rata-rata simpangan baku kekeruhan dari kelima sampel air
baku menggunakan koagulan PAC Poly Aluminium Chloride. No.
Sampel Kekeruhan dengan Dosis PAC yg berbeda NTU
19 ppm 21 ppm
23 ppm 25 ppm
27 ppm 29 ppm 1.
2. 3.
4.
5 Sampel 1
Sampel 2 Sampel 3
Sampel 4 Sampel 5
18,6 18,1
18,7 19,2
19,1 1,27
1,25 1,26
1,20 1,19
1,01 1,14
1,08 1,35
1,27 0,74
1,06 0,92
1,20 1,11
0,50 0,63
0,57 0,69
0,60 0,40
0,42 0,44
0,53 0,51
Rata-rata ± SD
18,74 ± 0,439
1,23 ± 0,036
1,17 ± 0,138
1,00 ± 0,17
0,598 ± 0,070
0,46 ± 0,057