Faktor yang mempengaruhi sifat kimia tanah

belerang teroksidasi dan berubah menjadi asam sulfida dan pH tanah menjadi sangat rendah Foth, 1994. g. Al-dd Handayanto 1998 menyatakan bahwa, kandungan Al-dd dapat ditetapkan dengan menggunakan metode titrasi. Kegiatan titrasi pada tahap pertama akan mengukur jumlah total asam yang dititrasi dapat digantikan oleh ion K+, yang setara dengan jumlah H-dd dan Al-dd. Titrasi pada tahap kedua akan mengukur jumlah ion H yang diganti sehingga jumlah ion Al yang digantikan dapat dihitung dengan pengurangan. Kandungan H-dd dan Al-dd ini dinyatakan dalam me terhadap kation per 100 gram tanah kering. h. Besi Fe Mineral Fe sangat melimpah di kerak bumi, juga dalam tanah dalam bentuk mineral primer, bagian dari lempung, oksida dan hidroksida. Dalam larutan tanah, kelarutan mineral Fe sangat rendah, mineral amorf FeOH 3 mengatur kadar Fe dalam larutan tanah. Pada tanah dengan drainase baik, kondisinya teroksidasi kadar Fe 3+ Fe 2+ . Sebaliknya pada tanah jenuh air Fe 3+ mengalami reduksi menjadi Fe 2+ . Kekahatan Fe sering dijumpai pada tanah dengan pH tinggi Handayanto 1998.

5. Faktor yang mempengaruhi sifat kimia tanah

Ditinjau dari segi asal-usul, tanah merupakan hasil alihrupa transformation dan alihtempat translocation zat-zat mineral dan organik yang berlangsung di permukaan daratan di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bekerja Universitas Sumatera Utara selama waktu yang panjang, dan berbentuk tubuh dengan morfologi tertentu Schroeder, 1984 dalam Notohadiprawiro 2006. Ada lima faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah dan faktor tersebut juga mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah, yaitu: a. Bahan induk Bahan induk tanah dapat berasal dari batuan atau longgokan biomassa mati sebagai bahan mentah. Yang berasal dari batuan akan menghasilkan mineral, sedangkan yang bersal dari longgokan biomassa mati akan mnghasilkan tanah organik. Sifat bahan induk berpengaruh atas laju dan jalan pembentukan tanah, seberapa jauh pembentukan tanah dapat berlangsung, dan seberapa luas faktor- faktor lain dapat berpengaruh Notohadiprawiro, 2006. Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen endapan, dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah. Tanah yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat terutama sifat kimia yang sama dengan bahan induknya. Bahan induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral bahan induk akan mempengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi diatasnya. Bahan induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang banyak pula sehingga dapat menghindari pencucian asam silikat dan sebagian lagi dapat membentuk tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah Notohadiprawiro, 2006. Universitas Sumatera Utara Mineral-mineral batuan mempunyai keragaman dalam ketahanannya terhadap pelapukan, sehingga mineralogi bahan induk akan sangat berpengaruh atas laju perkembangan tanah, selain itu mineralogi dari bahan induk akan mempengaruhi tipe produk pelapukan dan komposisi mineral dari tanah. Komposisi elemen dari bahan induk akan berpengaruh terhadap kesuburan kimia tanah. Tidak hanya kimia dan komposisi mineral bahan induk yang mempengaruhi perkembangan tanah, sifat fisika juga penting. Konsolidasi dan ukuran partikel bahan induk juga berpengaruh atas permeabilitas air yang akan mempengaruhi perkembangan tanah. Misalnya tanah-tanah yang berkembang dari batu kapur limestone biasanya mempunyai pH yang tinggi, mempunyai mineral lempung smectite dan derajat kejenuhan basa base saturation yang tinggi , sedangkan tanah yang berkembang dari batu pasir sandstone dan granit biasanya mempunyai kemasaman yang rendah dan derajat kejenuhan basa yang rendah Sartohadi, 2012. b. Iklim Iklim berpengaruh langsung atas suhu tanah dan keairan tanah. Hujan dan angin dapat menyebabkan degradasi tanah. Energi pancar matahari menentukan suhu tanah dan dengan demikian menentukan laju pelapukan bahan mineral dan dekomposisi serta humifikasi bahan organik. Semua proses fisik, kimia, dan biologi bergantung pada suhu. Air merupakan pelaku proses utama di alam, menjalankan proses alihragam transformation dan alihtempat translocation dalam tubuh tanah, pengayaan enrichment tubuh tanah dengan sedimentasi, dan penyingkiran bahan dari tubuh tanah dengan erosi, perkolasi dan pelindian. Universitas Sumatera Utara Iklim juga berpengaruh dengan menggerakkan proses berulang pembasahan dan pembekuan. Pengaruh tidak langsung lewat vegetasi menentukan seberapa besar pengaruh yang dapat dijalankan oleh faktor organisme. Bahan induk organik yang dikenal dengan sebutan gambut, berasal dari vegetasi. Berlainan dengan batuan induk dan iklim yang merupakan faktor mandiri independent, vegetasi bergantung pada hasil interaksi antara batuan, iklim dan tanah Notohadiprawiro, 2006. c. Organisme hidup Faktor ini terbagi dua, yaitu yang hidup di dalam tanah dan yang hidup di atas tanah. Penghuni tanah mengaduk tanah, mempercepat pelapukan bahan induk, menjalankan perombakan bahan organik, membuat lorong-lorong dalam tanah sehingga memperlancar gerakan air dan udara tanah, dan mengalihtempatkan bahan tanah dari satu bagian ke bagian yang lain. Vegetasi adalah sumber utama bahan organik tanah. Vegetasi mempengaruhi sifat-sifat tanah Notohadiprawiro, 2006. Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal Buckman, 1982: 1Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi. Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup hewan dan tumbuhan, sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air. 2Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renikmikroorganisme yang ada di dalam tanah. 3Pengaruh jenis vegetasi Universitas Sumatera Utara terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.4Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. d. Topografi Topografi atau bentuk lahan landform menampilkan tampakan lahan berupa ketinggian tempat dan kelerengan. Timbulan merupakan faktor yang mengendalikan pengaruh faktor iklim dan organisme hidup, dan selanjutnya mengendalikan laju dan arah proses pembentukan tanah Notohadiprawiro, 2006. Menurut Sartohadi 2012 bahwa keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi pembentukan tanah, antara lain: 1Tebal atau tipisnya lapisan tanah. Daerah dengan topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya menjadi lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi proses sedimentasi. 2Sistem drainase atau pengaliran. Daerah yang drainasenya jelek sering tergenang air. Keadaan ini akan menyebabkan tanahnya menjadi asam. e. Waktu Pembentukan tanah merupakan proses alami yang berjalan sangat lama. Waktu bukan faktor penentu sebenarnya. Waktu dimasukkan ke dalam faktor karena semua proses berjalan sejalan dengan waktu Notohadiprawiro, 2006. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian